PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST PADA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA HARAPAN HIDUP DI PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST

PERBANDINGAN REGRESI METODE ROBUST DENGAN METODE OLS STUDY KASUS PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TEGAH

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN OLS PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau

III. METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Harapan Hidup di Kabupaten Jember. (The Factors That Affect Life Expectancy in District Of Jember)

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANGKATAN KERJA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE LINIER REGRESSION

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

Kata Kunci: Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Metode Kuadrat Terkecil, Metode Newey West

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III CONTOH KASUS. Pada bab ini akan dibahas penerapan metode robust dengan penaksir M

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model regresi robust dengan

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

Judul : Perbandingan Metode MCD Bootstrap dan. Analisis Regresi Linear Berganda. Pembimbing : 1. Dra. Ni Luh Putu Suciptawati,M.Si

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GALAT SPASIAL

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

SKRIPSI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

Analisis Heteroskedastisitas Pada Data Cross Section dengan White Heteroscedasticity Test dan Weighted Least Squares

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENDUGA-S DALAM MENGATASI DATA PENCILAN DENGAN SIMULASI DATA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA = (2.2) =

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Model yang Digunakan dalam penelitian dan Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DENGAN REGRESI RIDGE PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wilayah dan pengumpulan data yang diambil adalah di Kabupaten Bekasi

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

Transkripsi:

PERBANDINGAN METODE ORDINARY LEAST SQUARE (OLS) DAN REGRESI ROBUST PADA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA HARAPAN HIDUP DI PROVINSI JAWA TENGAH Nadya Permata Tungga Dewi 1), Abdul Karim 2) 1, email: queen.dheea21@gmail.com 2, email: abdulkarimcrb@gmail.com Abstract This study aims to determine the factors that affect life expectancy in Central Java Province. The analytical method used is OLS (Ordinary Least Square) which is a regression method that minimizes the number of quadratic errors and robust regression method is a regression method used when the distribution of the error is not normal or the existence of the influence of the model. In this study, it was found that robust method is better than OLS method. In this study researchers used secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics of Central Java Province in 2014. In this study diporelah results that the two methods are normally distributed. In the OLS and robust methods, significant variables are GRDP, PHBS and Health Services while the insignificant variables in the OLS and robust methods are School Enrollment Rates. However, from both methods the best model is robus method with r square value of 0.4414 Keywords: Education, Health Services, PHBS, PDRB, life expectancy, OLS, Robust method 1. PENDAHULUAN Penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal di dalam suatu wilayah. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk dalam perkembangannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Mayarakat juga harus memahami tentang pembangunan berkualitas dengan manfaat yang luar biasa dan minimnya resiko bagi masyarakat. Kesejahteraan yang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dan berhasilnya program pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan manusia dapat dilihat dari kualitas hidup yang dimiliki suatu nergara atau wilayah itu sendiri. Kualitas hidup memiliki beberapa unsur, salah satu dari unsur kualitas hidup adalah angka harapan hidup (AHH). Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dan meningkatkan derajat kesehatan melalui program-program yang diberikan pemerintah. Program pembangunan kesehatan, program sosial dan program pemberantasan kemiskinan harus diikut sertakan apabila suatu negara atau wilayah memiliki angka harapan hidup yang rendah. Tahun 2011, CIA World factbook memperkirakan angka harapan hidup di Indonesia secara keseluruhan adalah 70,76 dengan komposisi angka harapan hidup wanita adalah 73,38 sedangkan angka harapan hidup pria pria adalah 68,26. Berdasarkan data PBB, Indonesia menempati urutan ke-108 dari 191 negara. Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan tingkat pembangunan yang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah angka harapan hidup penduduk Jawa Tengah mengalami peningkatan sejak tahun 2010 sebesar 72,73 hingga 2014 mencapai 73,88. Secara keseluruhan 35 Kabutpaten dan Kota Provinsi Jawa Tengah memiliki angka harapan hidup diatas 65 (BPS:2014). Angka harapan hidup 195

