Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malam kulalui dengan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya begitu galau, rasanya

dokumen-dokumen yang mirip
Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

BROADCASTING TV MIDTERMS

Prolog Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

It s a long story Part I

Sang Pangeran. Kinanti 1

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Pemilik jiwa yang sepi

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

ANNIE DAN HALLEY. Written By. Puspasani

This is the beginning of everything

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Keindahan Seni Pendatang Baru

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

DIAN NANDA MUSTIKAWATI

Not Just A Friendship, We Are Big Family

Setelah bunyi bel pulang berbunyi, anak SMA 70 Jakarta berhamburan keluar kelas (ya iyalah, namanya juga bel pulang). Marsha dan Gina langsung keluar

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

Mentari Senja. Niko Cahya Pratama. This book is for sale at This version was published on

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

1. Aku Ingin ke Bandung

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

Then, something unexpected happened.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

ANALISIS SEMIOTIKA PESAN MORAL PADA FILM FILOSOFI KOPI MIRWANDA PUTRI 1B ILMU KOMUNIKASI

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Gimana caranya coba, wong bayang wajahnya jadi terus terbayang semenjak CLBK datang menghampiri?

Marahkah Tuhan? Jika

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

AKU AKAN MATI HARI INI

PACAR BARU FATHIR. Adyta Purbaya ***

PROLOG. Semua orang memiliki kisah dramanya masingmasing, yang tidak akan pernah sama dengan kisah hidup orang lainnya.

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

AKHIR PENANTIAN. Naswa harus merelakan hobi yang sangat dia sukai karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan bulan lalu.

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Rasa Kesatu Marshmallow

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Kadang kita lupa, kebahagiaan selalu datang bersama dengan air mata

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Oleh: Windra Yuniarsih

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Transkripsi:

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malam kulalui dengan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya begitu galau, rasanya begitu kacau, rasanya begitu hampa. Aku hidup dalam kekhawatiran yang aku sendiri tidak pasti tentangnya. Insomnia kembali menghampiriku. Setiap hari aku baru bisa tidur setelah lewat jam dua pagi. Tidur pun rasanya seperti tidak tidur. Rasanya seperti hanya memejamkan kedua mata, tetapi pikiranku tetap terjaga. Tak bisa dipungkiri, meskipun aku berpura-pura seakan tak terjadi apa-apa, tapi rasa itu kerap datang dan kalau sudah begitu akan membunuh selera makanku dengan tiba-tiba. Vi ada apa? Ceritakan padaku bagi kepedihanmu, kesedihanmu, supaya beban di pundakmu sedikit berkurang. Lily, sahabatku menepuk pundakku saat mendapatiku tengah duduk diam tanpa melakukan apa-apa. Aku menatapnya lalu mulai merasa airmataku menetes tanpa bisa kucegah. Ly apa aku nggak berhak hidup bahagia? tanyaku. Kamu tuh bicara apa? Tidak ada seorangpun yang tidak boleh bahagia. Gelandangan aja berhak bahagia! katanya cepat. Aku sepertinya nggak pernah boleh merasakan kebahagiaan dalam waktu lama. Baru sebentar bahagia, lalu semuanya berbalik 180 derajat Lily menepuk tanganku yang kini sibuk memilin-milin kertas. Kebahagiaan itu mungkin memang belum sepenuhnya datang ke kamu, Vi dan terus terang aja, kamu tidak akan pernah bahagia kalau kamu masih mau maafin si brengsek itu. Lily aku menatapnya. I mean it, Vi! Aku tuh capek terus menerus melihat kamu selalu disakiti olehnya! Dan kamu selalu maafin si brengsek itu untuk kemudian membiarkannya menyakiti kamu lagi dan lagi aku terdiam mendengar kata-kata Lily. Sudah berkali-kali dia menyakiti kamu, dan kamu masih mau bersamanya. Aku heran kadang-kadang kenapa kamu bisa bertahan dengan semua kebrengsekannya. Aku sayang padanya, Ly mungkin kamu benar, aku nggak akan pernah bahagia dengan terus menerus mencintainya Viany, please wake up! Lihat apa yang sudah dia lakukan ke kamu! Apa itu namanya cinta? potong Lily cepat. Cinta itu tidak menyakiti, kamu tahu itu kan? Cinta itu seharusnya membahagiakan, menentramkan, membuat kamu lebih bersemangat, bukannya seperti sekarang!

