BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin menyempit. Kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi, baik dalam negaranya sendiri, maupun berkembang menjadi perusahaan multinasional yang memungkinkan perusahaan memiliki anak perusahaan di beberapa negara. Kenyataan ini sudah berjalan dan sudah banyak di lakukan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau negara negara Eropa yang telah mengubah paradigma perdagangannya. Adanya interaksi perdagangan internasional atau perusahaan multinasional akan membutuhkan alat pembayaran yang bisa diterima oleh masing-masing negara. Khususnya kurs mata uang Amerika Serikat yaitu kurs dollar Amerika (USD) dikarenakan diterima di berbagai negara dan kurs mata uang negara negara Eropa yaitu kurs Euro yang saat ini digunakan sebagai mata uang tunggal oleh negara negara Eropa. Dalam kenyataannya fluktuasi kurs mata uang asing dapat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Selain kurs mata uang asing, hal lain yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia yaitu perkembangan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara khususnya Singapura (STI) 1
2 yang akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). dan juga tingkat Inflasi yang tinggi akan berdampak naiknya harga-harga secara umum, dan ini berdampak pada melonjakkan biaya modal perusahaan, sehingga perusahaan akan mengalami persaingan investasi yang artinya adanya kecenderungan investor berinvetasi di pasar uang dan tentunya dapat mengakibatkan harga saham di pasar modal mengalami penurunan secara signifikan. Apabila kurs mata uang asing (US dollar dan Euro), serta Indeks Harga Saham yang ada di Asia Tenggara dan tingkat inflasi meningkat akankah perekonomian Indonesia juga meningkat khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Depresiasi rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian Indonesia tidaklah kuat, sehingga dolar Amerika akan menguat dan akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Sunariyah, 2006). Hal ini dapat di lihat pada tahun 2001 di mana kurs rupiah terhadap dollar Amerika mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari 8.534 Rp/US$ di tahun 2000 ke level 10.261 Rp/US$ di tahun 2001 dan depresiasi rupiah ini disertai dengan menurunnya IHSG dari level 416,32 bps di tahun 2000 ke level 392,04 bps di tahun 2001. Kinerja bursa efek ikut mengalami penurunan jika inflasi meningkat (Tandelilin, 2001). Hal tersebut dapat terlihat pada tahun 1998 dimana tingkat inflasi mencapai 77,63% jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkisar 11,05 % dan peningkatan inflasi ini
3 disertai penurunan IHSG sebesar 3,67 bps. Hal ini juga terjadi pada tahun 2001 dan tahun 2008 di mana terjadi peningkatan inflasi yang disertai penurunan IHSG. Banyak teori dan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) dan faktor yang berasal dari dalam negeri (internal). Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut bisa datang dari indeks bursa asing negara lain (Dow Jones, STI, Nikkei, dll), tren perubahan harga minyak dunia, tren harga emas dunia, sentimen pasar luar negeri, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri bisa datang dari nilai tukar atau kurs di suatu negara terhadap negara lain, tingkat suku bunga dan inflasi yang terjadi di negara tersebut, kondisi sosial dan politik suatu negara, jumlah uang beredar dan lain sebagainya. Pada umumnya bursa memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja bursa efek lainnya adalah bursa efek yang tergolong maju seperti bursa Amerika, Jepang, Inggris, dan sebagainya. Selain itu bursa efek yang berada dalam satu kawasan juga dapat mempengaruhi karena letak geografisnya yang saling berdekatan seperti, Indeks STI di Singapura, Nikkei di Jepang, Hang Seng di Hong Kong, Kospi di Korea Selatan, KLSE di Malaysia, dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mencari tahu hubungan-hubungan antara Kurs Valuta Asing dan tingkat inflasi terhadap
4 Indeks Harga Saham Gabungan di BEI baik berhubungan positif maupun negatif, maka penulis memilih judul Pengaruh Fluktuasi Kurs US Dollar, Euro, Indeks STI Singapura dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). B. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dari skripsi ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kurs dollar Amerika terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kurs Euro terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh Indeks STI Singapura terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari nilai tukar US Dollar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari nilai tukar Euro Terhadap Indeks HargaSaham Gabungan (IHSG) di BEI
5 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari indeks harga saham luar negeri (STI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI. 2. Kontribusi Penelitian 1. Bagi Penulis Peneliti dapat memberikan teori-teori dan faktor-faktor tentang Pengaruh nilai US Dollar, Euro dan Inflasi guna menambah pengetahuan dan kemampuan penulis. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca agar bisa mempertimbangkan keputusan yang tepat dalam bertransaksi dalam mata uang asing, khususnya US Dollar dan Euro. 3. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keadaan saham perusahaan terutama yang di pengaruhi oleh kurs US Dollar dan Euro, harga saham luar negeri dan tingkat inflasi terhadap IHSG sehingga investor dapat menentukan strategi dalam mengambil keputusan melakukan transaksi dalam mata uang asing atau melakukan perdagangan di pasar modal.
6 4. Bagi peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan dasar dan juga bisa dikembangkan secara luas lagi dengan mengambil faktor-faktor ekonomi yang lain. 5. Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan acuan bagi peneliti yang akan meneliti masalah serupa sehingga membantu mempercepat penyempurnaan penelitian.