PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK N 1 BATUSANGKAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

Oleh Rita Arianti Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Rokania

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

PENINGKATAN MENARASIKAN TEKS WAWANCARA DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII.4 SMPN 6 BUKITTINGGI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS RANGKUMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDISKUSI DENGAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS VIII F SMPN 1 PADANG PANJANG

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Ni Made Sueni dan Ni Putu Ayu Listiana Dewi

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Abstract. Pendahuluan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS VII SMP 26 SAROLANGUN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI 2 KOTA SUNGAI PENUH BERBANTUAN MEDIA PETA PIKIRAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS IV SDN 01 KINALI

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN PENGUASAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI GURU MATEMATIKA MELALUI PERAN PENDAMPINGAN PENGAWAS

HUBUNGAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS WACANA EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 5 PADANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS BERBANTUAN MIND MAPPING SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI METODE EXPERIENTIAL LEARNING BAGI SISWA KELAS VIII.4 SMP N 26 PADANG ABSTRACT

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

PENGGUNAAN MEDIA BROSUR PERJALANAN WISATA SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK N 1 BATUSANGKAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Oleh: Darma Yulia A. 1, Syahrul R. 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: darmayulia10@yahoo.com ABSTRACT The problem in this research is the writing skill of the argumentative essay of Grade X students of SMK N 1 Batusangkar was low, so it needs a strategy that can improve the writing skills of argumentative essay. This research is a classroom action research by using descriptive method. The data described in a qualitative research based on observation sheets, field notes, and test. For the students achievement, data obtained from the performance tests by writing argumentative essay. This study was conducted in two cycles, each cycle had two meetings. The procedure of every cycle consists of four steps, namely (1) planning, (2) actions, (3) observation, and (4) reflection. The subjects were students of class X. K.1 of SMK N 1 Batusangkar. They were 34 students. Based on the description and analysis of the finding, some conclusions can be drawn: First, the process of learning by using Contextual Approach in teaching writing of argumentative essay ran well. Second, the average writing skills test in writing argument essay by using Contextual Approach increased from 23.53% in first cycle to 94.11% in the second cycle. Kata kunci: keterampilan; menulis argumentasi; pendekatan kontekstual A. Pendahuluan Menulis merupakan salah satu keterampilan yang paling dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Keterampilan menulis akan membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran keterampilan menulis, siswa dapat mengungkapkan ide dan pikiran ke dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, siswa membutuhkan latihan yang berkelanjutan agar memiliki keterampilan menulis. Kebiasaan membaca dan menulis merupakan sebuah keterampilan kreatif yang banyak ditentukan oleh seberapa besar minat dan keterampilan seseorang dalam melakukan aktifitas membaca sekaligus menulis, dengan sering membaca disamping pengetahuan bertambah, juga banyak kata-kata dan istilah yang di kuasai yang dapat membantu mengekspresikan pikiran 1 Mahasiswa penulis skripsi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, wisuda periode September 2012 2 Pembimbing I, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 339

