FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Oleh : Rifdi Junizen 11070204 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK NAMA : RIFDI JUNIZEN NPM : 11070204 PROGRAM STUDI INSTITUSI : PENDIDIKAN SOSIOLOGI : SEKOLAH TINGGI KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN ( STKIP) PGRI SUMATRA BARAT Padang, Juni 2016 Disetujui Oleh : Pembimbing l Pembimbing ll (Rinel Fitlayeni, S.Sos, M.A.) (Ikhsan Muharma Putra, S.Sos, M,Si)
ABSTRAK Rifdi Junizen, (11070204). Faktor Penghambat Berkelanjutan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri Pariwisata di kawasan Wisata Silokek. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi (STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang, 2016. Silokek merupakan desa terpencil yang memimiliki potensi yang sangat memungkinkan untuk lebih maju dari berbagai segi, khususnya dari segi potensi alamnya yaitu pariwisata nya. Fokus penelitian ini adalah mengkaji faktor penghambat berkelanjutan PNPM Mandiri Pariwisata dalam memberdayakan masyarakat di kawasan wisata Silokek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor penghambat berkelanjutan PNPM Mandiri Pariwisata dalam memberdayakan masyarakat di kawasan wisata Silokek. Teori yang di pakai dalam penelitian ini adalah teori fungsional dari Robert K. Merton. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengambilan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, jumlah informan dalam penelitian ini adalah 12 orang. Jenis data penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data penelitian ini di analisis melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian terdapat faktor yang mempengaruhi kegagalan Pemerintah dalam menyelenggrakan PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat), yaitu faktor masyarakat yang meliputi partisipasi yang kurang dari masyarakat, masyarakat yang lebih tertarik untuk bekerja di sektor lain, dan rendahnya kinerja LKM sebagai penggerak PNPM-MP, faktor media yaitu promosi online yang sulit dijalankan, faktor dana yaitu kurangnya dana dari PNPM-MP, faktor pengunjung yaitu jumlah kunjungan yang ramai hanya pada musim-musim tertentu, dan faktor pemerintah yaitu rendahnya pengawasan dari pemerintah dan Tim Teknis Kecamatan.
ABSTRACT Junizen, Rifdi ( 11070204) Advenced Obstruct Factor PNPM (government Empower National Program) Tourism Independent in the Silokek Tourist Area Thesis. Depertment of sociology (STKIP) PGRI Sumatra Barat, Padang, 2016. Silokek is a villge that has potential to go fordward from many aspects. Specifically, from the potential realm aspect was tourism. The of this research is to study doot advanced obstruct factor of PNPM tourism independent in influencing society in the Silokek tourist Area. The purpose of this research was to describe abaut advanced obstruct factor PNPM tourism independent in influencing society in the silokek tourist area. Teori used in this research was functional teori by Robert. K. merton. Research method that used in this research was kualitative approach based on the descriptive method. Taking of informant did purposive sampling, the number of informant in this research was 12 people. The kind of this research was primary and secondary data. This research was analyzed trough reduction of data, giving the data and making conclusion. Based on the results of research there are factors that influence the Government's failure in implementing PNPM (Government Empower National Program), the community factors that include the participation of less than people, people who are more interested to work in other sectors, and the poor performance of LKM as a driver PNPM-MP, namely the promotion of online media factor is difficult to implement, factors namely lack of funds of funds PNPM-MP, a factor which is the number of visits of visitors who crowded only in certain seasons, and governmental factors namely lack of government supervision and the District Technical team.
FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK Rifdi Junizen 1, Rinel Fitlayeni 1, Ikhsan Muharma Putra 1 1 Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Sumatera Barat E-mail : kacyn_kartina@yahoo.com Abstract Silokek is a villge that has potential to go fordward from many aspects. Specifically, from the potential realm aspect was tourism. The of this research is to study doot advanced obstruct factor of PNPM tourism independent in influencing society in the Silokek tourist Area. The purpose of this research was to describe abaut advanced obstruct factor PNPM tourism independent in influencing society in the silokek tourist area. Teori used in this research was functional teori by Robert. K. merton. Research method that used in this research was kualitative approach based on the descriptive method. Taking of informant did purposive sampling, the number of informant in this research was 12 people. The kind of this research was primary and secondary data. This research was analyzed trough reduction of data, giving the data and making conclusion. Based on the results of research there are factors that influence the Government's failure in implementing PNPM (Government Empower National Program), the community factors that include the participation of less than people, people who are more interested to work in other sectors, and the poor performance of LKM as a driver PNPM-MP, namely the promotion of online media factor is difficult to implement, factors namely lack of funds of funds PNPM-MP, a factor which is the number of visits of visitors who crowded only in certain seasons, and governmental factors namely lack of government supervision and the District Technical team. Keywords: Potential realm, Tourism, PNPM PENDAHULUAN Desa tertinggal merupakan istilah yang digunakan untuk desa tak berkepemimpinan, bukan karena tidak ada pemimpin. Tetapi desa yang tak punya daya untuk maju secara berkelanjutan. Juga bukan karena tak berpotensi atau tak ada sumber daya, tetapi sering tak dikenali apa yang paling menentukan berkelanjutannya. Kebangkitan desa merupakan suatu sasaran yang akan menjamin tumbuhnya desa secara berkelanjutan dan merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional (Suyanto, 1995:1). Tujuan dari PNPM-Mandiri Pariwisata yang diharapkan adalah mampu: a. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata melalui konsep
simplifikasi perizinan dan insentif perpajakan bagi investor. b. Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap provinsi (one province one primary tourism destination) bersama-sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. c. Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing- masing destinasi pariwisata. d. Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan). e. Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata). f. Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar. g. Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: (a) terbangunnya komitmen nasional agar sektor-sektor di bidang keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya dapat memfasilitasi berkembanganya kepariwisataan terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; (b) harmonisasi dan simplifikasi perangkat peraturan baik di tingkat pusat, daerah dan antara pusat dan daerah; (c) menformulasi, menerapkan, dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan (http://www.tnp2k.go.id/pnpm mandiri). Secara umum, tujuan dari PNPM Mandiri Pariwisata adalah untuk memberdayakan masyarakat miskin dan tertinggal yang bermukim di dekat daerah pariwisata untuk keluar dari kemiskinan dan memperoleh kehidupan yang lebih baik dari segi ekonomi melalui sektor pariwisata yang dimilikinya. PNPM Mandiri Pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan mampu menjadi program untuk menanggulangi kemiskinan melalui sektor pariwisata. PNPM Mandiri Pariwisata menjadikan masyarakat sebagai aktor utama dalam pariwisata, sebab dalam dunia pariwisata yang lebih banyak berperan di dalamnya adalah masyarakat setempat, artinya masyarakat harus berusaha menanggulangi kemiskinan yang difasilitasi oleh pemerintah melalui PNPM Mandiri Pariwisata dengan cara ikut berpartisipasi aktif di dalamnya. Melihat hal tersebut, usaha yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya melakukan pemberdayaan yang menurut Adi Fahrudin sering kali bersifat satu tembakan (one shot), serta sentuh dan pergi (touch and go), artinya program-program pembangunan tidak dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan sehingga indikator keberdayaan yang ingin dicapai samar dan tidak dapat diukur. Pemberdayaan selama ini selalu menempatkan pemerintah sebagai sumber segala-galanya yang seharusnya masyarakatlah yang menjadi aktor utamanya (Huraerah, 2008:89). Berbeda dengan programprogram pemberdayaan sebelumnya,
PNPM Mandiri Pariwisata berusaha menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama. Model pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya melalui pemberdayaan saja melainkan diantaranya adalah pemberdayaan masyarakat, keberpihakan kepada yang miskin, desentralisasi, partisipatif, keadilan dan kesetaraan gender, keswadayaan, keterpaduan program pembangunan, penguatan kapasitas kelembagaan, pembangunan pariwisata yang terintegrasi, serta pembangunan pariwisata yang berkelanjutan observasi menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat di sekitar Silokek masih rendah atau bisa dikatakan tidak aktif dalam melaksanakan dan mendukung program ini, penulisi juga memperoleh informasi dari perangkat nagari Silokek bahwa PNPM Mandiri Pariwisata berjalan dengan baik hanya pada awal programnya saja yaitu pada tahun 2009-2010, setelah itu tidak ada lagi tampak ciri-ciri berkelanjutan program m mandiri. ini, akibatnya PNPM-Mandiri Pariwisata belum mencapai target dan tidak terealisasi dengan baik, imbasnya tujuan PNPM Mandiri Pariwisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat secara signifikan belum terwujud, sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor apa yang menghambat berkelajutan PNPM Mandiri Pariwisata di kawasan wisata Silokek (Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2010:6-7). Namun, pada pelaksanaannya PNPM-Mandiri Pariwisata ini belum mampu mengoptimalkan peluang ekonomi masyarakat di sekitar Silokek karena masih terdapat faktor-faktor yang menghambat berkelanjutannya. Tahun 2015 ini merupakan tahun akhir dari pelaksanaan program PNPM Mandiri Pariwisata di Silokek, hasil