merupakan salah satu dari indikator derajat kesehatan masyarakat, sedangkan derajat kesehatan masyarakan sendiri merupakan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam pembangunan kesehatan, sosial dan ekonomi disuatu wilayah. Tinggi atau rendahnya angka harapan hidup di suatu wilayah dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, pendapatan yang dilihat dari pedapatan domestik regional bruto (PDRB), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) wilayah tersebut. Masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan dimulai dengan adanya fasilitas kesehatan. Tersedianya fasilitas kesehatan dipengaruhi oleh faktor lokasi, faktor lokasi merupakan faktor krusial dalam pengadaan fasilitas kesehatan karena dilihat dari kondisi wilayah yang mudah untuk dijangkau atau tidak. Tenaga kesehatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan. Dengan adanya tenaga kesehatan dapat memeberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, masyarakat menjadi lebih mudah dalam mendapat informasi dalam bidang kesehatan. Dalam menuju tercapainya keberhasilan indeks pembangunan manusia dan derajat kesehatan masyarakat, masyarakat memerlukan berbagai macam biaya. Faktor perekonomian baik pendapatan perkapita atau pendapatan daerah sangatlah penting. Faktor ekonomi dalam masyarakat akan menunjukkan kemampuan seseorang terhadap daya beli maupun menunjukkan pendapatan seseorang dengan didapatkannya alat pembayaran. Produk domestik regional bruto (PDRB) yang merupakan indikator dari ekonomi makro adalah gambaran dari pendapatan suatu daerah. Fakor yang melatar belakangi tinggi rendahnya angka harapan hidup disuatu wilayah saling berkaitan satu dengan yang lainnya termasuk faktor pendapatan sangat erat hubungannya dengan kemampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Hal ini di asumsikan jika pendapatan per kapita meningkat maka akan mengurangi resiko angka kematian mortalitas maka angka harapan hidup akan meningkat. Laju pertumbuhan PDRB di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami kenaikan, pada tahun 2013 sebesar 10,39% dan tahun 2014 sebesar 11,13%. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menjamin dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara ekonomi dan sosial, dalam upaya mencapai kesetaraan dan mewujudkan hidup makmur. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan menjamin perbaikan yang terus berlangsung dalam tingkat teknologi yang digunakan oleh masyarakat (Atmanti, 2005:30-39). Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, diharapkan seorang individu akan semakin mudah dalam menerima, menyerap, memilih ataupun mengembangkan segala bentuk informasi dan pengetahuan yang baru untuk masa depannya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2014 di Provinsi Jawa Tengah angka melek huruf mencapai 67,54%, sedangkan untuk rata-rata lama sekolah sebesar 6,93% dengan angka partisipasi sekolah umur 7-12 tahun sebesar 99,51%, sedangkan umur 13-15 tahun 94,85% dan umur 16-18 tahun sebesar 67,54%. Dalam menunjang tinggi rendahnya angka harapan hidup di suatu wilayah, tidak hanya mengenai ekonomi dan kesehatan saja. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat turut berperan penting terhadap derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidaknya lingkungan, individu, keluarga dan masyarakat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Telah dilakukan berbagai macam upaya untuk meminimalisir terjadinya wabah penyakit atau gangguan kesehatan akibat rendahnya kualitas lingkungan. Rumah sehat, air bersih, sarana sanitasi, tempat umum dan pengelolaan makanan, serta sarana pengolahan limbah dalam pelayanan kesehatan merupakan beberapa indikator yang menggambarkan kondisi lingkungan. Berdasarkan data hasil kajian PHBS Tatanan Rumah Tangga yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2014 persentase rumah tangga yang dipantau sebesar 49,99%, sedikit meningkat dibanding rumah tangga yang dipantau pada tahun 2013 (37,29%). Pencapaian persentase rumah tangga sehat yaitu yang diwakili oleh rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna telah mencapai 71,46%, pencapaian ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 196

