BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci : Tata cara perkawinan, kebudayaan Tionghoa, perubahan jaman. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH IMAGE MERK, MANFAAT MERK DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MERK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SOAL EKSPLORASI 2010

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN : 1984 SERI : D NOMOR : 8 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 13 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 2007

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 13 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 1 TAHUN : 1984 SERI : B NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : DIPA /2017 II. RINCIAN PENGELUARAN (RIBUAN RUPIAH)

ABSTRAK. Lucky Gunawan Rancangan karya desain Pengenalan Pandangan Hidup Masyarakat Sunda melalui Media Komik

Membuat Grafik Di Microsoft Excel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 1977 SERI : D NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

TELAAHAN PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN TERKAIT DENGAN STATUS KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 37 TAHUN : 1978 SERI : A NOMOR : 1

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN KEANGGOTAAN DEWAN PENGUPAHAN KOTA SURAKARTA WALIKOTA SURAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Kurang lebih 2/3

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA KERJA DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA KERJA SAMA TRIPARTIT KOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2008 WALIKOTA SURAKARTA,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1992 SERI : B NOMOR : 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 32 TAHUN : 1978 SERI : B NOMOR : 23

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 23 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 15 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini menempati

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1975 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan para pengguna

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR1608/04-L/HK/2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN BADAN NARKOTIKA PROVINSI BALI GUBERNUR BALI,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 16 TAHUN : 1984 SERI : D NOMOR : 15

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA SURAKARTA

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 8 th. Ke V tgl. 1 Nop. 55 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 10 TAHUN 1955.

BAB I PENDAHULUAN. Individu mulai mengenal orang lain di lingkungannya selain keluarga,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA SERI C TAHUN 1975 NOMOR : 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 1 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

Gambar 1 Untuk membuat dropdown list caranya sebagai berikut:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1975 TENTANG PAJAK POTONG HEWAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA SERI A TAHUN 1975 NOMOR : 2

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI PENUTUP. Dari hasil pembahasan dan analisis penelitian pada bab sebelumnya dapat

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 11 TAHUN : 1992 SERI : B NOMOR : 3

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TAMAN ANAK CERDAS (TAC) KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10-A TAHUN 2008

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN. mempunyai keinginan untuk hidup bersama dan membina rumah tangga yaitu. dengan melangsungkan pernikahan atau perkawinan.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 15 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 3 Tahun Ke VI Tanggal 27 Agustus 1956 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1956

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Menurut Federal Aviation Administration, sudah mencapai 750 juta

CURRICULUM VITAE. Lembaga Pendidikan. Univ. Muh. Malang IKIP Malang. 1. Pegawai Negeri No Jabatan/ Pangkat /Gol. PNS TMT

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini banyak sekali terjadi bencana alam antara lain banjir, gempa,

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 3

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH ISLAM TERPADU

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN : 1992 SERI : D NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem. informasi mendorong manusia melakukan suatu hal yang baru dalam berbagai

Kutipan Lembaran Kota Besar Ska. No. I th. Ke I tg PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. : 2/D.P.R./Ska./ 51.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA di UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA SKRIPSI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara multietnis, di mana etnis-etnis tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap etnis memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang berbeda. Koentjaraningrat (1985) mengatakan bahwa keanekaragaman kebudayaan tidak saja menyebabkan perbedaan dalam gaya dan pola hidup, tetapi juga pembagian tingkat-tingkat kehidupan dalam masyarakat. Tingkat-tingkat tersebut dinamakan tingkat sepanjang hidup; yang meliputi masa bayi, masa anakanak, masa remaja, masa dewasa, masa sesudah nikah, masa kehamilan, masa tua. Pada masa peralihan antara satu tingkat kehidupan ke tingkat berikutnya, biasanya diadakan pesta atau upacara yang sifatnya universal (Koentjaraningrat, 1997, hlm. 92). Manusia merupakan bagian dari masyarakat, yang berarti mereka membutuhkan seseorang dalam masyarakat yang berlainan jenis kelaminnya untuk dijadikan teman hidup. Sesuai dengan kodrat manusia, pria membutuhkan wanita dan wanita membutuhkan pria dalam kehidupannya (Muhammad, 2011, hlm. 15). Dalam hidup, perkawinan merupakan peristiwa yang penting dan membahagiakan. Wang Shunhong (2003) mengatakan bahwa perkawinan membentuk keluarga, keluarga membentuk inti masyarakat (, ). Di samping itu, jika terjadi perkawinan campuran, yaitu perkawinan yang pasangan hidupnya berasal dari etnis yang berbeda (Hariyono, 1993), maka perkawinan dapat membentuk ikatan antara etnis yang satu dengan etnis yang lainnya. Dalam perkawinan, ada beberapa tata cara yang harus dilakukan. Tata cara tersebut terdiri dari menentukan pasangan, lamaran, pesta perkawinan, dan sesudah pesta; di mana di dalam setiap tata cara tersebut mengandung nilai-nilai. Orang Tionghoa telah bermigrasi ke Asia Tenggara sejak ratusan tahun lalu. Kebanyakan orang Tionghoa yang bermigrasi ke Asia Tenggara antara lain puak Hokkian, Hakka (Khe), Teochiu, Konghu, dan Hokcia (Fuqing ). Sejak tahun 1

