BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sejumlah 3

dokumen-dokumen yang mirip
Jielly Senewe

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi Sekilas tentang PT XL Axiata Tbk

BAB II KAMPANYE LARANGAN PENGGUNAAN PONSEL SAAT BERKENDARA DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) XL

BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. XL Axiata Tbk., (XL) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1989, dengan nama PT.

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. XL AXIATA, Tbk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. satu operator telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG RIGHT ISSUE TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: 2012) (sumber: 2013)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tentang TELKOM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Wawancara. M. Asih bagian Customer Relation Officer) dengan kerja sama antara Rajawali Group pemegang saham PT

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Bakrie Telecom Tbk (BTEL)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel. Sumber:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metropolitan Lestari dan tiga investor asing yaitu NYNEX, AIF, dan MITSUI. Nama perusahaan

Perlakuan Akuntansi Kepemilikan Saham XL (Perubahan Saham PT Excelcomindo, Tbk. menjadi PT Axiata, Tbk.)

Paparan Publik Insidentil PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 30 Agustus 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG RIGHT ISSUE TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS DISKRIMINAN ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA DAN MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berdaya saing melalui memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Bakrie and Brothers Tbk adalah perusahaan investasi strategis internasional

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. XL AXIATA, TBK Nurlaila Kasim Jurusan Manajemen Program Studi S1 Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

(sumber: 2016) (sumber: 2016)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui website objek penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian adalah kunci penting di dalam kehidupan manusia sejak zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

LAMPIRAN. Sampel perusahaan yang melakukan right issue

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham perusahaan go public pada dasarnya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Paparan Publik PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 16 November 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia periode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dalam suatu negara selalu diiringi tuntutan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan A. Profil PT. XL Axiata, Tbk.

BAB III PENELITIAN. Penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis, terkendali, empiris, dan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

Paparan Publik PT Ancora Indonesia Resources Tbk. 8 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Sehingga semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula. kemakmuran pemilik saham (Husnan, 2012:7)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berkaitan erat dengan pasar modal. Pasar modal memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN PELANGGAN LAYANAN. 50,000 34,900 24,270 PT Telkom, Tbk data 25,000 16,700 14,500 15,000 9,528 6,978

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indosat Tbk merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang dibentuk atau didirikan sudah tentu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan ini tidak mudah untuk dicapai karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Namun

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. salah satu penyedia layanan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu subsektor dari sektor

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif dan akan

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada tema boarderless communication (komunikasi tanpa batas). Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM INDONESIA. jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Tentang Objek Studi. 1. PT. Telkom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu perusahaan. menyediakan layanan InfoCom, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

Transkripsi:

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah sejumlah 3 perusahaan, dimana perusahaan tersebut melakukan right issue pada tahun 2009. Objek perusahaan ini juga tercatat atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta tidak mengalami perubahan nama ataupun kepemilikan. Keseluruhan dari perusahaan dalam penelitian ini berasal dari jenis industri yang berbeda-beda. Dari ketiga perusahaan yang menjadi bahan penelitian, berasal dari tiga jenis industri yang berbeda-beda. Adapun ketiga industri tersebut antara lain telekomunikasi, jasa konsultasi dan investasi, dan jasa penyedia energi. 3.1.1. PT. Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS) 3.1.1.1. Sejarah Singkat Ancora Indonesia Resources (AIR atau Perseroan) didirikan pada tanggal 15 September 2003 dengan nama PT Okansa Persada. Okansa Persada kemudian menjadi Perseroan Terbuka dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 29 Maret 2006. Pada tanggal 19 Desember 2007, perusahaan mengubah namanya menjadi PT TD Resources Tbk. yang lebih mencerminkan kegiatan usahanya yang berkembang di sektor sumber daya alam. 36