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri E 339-425 secara lisan maupun tulisan. Kegitan menulis yang dilakukan secara terus menerus merupakan sebuah wujud nyata dalam mencapai tingkat keterampilan menulis yang sesungguhnya. Pada kenyataan yang peneliti temui saat ini, masih ada guru yang tidak menggunakan teknik pembelajaran yang mempu memotivasi siswa untuk menulis, sehingga menjadi pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa. Dalam kesehariannya, dalam proses pembelajaran siswa lebih cenderung untuk menerima dan menghafal pelajaran. Hal itu tentu saja membosankan bagi siswa sehingga siswa kurang kreatif dan kurang meminati pelajaran yang berujung pada rendahnya nilai.selain itu, menulis juga dapat menunjukan tingkat intelektual, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan menulis. Siswa harus mempu menuangkan segala ide dan pikiran yang ia miliki dalam sebuah tulisan. Serta perlu ketelatenan dan pengetahuan bahasa yang baik.hal ini berguna agar siswa dapat mengungkapkan ide dan gagasan dengan baik. Menurut Parera (1993:6), argumentasi merupakan karangan eksposisi khusus. Melalui argumentasi, penulis berusaha untuk menyakinkan dan membujuk pembaca agar percaya dan menerima apa yang dikemukakan penulis. Dalam menulis argumentasi, penulis bisa menggunakan metode deduktif dan induktif. Selain itu, penulis bisa mengajukan argumentasinya berdasarkan contoh-contoh, analogi, akibat ke sebab, sebab ke akibat, dan pola deduktif. Manfaat menulis argumentasi akan terasa, jika penulis terampil menggunakan kelima pola tersebut. Menurut Alwi (2001: 45), argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar menerima pendapatnya. Senada dengan pendapat tersebut, Semi (2003:72) mengemukakan bahwa argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis. Melalui tulisan argumentasi, pembaca diyakini dengan memberikan pembuktian, alasan, atau ulasan secara objektif dan meyakinkan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Choesin (2004:49) menyatakan bahwa argumentasi merupakan inti dari bagian terbanyak penulisan ilmiah yang telah ada. Dalam sebuah tulisan ilmiah, penulis berusaha menyampaikan pendapatnya tentang suatu gejala, konsep dan teori. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan sebuah argumen. Selain itu, penulis harus mengetahui jenis-jenis pertanyaan yang diajukan dalam sebuah tulisan dan cara merangkai pertanyaan tersebut dengan benar. Selanjutnya, Atmazaki (2006: 94) mengatakan bahwa argumentasi termasuk bidang retorika atau kemampuan berbahasa yang memberikan keyakinan kepada pendengar atau pembaca berdasarkan alasan (argumen) yang tepat. Alasan yang tepat tersebut, berasal dari fakta dan hubungan logis antara fakta dengan pendapat. Senada dengan itu, Keraf (2007:3) mendefenisikan argumentasi sebagai suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar pembaca percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga mampu menunjukkan benar atau tidaknya suatu pendapat atau argumen. Berdasarkan beberapa pendapat pakar di atas, disimpulkan bahwa argumentasi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha mempengaruhi pendapat orang lain melalui faktafakta. Tulisan argumentasi bersifat meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis.melalui tulisan argumentasi, pembaca diyakini dengan pembuktian yang tepat dan benar.bukti-bukti yang dicantumkan harus relevan dengan fakta. Siswa SMK seharusnya telah mampumerancang tulisan argumentasi.namun, tidak semua siswa telah mempu merancang sebuah tulisan karena menemukan permasalahan seputar menulis.masalah pembelajaran menulis tersebut sering ditemui dalam pembalajaran bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Batusangkar, terutama kelas X K1. Ada empat masalah dalam pembelajaran keterampilan menulis argumentasi.pertama, pembelajaran keterampilan menulis dianggap sulit bagi siswa.hal tersebut terlihat pada nilai latihan menulis siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 340

Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi dengan Pendekatan CTL Darma Yulia A., Syahrul R., dan Ellya Ratna 65.Kedua,pembelajaran menulis argumentasi kurang diminati dan dianggap sulit oleh siswa. Hal itu disebabkan oleh kurangnya pembendaharaan kosakata siswa, sehingga sulit mengungkapkan pikiran ke dalam sebuah tulisan argumentasi yang utuh dan padu.ketiga,siswa mengalami kesulitan mengembangkan idenya dalam menulis argumentasi. Hal itu disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap tulisan argumentasi dan ciri-ciri argumentasi. Keempat, teknik pembelajaran menulis argumentasi tidak bervariasi. Guru masih menggunakan teknik pembelajaran yang menitik beratkan kepada metode ceramah. Sebelum melakukan tindakakan, peneliti terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mengadakan prites. Prites atau tes awal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Namun ketika diadakan tes terlihatlah bahwa siswa masih belum memiliki pemahaman yang baik terhadap materi yang sudah diajarkan guru dan pada akhirnya banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar yang rendah dan hal tersebut terlihat dari lampiran 8 Prasiklus dengan persentase siswa yang tuntas 29,41% sebanyak 10 siswa. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMK N 1 Batusangkar adalah 6,5. Rendahnya hasil belajar siswa mencerminkan bahwa masih banyak hambatan yang dihadapi oleh guru maupun kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jika keadaan ini dibiarkan terus menerus dan tidak diatasi, maka para siswa akan mengalami ketertinggalan dalam belajar karena selalu bersifat pasif. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, penulis berusaha untuk menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan di atas.strategi pembelajaran yang diusahakan adalah strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstul (Contextual Teaching And Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Pendekatan kontekstual ini mendorong siswa untuk mengkaitkan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama, yaitu (1) Contructivism (konstruktivisme, membangun, membentuk), (2) inquiry (menemukan); (3) questioning (bertanya); (4) learningcommunity (masyarakat belajar); (5) modeling (pemodelan), (6) relection (refleksi atau umpan balik); (7) authenticassesment (penilaian yang sebenarnya). Konsep pembelajaran kontekstual tersebut dapat memacu siswa untuk belajar langsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan mengalami dan kerjasama, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.metode kontekstual ini diharapkan mempunyai menumbuhkan motivasi dan minat siswa. Dalam hal ini strategi dan pembelajaran sangatlah perpengaruh dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan realitas dunia siswa sehingga siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya.pembelajaran bahasa bukan hanya memberikan pemahaman berupa definisi melainkan siswa dituntut untuk dapat menemukan pengetahuannya sendiri. Guru harus memiliki strategi yang memacu siswa untuk dapat berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran kontekstual pada pembelajaran menulis, dapat membuat pembelajaran lebih kreatif, dan menuntut siswa untuk lebih berpikir kritis.artinya siswa dipacu untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari. Guru harus dapat menjadi model pada kompetensi tertentu, sehingga siswa mendapatkan contoh atau model untuk mengambangkan konsep yang didapat. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran kontekstual akan membuat pembelajaran semakin menarik dan kreatif tanpa menghilangkan tujuan pembelajaran. Guru seharusnya dapat menciptakan berbagai strategi pembelajaran yang inovatif sehingga siswa semakin berantusias mengikuti pembelajaran. 341

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri E 339-425 Tujuan penggunaan pendekatan kontekstual terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual yaitu: (1) dalam pendekatan kontekstual pembelajaran merupakan preses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. Artinya, apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain, (2) Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Pegetahuan baru itu dapat diperolah dengan cara deduktif. Atinya, pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian memperhatikan detailnya. (3) pemahamanpengetahuan berarti, pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal, malainkan utnuk dipahami dan diyakini, (4) mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut. Artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehdupan nyata, (5) melakukan refleksi terhadapat pemgembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik utnuk proses perbaikan dan peyempurnaan strategi. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMK N 1 Batusangkar dengan pendekatan kontekstual dilihat dari aspek penilaian argumentasi yaitu; (1) mengubah pendapat pembaca, (2) gaya tulisan menyakinkan, (3) membuktikan kebenaran dari pokok persoalan, dan (4) memaparkan fakta untuk memperkuat pendapat. B. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan mengunakan metode deskriptif.data penelitian diuraikan secara kualitatif berdasarkan lembar observasi, catatan lapangan, dan hasil tes.data hasil belajar diperoleh dari tes unjuk kerja yaitu menulis argumentasi.penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.prosedur setiap siklus terdiri dari empat langkah kegitan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau pengamatan, dan (4) refleksi.subjek penelitian ini adalah siswa kelas X. K.1 SMK N 1 Batusangkar yang berjumlah 34 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisis data yang diperoleh. Penganalisisan data tersebut dilakukan setiap selesai siklus.hasil data dari kedua siklus tersebut dibandingkan sehingga tergambar perbedaan hasilnya. C. Pembahasan Dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh gambaran bahwa rata-rata kemampuan menulis argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas X.K1 SMKN 1 Batusangkar terdapat peningkatan dari siklus 2 dibandingkan siklus 1 yaitu sebesar 52,94%. Berdasarkan teori menurut Jhonson (Depdiknas, 2006:65) pengertian kontekstual (CTL) adalah sebuah sistem yang menyeluruh. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain maka akan menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah. Berdasarkan teori di atas dengan melakukan pendekatan pemebelajaran dengan tujuh pendekatan kontekstual ini, yang saling berhubungan ketujuh pendekatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan menulis argumentasi siswa. Ditinjau dari indikator mengubah pendapat pembaca dilihat dari hasil tes siswa tergambar bahwa terjadi peningkatan berkisar berkisar antara skor 2-4. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator mengubah pendapat pembacayaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 5 siswa (14,71%) dengan kualifikasi baik, (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 17 siswa (50%) dengan kualifikasi lebih dari cukup, dan (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 12 siswa (35,29%) dengan kualifikasi hampir cukup. Indikator gaya tulisan menyakinkan antara skor 2-4. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 2. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator gaya tulisan menyakinkan yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 11 siswa (32,35%)dengan 342

Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi dengan Pendekatan CTL Darma Yulia A., Syahrul R., dan Ellya Ratna kualifikasi baik, (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 17 siswa (50%)dengan kualifikasi lebih dari cukup, dan (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 6 siswa (17,65%) dengan kualifikasi hampir cukup. Indikator membuktikan kebenaran dari pokok persoalan antara skor 2-4.Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 2. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator membuktikan kebenaran dari pokok persoalan yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 11 siswa (32,35%), (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 16 siswa (47,06%), dan (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 7 siswa (20,59%). Indikator memaparkan fakta untuk memperkuat pendapat, berkisar antara skor 2-4.Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 2. Perolehan skor secara lengkap, yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 11 siswa (32,35%), (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 15 siswa (44,12%), dan (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 8 siswa (23,53%). Kemampuan menulis argumentasi siswa kelas X K.1 SMK N 1 Batusangkar dengan menggunakan pendekatan kontekstual untuk indikator Mengubah pendapat pembaca pada siklus 2 berkisar antara skor 2-4.Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 2. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator Mengubah pendapat pembaca yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 11 siswa (32,35%), (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 13 siswa (38,24%), dan (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 10 siswa (29,41%). Indikator gaya tulisan menyakinkan antara skor 2-4. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 2. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator gaya tulisan menyakinkan yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 28 siswa (82,35%), (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 5 siswa (14,70%), (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 2 siswa (5,88%). Indikator membuktikan kebenaran dari pokok persoalan antara skor 2-4.Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 2.Perolehan skor secara lengkap untuk indikator membuktikan kebenaran dari pokok persoalan yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 29 siswa (85,29%), (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 3 siswa (8,82%), (3) siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 2 siswa (5,88%). Indikator memaparkan fakta untuk memperkuat pendapat, tidak memihak, dan tidak memaksakan sikap penulis terhadap pembaca berkisar antara skor 2-4.Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor terendah 3. Perolehan skor secara lengkap untuk indikator memaparkan fakta untuk memperkuat pendapat, yaitu (1) siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 29 siswa (85,29%), (2) siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 5 siswa (14,71%). Peningkatannya dapat dilihat dari nilai rata-rata meningkat dari (siklus 1) ke (siklus 2) meningkat dari 2,79 siklus I menjadi 3,09. Hasil siklus 2 secara umum memang sudah sempurna tetapi masih ada sebagian kecil siswa mengalami kesulitan dalam memberikan pengetahuan. Berdasarkan indikator gaya tulisan menyakinkan dilihat dari hasil tes siswa tergambar bahwa terjadi peningkatan. Peningkatannya dapat dilihat dari nilai rata-rata meningkat dari (siklus 1) ke (siklus 2). Hasil siklus 2 secara umum memang sudah sempurna tetapi masih ada sebagian kecil siswa mengalami kesulitan dalam gaya tulisan menyakinkan. Kemampuan menulis argumentasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa kelas X.K. 1 SMAN 1 Batusangkar pada indikator membuktikan kebenaran dari pokok persoalan secara umum sudah mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil tes siswa pada siklus II rata-rata meningkat. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) peningkatan keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMK Negeri I Batusangkar dengan pendekatan konstektual dapat memberikan pengertian dan pengetahuan dalam menulis karangan argumentasi dari kualifikasi lebih cukup menjadi kualifikasi baik; (2) peningkatan keterampilan 343

