DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0 6 BULAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 6 36 BULAN

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

SIKAP POSITIF IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA MENDUKUNG KELANCARAN PRODUKSI ASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016 KAITAN POLA MAKAN SEIMBANG DENGAN PRODUKSI ASI IBU MENYUSUI

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

ASTRID FARMAWATI SINIPAR

KETERAMPILAN IBU DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI SKILLS ON THE DETECTION OF EARLY MOTHER FLOWER GROW WITH BABY ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP MOTIVASI IBO MEMBERI ASI PADA BAYI 0-6 BULAN. mira HP Abstrak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

GAMBARAN KETIDAKBERHASILAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang bernilai gizi tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekitar 36% selama periode Berdasarkan hasil Riskesdas. Provinsi Maluku sebesar 25,2% (Balitbangkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di mana salah satu indikator tingkat kesehatan tersebut

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

BAB l PENDAHULUAN. pada angka 26 kematian per kelahiran hidup (WHO, 2014). Beberapa

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

PENGETAHUAN 1. Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a. Ya b. Tidak 2. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif? a.

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

TIGA FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI THREE MAIN FACTORS AFFECTING BREAST MILK PRODUCTION TO BREASTFEEDING MOTHERS

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG METODE MEMPERLANCAR PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

1

Lampiran Universitas Sumatera Utara

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI

GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI BARU LAHIR PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU POST-PARTUM DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung

SKRIPSI. OLEH : Elisabeth Buku Kumanireng NRP :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN. Ayundha Rizky F.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

ABSTRACT. Keyword : Pemberian ASI ekslusif, Asupan energi, Produksi ASI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan bahwa 57% tenaga kerja Indonesia adalah wanita Indonesia.

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Luas wilayah seluruhnya yaitu 1.357,24 km 2. Puskesmas Urangagung adalah gedung Puskesmas Induk, Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman (Depkes, 2004). ASI

Transkripsi:

Jurnal STIKES Vol. 8, No.1, Juli 2015 DUKUNGAN KELUARGA (SUAMI) MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0 6 BULAN FAMILY SUPPORT (HUSBAND) INCREASES SUCCESS OF BREAST MILK FEEDING TO BABY AGED 0-6 MONTHS Aries Wahyuningsih, Yuliana STIKES RS. Baptis Kediri Jl. Mayjed. Panjaitan No. 3B Kediri (0354) 683470 (stikesbaptisjurnal@ymail.com) ABSTRAK Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung berbagai zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tujuan penelitian adalah mempelajari hubungan dukungan keluarga (suami) dengan pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain penelitian adalah Korelasional dengan populasi ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Besar subyek 68 responden, menggunakan Purposive Sampling. Variabel independen adalah dukungan keluarga (suami), sedangkan variabel dependen adalah pemberian ASI. Pengumpulan data menggunakan koesioner, data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman rho dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil penelitian dukungan keluarga (suami) kurang sebanyak (57,4%), pemberian ASI cukup sebanyak (55,9%) dan ada hubungan dukungan keluarga suami dengan pemberian ASI dengan nilai p=0,000. Kesimpulan dukungan keluarga (suami) berhubungan dengan peningkatan keberhasilan pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Kata kunci : Dukungan keluarga (suami), pemberian ASI, bayi 0 6 bulan. ABSTRACT Breast milk is important meal for a baby, because it has some nutrients that it is useful for baby s growth and development. The research objective is to study the correlation between family support (husband) and breast milk feeding to baby aged 0-6 months in Outpatient Installation of Kediri Baptist hospital. The research design was correlation. The population was mothers who had babies aged 0-6 months in Outpatient Installation of Kediri Baptist hospital. The subjects were 68 respondents using purposive sampling. The independent variable was family support (husband) and the dependent variable was breast milk feeding. Data were collected using questionnaire, and then analyzed using statistical test of Spearman Rho with significant value α 0.05. The result of family support (husband) was less (57,4%), breast milk feeding was sufficient (55,9%), and there was correlation between family support (husband) and breast milk feeding with p = 0,000. In conclusion, there is positive correlation between family support (husband) and increasing success of breast milk feeding to babies aged 0-6 months in Outpatient Installation of Kediri Baptist hospital. Keywords: family support (husband), breast milk feeding, baby aged 0-6 months 1

