BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

RESISTOR DAN HUKUM OHM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Game Petualangan Menggunakan Construct Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Resistor. Gambar Resistor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang amat pesat dari dunia teknologi. berimbas pula pada pesatnya perkembangan dunia game video.

BAB II LANDASAN TEORI. Defianti dkk. (2012) membuat penelitian yang berjudul Games Edukasi

Rancang Bangun Game Berhitung Spaceship dengan Pengendali Suara Menggunakan Speech Recognition Plugin pada Unity

Pengantar Teori Game

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang membahas pembuatan aplikasi pembelajaran sejarah pernah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tujuannya adalah untuk mengalahkan pemain lain dalam game tersebut.

PERANCANGAN APLIKASI GAME SIMULASI MOBIL TURUN GUNUNG MENGGUNAKAN OVA INITIAL D

BAB II LANDASAN TEORI

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan teknologi informasi, Perkembangan game. mempunyai prospek yang luar biasa. Era modernisasi dimana teknologi

BAB III LANDASAN TEORI. Tahap ini merupakan proses menentukan gambar. Desain gambar merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Hukum Fisika dalam Game Physics Puzzle Cannon Ball Menggunakan Box2D. Oleh Mahdi Bashroni RIzal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain pengertian game, pembuatan game,

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri game dan semakin banyaknya game yang dihasilkan untuk berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011

BAB II LANDASAN TEORI. pemain akan terlibat di dalam suatu permasalahan sehingga dapat menghasilkan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Genre dalam Game PC. Faisal aditya. Abstrak. Pendahuluan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respon motorik secara sadar terhadap adanya stimulus sensorik. 12. koordinasi visual dan motorik akan semakin baik.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PEMBUATAN MEDIA PUBLIKASI KOMODO BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN GAME EDUKASI DAN TEKNOLOGI AUGMENTED

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) Pembuatan Aplikasi Game Shape Master

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI

TUTORIAL HOUR OF CODE: ANGRY BIRD

APLIKASI GAME EDUKASI BOOK OF PHANTASM DENGAN MENGGUNAKAN UNITY3D UNTUK MENINGKATKAN FREKUENSI BELAJAR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. intelektual (intellectual playability). Sementara kata game bisa diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara. (Marboen, 2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penggunaan RLC Meter Dalam Pengukuran

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

3.1.3 Target Pemain Target pemain pada game Cari Kata Indonesia ini adalah semua umur, sehingga segala usia dapat memainkan game ini.

Pada zaman seperti ini, Kemajuan game di bidang mobile phone cukup. pesat. Banyak developer handal yang meproduksi game yang sudah bisa dibilang

PEMBUATAN GAME ACTION TIMUN MAS. The Fiolin Theresia Sumaco

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN GAME

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mensimulasikan bentuk atau model tampak secara visual (modeling), bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. scramble, teka-teki silang, dan puzzle. Tidak semua menganggap permainan. permainan tersebut dengan menggunakan teknik komputasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menghibur manusia. Game adalah salah satu media yang paling banyak dipakai

BAB 1 PENDAHULUAN. game hanya dijadikan sarana hiburan semata namun sekarang game telah. dan console tetapi sekarang sudah memasuki era mobile game.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre adventure

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada meningkatnya jumlah pengguna maupun pengembang aplikasi secara continue

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Game 2.2 Pengertian Game

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Pre Kuesioner Game Xivaria War Untuk Gamer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Tabel Perkembangan Jaringan Perangkat Mobile (C.S. Patil, 2012: 1)

Game Dasar-Dasar Hukum Islam Dalam Kitab Mabadi ul Fiqh Jilid I

BAB 1 PENDAHULUAN. semua orang dari berbagai kalangan pernah memainkan game. Game secara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Smart Phone android. Android adalah sistem operasi yang bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam landasan teori ini menjelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. menunjang karya Tugas Akhir peneliti yang berjudul Rancang Bangun Video

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diperlukan agar dapat mengimplementasikan game Job Seeker ini. a. Intel Pentium 4 2,34 Ghz. b. Memory (RAM) 512MB RAM