(76,77%). Pencapaian tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan dengan target renstra tahun 2014 sebesar 74,9%. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor antara lain metodologi pengambilan sampel yang belum terstandard baik jumlah maupun cara penentuan sampel, sasaran rumah tangga yang menjadi sampel juga selalu berubah setiap tahunnya. a. Sumber data dan variabel penelitian 2. METODE PENELITIAN Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah 2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu variabel endogenous (Y) dan eksogenous (X). Variabel endogenous (Y) dalam penelitian ini adalah Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa Tengah 2014 sedangkan variabel eksogenous (X) terdapat 4 variabel yaitu Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Pelayanan Kesehatan untuk Lansia. 1. Metode analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda adalah teknik statistika yang digunakan untuk menentukan model hubungan satu variabel res-pon (Y) dengan melibatkan lebih dari satu variabel prediktor hingga p variabel prediktor dimana banyaknya p kurang dari jumlah observasi (n). Adapun model regresi berganda sebagai berikut : dimana Yi merupakan nilai variabel dependen dalam pengamatan ke-i,,,,..., adalah parameter yang tidak diketahui nilainya,,,..., adalah nilai dari variabel independen dari pengamatan ke-i, dan adalah error random dan berdistribusi normal dengan rata-rata nol dan varians σ 2. OLS (Ordinary Least Square) Metode estimasi parameter yang digunakan adalah metode OLS (Ordinary Least Square), OLS (Ordinary Least Square) merupakan metode regresi yang berkriteria line of best fit atau dengan kata lain meminimalkan jumlah kesalahan (error) kuadrat. Model regresi linier yang dipakai dengan metode OLS tersebut, harus memenuhi asumsi BLUE (Best Liniear Unbiased Estimator), yaitu Homoscedastic, no-multicolinearity dan no-autocorrelation dalam melakukan pendugaan interval dan pengujianparameter regresi populasi. Asumsi-asumsi BLUE antara lain: Model regresi adalah linier dalam parameter. Variable bebas adalah bukan stokastik (memiliki nilai yang tetap untuk sampel yangberulang) dan tidak ada hubungan linier yang persis antara dua atau lebih peubah-peubahbebas (no-multicolinearity). Error term atau galat mempunyai nilai harapan nol, E(εi) = 0 Error term atau mempunyai varians konstan untuk semua observasi (homoscedasticity), E(ε 2 ) = σ 2 Error term atau galat pada suatu observasi tidak berhubungan dengan error term pada observasi lain (no-autocorrelation) Error term atau galat berdistribusi normal. Adapun penaksir parameternya adalah sebagai berikut : 197

Dimana adalah vektor dari parameter yang diestimasi berukuran (p + 1) 1, X adalah matriks variabel prediktor berukuran n (p + 1) dan y vektor observasi dari variabel respon berukuran n 1 Regresi Robust Regresi robust merupakan metode regresi yang digunakan ketika distribusi dari galat tidak normal atau adanya pencilan berpengaruh pada model (Ryan,1997). Metode ini merupakan alat penting untuk menganalisis data yang dipengaruhi oleh pencilan. Robust artinya parameter model tidak banyak berubah ketika sampel baru diambil dari populasi. Penggunaan umum dari regresi robust adalah pada data yang terdapat outlier. Deteksi outlier mencakup determinasi dimana residu (error = prediksi hasil aktual) adalah nilai positif atau negatif ekstrim. Outlier dapat benar-benar mengacau pada sample mean akan tetapi memili efek relatif kecil pada sample median. Metode regresi robust menurut Huber (1981: 43) mempunyai tiga estimasi, yaitu estimasi L (kombinasi linear dari statistik order/terurut), estimasi M (estimasi dengan maksimum likelihood) dan estimasi R (estimasi yang berasal dari uji rank). Estimasi M lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah estimasi multiparameter. Dalam menentukkan estimasi parameter, pada aplikasinya estimasi M lebih mudah digunakan dibandingkan dengan estimasi R maupun estimasi L. Dalam menilai hasil kedua metode dengan membandingkan standar error kedua metode dengan OLS yang terdapat outlier. Apabila standar error yang dihasilkan metode regresi robust lebih kecil dari OLS, maka regresi robust dapat menganalisis data tanpa membuang outlier dan menghasilkan estimasi yang resisten terhadapoutlier. Sehingga dapat dikatakan regresi robust dapat mengatasi kelemahan OLS terhadap pengaruh outlier. 3. HASIL PENELITIAN 198