Dukungan Keluarga (Suami) Meningkatkan Keberhasilan Pemberian ASI pada Bayi Usia 0 6 Bulan Aries Wahyuningsih, Yuliana Pendahuluan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu tatalaksana yang mengatur agar keseluruhan proses menyusui bisa berjalan dengan sukses, mulai dari produksi ASI sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI (Prasetyono, 2009). Pemberian ASI bukan hal yang rumit sebagaimana dikuatirkan oleh ibu terutama ketika baru pertama kali mempunyai anak. Menyusui bayi merupakan suatu budaya Indonesia, tapi praktek pemberian ASI masih buruk. Tingkat kesadaran masyarakat untuk memberikan ASI pada bayi sampai usia 6 bulan sangat memprihatinkan. Hal ini dibuktikan rata rata bayi hanya menerima ASI saja kurang dari 2 bulan. Salah satu faktor penyebabnya adalah dukungan keluarga dalam hal ini adalah suami. Dukungan keluarga terutama suami dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan menyusui sebab dukungan suami akan menimbulkan rasa nyaman pada ibu sehingga akan mempengaruhi produksi ASI serta meningkatkan semangat dan rasa nyaman dalam menyusui (Adiningsih, 2004). Pada Puncak Peringatan Pekan ASI Sedunia, Ibu Ani Yudhoyono menyebutkan laporan dari Menkes bahwa kesadaran masyarakat memberikan ASI kepada bayi menunjukkan grafik yang meningkat. Sepanjang tahun 2004 2008, cakupan pemberian ASI selama enam bulan meningkat dari 58,9% menjadi 62,2%. Grafik tersebut tidak mengalami peningkatan lagi, bahkan cenderung menurun (Mediakom, dalam Kemenkes, 2010). Data Rekam Medik Rumah Sakit Baptis Kediri di Instalasi Rawat Jalan pada bulan Nopember 2013 terdapat 104 bayi yang berusia 0 6 bulan. Hasil wawancara tanggal 18 Desember 2013 sampai 19 Desember 2013 pada 20 responden ibu yang memberikan ASI tanpa Pendamping Air Susu Ibu (PASI) dan mendapatkan dukungan suami sebesar 3 responden (15%) dan responden yang memberikan ASI dengan PASI sebesar 17 responden (85%). Pemberian ASI saja sampai bayi usia enam bulan sangat dianjurkan karena didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI dapat menjaga daya tahan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan bayi, ASI dapat memberikan energi dan gizi (nutrisi) dan pemberian ASI dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu mengatur jarak kehamilan (Maryunani, 2012). Keberhasilan pemberian ASI ditentukan dapat ditentukan oleh dukungan keluarga, terutama ayah atau suami. Peran serta suami untuk mendukung keberhasilan menyusui dapat dimulai sejak masa kehamilan yaitu dengan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Keikutsertaan suami secara aktif dalam masa kehamilan membantu keberhasilan istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk bayi (Roesli, 2005). Dukungan suami pada ibu dalam pemberian ASI seperti mengangkatkan bayi ke pangkuan ibu saat disusui dapat menimbulkan perasaan dicintai dan diperhatikan dan akan muncul emosi positif yang dapat meningkatkan hormon oksitosin, sehingga produksi ASI akan lancar. Bagi ibu yang kurang mendapatkan dukungan suami atau keluarga waktu istirahat akan berkurang untuk mengurus bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah sehingga berpengaruh terhadap kualitas ASI yang diberikan bayi. Ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami meningkatkan resiko untuk tidak memberikan ASI sehingga meningkatkan terjadinya resiko terserang penyakit pada bayi karena pemberian cairan dan makanan dapat menjadi sarana masuknya bakteri pathogen. Pemberian makanan pendamping sebelum bayi berusia enam bulan meningkatkan resiko terkena alergi karena bayi berusia kurang dari enam bulan sel-sel di sekitar usus belum siap untuk menerima kandungan dari makanan sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi (Maryunani 2012). 2