RANCANG BANGUN GAME TINANDUR UNTUK SMARTPHONE ANDROID MENGUNAKAN ADOBE AIR NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Fitri Andri Nurhuda

MEMBUAT GAME 3D HACK AND SLASH PHOENIX TEARS NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perancangan yang dimaksud adalah sebuah proses membuat beberapa output

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengenal dirinya dan juga lingkungannya. Manusia berbeda

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi Game. ratnokustiawan.wordpress.com. Game Genres / Aliran Permainan

RESISTOR COLOUR GAME

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam

Transkripsi:

5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Permainan (Game) Game adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan refreshing. Suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisa interaksi antara sejumlah pemain maupun perorangan yang menunjukkan strategistrategi yang rasional. Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi. ( Febriyanto Pratama Putra, 2012) Beberapa definisi game menurut beberapa para ahli: 1. John C Beck & Mitchell Wade, Game merupakan penarik perhatian yang telah terbukti. Game adalaha lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi. 2. Samuel Henry, Game merrupakan suatu bentuk hiburan yang seringkali dijaikan sebagai penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan oleh aktivitas dan rutinitas kita. 3. John Naisbitt, Game merupakan sistem partisipatoris dinamis karena game memiliki tingkat penceritaan yang tidak dimiliki film. 4. Andik Susilo, Game adalah salah satu candu yang susah dihilangkan, bahkan ada yang mengatakan bahwa candu game online setara dengan narkoba.

6 2.2. Jenis-jenis Game Menurut Sulistyo (2010), ada beberapa jenis platform di dunia game yang selalu dipilih oleh pengguna games, yaitu: 1. Arcade games, yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa masuk dan menikmati, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya). 2. PC Games, yaitu video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers. 3. Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii. 4. Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP. 5. Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA. 2.3. Genre Game Game dibagi atas beberapa genre, diantaranya yaitu : 1. Action Shooting (tembak menembak): permainan pada genre ini menunjukan aksi yang cukup memiliki konten kekerasan tinggi, dimana terdapat aksi tembak menembak, memukul, bisa juga tusuktusukan, tergantung cerita dan tokoh di dalamnya. Pada permainan jenisi ini, pemain memerlukan kecepatan dalam reflex serta kordinasi yang baik dalam memainkanya. Contoh : PB (Point Blank), CS (Counter Strike) dan Crysis. 2. Fighting (pertarungan). Ada yang mengelompokan permainan genre fighting di bagian Aksi, namun penulis berpendapat berbeda, permainan ini memang memerlukan kecepatan refleks dan koordinasi mata dan tangan, tetapi inti dari permainan ini adalah penguasaan pada jurus atau special action (hafal caranya dan lancar mengeksekusinya), pengenalan karakter

7 dan timing sangatlah penting, combo-pun menjadi cara untuk mengalahkan lawan secepat mungkin. Contoh : Naruto, Dragon Ball, Mortal Kombat dan Tekken. 3. Adventure (Petualangan). Permainan genre ini merupakan permainan yang melakukan penjelajahan seperti memanjat, menulusuri hutan, meloncati tebing yang terpisah jurang, berayun dari pohon ke pohon lainya, bergulat melawan tanaman atau pun hewan liar demi mencari clue atau petunjuk menuju rintangan berikutnya. Adapun yang bertualang diantara jalan jalan perkotaan sekedar mencari tongkat kayu ataupun sabuk untuk membuat alat untuk misi berikutya, itulah beberapa dari banyak hal yang karakter pemain harus lakukan dan lalui dalam permainan jenis ini. Contoh : Kings Quest, dan Space Quest. 4. Strategy (strategi). Video game strategi biasanya memberikan pemain atas kendali tidak hanya satu orang tapi minimal sekelompok orang dengan berbagai jenis tipe kemampuan, sampai kendaraan, bahkan hingga pembangunan berbagai bangunan, pabrik dan pusal pelatihan tempur, tergantung dari tema ceritanya. Kebanyakan game stategi adalah game perang. Contoh : Warcraft, Red Alert. 5. Simulation (Simulasi). Permainan jenis ini seringkali menggambarkan kehidupan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Dari mencari makan hingga pekerjaan, membangun tempat tinggal hingga kota, mengatur pajak penghasilan dan dana kota. Permainan genre ini selayaknya hidup dari awal lahir yang tidak memiliki apa-apa hingga menjadi konglomerat penguasa bisnis dan lain sebagainya. Ada juga seperti melakukan eksperimen percobaan antara gen A terhadap gen lainya hingga mendaptkan hasil kloning yang unik. Pada permainan jenis ini membuat pemain harus berpikir dalam mendirikan, membangun dan mengatasi masalah dengan menggunakan dana yang terbatas. Contoh: The Sims, Metropolis Mania, Zoo Tycoon. 6. Puzzle (teka-teki). Permainan jenis ini sesuai dengan namanya mengenai pemecahan teka-teki, baik itu menyusun balok, menyamakan warna,

