BAB I 1.1 Latar Belakang PT. Indonesia Power sebagai anak perusahaan PT.PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik memiliki beberapa unit pembangkitan dan jasa pembangkitan di berbagai wilayah seluruh Indonesia, salah satunya adalah Unit Pembangkitan Suralaya (UP Suralaya). Unit Pembangkitan Suralaya menjadi salah satu dari delapan unit utama PT. Indonesia Power setelah diubahnya nama perusahaan dari PT. PJB I menjadi PT. Indonesia Power. Saat ini UP Suralaya Memiliki tujuh unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas total 3400 MW. Pada PLTU Suralaya, pompa merupakan peralatan yang banyak ditemui, pada umumnya pompa pada PLTU Suralaya digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat lain, melalui sebuah media pipa (saluran) dengan cara menambah energi pada fluida, yang dipindahkan dan berlangsung kontinyu. Ada beberapa pompa khusus yang memiliki fungsi berbeda dengan pompa lainnya, seperti vacuum pump, dan vacuum priming pump. Pada sebuah pompa tentunya terdapat seal atau perapat yaitu bahan yang digunakan untuk menanggulangi kebocoran, seal terdiri dari beberapa jenis antara lain: packing, gasket, mechanical seal, dan lain-lain. Pemilihan jenis seal pada suatu peralatan tergantung dengan fungsi dan kondisi peralatan tersebut. Untuk beberapa pompa tertentu menggunakan seal khusus seperti pompa vacuum yang menggunakan media fluida (liquid) sebagai perapat serta pendingin, biasanya fluida tersebut bisa diperoleh dari discharge pompa atau fluida yang dipasok dari luar. Namun di beberapa kasus ada beberapa pompa dengan menggunakan fluida yang dipasok dari luar (external) karena fluida yang berasal dari discharge pompa kualitasnya kurang bagus (mengandung partikel dan terlalu kental) atau media yang dipompakan berupa udara seperti vacuum pump dan vacuum priming pump. Biasanya fluida tersebut merupakan fluida yang cocok sebagai seal. Fluida tersebut ditampung pada tangki khusus (reservoir) dan dialirkan ke peralatan. 1
Pada PLTU Suralaya khususnya unit 5 7 fluida yang telah digunakan sebagai perapat (seal) serta pendingin pada pompa ditampung untuk dimanfaatkan kembali seperti pada Booster BFP, SU-BFP, BFP T, dan Vacuum Pump fluidanya ditampung terlebih dahulu, yang kemudian dimasukkan ke hotwell untuk digunakan kembali. Sedangkan untuk vacuum primming pump fluida yang telah digunakan sebagai seal serta pendingin pada pompa ini dibuang begitu saja setiap harinya. Dengan kondisi vacuum primming pump yang dioperasikan kontinyu, maka air yang terbuang begitu saja cukup banyak, oleh karena itu penulis mencoba untuk melakukan penambahan line pipa pada drain seal water vacuum primming pump untuk mengisi bak penampungan, agar air bekas perapat (seal) pada vacuum priming pump bisa dimanfaatkan kembali. 1.2 Perumusan Masalah Pemanfaatan drain seal water vacuum priming pump merupakan salah satu alternatif untuk memanfaatkan air yang dibuang begitu saja secara kontinyu. Dengan penambahan line pipa ke bak penampungan air, kemudian air tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai back up air pemadam kebakaran dan untuk proses cleaning batubara. 1.3 Tujuan 1. Memanfaatkan kembali air dari drain seal water vacuum priming pump, yang nantinya dapat digunakan untuk proses cleaning. 2. Menghemat pemakaian air service (air KS)/(air PDAM). 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini antara lain: 1. Tugas Akhir ini dibuat berdasarkan kondisi di unit 5 7 UP Suralaya. 2. Hanya membahas drain seal water pada vacuum primming pump. 2
3. Tidak membahas desain rancangan pemanfaatan drain seal water vacuum priming pump secara detail. 4. Tidak membahas biaya investasi yang diperlukan secara detail. 5. Mencarikan alternatif pemecahan masalah berdasarkan peralatan yang ada pada unit 5 7 UP Suralaya. 1.5 Metodologi Metodologi yang dilakukan penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari informasi dari berbagai sumber seperti buku petunjuk, jurnal ilmiah, user manual sebagai landasan teori dalam penulisan. 2. Observasi Observasi yaitu mengamati kondisi langsung dilapangan dan mengambil data yang diperlukan dalam perhitungandan analisa, seperti data tekanan, betuk perpipaan, gambar dan sebagaiya. 3. Wawacara (Iterview) Teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang dinilai memiliki informasi tentang materi atau data untuk mendukung penyelesaian masalah yang dibahas di dalam laporan tugas akhir. 4. Analisa Metode ini dilakukan dengan menganalisis langsung kasus yang sedang diteliti sehingga didapatkan hasil dari kasus tersebut. 5. Metode Browsing 3
Suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pencarian data yang dibutuhkan di internet guna mencari data tentang harga barang, gambar 3D yang akan digunakan dalam penulisan Tugas Akhir. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penyusunan tugas akhir tentang PENAMBAHAN LINE PIPA BARU UNTUK MEMANFAATKAN DRAIN SEAL WATER VACUUM PRIMING PUMP terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab. Sistematika tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I Bab ini berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, pembahasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang proses pengambilan data yang digunakan untuk menganalisis penambahan line pipa baru untuk memanfaatkan drain seal water vacuum priming pump. BAB IV BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil perhitungan serta analisa dari data yang diperoleh untuk penyelesaian masalah tentang penambahan line pipa baru untuk memanfaatkan drain seal water vacuum priming pump KESIMPULAN DAN SARAN 4
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penyusunan laporan tugas akhir. 5