Jurnal STIKES Vol. 8, No.1, Juli 2015 Terdapat beberapa usaha untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI diantaranya adalah meningkatkan pengetahuan ibu mengenai keunggulan ASI, fisiologi menyusui dan menghilangkan mitos seputar ASI, mempersiapkan fisik dan mental ibu, meningkatkan dukungan keluarga terutama suami, meningkatkan dukungan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas maupun klinik bersalin, menertibkan promosi susu formula serta meningkatkan fasilitas yang mendukung laktasi bagi wanita yang bekerja. Peran perawat juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI, seperti memberikan motivasi pada keluarga terutama suami pada ibu untuk memberikan ASI saja sampai bayi berusia enam bulan dan memberikan dukungan psikologis ibu serta mempersiapkan nutrisi yang seimbang untuk ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberhasilan keluarga (suami) meningkatkan keberhasilan pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian korelasional adalah jenis penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel, dimana peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0 6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Populasi pada penelitian ini sebesar 104 ibu. Besar subyek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0 6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 68 ibu. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu pemilihan sampling dengan cara memilih subyek diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga subyek mewakili karakteristik sari populasi sebenarnya (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 2 Juni 2014 2 Juli 2014 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri, khususnya pada klinik anak dan klinik imunisasi. Setelah data dari hasil kuesioner terkumpul kemudian data diolah dan diuji menggunakan Uji Statistik Spearman Rho dengan nilai kemaknaan α 0,05. Hasil Penelitian Tabel 1 Dukungan Keluarga (Suami) di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri pada tanggal 2 Juni 2 juli 2014. (n=68) Dukungan Keluarga F % Baik 8 11,8 Cukup 21 30,9 Kurang 39 57,4 Jumlah 68 100 Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa rata rata dukungan keluarga (suami) adalah kurang sebanyak 39 ibu (57,4%). 3

Dukungan Keluarga (Suami) Meningkatkan Keberhasilan Pemberian ASI pada Bayi Usia Jurnal 0 6 STIKES Bulan Aries Wahyuningsih, Vol. 8, No.1, Juli Yuliana 2015 Tabel 2 Pemberian ASI di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri pada tanggal 2 Juni 2 juli 2014. (n=68) Dukungan Keluarga F % Baik 8 11,8 Cukup 21 30,9 Kurang 39 57,4 Jumlah 68 100 Berdasarkan tabel 2 disamping menunjukkan bahwa sebagian kecil pemberian ASI adalah cukup sebanyak 38 ibu (55,9%). Tabel 3 Tabulasi Silang Dukungan Keluarga (Suami) dengan Pemberian ASI di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri pada tanggal 2 Juni 2 juli 2014. (n=68) Dukungan Pemberian ASI Keluarga Baik Cukup Kurang Total (Suami) F % F % F % F % Baik 7 87,5 1 12,5 0 0 8 100 Cukup 11 52,4 8 38,1 2 9,5 21 100 Kurang 3 7,7 29 74,4 7 17,9 39 100 Total 21 30,9 38 55,9 9 13,2 68 100 Uji Spearman rho p = 0,000 Correlation Coefficient 0,562 Hasil dari tabulasi silang pada tabel 3 dapat dijelaskan bahwa dari 68 ibu, didapatkan dukungan keluarga (suami) baik dengan pemberian ASI baik (87,5%) dan dukungan keluarga (suami) kurang dengan pemberian ASI cukup (74,4%). Analisis menggunakan Spearman rho didapatkan hasil p = 0,000 dengan nilai correlational coefficient 0,562 yang memiliki nilai positif, berdasarkan pada taraf kemaknaan yang ditetapkan yaitu α =0.05 maka H0 ditolak Ha diterima yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga (suami) dengan pemberian ASI yang berbanding lurus dengan kekuatan hubungan sedang. Pembahasan Dukungan Keluarga (Suami) pada Ibu dalam Pemberian ASI pada bayi usia 0 6 bulan Hasil penelitian tentang dukungan keluarga (suami) dari jumlah responden 68 ibu didapatkan hasil responden dengan dukungan keluarga (suami) baik yaitu sebanyak 8 (11,8%), dukungan keluarga (suami) cukup sebesar 21 (30,9%) dan dukungan keluarga (suami) kurang sebesar 39 (57,4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata ibu mendapatkan dukungan keluarga kurang. Dukungan keluarga terutama suami sangat penting dalam keberhasilan ibu dalam pemberian ASI. Ketika suami mendukung proses menyusui, ibu akan semakin baik melakukannya. Suami memang tidak akan pernah bisa meletakkan bayi di payudara untuk menyusui, tapi suami bisa berbagi dalam proses menyusui seperti membantu memberikan asupan, menemani istri bangun malam untuk menyusui bayi, dan membantu istri merawat bayi seperti memandikan bayi, mengganti popok dan meninabobokan bayi (Wulandari, 2009). Dukungan keluarga (suami) yang dapat diberikan ibu dalam proses menyusui adalah suami motivasi ibu untuk tetap menyusui, selain itu suami dapat membina keluarga yang harmonis untuk mencegah ibu mengalami stres yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Dukungan suami dalam mencari dan membaca beberapa literatur berkaitan 4

