BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 Juni karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan


BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. pada seberapa besar pengaruh time budget pressure, risiko kesalahan dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas dengan audit judgment. B. Definisi Operasional dan Pegukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian dalam skripsi ini adalah kantor pusat PT. Puspa Pharma yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2016. Yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengendalian internal terhadap pencegahan manipulasi persediaan barang jadi pada PT. Puspa Pharma. B. Desain Penelitian Dalam memperoleh data dan informasi penulis menggunakan desain penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dipenden). Dimana dalam penelitian dilakukan penggambaran skema hubungan sebab akibat yang lebih dalam dari dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti. Dalam hal ini menganalisa pengaruh pengendalian internal terhadap pencegahan manipulasi persediaan barang jadi dalam pada PT. Puspa Pharma. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel 1) Persediaan Barang Jadi Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan atau digunakan untuk dijual pada periode mendatang, yang dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk diproses, barang dalam proses manufaktur dan barang jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan 20

21 diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan timbunan barang (bahan baku, komponen, produk setengah jadi, atau produk akhir, dll) yang secara sengaja disimpan sebagai cadangan (safety atau buffer-stock) untuk manghadapi kelangkaan pada saat proses produksi sedang berlangsung. 2) Manipulasi Manipulasi itu sendiri adalah sebuah tindak rekayasa dengan melakukan penambahan, penyembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau keseluruhan sebuah realitis, kenyataan, fakta-fakta ataupun sejarah yang dilakukan berdasarkan sistem perancangan sebuah tata sistem nilai, maipulasi adalah bagian penting dari tindakan penanaman gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu. Terkait dengan persediaan, manipulasi ini dapat berupa penyelewengan yang di sengaja untuk menguntungkan beberapa pihak dengan memalsukan baik data, fisik barang persediaan, atau kedunya. 3) Komponen Pengendalian Internal Adapun dalam penelitian ini prinsip yang mewakili konsep dasar terkait komponen lingkungan pengendalian tidak di teliti semua. Melainkan hanya beberapa prinsip dari setiap komponen pengendalian internal seperti yang dipaparkan dibawah ini : a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian adalah gambaran sikap top manajemen, direksi dan pemilik dari suatu entitas terhadap pentingnya pengendalian internal. Prinsip yang mewakili konsep dasar terkait komponen lingkungan pengendalian adalah manajemen menetapkan struktur, jalur pelaporan, dan pihak yang berwenang serta bertanggung jawab dalam mencapai tujuan b. Penaksiran Risiko Penaksiran risiko merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang mempengaruhi tujuan perusahaan. Prinsip yang mewakili konsep dasar terkait komponen penaksiran risiko adalah : 1. Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam menilai risiko untuk pencapaian tujuan

22 2. Organisasi mengidentifikasi dan menilai wewenang yang secara signifikan dapat mempengaruhi sistem pengendalian intern c. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Prinsip yang mewakili konsep dasar terkait komponen aktivitas pengendalian adalah organisasi menyebarkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur yang menempatkan kebijakan ke dalam tindakan d. Informasi dan komunikasi Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi, sementara komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Prinsip yang mewakili konsep dasar terkait komponen informasi dan komunikasi adalah organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan kualitas informasi yang relevan untuk mendukung berfungsinya komponen lain dari pengendalian internal e. Pemantauan Pengawasan adalah proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas pengendalian internal dari waktu ke waktu serta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Prinsip yang mewakili konsep dasar terkait komponen pemantauan adalah organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi terpisah untuk memastikan apakah komponen pengendalian internal sudah dijalankan dan berfungsi