Kamu tahu apa masalahku, Ly sekeras apapun aku berusaha untuk melupakannya, semakin ketakutan itu datang dan membuatku tak tahu harus berbuat apa sekeras apapun aku tak ingin memaafkannya, semakin tersiksa batinku. Aku juga tak tahu ada apa dengan diriku. Kataku sambil menyeka airmataku. Kamu hanya terlalu mencintainya, Vi itu saja Lily menggenggam tanganku. Aku tak sanggup membayangkan hidupku tanpa Ferre. Selama ini ia selalu menjadi salah satu bagian dalam hidupku. Aku terbiasa dengan keberadaannya Aku mengerti, Vi sangat mengerti Kalau kamu mengerti, jangan suruh aku berhenti mencintainya Viany jalan hidupmu kamu sendiri yang menentukan. Carilah kebahagiaan dirimu sendiri. Karena hanya kamu yang tahu dimana letak kebahagiaan itu. Aku sebagai sahabat kamu hanya bisa mendukung kamu dalam segala hal. You always have me ya few months later Bulan berganti bulan. Tanpa terasa aku mulai kembali menjalani hidupku selepas semua kejadian yang tidak mengenakkan itu. Luka itu mungkin sudah mengering, tetapi tetap meninggalkan bekas yang tak bisa hilang. Aku tahu ini semua belum apa-apa. Aku sadar masih harus menyiapkan diriku untuk hal yang lebih buruk lagi seperti yang dibenarkan Alysa, aku pun mengakui fakta bahwa : Ya, Ferre adalah pria yang baik, tapi sekaligus juga ia bukan pria baik-baik itu kenyataan Aku pulang dua minggu lagi sabar yah? kata Ferre suatu hari. Kontrak kerja kamu sudah selesai? tanyaku ingin tahu. Sudah. Sebenarnya mereka memintaku untuk memperpanjang kontrak setahun atau dua tahun lagi tapi Papa dan Mama minta aku kembali ke Jakarta Dalam hati aku bersorak senang. Ya baguslah kalau begitu Di Jakarta kan juga enak Lebih enak di sini katanya tertawa. yah, di sana memang mungkin jauh lebih enak, kamu bisa dapatkan semua yang kamu mau di sana

Iya disini memang jauh lebih enak. Tapi ya sudahlah, mungkin ini memang saatnya aku pulang Ferre menarik nafas panjang. Aku kangen kamu, Vi nggak sabar rasanya pengen peluk kamu Aku juga begitu. Sabarlah, dua minggu kan nggak lama kataku menenangkan. Kamu senang nggak aku pulang? Tentu saja! Aku sangat senang, bisa berada dekat lagi dengan kamu Jemput aku di airport yah? Tapi Cuma kamu aja Why? Inginnya begitu nanti kita langsung ke rumahku Sesukamulah Good two weeks later Ferre menghampiriku. Meletakkan barang bawaannya dan langsung memelukku erat-erat tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar kami. Siang itu aku menjemputnya di airport seperti permintaannya. Sementara orangtuanya mungkin saat ini sedang kesal setengah mati karena tidak diperbolehkan menjemput. Alysa sudah kembali ke Sydney. Dan kami terus berhubungan lewat e-mail. Kamu kok tambah kurus? tanyanya lembut. Aku hanya mengangkat bahu. Biasa aja. Mungkin Cuma perasaan kamu saja Gitu ya? Ya udah yuk??? katanya sambil merangkulku lalu kami mendorong trolley berisi kopor-kopor Ferre. Kemudian meninggalkan airport dan melaju lewat jalan tol menuju kompleks perumahan tempat Ferre tinggal. Mobil berhenti di depan rumah berlantai tiga itu. Orangtua Ferre langsung menghambur keluar dan mereka berpelukan melepas kerinduan. Lalu kami semua masuk ke dalam. Makan siang sudah tersedia di meja. Tante-tante Ferre dan beberapa sanak saudara juga datang dan saling melepas rindu. Ayo makan siang sudah siap semua pasti sudah lapar Mama Ferre mengingatkan kami semua. Kami lalu berdiri dan melangkah ke ruang makan. Duduk di kursi lalu menikmati makan siang lezat favorit Ferre. Nasi putih panas, lengkap dengan Sayur Asem, Ikan asin Jambal plus sambal, disertai sweet warmy tea