Selanjutnya, para pemegang saham pengendali PT TD Resources Tbk. memutuskan untuk melepas kepemilikan mayoritas di perusahaan tersebut kepada PT Ancora Resources, sebuah perusahaan induk yang terutama melakukan investasi di bidang usaha sumber daya alam di Indonesia. Pada tanggal 13 Oktober 2008, PT TD Resources Tbk memperoleh 40% saham PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) penyedia jasa peledakan dan bahan-bahan peledak pertambangan yang terkemuka di Indonesia. Dengan persetujuan seluruh pemegang saham, pada tanggal 6 November 2008, nama PT TD Resources Tbk diubah menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk, yang secara efektif menempatkan Perseroan sebagai anak perusahaan di bawah kendali Ancora Resources, serta bertanggung jawab atas kegiatan investasi maupun pengembangan portofolio usaha sumber daya alam di Indonesia. Di tahun 2009, AIR meningkatkan kepemilikannya di MNK, menjadi 50% dan melakukan pengambilalihan 60% kepemilikan saham di PT Bormindo Nusantara (Bormindo), penyedia jasa pengeboran minyak dan gas darat. Di tahun yang sama, AIR juga mendirikan perusahaan perkapalan, PT Ancora Shipping untuk mengambil manfaat atas diberlakukannya undang-undang cabotage yang baru di Indonesia pada tahun 2010. Berbagai perkembangan ini merupakan rintisan awal AIR dalam membangun pijakan pada sektor-sektor usaha strategi migas, pertambangan dan energi di Indonesia. Selain mengembangkan peluang pertumbuhan dari berbagai akuisisi, AIR akan terus mengembangkan serta menguasai pijakan usaha lainnya untuk pertumbuhan di masa depan dalam rangka merealisasikan visinya untuk menjadi perusahaan sumber daya alam terkemuka di Indonesia. 37

3.1.1.2. Bidang Usaha Ancora Indonesia Resources adalah perusahaan sumber daya alam terdiversifikasi yang berfokus di Indonesia. Ancora Indonesia Resources saat ini aktif di sektor pertambangan melalui anak perusahaannya MNK, yang merupakan pemimpin pasar di Indonesia untuk bahan peledak tambang (amonium nitrat), dan juga di sektor minyak dan gas melalui anak perusahaannya Bormindo, yang menyediakan jasa pengeboran untuk operator minyak dan gas di Indonesia. 3.1.1.3. Struktur Organisasi (OKAS): Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Ancora Indonesia Resources Tbk. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Ancora Indonesia Resources Tbk. 38

3.1.2. PT. Pool Advista Indonesia Tbk. (POOL) 3.1.2.1. Sejarah Singkat PT Pool Advista Indonesia Tbk (d/h PT Pool Asuransi Indonesia Tbk) didirikan pada tanggal 26 Agustus 1958 berdasarkan Akta Notaris Meester Liem Hie Thaij No. 86, pengganti Notaris Anwar Mahajudin. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa konsultasi dan pengembangan investasi. Sebelumnya perusahaan bergerak dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 37 dan 34 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2008 dan 2007. Saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 20 Mei 1991. Perusahaan memiliki Anak Perusahaan, PT. Meganindo Intisakti (MI) dan PT Widya Dharma Artha (WDA). Perusahaan memiliki 90% atau 720 saham PT. MI pada tahun 2007. Pada tahun 2008, Perusahaan menambah penyertaan pada MI sebanyak 1.000 saham sehingga jumlah kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi sebanyak 1.720 saham atau 95,56%. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar MI, bidang usaha MI adalah bergerak dalam bidang perdagangan umum dalam arti yang seluas-luasnya. Saat ini, MI terutama bergerak di bidang jasa reparasi kendaraan bermotor dan berdomisili di Jl. Kapuk Kamal Raya No. 35 Jakarta. MI mulai beroperasi komersial pada bulan November tahun 1994. 39

