IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DI KAWASAN HUTAN BUKIT BELUAN KECAMATAN HULU GURUNG

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

I. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling ketergantungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan diciptakan oleh

IDENTIFIKASI JENIS ROTAN DI KECAMATAN SELIMBAU KAWASAN TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM

I. PENDAHULUAN. Salah satu primata arboreal pemakan daun yang di temukan di Sumatera adalah

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

KEPADATAN INDIVIDU KLAMPIAU (Hylobates muelleri) DI JALUR INTERPRETASI BUKIT BAKA DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA KABUPATEN MELAWI

POPULASI BEKANTAN Nasalis larvatus, WURM DI KAWASAN HUTAN SUNGAI KEPULUK DESA PEMATANG GADUNG KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

PENELITIAN EKOLOGI NEPENTHES DI LABORATORIUM ALAM HUTAN GAMBUT SABANGAU KERENG BANGKIRAI KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

I. PENDAHULUAN. Kantong semar merupakan tanaman hias yang tumbuh di beberapa hutan

Ini Dia Si Pemakan Serangga

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

ANALISIS MORFOMETRIK KANTONG SEMAR (Nepenthes) DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT E-JURNAL

Pengenalan hutan hujan tropis

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

Keberadaan lahan gambut selalu dikaitkan dengan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Kondisi lahan gambut yang unik dan khas menjadikan

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

STUDI KARAKTERISTIK KUBANGAN BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus Desmarest 1822) DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

ANALISIS PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN (LAND COVER) DI TAMAN WISATA ALAM SUNGAI LIKU KABUPATEN SAMBAS TAHUN

INVENTARISASI Nepenthes DI HUTAN ADAT KANTUK DAN IMPLEMENTASINYA BERUPA BUKU SAKU KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JUMLAH INDIVIDU DAN KELOMPOK BEKANTAN (Nasalis larvatus, Wurmb) Di TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM KABUPATEN KAPUAS HULU

KEANEKARAGAMAN JENIS MERANTI (SHORE SPP) PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROPINSI KALIMANTAN BARAT

KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

Keanekaragaman Jenis Kantong Semar (Nepenthes spp.) di Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) PT. Mua ra Sungai Landak Kabupaten Mempawah

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan INVENTARISASI NEPENTHES DI TAPANULI SELATAN. Inventory of Nepenthes in Southern Tapanuli

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan satu dari sedikit tempat di dunia dimana penyu laut

EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI KANTONG SEMAR (Nephentes sp.) DI KAMPUS UIN SUSKA RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

KEANEKARAGAMAN JENIS BAMBU (Bambusodae) DALAM KAWASAN HUTAN AIR TERJUN RIAM ODONG DUSUN ENGKOLAI KECAMATAN JANGKANG KABUPATEN SANGGAU

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Jawa dan terletak sekitar 30 kilometer di Utara wilayah Provinsi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. terletak di sekitar garis khatulistiwa antara 23 ½ 0 LU sampai dengan 23 ½ 0 LS.

SEBARAN POHON PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii. Lesson,1827.) MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SKRIPSI

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERBURUAN DAN PERDAGANGAN ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI DESA KEPARI KECAMATAN SUNGAI LAUR KABUPATEN KETAPANG

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

2016 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT MENGGUNAKAN GISARCVIEW

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

INVENTARISASI DAN ANALISIS HABITAT TUMBUHAN LANGKA SALO

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konservasi Biodiversitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

I. PENDAHULUAN. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa dilindungi

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

PEMBUATANFLASH CARDDARI HASIL INVENTARISASI NepenthesDI HUTAN ADAT DESA TELUK BAKUNG

IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN PENYEBARAN TUMBUHAN BERACUN DI HUTAN LINDUNG SIBAYAK II TAHURA BUKIT BARISAN, KABUPATEN KARO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. negara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Pulau yang satu dengan

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

IDENTIFIKASI JENIS JAHE-JAHEAN LIAR (ZINGIBERACEAE) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

BIRD PREFERENCE HABITATS AROUND SERAYU DAM BANYUMAS CENTRAL JAVA

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

ANALISIS VEGETASI DAN PENDUGAAN CADANGAN KARBON DI KAWASAN HUTAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN 50 KOTA SUMATERA BARAT

STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KONDISI TEMPAT TUMBUH KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DI KAWASAN DANAU SEBEDANG KECAMATAN SEBAWI KABUPATEN SAMBAS