Jurnal STIKES Vol. 8, No.1, Juli 2015 dengan proses menyusui juga diperlukan untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi ibu saat ibu merasa cemas karena menyusui bayinya. Dukungan emosi dari lingkungan dan keluarga yang lain dapat membantu dalam mengatasi rasa frustasi yang dihadapi ibu misalnya dengan menemani dan membantu ibu ketika menyusui serta membantu merawat dan menjaga bayi. Pada akhirnya, dukungan suami dalam bentuk dukungan emosional dan bantuan bantuan praktis merupakan bentuk dukungan yang paling berarti bagi ibu karena ibu merasa bukan hanya dirinya saja bertanggung jawab dalam proses menyusui melainkan seluruh keluarganya (Astutik, 2014). Bentuk dukungan keluarga (suami) dalam proses pemberian ASI adalah belajar, setiap ibu dapat menyusui, membina keluarga yang harmonis, memotivasai ibu untuk tetap menyusui dan melibatkan lingkungan sekitar atau anggota keluarga yang lain (Astutik, 2014). Faktanya dari hasil kuesioner penelitian bentuk dukungan keluarga yang tidak terpenuhi adalah indikator belajar terbukti banyak ibu yang menjawab suami tidak pernah berusaha mencari atau membaca beberapa literatur berkaitan dengan pemberian ASI dan memberikan majalah pada ibu yang memuat artikel tentang pemberian ASI bahkan suami tidak pernah mendorong istri untuk mengikuti penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI bagi bayi. Salah satu penyebabnya adalah kurang pengetahuan suami tentang pentingnya pemberian ASI saja bagi bayi sampai usia enam bulan dan suami tidak mengetahui dengan bantuan suami sekecil apapun dalam proses menyusui dapat mempengaruhi produksi atau kelancaran ASI. Ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga intesitas pertemuan antara ibu, suami dan bayi baik sehingga dapat mempererat jalinan kasih sayang dan meningkatkan keharmonisan keluarga tersebut. Fakta dari hasil kuesioner penelitian banyak ibu yang menjawab sering pada pernyataan Suami memberikan bantuan saat saya menyusui bayi, Suami menemani saya saat saya menyusui bayi, Suami membantu saya merawat bayi. Sumber dukungan yang paling dibutuhkan oleh ibu menyusui adalah dukungan dari suami. Data dari hasil penelitian didapatkan frekuensi tertinggi usia ibu terdapat pada rentang usia 21 30 tahun. Ibu yang berusia 21 30 tahun masih memiliki emosi yang labil sehingga diperlukan dukungan keluarga terutama suami untuk memberikan motivasi pada ibu dalam menyusui bayi supaya dengan dukungan tersebut dapat mengomtimalkan pemberian ASI sampai bayi usia 6 bulan. Pekerjaan ibu sebagai pegawai swasta juga mempengaruhi dukungan keluarga (suami). Fakta dari hasil penelitian ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) kurang, paling banyak bekerja sebagai pegawai swasta. Penyebabnya adalah kurangnya intensitas pertemuan antara suami dengan ibu atau bahkan suami dengan bayi. Kurangnya dukungan dari suami dapat tertutupi oleh dukungan yang diberikan anggota keluarga yang lain dalam hal merawat bayi selama ibu bekerja. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil kuesioner penelitian ibu menjawab sering pada pernyataan Saat suami saya pergi, bayi saya dititipkan pada keluarga yang lain, saya melibatkan anggota keluarga yang lain (misalnya suami atau ibu) ketika menyusui. Pemberian ASI pada Bayi Usia 0 6 bulan Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu dengan pemberian ASI baik yaitu sebanyak 21 responden (30,9%), pemberian ASI cukup sebesar 38 responden (55,9%) dan pemberian ASI kurang sebesar 9 responden (13,2%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil ibu pemberian ASI cukup. Pemberian ASI atau sering disebut menyusui adalah proses memberikan ASI kepada bayi, dimana bayi memiliki reflek menghisap untuk mendapatkan dan 5