Probability plot of OLS Probability plot of Robust 199

Tabel 1. Uji Normalitas Model p-value OLS 0.1804 Robust 0.537 Berdasarkan tabel normalitas diatas dapat diketahui bahwa kedua metode baik metode OLS maupun metode robust berdistribusi normal pada taraf signifikan 5%. Tabel 2. Uji Signifikansi Model Parameter OLS Robust Intercept 2e-16 2e-16 PDRB 0.75334 0.361658 PHBS 0.97824 0.24736 APS 0.00667 0.000799 PELAYANAN KESEHATAN 0.98863 0.456125 Berdasarkan uji signifikansi diatas diperoleh hasil untuk metode OLS dan metode robust terdapat 3 variabel yang signifikan yaitu pelayanan kesehatan, PDRB, PHBS sedangkan variabel yang tidak signifikan dalam metode OLS dan metode robust adalah angka partisipasi sekolah pada taraf signifikan 5%. Tabel 3. Parameter Model Parameter OLS Robust Intercept 2.530064 2.539103 PDRB 60.00078 0.001019 PHBS -0.02639-0.28582 APS 1.090802 1.029495 PELAYANAN KESEHATAN -0.06061 0.336062 Dari tabel parameter diatas maka di peroleh model sebagai berikut : OLS n p n p Robust n p n p Tabel 4. Kriteria Kebaikan Model Model R-squared OLS 0.2424 Robust 0.4414 Berdasarkan tabel kriteria kebaikan model diatas diperoleh nilai R-squared pada metode Robust lebih besar dibandingkan metode OLS sehingga dapat dikatakan bahwa model robust lebih baik dibandingkan metode OLS. Untuk nilai R-squared dari robust sendiri yaitu 0.4414 yang berarti sebesar 44.14% model dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. 200

4. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh kesimpulan bahwa pada kedua metode tersebut berdistribusi normal. Pada metode OLS dan metode robust variabel yang signifikan adalah pelayanan kesehatan, PDRB, PHBS. Sedangkan untuk variabel yang tidak signifikan dalam metode OLS dan metode robust adalah angka partisipasi sekolah. Namun dari kedua metode tersebut model yang terbaik yaitu pada metode robus dengan nilai r-square sebesar 0.4414. 5. REFERENSI Badan Pusat Statisktik Provinsi Jawa Tengah. 2014. Jawa Tengah Dalam Angka 2014. (diakses tanggal 25 November 2016 pukul 19.30 WIB) Atmanti, Hastarini. 2005. Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan. Dinamika Pembangunan Vol 2 No 1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2014. Wikipedia. (2017, 25 September). Daftar negara menurut angka harapan hidup. Diperoleh 25 November 2016, dari https://id.wikipedia.org/wiki/daftar_negara_menurut_angka_harapan_hidup Indeks Pembangunan Manusia. 2012. Indeks PembangunanManusia 2012. Badan Pusat Statistik (BPS). Wikipedia. (2017, 19 September). Pendidikan. Diperoleh 25 November 2016, dari https://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan Jam Statistic. Ordinary Least Square (OLS). Diperoleh 25 November 2016, dari http://www.jam-statistic.id/2014/12/ordinary-least-square-ols.html 201