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September 2012; Seri E 339-425 menulis argumentasi siswa kelas X SMK Negeri I Batusangkar dengan pendekatan konstektual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam mengubah pendapat pembaca dalam menulis karangan argumentasi dari kualifikasi cukup menjadi kualifikasi baik; (3) peningkatan keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMK Negeri I Batusangkar dengan pendekatan konstektual dalam menulis argumentasi dalam gaya tulisan menyakinkan dalam menulis karangan argumentasi dari kualifikasi cukup menjadi kualifikasi lebih baik dari cukup; (4) peningkatan keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMK Negeri I Batusangkar dengan pendekatan konstektual yang membuktikan kebenaran dari pokok persoalan dalam menulis karangan argumentasi dari kualifikasi cukup menjadi kualifikasi lebih dari cukup. Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar siswa terhadap pembelajaran menulis karangan argumentasi melalui pemgembangan pendekatan kontekstual pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan. Pertama, melaksanakan kegitan pembelajaran dengan serius berada pada kualifikasi baik menjadi baik sekali. Kedua, Siswa senang mengikuti pelajaran berada pada kualifikasi lebih dari cukup menjadi kulifikasi baik sekali. Ketiga, siswa megerjakan tugas dengan antusias berada pada kualifikasi lebih dari cukup menjadi baik sekali. Keempat, siswa kreatif mengajukan pertanyaan kepada guru berada pada kualifikasi kurang menjadi lebih dari cukup. Kelima, siswa aktif menanggapi pertanyaan baik dari guru berada pada kualifikasi cukup menjadi baik. Keenam, siswa aktif berdiskusi dengan teman tentang karangan argumentasi berada pada kualifikasi baik menjadi sempurna. Ketujuh, siswa kreatif menulis karangan argumentasi berada pada kualifikasi hampir cukup menjadi lebih dari cukup. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan rata-rata hasil observasi adalah berada pada kualifikasi cukup menjadi kualifikasi baik. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik karena dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan ide danpikirannya dalam bentuk lambing bahasa. Meningkatnya hasil belajar siswa dapat dilihat pada nilai kognitif yang diperoleh pada siklus I yakni 23,53% dan mengalami peningkatan pada siklus II yakni 94,11%. Nilai ini sudah melewati batas ketuntasan siswa yaitu 65. Hal ini mengartikan bahwa dengan penggunaan pendekatan kontekstual akan meningkatkan hasil belajar siswa berarti penelitian yang dilakukan ini beprhasil atau berpengaruh signifikan antara pembelajaran karangan argumentasi dengan pendekatan kontekstual di SMKN 1 Batusangkar. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dansiklus II, pembahasan, dan hasil refleksi, maka peneliti menyarankan kepada guru bahasa Indonesia untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu caranya adalah dengan memilih metode dan strategi yang sesuai serta dilengkapi dengan media yang menarik yaitu dengan pendekatan kontekstual. Maka peneliti ingin mengemukakan beberapa saran. Pertama, Pendekatan kontekstual diharapkan sering dilaksanakan pada model pembelajaran Bahasa Indonesia, mengingat manfaat pendekatan kontekstualdapat membantu siswa menguasai penggunaan bahasa, sikap, keberanian, dan kerjasama, keaktifan. Kedua, pendekatan Kontekstual merupakan model pembelajaran yang menarik. Sejalan dengan itu diharapkan mata pelajaran selain Bahasa Indonesia, bisa menerapkannya dalam proses pembelajaran. Ketiga, guru Bahasa Indonesia diharapkan memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kemmpuan siswanya dengan menggunakan banyak model pembelajaran, yang membuat proses pembelajaran lebih menarik dan siswa merasa senang sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan hasil penelitian untuk penulisan skripsi penulis dengan Pembimbing I Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd., dan Pembimbing II Dra. Ellya Ratna, M.Pd. 344

Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi dengan Pendekatan CTL Darma Yulia A., Syahrul R., dan Ellya Ratna Daftar Rujukan Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Atmazaki. 2006. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia Dekdipnas. 2006. Pedeman Umum Pengembangan Materi Pembelajar (Instruksional Materials). Jakarta: Pustaka Jaya. Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi. Keraf, Gorys. 1985. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi: Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Grasindo. Kunandar.2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja grafindo Persada. Nurhadi, dkk. 2003. Kontekstual dan Penerapan KBK. Malang: UNM. Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Hery Guntur. 1986. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 345