Dukungan Keluarga (Suami) Meningkatkan Keberhasilan Pemberian ASI pada Bayi Usia Jurnal 0 6 STIKES Bulan Aries Wahyuningsih, Vol. 8, No.1, Juli Yuliana 2015 menelan ASI. Menyusui merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat alat khusus dan biaya yang mahal namun membutuhkan kesabaran, waktu dan pengetahuan tentang menyusui serta dukungan dari lingkungan keluarga terutama suami (Roesli, 2005). Kunci keberhasilan dalam menyusui supaya efektif adalah waktu menyusui yang benar dimana pada bayi yang baru lahir akan menyusu lebih sering, rata rata adalah 10 12 kali menyusu tiap 24 jam atau bahkan 18 kali. Menyusui on demand (sesuai kebutuhan) merupakan cara terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi dan bayi tetap kenyang. Pelekatan dan cara menyusui yang benar juga termasuk dalam kunci keberhasilan menyusui dimana cara bayi menahan puting ibu didalam mulutnya. Teknik menyusui yang benar diperlukan agar bayi dan ibu merasa nyaman dan bayi bisa memperoleh manfaat terbesar (Astutik, 2014). Faktor yang menjadi kendala ibu dalam menyusui adalah tradisi pemberian susu formula di Rumah Sakit, pengetahuan, dukungan keluarga dan pekerjaan (Damayanti, 2010). Pengetahuan ibu sangat mempengaruhi pemberian ASI karena dengan ibu memiliki tingkat pengetahuan dan pendidikan yang lebih tinggi akan terbuka menerima perubahan dan dapat terdorong untuk ingin tahu dan mencari informasi. Fakta dari hasil penelitian ibu dengan pemberian ASI baik adalah ibu yang berpendidikan Diploma III- Perguruan Tinggi (DIII-PT). Ibu yang memiliki banyak pengetahuan tentang pemberian ASI dan status gizi bayi akan menjaga motivasi untuk terus menyusui bayi. Terbukti dari hasil observasi penelitian banyak ibu yang mempraktekkan cara menyusui yang benar. Pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang untuk mencari pengetahuan dan pengalaman tentang cara pemberian ASI yang benar juga mempengaruhi dalam pemberian ASI. Pengalaman dari anggota keluarga yang lain seperti terus menyusui meski diawal menyusui terasa sakit, memeras ASI jika bayi tidak mau menyusu dan mengkonsumsi daun katuk untuk memperlancar ASI dapat membuat ibu menjadi percaya diri dan merasa mampu untuk menyusui bayi. Banyaknya masalah yang dihadapi ibu pada bulan pertama menyusui juga akan mempengaruhi dalam pemberian ASI dalam hal cara menyusui. Ibu yang memiliki masalah ASI tidak mau keluar akan melakukan massage payudara sebelum menyusui dan jika bayi tidak mau menyusu, ibu akan memberikan rangsangan membuka mulut pada bayi supaya mau menyusui. Faktanya dari hasil observasi ibu yang memiliki bayi usia kurang dari dua bulan dalam praktek cara menyusui banyak ibu yang memberikan rangsangan pada bayi untuk membuka mulut dengan menyentuh sisi mulut bayi dengan puting. Pada ibu yang menyusui, pemberian ASI dipengaruhi oleh pekerjaan ibu. Terbukti ibu dengan pemberian ASI kurang adalah ibu yang bekerja sebagai pegawai swasta. Pekerjaan ibu yang berada diluar rumah mengakibatkan ibu tidak dapat berhubungan penuh dengan bayinya dan ibu cenderung memberikan susu formula sebelum masa cuti melahirkan berakhir dengan alasan supaya bayi dapat beradaptasi saat ditinggal kerja oleh ibunya, hal ini yang membuat pemberian ASI kurang karena frekuensi menyusu berkurang dan produksi ASI menurun. Terbukti dari hasil kuesioner penelitian ibu banyak menjawab tidak pada pernyataan Ibu tidak dapat menyusui kapan pun bayi meminta atau dibutuhkan oleh bayi, ibu tidak dapat menyusui saat bayi menangis sehingga waktu menyusui hanya dilakukan saat ibu berada dirumah saja. Pengetahuan ibu yang kurang tentang proses menyusui dan manfaat ASI bagi bayi dapat memperbesar kegagalan dalam proses menyusui dan memungkinkan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi. Faktanya dari hasil penelitian ibu dengan pemberian ASI kurang paling banyak pendidikan ibu SMA yang kurang mengetahui dan memahami tatalaksana 6

