Judul : Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran Nama : Dewa Ayu Kartika Mahariani NIM : ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian. sumber dana yang berasal dari negeri, yaitu berupa pajak.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun di bidang budaya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. (Diana Sari, 2013:40). Selanjutnya Diana Sari menyatakan, sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. seperti jalan, jembatan, rumah sakit. Pemberlakuan undang-undang tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung

BAB I PENDAHULUAN. wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali. Secara langsung, yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurnaan Undang-undang Nomor 22

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

I. PENDAHULUAN. pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN` dengan diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah. Pemerintah Pusat dan Daerah, setiap daerah otonom diberi wewenang yang lebih

Judul : TATA CARA PERHITUNGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. L (Studi kasus pada klien CV. Sukartha Karya Sejahtera)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. memenuhi kewajiban dalam bentuk fasilitas telah diberikan untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah di Indonesia telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki peran yang sangat besar bagi pengembangan pembangunan Kota

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya. untuk membiayai kegiatannya, maka pemerintah daerah juga menarik pajak

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Judul : Tata Cara Pengajuan Tax Amnesty Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Nama : Gusti Ayu Dwi Antari NIM : ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan daerah diartikan semua hak daerah yang diakui sebagai penambah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

PENGARUH DESENTRALISASI BPHTB TERHADAP PENERIMAAN DAERAH KABUPATEN BADUNG. Komang Yogi Wirasatya Made Yenni Latrini

ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011). Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang meliputi seluruh kehidupan manusia, bangsa dan negara, untuk. Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil makmur

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah di indonesia, yaitu mulai tanggal 1 januari Dengan adanya

: Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Badung Bali. : Tyasani Taras NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. ada didaerahya. Berbagai hal yang berhubungan dengan pembangunan tersebut tentu selalu

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Kewajiban Perpajakan yang Selama Ini Dilakukan Tuan X atas

BAB I PENDAHULUAN. sumber ekstern tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang berasal dari

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI. Disusun oleh: JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah dan dikelola oleh pemerintah. Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari APBN. APBN dihimpun dari semua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kebudayaan manusia dalam era globalisasi menuntut

BAB I PENDAHULIAN. dan penerimaan lainnya yang termasuk dalam pendapatan asli daerah yang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK HOTEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang. menyelenggarakannya adalah pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki banyak pulau dan di dalamnya terdapat daerah provinsi,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. oleh pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintah Daerah (Pemda) dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik pula. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kapabilitas dan efektivitas dalam menjalankan roda pemerintahan. Namun

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan. Ketersediaan dana, menjadi salah satu factor yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara membutuhkan pendanaan dalam menggerakan dan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau-pulau atau dikenal dengan sebutan Negara Maritim. Yang mana dengan letak

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dituntut untuk sadar akan kewajibannya kepada negara yaitu

PENJELASAN ATAS RANCANGANPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang APBN menurut uu nomor 17 tahun 2003 pasal 1 adalah rencana keuangan

Transkripsi:

Judul : Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran Nama : Dewa Ayu Kartika Mahariani NIM : 1406043071 ABSTRAK Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA), digunakan untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pajak Hotel dan Restoran adalah salah satu bagian dari pajak daerah. Besarnya tarif pajak hotel dan restoran berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2011 ditetapkan sebesar 10%. Pendapatan pajak daerah ini akan digunakan pemerintah kabupaten untuk membiayai kepentingan umum seperti pembangunan. Dalam penelitian yang dilakukan, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata cara pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak hotel dan restoran dikenakan tarif pajak sebesar 10% sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Perhitungan pajak hotel dan restoran dihitung dari nota penjualan dikalikan dengan tarif pajak sebesar 10% dan tarif service (jika ada). Pembayaran dan pelaporan untuk pajak daerah khususnya pajak hotel dan restoran di lakukan di Bank BPD dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung, Bali. Kata Kunci : Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, Dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran vi

DAFTAR ISI Isi HALAMAN Lembar Judul... i Lembar Pengesahaan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... ix Daftar Tabel... x Daftar Lampiran... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Tujuan... 3 1.3 Kegunaan Peneliti... 3 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 6 2.2.1 Pengertian Pajak... 6 2.1.2 Syarat Pemungutan Pajak... 6 2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak... 8 2.2.4 Pengertian Pajak Daerah... 9 2.1.5 Tarif Pajak Daerah... 10 2.1.6 Pengertian Pajak Hotel dan Pajak Restoran... 11 2.1.7 Objek, Subjek dan Wajib Pajak Hotel dan Pajak Restoran 12 2.1.8 Pengecualian Pajak Hotel dan Pajak Restoran... 13. 2.1.9 Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak dan Cara Perhitungan Pajak Hotel... 14 2.1.10 Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak dan Cara Perhitungan Pajak Restoran... 15 2.1.11 Masa Pajak dan Saat Terutang Pajak Hotel dan Restoran. 15 2.1.12 Sanksi Administratif dan Sanksi Pidana... 16 vii

