PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH UMUR DAN PANJANG CACAHAN RUMPUT RAJA TERHADAPEFISIENSI BAGIANYANGTERMAI{AN DOMBA DEWASA

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai wilayah di Indonesia memiliki lahan pertanian yang dapat ditanami

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH PISANG SEBAGAI PAKANTERNAK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

TANAMAN PENGHASIL PATI

NILAI GIZI ECENG GONDOK DAN PEMANFAATAN SEBAGAI PAKAN ternak NON RUMINANSIA NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR

PENGARUH CURAH HUJAN DAN POLA PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI RUMPUT RAJA (PENNISETUMPURPUREPHOIDES)

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

Peluang Investasi Agribisnis Jagung

Temu Teknis Fungsionol non Penelh 000 dengan dosis yang tinggi pula yaitu 40 ton pupuk kandang, 900 kg urea, 450 kg TSP dan 450 kg KCL per ha/ tahun.

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KALISAPUN DAN MAKANTAR KELURAHAN MAPANGET BARAT KOTA MANADO

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan terhadap bahan pangan impor sebagai akibat kebutuhan. giling (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2015).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

Pengembangan ternak ruminansia di negara-negara tropis seperti di. kemarau untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ruminansia yang memiliki

Gambar 4. Perubahan Jumlah Daun Rumput Raja (A) dan Rumput Taiwan (B) pada Berbagai Dosis Pemberian Dolomit

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dari keseluruhan

PELUANG PEMANFAATAN PASCAPANEN HIJAUAN LIMAJENIS SORGHUM SEBAGAIALTERNATIF PAKANTERNAK

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dinamakan akar adventif (Duljapar, 2000). Batang beruas-ruas dan berbuku-buku, tidak bercabang dan pada bagian

MANAJEMEN PENGOLAHAN PAKAN RINGKASAN

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

Berdasarkan masalah tersebut maka dilakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur pemotongan terhadap produksi berat segar dan kuali

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata L.) atau yang lebih dikenal dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

PENDAHULUAN. yang berasal dari bagian biji pada kebanyakan tanaman lebih banyak. diantaranya adalah daun singkong (Manihot utilisima).

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan substansi pokok dalam kehidupan manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi. Setiap ternak ruminansia membutuhkan makanan berupa hijauan karena

MEMBUAT SILASE PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan pembangunan. keterbatasan sumberdaya dalam melihat prospek usaha/proyek yang

Transkripsi:

PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK Bambang Kushartono dan Nani Iriani Balai Penelitian Ternak, Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Tanamanjagung (ZeamisL) mempunyai nilai ekonomis tinggi, selain buahnya sebagai sumber protein nabati dan karbohidrat, hasil samping seperti daun, tongkol, dedak jagung dapat dimanfaatkan sebagai komponen pakan temak. Apabila potensi hasil tanaman jagung yang tinggi tersebut dapat dikembangkan di Indonesia, maka diharapkan tanaman jagung dapat memberikan sumbangan bagi penyediaan hijauan pakan di samping rumput, leguminosa dan jerami padi. Seperti halnya rumput raja, tanaman jagung dapat digunakan sebagai pakan temak ruminansiaterutama sebagai suplemen protein selama periode mutu rumput rendah. Dari hasil produksi, tanaman jagung sangat menjanjikan 60-70 ton/ha. Tanaman jagung apabila dikembangkan sebagai hijauan pakan secara baik akan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Dari daya gunatanaman jagung, prospek sebagai sumber hijauan pakan mempunyai harapan berpotensial sebagai bahan pakan temak ruminansia. Kata Kunci : Tanamanjagung, prospek, pakan hijauan. PENDAHULUAN Tanaman jagung (Zeamis L) adalah jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan (graminacea) yang sudah lama dikenal di Indonesia. Tanaman ini mempunyai nilai ekonomis tinggi, selain buahnya sebagai sumber protein nabati dan sumber karbohidrat; hasil sampingnya seperi daun, tongkol, kelobot dan dedak jagung dapat dimanfaatkan sebagai sebagai komponen pakan temak, baik secara langsung maupun setelah melalui proses pengolahan. Kandungan kadar protein sekitar 10 %, kadar lemak4 %, karbohidrat 61 % (Martin, 1975 dalam Supanman, 2003). Keunggulan lain dari tanaman jagung adalah harga relatif murah, mudah ditanam dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Luas tanaman jagung di Indonesia kira-kira meliputi 2.895.000 ha pada tahun 2000 dengan jumlah produksi sekitar 7.490.000 ton (Bastari,1988). Data ini menunjukkan bahwa tanaman jagung merupakan tanaman yang telah diproduksi dan dikonsumsi secara luas. Di Indonesia pada umumnya tanaman jagung diambil buahnya dan masih merupakan sampingan untuk hijauan pakan ternak. Apabila potensi hasil tanaman jagung yang tinggi tersebut dapat dikembangkan di Indonesia, maka diharapkan tanaman jagung dapat memberikan sumbangan bagi penyediaan hijauan pakan disamping rumput, leguminosa dan jerami padi. Salah satu faktor penyebab kurang berkembangnya tanaman jagung sebagai pakan temak di Indonesia adalah keterbatasan petani akan pemanfaatannya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian secara ekonomis dan pengembangan tanaman jagung yang lebih intensif serta lebih memperkenalkan cara bercocok tanam clan pendayagunaan tanaman jagung sebagai sumber hijauan pakan temak. 26 Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan

Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengkaji seberapa jauh prospek tanaman jagung baik buah maupun hasil sampingnya sebagai sumber hijauan pakan ternak. Daerah tumbuh LINGKUNGAN TUMBUH PERTANAMAN JAGUNG Jagung di Indonesia kebanyakan ditanamam di dataran rendah baik di tanah tegalan, sawah tadah hujan dan ber irigari serta sebagian kecil ditanam di dataran tinggi. Tanah yang baik untuk tanaman jagung adalah gembur dan subur karena tanaman ini memerlukan aerasi dan drainase yang baik, jagung dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asalkan mendapat pengelolaan yang baik. Tanah dengan tekstur lempung berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya. Kemasaman tanah biasanya erat sekali hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Kemasaman tanah ( ph ) yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung berkisar antara 5,6-7,2. Cara bercocoktanam Pengolahan tanah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman jagung sehingga perakaran tanaman dapat berkembang dengan baik. Pada tanah -tanah ber tekstur berat, pengolahan tanah sebaiknya dilakukan secara intensif. Untuk menghemat tenaga dan waktu serta memanfaatkan air yang tersedia dalam tanah, pengolahan tanah secara minimum dapat dilakukan terutama pada tanah yang ber tekstur ringan. Pengolahan tanah secara minimum yaitu mencangkul tanah pada barisan yang akan ditanami selebar 40 cm. Setelah pertanaman jagung tumbuh kira-kira 4-5 minggu, lalu dilakukan pembumbunan. Pembumbunan disamping untuk memperbaiki drainase dan aerasi tanah, jugs dimaksudkan sekaligus untuk mengurangi gulma. Menurut Sutoro dkk (1988), pembumbunan pada pertanaman jagung yang semula tanahnya hanya diolah pada bagian yang ditanami saja dapat meningkatkan hasil sekitar 50 ( tanpa pembumbunan hasil biji 3,16 ton/ha dengan pembumbunan 4,56 ton/ha ). Tingkat kerapatan tanaman Peningkatan produksi jagung dapat dilakukan dengan cara perbaikan tingkat kerapatan tanaman. Peningkatan tingkat kerapatan tanaman persatuan luas sampai batas tertentu dapat meningkatkan hasil biji, akan tetapi penambahan jumlah tanaman selanjutnya akan menurunkan hasil karena terjadi kompetisi hara, air, radiasi matahari dan ruang tumbuh. Pada umumnya jarak tanaman yang digunakan adalah 70 cm X 30 cm atau 75 cm X 25 cm dengan 2 benih / lubang tanaman. Untuk tanaman jagung yang diambil sebagai pakan ternakjarak tanam lebih rapat lagi yaitu 50 cm X 20 cm dengan 2 benih / lubang dengan harapan peningkatan hasil produksi hijauan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 27