Selesai makan, aku dan Ferre naik ke atas. Ke kamar tidurnya. Aku membantunya membongkar isi kopornya. Ia membantingkan tubuhnya di tempat tidur sementara aku melipat ulang pakaian-pakaian itu lalu menyusunnya di dalam lemari. Hhh akhirnya aku ngerasain panasnya Jakarta lagi aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya. Sumpah deh, Vi ga kebayang gimana rasanya kalo nggak ada AC Kamu kapan mulai masuk kerja lagi? tanyaku ingin tahu. Segera mungkin dalam minggu ini. Aku mesti banyak penyesuaian lagi dengan sistem yang lama jawabnya sambil memejamkan matanya. Mungkin bisa jadi aku akan lebih sibuk dari sebelumnya ia mengingatkan. Aku menutup pintu lemarinya. Aku ngerti kok nah, semuanya sudah beres aku meletakkan kopor-kopor itu bertumpuk di atas lemari pakaiannya. Thanks, sweetie kamu kan sebenarnya nggak perlu repot-repot katanya tersenyum sambil menatapku. That s fine Ya udah kamu pasti capek banget dan butuh istirahat kan? Aku pulang dulu ya? kataku sambil duduk di sebelahnya. Ia membelai rambutku. Sorry aku nggak bisa nganterin kamu badanku kayak habis di injak-injak gajah katanya tertawa. Aku tersenyum. Nggak apa-apa aku bisa pulang sendiri kok Give me a kiss bisiknya manja. Aku menunduk dan menciumnya. Okelah, aku pulang dulu. Kamu istirahat ya aku berdiri lalu mengambil tasku. I ll call you later, Okey? katanya sebelum aku menutup pintu kamarnya.

# 7 Missing Time Ferre kembali bekerja di kantornya yang lama. Dan seperti yang sudah dikatakannya padaku, dia mulai sangat sibuk. Sampai-sampai frekuensi pertemuan kami yang biasanya pun terpaksa harus ikut menyesuaikan. Aku tak bisa ketemu dengannya sesuka hati. Ketemu sekali dua kali dalam seminggu, itu sudah bagus. Ia tak pernah lagi menjemputku ke kampus dan menculikku untuk makan siang seperti sebelumnya. Kami hanya bertemu hari sabtu, karena pada hari itu ia libur. Hari minggu kalau kebetulan ia tidak ada acara keluarga. Aku mulai uring-uringan. Sudah dua kali sabtu ini kami batal bertemu karena kesibukannya mengharuskannya kerja lembur. Setidaknya itulah yang dikatakannya padaku, jadi aku harus percaya bukan? Kalau sabtu ketiga ini kami batal lagi bertemu, rasanya aku berhak untuk marah Re? Kamu lagi dimana? tanyaku di telepon. Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, dan ini adalah hari sabtu. Vi? Oh aku lagi dalam perjalanan mau ke kantor Lagi? Ini kan hari sabtu kataku kecewa. Iya tapi proyek yang sedang kami kerjakan ini menyita waktu banget aku juga nggak tahu hari ini akan selesai jam berapa Begitu kataku kesal. Vi come on aku sudah bilang sejak aku pulang kan, kalau aku bakalan sibuk banget Iya tapi nggak seperti ini dong, Re masa sih kamu kerja sampai nggak punya waktu sama sekali buat aku Vi aku mendengarnya menarik nafas. Aku lagi ga mau bahas ini aku lagi banyak kerjaan, dan aku nggak mau ribut Cuma gara-gara soal ini. Kita omongin nanti malam aja. Aku akan telpon kamu kalau aku sudah di rumah. Klik Telepon di tutup. Aku langsung menutup wajahku dengan bantal. Kesal sekali rasanya. Telepon berdering pukul sepuluh malam. Dengan kesal aku mengangkatnya. Halo

