Judul : Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran Nama : Dewa Ayu Kartika Mahariani NIM : 1406043071 ABSTRAK Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA), digunakan untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pajak Hotel dan Restoran adalah salah satu bagian dari pajak daerah. Besarnya tarif pajak hotel dan restoran berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2011 ditetapkan sebesar 10%. Pendapatan pajak daerah ini akan digunakan pemerintah kabupaten untuk membiayai kepentingan umum seperti pembangunan. Dalam penelitian yang dilakukan, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata cara pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak hotel dan restoran dikenakan tarif pajak sebesar 10% sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Perhitungan pajak hotel dan restoran dihitung dari nota penjualan dikalikan dengan tarif pajak sebesar 10% dan tarif service (jika ada). Pembayaran dan pelaporan untuk pajak daerah khususnya pajak hotel dan restoran di lakukan di Bank BPD dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung, Bali. Kata Kunci : Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran vi
DAFTAR ISI Isi HALAMAN Lembar Judul... i Lembar Pengesahaan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... ix Daftar Tabel... x Daftar Lampiran... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan... 3 1.3 Kegunaan Peneliti... 3 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 6 2.2.1 Pengertian Pajak... 6 2.1.2 Syarat Pemungutan Pajak... 6 2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak... 8 2.2.4 Pengertian Pajak Daerah... 9 2.1.5 Tarif Pajak Daerah... 10 2.1.6 Pengertian Pajak Hotel dan Pajak Restoran... 11 2.1.7 Objek, Subjek dan Wajib Pajak Hotel dan Pajak Restoran 12 2.1.8 Pengecualian Pajak Hotel dan Pajak Restoran... 13. 2.1.9 Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak dan Cara Perhitungan Pajak Hotel... 14 2.1.10 Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak dan Cara Perhitungan Pajak Restoran... 15 2.1.11 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak Hotel dan Restoran. 15 2.1.12 Sanksi Administratif dan Sanksi Pidana... 16 vii
BAB III METODE PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1 Lokasi Penelitian... 19 3.2 Objek Penelitian... 19 3.3 Identivikasi Varibel... 19 3.4 Definisi Operasional Variabel... 19 3.5 Jenis dn Sumber Data... 20 3.6 Metode Pengumpulan Data... 21 3.7 Teknik Analisis Data... 22 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 23 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan... 23 4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan KKP CMC... 24 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 26 4.2.1 Deskripsi Perusahaan Restoran X... 26 4.2.2 Tata Cara Pemungutan pada Restoran X... 27 4.2.3 Tata Cara Perhitungan Penjualan pada Restoran X... 27 4.2.4 Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan Restoran X... 30 4.2.5 Analisis Cara Pemungutan, Perhitungan, Pembayaran Serta Pelaporan Pajak Daerah di Restoran X... 30 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 32 5.2 Saran... 32 DAFTAR RUJUKAN Lampiran viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2016: 3). Berdasarkan lembaga pemungutan pajak terbagi menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak guna membiayai rumah tangga pemerintah pusat dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Besarnya pajak pusat ditetapkan melalui undang-undang atau Perpu. Sedangkan pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah atau Dispenda, digunakan untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah dan tercabrum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besaran dan bentuk pajak daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda). Setiap daerah dituntut untuk berkembang dan bersaing untuk dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat didaerahnya tanpa bergantung terhadap bantuan pemerintah pusat maka dibentuklah daerah otonom yang disebut kebijakan 1
Otonomi daerah yaitu merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagian besar pendapatan daerah berasal dari pajak sehingga dengan adanya kebijakan otonomi daerah, pemerintah memberikan peluang kepada tiap daerah untuk menggali potensi sumber-sumber penerima daerah untuk dikelola demi pembangunan daerahnya, sehingga dapat memajukan dan meningkatkan Pendapatan Daerah (PAD). Maka daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai untuk kemajuan daerahnya, sumber-sumber penerima daerah ini dapat berasal dari pajak dan bantuan (subsidi) dari pemerintah pusat. Di Indonesia, daerah yang memiliki potensi besar dalam kepariwisataan adalah Provinsi Bali. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke Bali pada periode Januari Desember tahun 2016, secara kumulatif wisman yang datang ke Bali sebanyak 4.927.937 kunjungan. Besarnya industri pariwisata di Provinsi Bali terutama di Kabupaten Badung harus dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mendapatkan sumber pendapatan daerah dari sektor pajak. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 286 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yakni Pajak daerah dan retribusi daerah ditetapkan dengan Undang-Undang yang pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten diberikan kewenangan untuk menggali potensi pajak daerah yang spesifik dan potensial dari daerahnya. Salah satu sumber 2
pendapatan daerah yang dominan di Kabupaten Badung adalah berasal dari pajak daerah khususnya pajak hotel dan pajak restoran. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2011 pada Pasal 11 ayat (1) menyatakan setiap wajib pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD). Besarnya tarif pajak hotel dan restoran berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2011 pada pasal 6 ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar. Pendapatan pajak daerah ini akan digunakan pemerintah kabupaten untuk membiayai kepentingan umum seperti pembangunan. Dalam hal ini peranan pemerintah sangatlah penting untuk menginformasikan aturan-aturan dan Undang-Undang pajak daerah terbaru serta bagaimana tata cara pelaksanaan pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak daerah khususnya pajak hotel dan restoran agar masyarakat lebih memahami dan ikut melaksanakan aturan-aturan tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran. 1.2 Tujuan Penelitan Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tata cara pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak daerah atas pajak hotel dan restoran. 3
1.3 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang terkait dan membutuhkannya. Adapun kegunaan yang diperoleh : 1) Kegunaan dari segi teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai tambahan ilmu pengetahuan guna menambah wawasan mahasiswa sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi apabila terjadi permasalahan yang bersangkutan dengan penelitian ini. 2) Kegunaan dari segi praktis Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai penambah informasi mengenai tata cara pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak daerah atas pajak hotel dan restoran. 1.4 Sistematika Penelitian Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara berurutan dan sistematis sehingga bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 4
Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan beserta kegunaan penelitian dan sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tentang landasan teori mengenai penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang akan digunakan. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, responden penelitian, merode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya tempat melakukan penelitian, sturuktur organisasi, uraian jabatan serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Bab ini menguraikan tentang simpulan dari analisis yang dibahas pada bab sebelumnya serta saran yang diperlukan berdasarkan simpulan yang dibuat. 5