Penanganan Pasca Panen Penanganan pasca panen tanaman jagung ada beberapa cara yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil produksi : 1. Pemanenan tanaman jagung yang diperuntukan sebagai pakan ternak seluruhnya yaitu batang dan daun beserta buahnya dipotong atau dipanen pada saat tanaman berumur 60-70 hari, cara pemotongan batang berkisar 20 cm dari tanah. Hasil produksi tanaman jagung seluruhnya dipersiapkan untuk konsumsi ternak. 2. Pemanenan tanaman jagung yang buahnya diperuntukan sebagai sayur, tanaman jagung dipanen pada saat tanaman umur 75 hari. Kondisi buah jagung pada saat dipanen masih muda dan limbah tanaman jagung masih bisa dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak ( 16 ton / ha / panen ). 3. Pemanenan tanaman jagung manis seperti pemanenan jagung muda yaitu pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 70-75 hari. Hasil samping berupa pohon jagung dan kelobot bisa dimanfaatkan sebagai pakan temak. 4. Pemanenan tanaman jagung yang diperuntukan sebagai jagung pipil, pemanenan tanaman jagung dilakukan apabila kelobot tampak telah kering dan berubah menjadi kecoklatan. Pada tanaman jagung mengeringnya buah jagung diikuti oleh mengeringnya tanaman. Pada fase ini yang bisa dimanfaatkan untuk pakan temak hanya pucuk daunnya, namun ada hasil samping lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan temak yaitu tongkolnya. Sifat fisik Komposisi buah jagung yang diperoleh dari hasil panen terdiri dari kelobot (daun pembungkus biji jagung), butiran jagung dan tongkol jagung dengan persentase kelobot (9,70%), biji jagung (75,40%) dan tongkol jagung (14,40%). Sedangkan komposisi buah jagung manis berbeda karena tanaman jagung masih muda sehingga persentase kelobot lebih tinggi yaitu 36% dan tongkol dan biji 64%. Sifat kimia dan gizi EVALUASI SWAT FISIK, KIMIA DAN GIZI Komposisi tanaman jagung terdiri dari batang, daun dan buahjagungnya. Batang jagung beruasruas yang jumlahnya bervariasi antara 10-40 ruas umumnya tidak bercabang. Panjang batang berkisar 60-300 cm tergantung tipejagung. Sedangkan pelepah daun muncul dari buku-buku batang yamg menyelubungi ruas batang sehingga dapat memperkuat batang. Panjang daun bervariasi antara 30-150 cm dan lebar 4-5 cm. Komposisi kimia tanaman jagung pada pemanenan 60-70 hari menunjukkan bahan kandungan protein tidak kalah dengan rumput raja. Terlihat pada Tabel 1 menunjukkan bahwa tanaman jagung mengandung rata-rata lebih tinggi (12,57 %) dibandingkan dengan rumput raja (10,63 %). Demikian juga dengan kandungan energi (34,87%) dibandingkan dengan rumput raja (13,60%). Kandungan lemak dari keduanya relatif rendah sekitar (3%). 28 Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan

Tabel 1. Komposisi kimia tanaman jagung clan rumput raja (dalam %) Sumber : P.T Family Sejahtera 2002 Sedangkan kandungan serat kasar lebih rendah (23,30%) bila dibandingkan dengan rumput raja (30,40%). Komposisi kimia (kandungan protein kasar clan serat kasar) limbah jagung manis terlihat pada Tabel 2. Protein Lemak Serat Abu Karbo Enerji Jenis tanaman Kasar Kasar Hidrat 1.Tanaman Jagung 12,57 3,31 23,30 6,33 30,80 34,87 2. Rum ut Raja 10,62 2,64 30,40 9,23 33,73 13,6 Tabel 2. Kandungan Protein kasar clan Serat kasar limbah jagung manis. Jenis limbah _ Protein kasar %) Serat kasar 1. Kelobot 4,50 27,99 2. Ton kol 5,22 35,95 Pendayagunaan Tanaman Jagung Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak Sifat-sifat yang dimiliki tanamanjagung tidak jauh berbeda dari jenis rumput-rumputan lainnya. Bentuk fisiknya hampir sama dengan rumput raja baik ketinggian, lebar daun sepintas mirip dengan tanaman rumput. Komposisi kimia tanaman jagung berbeda dengan rumput dimana protein, Lmak clan energi lebih tinggi, sedangkan serat kasarnya lebih rendah. Dengan memperhatikan sifat-sifat fisik clan kimia serta pemanfaatan yang telah dilakukan, maka usaha peningkatan daya guna tanaman jagung dapat dilakukan dengan ; pengelolaan tradisional, b) pengembangan sebagai hijauan pakan ternak. Pengembangan cara pengelolaan tradisional a) pengembangan cara Pada lunumnya di Indonesia tanamanjagung dalam bentuk biji tua. Jagung yang sudah cukuptua yakni ditandai dengan warna kelobotnya kuning kecoklatan, biasanya pada umur 7 minggu setelah tanaman jagung berbunga ( Suparman, 2002). Buah jagung hasil panen langsung dikupas kelobotnya clan ditampung dalam wadah terbuka. Hal ini amat membantu dalam proses pengeringan jagung. Buah yang masih mucla banyak digunakan sebagai bahan sayuran clan buah jagung yang sudah tua bijinya dapat digunakan untuk pengganti nasi sebagai kebutuhan pokok karbohidrat. Kegunaan lain dari biji jagung adalah sebagai bahan baku pembuatan pakanternak,jagung merupakan bahan utama dalam penyusunan ransum ayam, pemakaian jagung dalam pakan mencapai 50% dari total ransum (Tangendjaya,1993 ). Badan Penelitian clan Pengembangan Peltanian 29