23 2. Pengukuran Variabel TABEL 3.1 Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala Lingkungan 1. Penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian internal Ordinal Pengendalian 2. Memiliki satuan komite audit 3. Divisi pengelolah risiko dan fraud 1. Penetapkan resiko sebagai bagian dari pelaksanaan Pengendalian Internal (Sumber : Arens, Elder, Jasa Audit dan Assurance 2011:321-333) Penaksiran Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan Komunikasi pengendalian internal 2. Merancang suatu pengendalian untuk mengatasi resiko 1. Pemisihan tugas 2. Internal checking 3. Surprise checking 4. Tinjauan ulang atas proses kerja 1. Sistem informasi yang dapat dipercaya serta mendukung manajemen mengambil keputusan 2. Penyediaan informasi tepat waktu serta keamanan penyimpanan komunikasi Pengukuran menggunakan Likert s/d 5 : TD:1, PD:2, JD:3, D:4, dan SD:5 3. Saluran komunikasi yang baik 1. Menilai efektivitas sistem pengendalian internal Pemantauan 2. Pemantauan secara continue 3. Penyesuaian perubahan lingkungan 1. Penetapan tanggung jawab dan wewenang Pengukuran Ordinal Pencegahan Manipulasi Persediaan Pengelolaan Persediaan Secara wajar 2. Fasilitas pendukung 3. Klasifikasi dan identifikasi persediaan 4. Standarisasi dan simplifikasi persediaan 5. Catatan dan laporan menggunakan Likert s/d 5 : TD:1, PD:2, JD:3, D:4, dan SD:5

24 3. Skala Pengukuran Pengukuran dilakukan dari hasil kuesioner yang diperoleh dari karyawan PT. Puspa Pharma, dengan menggunakan skala ordinal dimana untup setiap jawaban diberi ukuran sebagai berikut : 1. Sangat Diterapkan (SD) diberi nilai = 5 2. Diterapkan (D) diberi nilai = 4 3. Jarang Diterapkan (JD) diberi nilai = 3 4. Pernah Diterapkan (PD) diberi nilai = 2 5. Tidak Diterapkan (TD) diberi nilai = 1 D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2011:80). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling yaitu pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang digunakan adalah metode simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:82). Maka dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh obyek yang menjadi fokus penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan yaitu seluruh responden yang terdiri dari Manager Supply Chain, Asst. Manager Logistic, serta Auditor Internal di PT. Puspa Pharma.

25 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan Dalam penelitian ini, dapat diperoleh melalui buku-buku, bahan kuliah dan referensi lainnya yang berhubungan dengan pengendalian internal (auditing). 2. Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data berupa membagikan kuesioner kepada pihak internal, yaitu karyawan PT. Puspa Pharma untuk mengetahui peranan pengendalian internal terhadap pencegahan manipulasi persediaan barang jadi dengan cara membandingkan antara teori-teori yang ada dalam buku dengan pelaksanaan diperusahaan. F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19). Priyatno (2010:12) menjelaskan bahwa analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, variasi, modus, dll.

26 2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas Sebagaimana dikemukakan dimuka, bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang diukur. Menurut Ghozali (2013:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kusioner tersebut. Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Jika rhitung rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). 2. Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). (Priyatno, 2010:94) b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk diinginkan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang tidak baik akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut dikatakan cronbach alpha nya memiliki nilai lebih besar 0,70 yang berarti bahwa instrument tersebut dapat

27 dipergunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji realibilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi (Ghozali, 2013:48). 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF = 1/Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2013:106). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

28 disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot (Scatterplot) antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Metode yang digunakan peneliti adalah regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2, Xn) dengan variabel dependen (Y). Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004:163). Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu pengendalian internal berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu manipulasi persediaan, adapun rumus yang digunakan: Y = a + X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + e Dimana: Y = Manipulasi Persediaan X1 = Lingkungan Pengendalian X2 = Penilaian Risiko X3 = Aktivitas Pengendalian X4 = Informasi dan Komunikai X5 = Pengawasan

29 a = Bilangan Konstanta e = Standar Error a. Koefisien Determinan (Adjusted R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Pada pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai (Adjusted R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu pengendalian internal terhadap manipulasi persediaan. Nilai (Adjusted R2) mempunyai interval antara 0 dan 1. Jika nilai Adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika (Adjusted R2) bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbataras. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013:97). b. Uji Statistik Fisher (F) Model regresi linier berganda di atas, untuk membuktikan apakah variabel - variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu pengendalian internal terhadap satu variabel dependen, yaitu manipulasi persediaan. Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2013:98). 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

30 2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 5. Uji Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dilakukan melalui Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: pengendalian internal terhadap satu variabel dependen, yaitu manipulasi persediaan, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variable independen terhadap variabel dependen(ghozali,2013:101).