Jurnal STIKES Vol. 8, No.1, Juli 2015 menyusui yang benar seperti waktu menyusui, cara menyusui dan perlekatan yang baik. Hal ini dibuktikan banyak ibu yang tidak melakukan masase payudara sampai teraba lemas dan lunak, mengeluarkan ASI dan mengoleskan pada puting susu sebelum menyusui dan cara melepaskan hisapan bayi serta mengoleskan ASI pada puting setelah selesai menyusui. Usia bayi juga mempengaruhi pemberian ASI pada cara menyusui. Bayi yang berusia 4 6 bulan jarang masalah yang dihadapi karena produksi ASI lancar sehingga ibu tidak perlu melakukan massage payudara sebelum menyusui, reflek membuka mulut bayi baik sehingga ibu tidak memberikan rangsangan membuka mulut dan bayi saat menyusu akan melepaskan hisapannya sendiri jika merasa kenyang sehingga ibu tidak perlu melakukan teknik untuk melepaskan hisapan. Hubungan Dukungan Keluarga (Suami) dengan Pemberian ASI pada Bayi Usia 0 6 bulan Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji statistik Spearman rho berdasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan α = 0.05 didapatkan p = 0,000 maka H0 ditolak Ha diterima yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga (suami) dengan pemberian ASI di Instalasi Rawat jalan Rumah sakit Baptis Kediri. Mayoritas ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) baik pemberian ASI pada bayi baik sebesar 7 responden (87,5%), sedangkan ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) kurang dengan pemberian ASI pada bayi kurang sebesar 7 responden (17,9%) sedangkan ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) kurang dengan pemberian ASI pada bayi baik sebesar 3 responden (7,7%). Dukungan keluarga merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman & Bowden, 2010). Menyusui merupakan proses alamiah yang keberhasilannya tidak diperlukan alat alat khusus dan biaya yang mahal namun membutuhkan kesabaran, waktu dan pengetahuan tentang tatalaksana menyusui serta dukungan dari lingkungan keluarga terutama suami (Roesli, 2005). Dukungan suami pada ibu selama proses menyusui memunculkan istilah breastfeeding father atau ayah menyusui. Jika ibu merasa didukung, dicintai dan diperhatikan akan muncul emosi positif yang dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI akan lancar. Dukungan dari suami dan keluarga seperti mengangkatkan bayi ke pangkuan ibu saat disusui dapat menenangkan dan menimbulkan rasa percaya diri bagi ibu. Rasa percaya diri tersebut dapat berpengaruh langsung terhadap kelancaran ASI. Untuk itu, ibu perlu dibantu saat menyusui supaya cukup waktu bagi ibu untuk istirahat karena istirahat yang berkualitas penting untuk meningkatkan kualitas ASI (Maryunani, 2012). Hal hal yang perlu diperhatikan agar pemberian ASI pada bayi dapat sukses adalah perlekatan, cara menyusui serta durasi dan frekuensi menyusui. Pada awalnya bayi akan menyusui dengan jadwal yang tidak teratur dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi selanjutnya. Khusus untuk ibu yang bekerja di luar rumah dianjurkan untuk lebih sering menyusui pada malam hari karena akan lebih memacu produksi ASI. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya dilakukan pada kedua payudara secara bergantian. Usahakan menyusui hingga merasa payudara terasa kosong agar produksi ASI lebih baik. Setiap kali menyusui dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Hal ini dapat membantu ibu dalam memberikan ASI 7