Pengembangan sebagai hijauan pakan ternak Berbagai jenis tumbuhan yang ditanam clan dibarengi dengan sistem pertanaman yang intensif akan menghasilkan sejumlah besarjerami, pucuk atau bagian tanaman lainnya dikenal sebagai limbah. Semua limbah ini termasuk dari tanaman jagung akan sangat berguna untuk makanan ternak. Potensi limbah untuk makanan temak di Indonesia sangat besar. Limbah jagung secara produktivitas per hektar menduduki tempat terendah dibandingkan dengan limbah-limbah lain. Tetapi karena luas areal pertanaman yang cukup besar maka hasil produksi totalnya cukup berimbang dengan limbah lainnya kecualijerami padi. Jerami jagung yang terdiri dari daun clan batang, setelah panen termasuk kelobot clan tongkol merupakan makanan temak ruminansia. Seluruh tanaman dapat diberikan padatemak manakalajagung ticlak bisa di panen misalnya karena kemarau panjang. Disamping itu sisa tanaman jagung setelah panen clapat dijadikan panang penggembalaan. Pada waktu hargajagung memungkinkan clapat pula seluruh tanaman jagung termasuk tongkol jagung diberikan kepada ternak untuk penggemukan. Kenyataan ini menunjukkan persedian tanaman jagung cukup besar diharapkan dapat menggantikan rumput sebagai pakan ternak. Bahkan saat ini seclang dikembangkan seluruh tanaman jagung diberikan sebagai hijauan pakan temak. Tanaman jagung termasuk buah jagung yang masih muda, batang clan daun yang masih hijau dipotong-potong untuk dibuat silase. Pada periode ini tanaman jagung kayaakan zat gizi terutama zat gula sehingga membantu proses fennentasi, clan silase yang terbentuk lebih disukai temak dengan total nutrien tercerna 60-75 %, clan protein sekitar I I - 15 % ( Tangendjaya dkk, 1988 ). Pemanfaatan silase seperti ini dibeberapa daerah sudah mulai dikembangkan clan merupakan komoditi ekspor. Prospek Pengembangan Tanaman Jagung Dari evaluasi sifattumbuh, lingkungan tumbuh clan produksi ternyata tanaman jagung mempunyai prospek yang baik sebagai sumber hijauan pakan ternak. Dalam pengembangan tanaman jagung bisa ditanam secara tunggal atau tumpang sari dengan tanaman lain. Walaupun demikian, keberhasilan usaha pengembangan sangat ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasil. Karenanya perlu dilakukan evaluasi terhadap kemungkinan pengembangan pendayagunaan sebagai sumberhijauan pakan temak. Dari hasil produksi tanaman jagung sangat menjanjikan hasil per ha per setiap kali pemanenan cukup tinggi yaitu 60-70 ton. Hal ini apabila dikembang secara baik akan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman jagung sebagai sumber hijauan pakan temak mempuyai peluang ekspor clan masih terbuka peluang pasamya. Dari berbagai alternatif kiranya peningkatan dayaguna tanaman jagung dapat dikembangkan di Indonesia sehingga lebih bersifat komersial. Komoditi tanaman jagung sebagai sumber hijauan pakan ternak hendaknya clikenalkan secara luas kepada masyarakat. 30 Pusat Penelitian clan Pengembangan Peternakan

KESIMPULAN Menelaah sifat tanaman jagung yang dapat tumbuh pada berbagai lahan dan nilai gizinya cukup baik serta berproduksi tinggi, maka sangat baik bila tanaman jagung dikembangkan sebagai sumber hijauan pakan ternak. Dayaguna tanaman jagung prospek pengembangan dan pemanfaatannya sebagai sumber hijauan pakan ternak mempunyai harapan yang baik untuk jangka panjang. DAFTAR BACAAN Bastari.T, 1988. Program pengembangan jagung di Indonesia. Jagung Tusat Penelitian dan Pengembangan Pangan. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. P :21-32. PTFamily Sejahtera, 2002. Komunikasi langsung. Suparman.M., 2002. Teknik komposisi bijijagung pipilandalam bauahjagung kering giling. Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. P : 218-229. Sutoro, YSulaeman dan Iskandar, 1988.Budidaya tanaman jagung. Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. P : 49-66. Tangendjaya.B, dan Gunawan, 1988. Jagung dan limbahnya untuk makanan ternak. Jagung. Pusat Penelitian danpengembangan Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. P : 349-378. Tangendjaya. B, 1993. Bahan pakan alternatif, sebagai subtitusi jagung untuk pakan ayam. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. 15 (6) : 15-16. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 3 1