8 menyamakan bentuk, memecahkan perhitungan matematika, menggeser, menarik dan mendorong kotak ke tempat yang seharusnya. Sering pula permainan jenis ini merupakan unsur dalam permainan genre petualangan maupun edukasi. Contoh: Tetris, Bubble Party. 7. Sport game (Olahraga). Game ini merupakan adaptasi dari kehidupan nyata, pemain game jenis sport membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Game ini berupa kompetisi antara dua pemain atau lebih, dimana pemain dapat melakukan secara individual atau tim. Contoh game tipe ini antara lain, PES (pro evolution soccer), Mario Kart, tenis. 8. RPG (Role Playing Game). Permainan ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam game, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti, ataupun jumlah teman maupun mahluk peliharaan. Contoh: Final Fantasy, Dungeon Hunter, Ragnarok 9. Education (edukasi). Game edukasi merupakan paket software yang menciptakan kemampuan pada lingkungan game yang diberikan sebagai alat bantu untuk memotivasi atau membantu siswa untuk melalui prosedur game secara teliti untuk mengembangkan kemampuannya. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benarbenar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.

9 2.4. Unsur-unsur Game Game terdiri dari berbgai unsur dasar yang dipadukan sehingga menciptakan suatu pengalaman yang menarik, adapun komponen-komponen game antara lain: 1. Fitur, Fitur merupakan suatu hal yang menggambarkan game kedalam bentuk bentuk yang dapat dilihat maupun dirasakan. 2. Gameplay Gameplay merupakan cara kerja suatu game, dimana fitur-fitur yang ada akan membentuk suatu gameplay. 3. Interface Interface merupakan semua bentuk tampilan yang ada pada sebuah game. Interface yang baik akan membuat pemainya betah dan tidak bosan dalam memainkan game. 4. Aturan (rules) Rules merupakan sekumpulan aturan yang ada dalam memainkan sebuah game. 5. Desain level Desain level merupakan tingkat kesulitan yang menggambarkan jalan cerita pada sebuah game. 2.5. Pengertian Game Edukasi Sesuai dengan arti bahasa Indonesia, Game berarti permainan, sedangkan edukasi adalah pendidikan. Game edukasi adalah salah satu genre game yang digunakan untuk memberikan pengajaran / menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media unik dan menarik. Ada beberapa kriteria game edukasi yang ideal yaitu: (Nurrun Muchammad, 2013) 1. Rasa ingin tahu, fantasi dan kontrol pengguna a. Motivasi intrinsik, menyenangkan untuk digunakan. Pengguna memiliki kontrol terhadap permainan. b. Integrasi antara materi edukasi dan aspek fantasi permainan