BAB III METODE PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1 Lokasi Penelitian... 19 3.2 Objek Penelitian... 19 3.3 Identivikasi Varibel... 19 3.4 Definisi Operasional Variabel... 19 3.5 Jenis dn Sumber Data... 20 3.6 Metode Pengumpulan Data... 21 3.7 Teknik Analisis Data... 22 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Hasil Penelitian... 23 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan... 23 4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan KKP CMC... 24 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 26 4.2.1 Deskripsi Perusahaan Restoran X... 26 4.2.2 Tata Cara Pemungutan pada Restoran X... 27 4.2.3 Tata Cara Perhitungan Penjualan pada Restoran X... 27 4.2.4 Tata Cara Pembayaran dan Pelaporan Restoran X... 30 4.2.5 Analisis Cara Pemungutan, Perhitungan, Pembayaran Serta Pelaporan Pajak Daerah di Restoran X... 30 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 32 5.2 Saran... 32 DAFTAR RUJUKAN Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2016: 3). Berdasarkan lembaga pemungutan pajak terbagi menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak guna membiayai rumah tangga pemerintah pusat dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Besarnya pajak pusat ditetapkan melalui undang-undang atau Perpu. Sedangkan pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah atau Dispenda, digunakan untuk membiayai rumah tangga pemerintah daerah dan tercabrum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besaran dan bentuk pajak daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda). Setiap daerah dituntut untuk berkembang dan bersaing untuk dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat didaerahnya tanpa bergantung terhadap bantuan pemerintah pusat maka dibentuklah daerah otonom yang disebut kebijakan 1

Otonomi daerah yaitu merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagian besar pendapatan daerah berasal dari pajak sehingga dengan adanya kebijakan otonomi daerah, pemerintah memberikan peluang kepada tiap daerah untuk menggali potensi sumber-sumber penerima daerah untuk dikelola demi pembangunan daerahnya, sehingga dapat memajukan dan meningkatkan Pendapatan Daerah (PAD). Maka daerah membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang cukup memadai untuk kemajuan daerahnya, sumber-sumber penerima daerah ini dapat berasal dari pajak dan bantuan (subsidi) dari pemerintah pusat. Di Indonesia, daerah yang memiliki potensi besar dalam kepariwisataan adalah Provinsi Bali. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke Bali pada periode Januari Desember tahun 2016, secara kumulatif wisman yang datang ke Bali sebanyak 4.927.937 kunjungan. Besarnya industri pariwisata di Provinsi Bali terutama di Kabupaten Badung harus dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mendapatkan sumber pendapatan daerah dari sektor pajak. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 286 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yakni Pajak daerah dan retribusi daerah ditetapkan dengan Undang-Undang yang pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten diberikan kewenangan untuk menggali potensi pajak daerah yang spesifik dan potensial dari daerahnya. Salah satu sumber 2

pendapatan daerah yang dominan di Kabupaten Badung adalah berasal dari pajak daerah khususnya pajak hotel dan pajak restoran. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2011 pada Pasal 11 ayat (1) menyatakan setiap wajib pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD). Besarnya tarif pajak hotel dan restoran berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2011 pada pasal 6 ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar. Pendapatan pajak daerah ini akan digunakan pemerintah kabupaten untuk membiayai kepentingan umum seperti pembangunan. Dalam hal ini peranan pemerintah sangatlah penting untuk menginformasikan aturan-aturan dan Undang-Undang pajak daerah terbaru serta bagaimana tata cara pelaksanaan pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak daerah khususnya pajak hotel dan restoran agar masyarakat lebih memahami dan ikut melaksanakan aturan-aturan tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tata Cara Pemungutan, Perhitungan, dan Pembayaran Pajak Hotel Dan Restoran. 1.2 Tujuan Penelitan Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tata cara pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak daerah atas pajak hotel dan restoran. 3

1.3 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang terkait dan membutuhkannya. Adapun kegunaan yang diperoleh : 1) Kegunaan dari segi teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai tambahan ilmu pengetahuan guna menambah wawasan mahasiswa sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi apabila terjadi permasalahan yang bersangkutan dengan penelitian ini. 2) Kegunaan dari segi praktis Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai penambah informasi mengenai tata cara pemungutan, perhitungan, dan pembayaran pajak daerah atas pajak hotel dan restoran. 1.4 Sistematika Penelitian Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara berurutan dan sistematis sehingga bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 4

Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan beserta kegunaan penelitian dan sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan tentang landasan teori mengenai penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang akan digunakan. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, responden penelitian, merode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya tempat melakukan penelitian, sturuktur organisasi, uraian jabatan serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Bab ini menguraikan tentang simpulan dari analisis yang dibahas pada bab sebelumnya serta saran yang diperlukan berdasarkan simpulan yang dibuat. 5