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP DAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN

ABSTRAK. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan. iii

KEANEKARAGAMAN JENIS TUPAI (TUPAIIDAE) DI DALAM KAWASAN HUTAN TEMBAWANG DESA SOMPAK KECAMATAN SOMPAK KABUPATEN LANDAK

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

APLIKASI KONSEP EKOWISATA DALAM PERENCANAAN ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL UNTUK PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN RUANG

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEANEKARAGAMAN KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) DI PULAU BATAM. DIVERSITY OF PITCHER PLANT (Nepenthes spp) IN BATAM ISLAND

PENILAIAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN AIR TERJUN MANANGGAR DI DESA ENGKANGIN KECAMATAN AIR BESAR KABUPATEN LANDAK

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

19 Oktober Ema Umilia

KEANEKARAGAMAN JENIS BAMBU DI HUTAN KOTA KELURAHAN BUNUT KABUPATEN SANGGAU Bamboo Species Diversity In The Forest City Bunut Sanggau District

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN POTENSI TEGAKAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG RAYA KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

Overlay. Scoring. Classification

Transkripsi:

IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS Identification of The Type of Nepenthes (Nepenthes spp) in The Area of Natural Park of Mount Asuansang Sambas Regency Subdistrict of Paloh Mardianto, Fahrizal, M. Dirhamsyah Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124 Email: uthuns.arents@gmail.com ABSTRACT Nepenthes is one of plant s the uniq and spesific. The uniqueness and of that found on the bag's existence is a modification from the ends of the leaves of this plant, so called by the Pitcher Plant. In Indonesia plant better known as Nepenthes belongs to family Nepenthaceae, that comprises 82 types around the world, the center of the spread of the world's largest Nepenthes of which are found in Borneo and Sumatra. The purpose of this research is to know the species of Nepenthes are contained within the Park area Asuansang Mountain nature tourism Sub Paloh Regency Sambas. Method s is carried out using the exploration area in the thorough, in conducting the observation made five cruise lines with the length, direction and distance varies on each track. The fifth track is track 1, track 2, track 3, track 4 and track 5. After identifying found type of Nepenthes sebayak five types for the entire path i.e. n. ampullaria jack, n. gracilis korth. N. mirabilis (Lour) Druce. N. rafflesiana jack. N. echinostoma, from 149 individuals. Types that are often encountered in 5 lines of observation is the type of n. Gracilis korth and n. Mirabilis (Lour) Druce and there are also 4 types of aliens into the status of IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources). that is the type of n. ampullaria jack, n. gracilis korth. N. mirabilis (Lour) Druce. N. rafflesiana jack. Belonging to the category of near threatened LC (Last Concern). Keywords: Nepenthes, Natural Park Of Mount Asuansang, Identification. PENDAHULUAN Kantong semar (Nepenthes) merupakan salah satu tumbuhan yang unik dan khas. Keunikan dan kekhasan tersebut ditemui pada keberadaan kantong yang merupakan modifikasi dari bagian ujung daunnya, sehingga tumbuhan ini disebut dengan Pitcher Plant. Secara umum di Indonesia tumbuhan ini lebih dikenal dengan nama Kantong Semar. Kantong semar termasuk kelompok tumbuhan berbunga Spermatophyta yang tergabung kedalam famili Nepenthaceae. Kantong semar merupakan genus tunggal pada famili Nepenthaceae yang terdiri dari 82 jenis di seluruh dunia dan Indonesia merupakan pusat penyebaran kantong semar terbesar di dunia diantaranya terdapat di Kalimantan dan Sumatera sebanyak 64 jenis (Mansur, 2006) Kantong semar (Nepenthes spp) untuk hidup memerlukan kondisi alam yang ideal sesuai habitatnya. Kantong semar tersebar luas di daerah tropis dan kebanyakan terdapat di Asia Tenggara, 128