10 c. Mendorong keingintahuan, pengguna dapat melakukan eksplorasi bebas, permainan mengandung rahasia tersembunyi. d. Keberhasilan ditentukan oleh pengetahuan, bukan kebetulan. e. Simulasi realistik dunia. f. Materi edukasi disesuaikan dengan materi dunia nyata. 2. Tantangan a. Tantangan diberikan secara terus menerus tapi disesuaikan dengan tingkat pemahaman pemain. b. Menyediakan hint dan instruksi untuk membantu pengguna. 3. Pengguna anak-anak dan yang berkebutuhan khusus a. Gambar, objek, layar tertata rapi. b. Permainannya sendiri merupakan aktivitas yang penting (play for the sake of play). c. Menginspirasi anak, bahkan setelah komputer dimatikan. 2.6. Dampak Game Edukasi Menurut Edward, game edukasi memberikan banyak dampak positif dalam penerapanya antara lain: 1. Game banyak digunakan orang untuk mengajarkan suatu pengetahuan dan membangun ketrampilan baik dibidang edukasi, bisnis maupun militer. 2. Game efektif digunakan untuk membangun kemampun matematika dan membaca pada anak, dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh murphy dan kawan-kawan pada tahun 2002. 3. Game terbukti efektif untuk membantu anak-anak penderita asma dan diabetes mengelola kebiasaan hidup sehat, penelitian dilakukan oleh Lieberman pada tahun 1997 dan McPhershon dan kawan-kawan pada tahun 2006. Banyak bisnis menggunakan game edukasi untuk membangun ketrampilan karyawan mereka seperti Cisco mengajarkan karyawan daam pengenalan tools dasar dan security network melalui sebuah game. Pada tahun 2007 militer AS

11 menggunakan game dalam training personil militer seperti simulasi penerbanan pesawat daan pemakaian sistem persenjataan. 2.7. Pemrograman C# C# (dibaca: C sharp) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka.net Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain) dengan beberapa penyederhanaan. Menurut standar ECMA-334 C# Language Specification, nama C# terdiri atas sebuah huruf Latin C (U+0043) yang diikuti oleh tanda pagar yang menandakan angka # (U+0023). Tanda pagar # yang digunakan memang bukan tanda kres dalam seni musik (U+266F), dan tanda pagar # (U+0023) tersebut digunakan karena karakter kres dalam seni musik tidak terdapat di dalam keyboard standar. (Agro Rachmatullah, 2002) 2.8. Perbandingan C# dengan Bahasa.NET Lain Bahasa C# adalah salah satu yang bisa dipakai untuk pemrograman.net. Kelebihan utama bahasa ini adalah sintaksnya yang mirip C, namun lebih mudah dan lebih bersih. Untuk perbandingan penulis cantumkan sedikit informasi mengenai Managed C++ dan Visual Basic.NET: 1. Managed C++: Managed C++ adalah ekstensi terhadap C++ untuk membuat program.net. Salah satu keunikan Managed C++ adalah kita bisa mencampur kode-kode managed dengan unmanaged dalam program kita. Ini akan sangat berguna bagi pihak-pihak yang sudah memiliki banyak kode C++ namun ingin bermigrasi ke platform.net. Dalam pemrograman Managed C++ kita masih akan terikat dengan konsep-konsep sulit C++ sehingga produktifitas akan lebih rendah dibanding jika kita menggunakan C#. 2. Visual Basic.NET: Perbedaan antara C# dengan Visual Basic.NET yang akan langsung terlihat adalah sintaksnya. C# memiliki beberapa

12 fitur yang tidak ada di Visual Basic.NET sehingga C# sedikit lebih fleksibel. Perlu diketahui bahwa Visual Basic.NET cukup berbeda dengan Visual Basic 6, sebab Visual Basic.NET adalah bahasa yang sepenuhnya berorientasi objek dan dibuat untuk pemrograman.net. Tentang kecepatan program yang dihasilkan, semua bahasa.net menghasilkan program.net yang berkecepatan tinggi. Perbedaan kecepatan yang ada sangat kecil bahkan pada umumnya bisa dianggap tidak ada. 2.9. Unity 3D Gambar 2.1 Logo Unity 3D Sumber: http://forum.unity3d.com Unity 3d adalah sebuah software development yang terintegrasi untuk menciptakan video game atau konten lainnya seperti visualisasi arsitektur atau realtime animasi 3D. Unity 3D dapat digunakan pada microsoft Windows dan MAC OS X, dan permainan yang dihasilkan dapat dijalankan pada Windows, MAC, Xbox 360, PlayStation 3, Nintendo Wii, ipad, iphone, Android dan Linux. Unity 3D juga dapat menghasilkan permainan untuk browser dengan menggunakan plugin Unity Web Player. Unity 3D juga memiliki kemampuan untuk mengekspor permainan yang dibangun untuk fungsionalitas Adobe Flash 3D. (Retno, 2012) 2.10. Resistor Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk

13 membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf R. jika dilihat berdasarkan jenis bahan yang dimiliki oleh resistor, terdapat beberapa jenis bahan yang beredar di pasaran seperti resistor Carbon, Wirewound, dan Metafilm. Adapun resistor yang beredar dipasaran juga terdapat jenis bisa diubah-ubah nilai resistansinya antara lain: Potensiometer, Rheostat dan Trimmer (Trimpot). Selain itu ada resistor yang nilai resistansinya berubah jika terkena cahaya, yaitu LDR (light Dependent Resistor), resistor yang nilai resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya PTC (Positive Thermal Coefficient) dan resistor yang nilai resistansinya akan bertamba kecil bila terkena suhu panas yaitu NTC(Negative Thermal Coefficient). 2.11. Warna Pada resistor Pada resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kodekode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi (tahanan) dari resistor. Resistor ini mempunyai bentuk seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3. di bawah ini. Gambar 2.3. Komponen Resistor dalam berbagai bentuk ukuran Sumber: http://www.circuitstoday.com

14 Resistor pada badannya terdapat lingkaran yang membentuk cincin dan memiliki warna beragam. Cincin warna pada badan resistor merupakan kode untuk mengetahui besar nilai resistansi tanpa harus mengukur besarnya dengan ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronics Industries Associations) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4. dan tabel 2.1. di bawah ini. Gambar 2.4. Urutan warna pada resistor Warna Cincin Cincin I Cincin II Cincin III Cincin IV Pengali Cincin V Toleransi Hitam 0 0 0 x1 Coklat 1 1 1 x10 1 ± 1 % Merah 2 2 2 x10 2 ± 2 % Jingga 3 3 3 x10 3

15 Kuning 4 4 4 x10 4 Hijau 5 5 5 x10 5 Biru 6 6 6 x10 6 Ungu 7 7 7 x10 7 Abu-abu 8 8 8 x10 8 Putih 9 9 9 x10 9 Emas x0,1 ± 5 % Perak x0,01 ± 10 % Tanpa Warna ± 20 % Tabel 2.1. Warna pada resistor. 2.12. Kajian Pustaka Game Resistor. Game yang berkaitan dalam menentukan warna resistor sebelumnya pernah dibuat orang, contohnya disini adalah Resistor color code game. Tampilan game ini sangat sederhana sekali. Dalam memainkannya, pemain diberikan 3 opsi untuk memilih tingkat kesulitan permainan yaitu, Easy, Intermediate dan Advanced. Gambar 2.6. di bawah ini adalah tampilan awal aplikasi game tersebut.

16 Gambar 2.6. Tampilan Menu Resistor Color Code Game. Pada mode Easy, pemain diberikan tampilan pilihan warna berikut dengan nilai angkanya pada warna tersebut. Pada mode Intermediate, tampilan pilihan warna diacak urutannya, tetapi panduan angka pada warna masih ada. Sedangkan pada mode Advanced, warna diacak dan panduan angka pada warna dihilangkan. Dalam memainkan game, pemain diberikan resistor dengan nilai hambatan tertentu untuk ditentukan warnanya oleh pemain. Dalam menjawab soal, pemain hanya diberikan waktu 5 detik. Satu putaran level, jumlah soal warna resistor yang harus dijawab sebanyak 10 resistor. Score yang diberikan dalam bentuk persen, satu soal bernilai 10%, dengan demikian bila hanya ada 5 soal resistor yang dapat dijawab, maka nilainya adalah 50%.

17 Gambar 2.7. tampilan posisi play pada mode Easy Gambar 2.8. Akhir Permainan Pada gambar 2.8. diatas menjelaskan akhir dari permainan Resistor Color Code Game yang dinyatakan dalam bentuk nilai prosentase. Kekurangan yang dimilikinya adalah permainan terasa membosankan karena tampilanya tidak menarik dan waktu yang diberikan juga sangat singkat hanya 5 detik untuk menjawab, selain itu game ini juga tidak memberikan leaderboard perolehan angka tertinggi