2 1950, RRC mengeluarkan kebijakan yang membagi status rakyat menjadi penduduk China dan warga asing. Sebelumnya, kata huaqiao ( ) mengacu pada orang China di seluruh dunia. Akan tetapi, setelah RRC dan Indonesia menandatangani kewarganegaraan ganda, RRC mulai menyebut orang China yang memilih tinggal di luar negeri sebagai waiji huaren ( ) atau zhongguo xuetong ( ), dan yang paling baru adalah huaren ( ) (Suryadinata, 1999). Puak Hokkian merupakan salah satu etnis Tionghoa terbanyak di Indonesia, mereka sebagian besar tinggal di Pulau Jawa. Puak Hokkian yang tinggal di Bandung salah satunya berasal dari Kabupaten Yongding, China. Puak Hokkian yang berasal dari Kabupaten Yongding (China) lebih sering disebut orang Yongding. Mereka membentuk sebuah perkumpulan yang dikenal dengan nama Yayasan Intan. Perkumpulan Yongding di Indonesia terdapat di Jakarta dan di Bandung. Perkumpulan Yongding yang terdapat di Bandung dikenal dengan nama Yayasan Intan Bandung ( ) (wawancara dengan You Hexing, Maret 2012). Seiring dengan perkembangan jaman, kebudayaan pasti mengalami perubahan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan yang terjadi dapat membawa dampak positif atau negatif. Perubahan dalam arti positif terjadi apabila perubahan tersebut membawa kemajuan. Sedangkan, perubahan dalam arti negatif terjadi apabila perubahan tersebut membawa akibat buruk atau kemunduran yang dapat merusak kebiasaan. Perubahan yang dimaksud ini adalah penambahan atau pengurangan yang menuju ke arah perubahan. Penambahan atau pengurangan tersebut juga terjadi pada tata cara perkawinan. Perubahan yang dimaksud dapat dilihat dari urutan kegiatan dan perlengkapan yang digunakan. Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk mengkaji penelitian mengenai perubahan tata cara perkawinan. Karena penelitian ini membahas tentang perubahan tata cara perkawinan, maka ada dua objek yang dibandingkan. Dua objek tersebut adalah anggota Yayasan Intan Bandung dan anak laki-laki dari anggota Yayasan Intan Bandung, di mana anaknya bukan anggota Yayasan Intan Bandung. Selain itu, kedua objek penelitian tersebut melaksanakan upacara

3 perkawinan di Bandung. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah Perubahan Tata Cara Perkawinan Dua Generasi Masyarakat Yongding di Bandung : Studi Kasus di Yayasan Intan Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tata cara perkawinan anggota Yayasan Intan Bandung? 2. Bagaimana tata cara perkawinan anak laki-laki dari anggota Yayasan Intan Bandung? 3. Perubahan apa yang terjadi dan apakah faktor-faktor penyebabnya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memahami tata cara perkawinan anggota Yayasan Intan Bandung. 2. Untuk memahami tata cara perkawinan anak laki-laki dari anggota Yayasan Intan Bandung. 3. Untuk memahami perubahan apa yang terjadi dan faktor-faktor penyebabnya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Menambah wawasan bagi penulis maupun orang lain mengenai tata cara perkawinan Masyarakat Yongding di Bandung, khususnya di kalangan komunitas Yayasan Intan Bandung. 2. Dapat dijadikan sebagai referensi bagi penulis lain yang menulis penelitian serupa. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah metode studi literatur dan metode wawancara. Sumber data yang digunakan sebagai teori penelitian berasal dari beberapa buku. Lalu, untuk melengkapi data penelitian, penulis juga menggunakan metode wawancara, dengan jenis wawancara semi terstruktur.

4 Selain itu, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif interpretatif. Analisis data penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram, lalu diberikan deskrisi serta dianalisis dengan menggunakan teori, sehingga didapatkan hasil penelitian.

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.