Yah, ini aku suara Ferre terdengar letih. Kamu baru pulang? tanyaku. Yup capek banget rasanya Gimana nggak capek? Kamu kerja kayak orang kesetanan. Nggak inget waktu, nggat inget sama orang lain potongku dengan nada kesal. Vi udahlah aku sibuk buat kita juga kok nantinya Kesal aja ini malam minggu, dan seharusnya kita ada diluar, bersenang-senang, lupain kerjaan sebentar waktu kamu sama aku kan Cuma hari ini aja. Tapi kamu bahkan nggak mau meluangkan waktu buat aku. Aku bukan nggak mau, tapi nggak bisa potong Ferre. Aku tahu aku bukan prioritas utama dalam hidup kamu yang pertama adalah pekerjaan, yang kedua adalah keluarga, yang ketiga adalah hobby kamu, yang keempat adalah teman-teman kamu. Aku? Ada di posisi terakhir! Vi, Please lah aku udah capek Dengar yah terus terang aja, yang aku butuhkan adalah seorang partner. Partner yang bisa mendukung aku, bisa mengerti aku, bisa aku andalkan saat aku butuh, bukannya malah menyusahkan aku, bikin kesal aku Jadi kalau kamu memang keberatan, di luar sana masih banyak kok cewek yang bisa dan mau seperti itu. Oh ya? Ya udah! Nggak ada gunanya kan aku? aku langsung menutup telepon dengan kesal. Beberapa hari kami tidak saling tegur sapa. Tidak lewat telepon, tidak juga lewat sms. Aku benar-benar kesal dengan ucapannya. Jadi selama ini dia tidak menganggapku partner? Jadi selama ini aku Cuma orang yang bikin dia susah? Bikin dia kesal? Handphoneku tiba-tiba berdering. Melihat namanya tertera di layar aku langsung kesal. Mau ngapain lagi dia? Aku langsung menjawabnya. Ya. Vi kamu lagi dimana? tanyanya dengan nada seakan tidak ada apa-apa. Di kampus. Udah makan belum? tanyanya lagi. Sudah! jawabku pendek. Vi aku minta maaf ya? Aku tahu aku salah saat itu aku lagi emosi, aku lagi capek banget makanya aku jadi marahin kamu Hei forgive me, Please? I love you

Kenapa? Diluar sana kan banyak cewek yang bisa lebih memenuhi kriteria kamu. Pilih aja satu dari mereka, nggak perlu kamu susah-susah minta maaf sama aku Vi, sorry aku tahu aku nggak sepantasnya bilang begitu aku benar-benar lagi emosi saat itu forgive me Aku menarik nafas dalam-dalam. Udahlah Thanks, honey I love you muach aku sudah di depan kampus kamu nih. Kamu keluar ya lalu ia menutup telepon. Dan aku hanya menggelengkan kepala saat tahu kemana Ferre membawaku. Kemana lagi kalau bukan hotel terdekat. Namanya juga Ferre!