khususnya pada pulau-pulau besar seperti Kalimantan dan Sumatera. Pulau-pulau besar ini memiliki pegunungan tinggi dan terdapat variasi iklim (Kurata, 1976). Menurut Mansur (2006) kantong semar hidup di daerah hutan hujan tropis, mulai dari dataran rendah dan dataran tinggi. Kebanyakan tumbuhan ini hidup di Australia bagian utara, asia tenggara dan china bagian selatan, tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena itulah kantong semar dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah. Kebanyakan spesies kantong semar ini tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi, cahaya dengan tingkat menengah hingga tinggi dan tanah merupakan tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara eksplorasi botani di dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Asuansang. Eksplorasi adalah pekerjaan penjelajahan suatu wilayah tertentu dengan tujuan untuk mengenal nama semua kekayaan jenis tumbuhan diwilayah tersebut dengan melakukan koleksi, Rudjiman (1989) dalam Febriyanti (2008). Data primer semua jenis kantong semar yang ditemukan di dalam kawasan penelitian. Data sekunder keadaan umum lokasi penelitian, peta kawasan,geologi tanah, letak geografis dan data-data penunjang lainnya. Penelitian dilaksanakan dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, penelitian ini dilaksanakan ± 4 minggu (1 bulan) di lapangan dari tanggal 10 November 2014 sampai 10 Desember 2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekplorasi di dalam kawasan yang di teliti untuk di jelajahi, dengan asumsi dapat di temukannya jenis-jenis kantong semar. Jumlah jalur pengamatan sebanyak 5 jalur dengan panjang jalur 1 kilometer dan batas kanan-kiri masing-masing 10 meter, lalu diambil dokumentasi dan dibuat titik koordinat nya, kemudian hasil dari dokumentasi tersebut di identifikasi dengan menggunakan buku determinasi Nepenthes spp. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada 5 jalur jelajah dengan arah dan panjang yang bervariasi pada setiap jalurnya di lapangan, khususnya Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, di temukan 5 (lima) jenis kantong semar (Nepenthes spp), yaitu N. ampullaria jack, N. gracilis korth. N. mirabilis (Lour) Druce. N. rafflesiana jack. N. echinostoma. Adapun nama-nama jenis nepenthes spp yang ditemukan pada jalur pengamatan dicantumkan pada Tabel 1. Nama-nama jenis Nepenthes spp yang ditemukan pada semua jalur pengamatan. 129

Tabel 1. Jenis Nepenthes Spp Yang Ditemukan Di Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas (Nepenthes spp Where Found in a Natural Park Mountain Sub District Asuansang Paloh Sambas District) No. Nama jenis Nama Famili Nama Lokal 1 Nepenthesmirabilis (Lour) Druce Nepenthaceae Entuyut 2 Nepenthes gracilis korth Nepenthaceae Entuyut 3 Nepenthes ampullaria jack Nepenthaceae Entuyut 4 Nepenthes echinostoma Nepenthaceae Entuyut 5 Nepenthes. rafflesiana jack Nepenthaceae Entuyut Hasil penjelajahan pada masing-masing jalur pengamatan dapat dijabarkan sebagai berikut : - Jalur Pengamatan 1 Pada jalur jelajah 1, jalur pengamatan ini dimulai dari tepi kawasan yang tidak jauh berbatasan langsung dengan pemukiman masyarakat. Pada kawasan ini kondisi lahan merupakan semak belukar yang terdapat di tepian kawasan taman wisata alam asuansang. Arah jalur ini merupakan batas terluar dari kawasan taman wisata alam gunung asuansang. Berdasarkan pengamatan di lapangan pada jalur 1 ini ditemukan 11 individu Nepenthes gracilis kort dan 18 individu Nepenthes mirabilis(lour) Druce. Kedua jenis tersebut tergabung dalam famili Nepenthaceae. Tabel 2. Daftar Jenis Nepenthes Spp Yang Ditemukan Pada Jalur Jelajah 1 (The list of Nepenthes spp Where Found On A First Cruising Lane) 1. Nepenthes gracilis Korth Entuyut Nepenthaceae 11 2. Nepenthes mirabilis(lour) Druce Entuyut Nepenthaceae 18 Total 29 - Jalur Pengamatan 2 Jalur jelajah 2 masih berlokasi satu hamparan dengan jalur jelajah 1. Pada jalur jelajah 2 ditemukan jenisjenis Nepenthes spp yang sama jenisnya dengan yang ditemukan pada jalur sebelumnya yaitu sebanyak 2 jenis Nepenthes di antaranya Nepenthes gracilis korth sebanyak 14 individu dan Nepenthes mirabilis(lour) Druce sebanyak 17 individu. Jenis Nepenthes spp yang ditemukan pada jalur jelajah 2. Tabel 3. Daftar Jenis Nepenthes Spp Yang Ditemukan Di Jalur Jelajah 2 (The List of Nepenthes Spp Found in Second Cruise Lines) 1. Nepenthes mirabilis (Lour) Druce Entuyut Nepenthaceae 17 2. Nepenthes gracilis korth Entuyut Nepenthaceae 14 Total 31 130