Dukungan Keluarga (Suami) Meningkatkan Keberhasilan Pemberian ASI pada Bayi Jurnal Usia 0 6 STIKES Bulan Aries Wahyuningsih, Vol. 8, No.1, Juli Yuliana 2015 eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan diteruskan sampai bayi berusia 2 tahun (Maryunani, 2012). Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga (suami) dengan pemberian ASI pada bayi usia 0 6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri yang berbanding lurus dan memiliki kekuatan sedang. Hasil penelitian juga didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku pemberian ASI dan penelitian dari Sudiharto tahun 2007 menyatakan bahwa dukungan keluarga mempunyai hubungan dengan suksesnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi. Dukungan keluarga untuk memotivasi ibu dalam memberikan ASI pada bayi, memberikan dukungan psikologis kepada ibu dan mempersiapkan nutrisi bagi ibu sangat mempengaruhi terhadap pemberian ASI. Dukungan tersebut dapat mengoptimalkan pemberian ASI pada bayi karena bukan hanya materi yang dibutuhkan ibu melainkan perhatian dan kepedulian suami pada setiap perubahan yang dialami ibu. Ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) baik maka pemberian ASI juga baik karena dukungan suami secara emosional seperti memberikan bantuan mengganti popok, merawat bayi atau menyendawakan bayi dapat mempengaruhi kelancaran reflek pengeluaran ASI (let down reflek), hal ini terjadi karena ibu yang didukung dalam pemberian ASI akan muncul emosi positif. Faktanya dari hasil kuesioner penelitian ibu yang mendapatkan dukungan suami dalam hal memotivasi ibu untuk tetap menyusui, membina keluarga yang harmonis serta melibatkan lingkungan sekitar atau anggota keluarga yang lain mengakibatkan pemberian ASI ibu juga baik terutama pada waktu menyusui dan cara menyusui. Pengetahuan ibu dan suami tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi serta tatalaksana menyusui yang benar juga mempengaruhi dalam pemberian ASI, karena tingkat pengetahuan akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemberian ASI pada bayi sampai usia enam bualn. Dengan adanya dukungan dari suami dan pengetahuan yang benar tentang cara pemberian ASI maka pemberian ASI eksklusif akan maksimal. Ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) kurang dengan pemberian ASI kurang disebabkan karena pekerjaan ibu sebagai pegawai swasta yang dituntut untuk membagi waktu antara bekerja dan waktu untuk keluarga sehingga intensitas pertemuan antara ibu dan keluarga (suami) terbagi dengan waktu kerja. Ibu yang bekerja dengan waktu yang penuh dapat memberikan ASI pada bayi secara teratur dengan cara tidak langsung yaitu waktu ibu bekerja bayi dapat diberi ASI perah yang diperah sehari sebelum ibu kerja. Tingkat pendidikan ibu juga dapat mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu dalam menghadapi berbagai masalah terutama dalam pemberian ASI ditambah lagi dengan kurangnya dukungan suami untuk memotivasi dan mencari beberapa literatur tentang cara pemberian ASI yang benar. Hal ini dapat menyebabkan ibu akan memberikan makanan tambahan seperti bubur, madu, larutan gula, susu atau pisang kepada bayi dengan alasan bayi rewel karena masih lapar jika diberikan ASI saja atau alasan produksi ASI kurang. Suami sebagai kepala keluarga karena kurang mendukung dalam pemberian ASI akan menuruti kebiasaan tersebut karena suami beranggapan menyusui merupakan urusan ibu dan bayinya dan suami hanya dapat menjadi pengamat pasif saja. Usia bayi juga mempengaruhi dukungan keluarga (suami) dengan pemberian ASI. Ibu yang memiliki bayi yang berusia 4 6 bulan lebih terampil untuk menyusui atau merawat bayi sehingga keluarga terutama suami akan kurang memberikan perhatian. Faktanya dari hasil kuesioner banyak ibu yang menjawab kadang kadang suami menganjurkan untuk membersihkan puting dangan ASI saat menyusui dan suami tidak pernah menemani ibu saat 8