Perusahaan memiliki 80% atau 400 saham pada PT. WDA. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar WDA, bidang usaha WDA adalah bergerak dalam bidang jasa pendidikan. WDA berdomisili di Jl. Wahid Hasyim No. 12 F Jakarta dan mulai beroperasi komersial pada bulan Juli tahun 2007. Sejak tahun 1994, Perusahaan melakukan penyertaan pada PT. Asuransi QBE Pool Indonesia (QBE Pool) sebanyak 45 saham yang merupakan 30% hak kepemilikan. Pada tahun 1998, Perusahaan menambah penyertaan pada QBE Pool sebanyak 15 saham sehingga jumlah kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi sebanyak 60 saham atau 40%. QBE Pool berdomisili di Jakarta dan aktivitas utamanya adalah penyediaan jasa asuransi kerugian. 3.1.2.2. Bidang Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha saat ini adalah bergerak dalam bidang jasa konsultasi dan pengembangan investasi. 3.1.2.3. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Pool Advista Tbk. (POOL): 40

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Pool Advista Indonesia Tbk. 3.1.3. PT. XL Axiata Tbk. (EXCL) 3.1.3.1. Sejarah Singkat Berdiri pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari, XL mulai beroperasi sebagai perusahaan perdagangan barang dan jasa umum. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon selular. Perseroan mengubah nama menjadi PT Excelcomindo Pratama, sesuai dengan perjanjian kerja sama antara Grup Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF, dan Mitsui). Setelah sembilan tahun menjadi perusahaan swasta, XL kemudian melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) pada September 2005 dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat itu, XL merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang 41

sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM International Sdn. Bhd. ( TMI ) melalui TM International (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata Group Berhard ( Axiata ) dan di tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama Tbk. berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan sinergi. Saat ini, sebagian besar saham XL dipegang oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (66,55 persen) dan sisanya dipegang oleh masyarakat (33,45 persen). XL dikenal sebagai pelopor layanan selular kepada anggota masyarakat biasa di Indonesia melalui program tarif hemat Rp1/detik pada tahun 2007, yang memungkinkan lebih banyak penduduk berpenghasilan menengah ke bawah menikmati layanan telepon selular. XL telah berkembang dari perusahaan kecil yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air, dengan infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh tanah air. XL menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis kepada pelanggan perusahaan. Jaringan XL menggunakan teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT-2000/3G. XL juga memiliki beberapa lisensi, termasuk closed regular network (leased line), Internet Service Provider (ISP), Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Internet interconnection services (NAP). XL bahkan telah memperoleh lisensi untuk e-money (uang elektronik) dari Bank Indonesia, yang memungkinkan XL menyediakan layanan pengiriman uang. 42

Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, XL senantiasa berusaha meningkatkan layanan menyeluruh (end-to-end) dan terus berinovasi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan pelanggan. XL selalu dinamis dalam mengelola dan menjalankan usahanya, bersedia belajar, cepat beradaptasi dengan perubahaan di industri atau keadaan pasar sehingga mampu memberikan atau menyediakan layanan berkualitas prima kepada pelanggan. 3.1.3.2. Bidang Usaha PT. XL Axiata Tbk. adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. 3.1.3.3. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi dari PT. XL Axiata Tbk. (EXCL): Gambar 3.3. Struktur Organisasi PT. XL Axiata Tbk. 3.2. Desain Penelitian 3.2.1. Jenis dan Sumber Data 43