- Jalur Pengamatan 3 Pada jalur jelajah 3 ditemukan 4 jenis nepenthes yaitu Nepenthes gracilis korth dengan jumlah 10 individu,nepenthes mirabilis (Lour) Druce 18 individu, dan Nepenthes ampullaria jack 3 individu, Nepenthes echinostoma 1 individu. Jenis Nepenthes echinostoma dan Nepenthes ampullaria Jack merupakan jenis Nepenthes yang belum ditemukan pada jalur jelajah sebelumnya. Tabel 4. Daftar Jenis Nepenthes Spp Yang Ditemukan Pada Jalur Jelajah 3 (The list of Nepenthes spp Where Found On Third Cruise Lines). 1. Nepenthes mirabilis(lour) Druce Entuyut Nepenthaceae 18 2. Nepenthes gracilis korth Entuyut Nepenthaceae 10 3. Nepenthes. echinostoma Entuyut Nepenthaceae 1 4. Nepenthes ampullaria jack Entuyut Nepenthaceae 3 Total 32 - Jalur Pengamatan 4 Jalur jelajah yang ke 4 ini masih berdekatan dengan jalur jelajah 3 yang sebelumnya merupakan semak belukar, dengan tofografi sedikit menanjak di punggung gunung asuansang. Pada jalur ini ditemukan sebanyak 4 jenis nepenthes dimana dari ke 4 jenis tersebut terdapat 1 jenis baru yaitu Nepenthes rafflesiana jack yang berjumlah 1 individu, Nepenthes mirabilis(lour) Druce dengan jumlah 12 individu, Nepenthes gracilis korth dengan jumlah 8 individu, dan Nepenthes ampullaria jack dengan jumlah 2 individu. Tabel 5. Daftar Jenis Nepenthes Spp Yang Ditemukan Pada Jalur Jelajah 4 (The List of Nepenthes spp Where Found On Fourth Cruise Lines). 1. Nepenthes rafflesiana jack Entuyut Nepenthaceae 1 2. Nepenthes mirabilis(lour) Druce Entuyut Nepenthaceae 12 3. Nepenthes gracilis korth Entuyut Nepenthaceae 8 4. Nepenthes ampullaria jack Entuyut Nepenthaceae 2 Total 23 - Jalur Pengamatan 5 Jalur ini merupakan yang terakhir, dimana jalur jelajah 5 ini masih satu hamparan dengan jalur jelajah sebelumnya, dengan kondisi yang tidak jauh berbeda. pada jalur ini ditemukan 2 jenis Nepenthes spp yaitu Nepenthes mirabilis (Lour) Druce dengan jumlah individu 15 dan Nepenthes gracilis korth terdapat 19 individu. Tabel 6. Daftar Jenis Nepenthesspp Yang Ditemukan Pada Jalur Jelajah 5 (The List of Nepenthes Spp Where Found On Fifth Cruise Lines) 1. Nepenthes mirabilis (Lour) Druce Entuyut Nepenthaceae 15 2. Nepenthes gracilis Korth Entuyut Nepenthaceae 19 Total 34 131

Keanekaragaman jenis yang terdapat pada suatu hutan disebabkan oleh perpaduan beberapa faktor lingkungan seperti tofografi, ketinggian tempat, jenis tanah, iklim dan pasokan air, terutama curah hujan serta kelembapan hutan (Randi, 2013). Areal hutan taman wisata alam gunung asuansang merupakan tipe hutan dataran rendah dengan ketinggian 0 meter 600 meter di atas permukaan laut, hal ini sesuai dengan pendapat, Mansur (2006) yang mengatakan, hutan hujan tropika dataran rendah memiliki jenis vegetasi yang beragam tersebar dari garis pantai hingga ketinggian 1.500 meter di daerah permukaan laut. Hasil pengamatan di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Asuansang ditemukan 149 individu untuk semua jalur, dari 149 individu yang di temukan tergolong ke dalam 5 jenis yang berbeda yaitu N. ampullaria jack, N. gracilis korth. N. mirabilis (Lour) Druce. N. rafflesiana jack. N. echinostoma. Hal ini dikarenakan tipe ekosistem Taman Wisata Alam Gunung Asuansang merupakan tipe hutan hujan tropika dataran rendah dan berkerangas. Umumnya, Nepenthes spp hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat yang miskin unsur hara dan memiliki kelembapan udara cukup tinggi (Mansur, 2006). Empat di antara lima jenis Nepenthes spp yang di temukan tergolong kedalam daftar IUCN Red List, ialah N. ampullaria jack, N. gracilis korth. N. mirabilis (Lour) Druce. N. rafflesiana jack, termasuk kedalam status Last concern (LC) yaitu berada dalam keterancaman atau mendekati ancaman kepunahan namun tidak masuk ke status terancam dan hampir terancam. Gambar 2. Jumlah individu Nepenthes spp yang ditemukan ( Nepenthes spp number of individuals found ). 132