Jurnal STIKES Vol. 8, No.1, Juli 2015 menyusui bayi. Pemberian ASI dapat terjadi optimal jika suami terus memberikan memotivasi pada ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan minuman atau makanan tambahan dan bantuan dari anggota keluarga yang lain untuk membantu merawat dan menjaga bayi selama ibu tidak berada dirumah. Berdasarkan hasil penelitian terdapat ibu yang mendapatkan dukungan keluarga (suami) kurang tetapi pemberian ASI baik. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan dan usia ibu. Pemahaman ibu mengenai tatalaksana menyusui yang benar seperti pentingnya memberikan ASI, posisi menyusui yang benar, cara mengeluarkan ASI menjadi salah satu faktor dari pemberian ASI. Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI maka semakin tinggi pula frekuensi menyusui ibu. Pengetahuan yang didapatkan ibu dari pengalaman orang tua dapat membantu dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga yang selalu bersama dengan bayinya juga mempengaruhi pemberian ASI karena waktu menyusui bayi akan teratur. Dukungan suami seperti belajar dan setiap ibu dapat menyusui meski tidak terpenuhi tetapi ibu dapat mengatasinya dengan mencari sendiri beberapa literatur tentang cara pemberian ASI yang benar baik dari internet atau pengalaman orang lain. Ibu yang tidak bekerja memiliki anggapan bahwa dengan memberikan ASI lebih ekonomis karena pemberian ASI dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli susu formula serta perlengkapan untuk membuatnya. Ibu juga merasa dengan menyusui akan lebih praktis dan tidak kerepotan saat bayi menangis di malam hari. Saat berpergian dengan bayi, ibu tidak perlu repot membawa bermacam macam peralatan untuk memberikan susu formula. Keterbatasan dari penelitian juga mempengaruhi karena peniiti tidak membuktikan riwayat gravida ibu sehingga pengalaman dan kemampuan dalam pemberian ASI pada anak sebelumnya tidak dipertimbangkan. Kesimpulan Dukungan keluarga (suami) pada ibu dalam pemberian ASI pada bayi usia 0 6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri adalah kurang, sebanyak 39 ibu (57,4%). Pemberian ASI pada bayi usia 0 6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri adalah cukup, sebanyak 38 ibu (55,9%). Dukungan keluarga (suami) berhubungan dengan peningkatan keberhasilan pemberian ASI pada bayi usia 0 6 bulan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Saran Dukungan keluarga (suami) dapat meningkatkan keberhasilan dalam pemberian ASI. Dukungan keluarga terutama suami tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara supaya pemberian ASI dapat optimal dengan cara menemani ibu bangun malam saat menyusui bayi, membantu pekerjaan rumah tangga supaya waktu istirahat ibu cukup, mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan minum vitamin untuk menambah stamina serta membantu ibu saat menyusui bayi seperti mengganggkatkan bayi ke pangkuan ibu atau menyendawakan bayi. Daftar Pustaka Adiningsi, NU. (2004). Menyusui, Cermin Kesetaraan Gender. Jakarta: Penggagas Forum Studi Pemberdayaan Keluarga Astutik, Reni.Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika Damayanti, Diana. (2010). Tips Nikmati Memberi ASI Plus Resep Resep Praktis Untuk Ibu Menyusui. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 9

Dukungan Keluarga (Suami) Meningkatkan Keberhasilan Pemberian ASI pada Bayi Jurnal Usia 0 6 STIKES Bulan Aries Wahyuningsih, Vol. 8, No.1, Juli Yuliana 2015 Diunduh tanggal 6 Desember 2013, jam 19.00 WIB Friedman, et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik. Jakarta: EGC Kemenkes RI. (2010). Mediakom edisi Agustus 2010. Jakarta: Sayang Bayi, Beri Asi Maryunani, A. (2012). Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: CV.Trans Info Media Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Prasetyono, D.S. (2009). ASI Eksklusif Pengenalan, Praktik dan Kemanfaatan-kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press Roesli, Utami. (2005). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya Sudiharto.(2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC Wulandari, Retno. (2009). Mengatasi Trauma PascaPersalinan. Klaten: Image Press 10