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan right issue pada tahun 2009. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan go public untuk tahun buku 2007 sampai dengan tahun 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id, Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, serta website resmi tiap perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan antar perusahaan (cross section) dan data antar waktu (time series), yang disebut juga dengan pooling data. Selain itu penelitian ini juga membutuhkan data relevan yang diperoleh dari perpustakaan Binus University, literatur-literatur, dan situs internet. 3.2.2. Penentuan Jumlah Sampel Untuk penelitian ini, sampel yang diambil berdasakan kriteria tertentu. Adapaun kriteria-kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan non bank yang melakukan right issue di tahun 2009 serta telah go public. Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang melakukan right issue pada tahun 2009. Pada tahun 2010, total right issue melonjak empat kali lipat dibandingkan tahun 2009 (sumber: detik finance). Bahkan terdapat perusahaan yang sudah melakukan right issue di tahun 2009, kembali melakukan right issue di tahun 2010. Karena alasan itu, peneliti tertarik untuk menganalisis apakah ada dampak yang signifikan sebelum dan setelah melakukan right issue di tahun 2009 yang turut menjadi alasan penyebab lonjakan tersebut. 2. Tidak mengalami pergantian nama perusahaan maupun pemindahan kepemilikan selama periode penelitian (2007-2011). Hal ini dikarenakan 44

perusahaan yang melakukan pergantian nama perusahaan dan pemindahan kepemilikan, datanya tidak tersedia pada web Bursa Efek Indonesia. 3. Tidak mengalami kebangkrutan/pailit selama periode penelitian (2007-2011). 4. Perusahaan telah berdiri setidaknya satu tahun sebelum tahun penelitian dimulai. Hal ini dikarenakan agar data perusahaan yang tersedia dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama setahun penuh sehingga data yang digunakan untuk analisis lebih akurat. 5. Perusahaan tidak melakukan right issue lebih dari satu kali selama periode penelitian (2009-2011). Hal ini dikarenakan agar hasil penelitian dampak right issue terhadap kinerja keuangan dan kesehatan perusahaan lebih akurat dan terfokus. Perusahaan non Bank yang right issue di tahun 2009 PT Tanah Laut Tbk (INDX) PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) PT XL Axiata Tbk (EXCL) PT Darma Henwa Tbk (DEWA) Mengalami pergantian nama /kepemilikan x x Mengalami kebangkrutan /pailit Gambar 3.4. Objek Perusahaan Terpilih Right issue lebih dari satu kali x Telah berdiri satu tahun sebelum tahun 2007 x 45

Sumber: Data sekunder, diolah Pada tahun 2009, terdapat tujuh perusahaan yang melakukan right issue. Akan tetapi dua dari tujuh perusahaan tersebut sempat mengalami perubahan nama perusahaan dan perpindahan kepemilikan pada saat tahun penelitian (2007-2012) yang mengakibatkan data yang tersedia mengenai perusahaan tersebut tidak memadai. Di samping itu, terdapat satu perusahaan yang melakukan right issue kedua kalinya di tahun 2010 serta satu perusahaan baru berdiri di pertengahan tahun 2007. Oleh karena itu, jumlah perusahaan yang dijadikan subjek penelitian ada tiga perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia. 3.2.3. Metode Pengumpulan Sampel Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia, mengunjungi Pusat Referensi Pasar Modal, serta website dan artikel dari perusahaan terkait. 3.2.4. Metode Analisis Data Dalam menganalisa masalah yang dihadapi sebagai objek pembahasan ini, digunakan dua metode analisis sebagai berikut: a. Metode analisis deskriptif : dengan merumuskan dan menafsirkan data yang diperoleh serta mengolahnya sehingga diperoleh gambaran masalah yang akan dibahas serta di analisis kemudian dilakukan pembahasan yang berlaku umum. b. Metode analisis deduktif : menganalisis dengan cara mengumpulkan teori yang berlaku khusus kemudian dilakukan pembahasan yang berlaku umum. 46

3.2.5. Metode Penyajian Data Dari seluruh informasi atau data yang diperoleh dalam penelitian, maka informasi atau data tersebut disajikan dalam bentuk perhitungan sebagai berikut: a. Menghitung rasio keuangan seperti Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas., dan Rasio Pasar Modal. b. Menganalisis financial distress tiga perusahaan yang right issue di tahun 2009 sebelum dan setelah right issue dengan menggunakan Analisis Diskriminan- Metode Altman Z-Score. 47