Pada gambar 2 diatas menunjukan jumlah individu Nepenthes spp yang ditemukan dengan jenis terbanyak. N. mirabilis (Lour). Druce merupakan jenis yang paling banyak ditemukan individunya pada lokasi penelitian yaitu sebanyak 80 individu, kemudian jenis N. gracilis Kourth dengan 62 individu, N. ampullaria Jack sebanyak 5 individu, N. rafflesiana Jack dan N. echinostoma masing-masing 1 individu. N. mirabilis (Lour). Drucedan N. gracilis Kourth merupakan yang paling banyak di temukan jenisnya ini menjadi umum dijumpai pada lokasi penelitian, beberapa jenis ini diantaranya menjadi jenis yang mendominasi berdasarkan seringnya perjumpaan pada semua jalur jelajah penelitian, antara lain N. mirabilis (Lour). Druce dan N. gracilis Kourth. Karena untuk jenis ini sangat cocok dengan tipe hutan di kawasan taman wisata alam gunung asuanasang yang memilki tipe hutan hujan tropis dengan beberapa areal yang terbuka. Sesuai menurut mansur (2006), N. mirabilis (Lour). Druce dan N. gracilis Kourthsangat cocok hidup di tempattempat terbuka pada tebing-tebing dan umumnya tumbuh di tanah podsolik tanah kuning dengan tipe hutan hujan dataran rendah. PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitian pada areal kawasan Taman Wisata Alam Gunung Asuansang Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas ditemukan 5 jenis nepenthes dari 149 individu, adapun jenis-jenis tersebut yaitu : N. mirabilis (Lour) Druce mempunyai 80 individu, N. gracilis korth jumlah idividunya 62, N. ampullaria jack dengan jumlah individu 5, N. rafflesiana jack, 1 individu, N.echinostoma, 1 individu. Dari ke 5 jenis Nepenthes tersebut terdapat 4 yang tergolong kedalam status IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), yaitu jenis N. ampullaria jack, N. gracilis korth. N. mirabilis (Lour) Druce. N. rafflesiana jack, masuk kedalam kategori hampir terancam LC( Last Concern). Saran Perlu diadakannya sosialisai berkelanjutan tentang status areal kawasan tersebut untuk jenis-jenis Nepenthes yang terdapat dalam kawasan Taman Wisata Alam Gunung Asuansang kepada masyarakat disekitar. Mengingat beberapa jenis Nepenthes tersebut masuk kedalam status IUCN dan penegasan peraturan-peraturan tentang kawasan taman wisata alam serta perlu dilakukan penelitian berkelanjutan mengenai habitat Nepenthes pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung Asuansang. DAFTAR PUSTAKA Febriyanti, S. 2008.Identifikasi Jenis Pohon Di Kawasan Hutan Alam Plomas Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat (skripsi) Pontianak : Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. BKSDA,2008. Informasi Kawasan Konservasi Kalimantan Barat. Pontianak. Balai Konservasi Sumberdaya Hutan Kalbar. 133

Kurata, Shigeo. 1976. Nepenthes of Mount Kinabalu Sabah. National Park Trustees. Kota Kinabalu. Sabah. Mansur, M. 2004. Ke Borneo Memburu Periuk Monyet. Trubus No. 421 Edisi Desember 2004/XXXV. Bogor. Mansur, M.2006. Nepenthes, Kantung Semar yang Unik. Jakarta: Penerbit Swadaya. Hal : 23-26. Randi,2013. Identifikasi Jenis-Jenis Pohon Vegetasi Gambut Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu. 134