PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS I MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH

PENERAPAN METODE PERCOBAAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN O1 TELUK PAKEDAI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh HAMDI NIM.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN

AGUS SALIM NIM. F

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK KELAS IV SD NEGERI

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS IV SD

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Kata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

SEPTI SUBIANTI NIM F

AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI KELAS IV SDN 01 MHU KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROSIDAH NIM.

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENGGUNAAN TEROPONG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENGGUNAAN MEDIA REALITAS UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 31 SANGGAU ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN DI SUSUN OLEH NENI KURNIASARI NIM F 342110613 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TEMATIK NENI KURNIASARI NIM F 342110613 Detujui Oleh Pembimbing I Pembimbing II Dr. Hj. Sri Utami, M. Kes NIP. 195211101976032002 Prof. Dr. H. Marzuki, M. Ed, MA, SH NIP.194904071976031003 Disahkan Oleh Dekan FKIP Untan Ketua Jurusan Pendidikan Dasar Dr. Aswandi Drs. H. Maridjo A. Hasjmy, M. Si. NIP. 195101281976031001 NIP. 195805131986031002

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN TEMATIK Neni Kurniasari, Marzuki, Sri Utami Program Studi S-1 Kependidikan Guru dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura, Pontianak email: nenikurniasari@yahoo.co.id Abstrak: The problem of this study is that the increase in activity Activities Learning Through Thematic Approach II Class B Elementary School 28 North Pontianak found low activity of learning mathematics through a thematic approach to the class II B Elementary School 28 North Pontianak. The first instrument of this study is the researchers themselves who act as data collectors using the instrument in the form of supporting the observation sheet. Data analysis was performed by following the flow of data analysis which includes data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the implementation of a class action in the learning of mathematics by using thematic in each cycle always increase that in the first cycle an average of 56.03% and the indicator on the second cycle indicator average 77.14%. The conclusion that the application of thematic learning approach can improve the learning activities of students in mathematics as well as an increase in the ability of teachers to prepare and plan the implementation of learning mathematics in applying learning in accordance with the plan. Masalah penelitian ini adalah bahwa kegiatan Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Tematik Kelas II B Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara didapati rendahnya aktivitas pembelajaran Matematika melalui pendekatan tematik kelas II B Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara. Instrumen pertama penelitian ini adalah peneliti sendiri yang bertindak sebagai pengumpul data dengan menggunakan instrumen penunjang berupa lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan mengikuti alur analisis data yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil pelaksanaan tindakan kelas dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode tematik pada setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan yaitu pada siklus I rata-rata indikator 56,03% dan pada siklus II ratarata indikator 77,14%. Kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran dengan pendekatan tematik dapat meningkatan aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika serta adanya peningkatan kemampuan guru menyusun dan membuat rencana pelaksanan pembelajaran matematika dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan rencana. Keywords: learning activities, thematic approach.

PENDAHULUAN Mengajar dan belajar Matematika masih dianggap pelajaran rumit bagi masyarakat, sehingga menjadi momok yang menakutkan oleh sebagian peserta didik. Akibatnya pelajaran sulit diterima oleh peserta didik dengan baik karena dimulai dengan perasaan takut terlebih dahulu. Oleh karena itu pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dibuat semenarik mungkin sehingga ketakutan-ketakutan tadi menjadi hilang dan belajarpun menyenangkan. Untuk menciptakan kesenangan belajar tersebut dapat menggunakan pembelajaran tematik yang dimaksudkan untuk memberikan kegembiraan dan keceriaan dalam belajar. Dengan pembelajaran Tematik tersebut bukan hanya peserta didik yang aktif tetapi guru atau pendidiknya pun menjadi aktif. Pembelajaran tematik tidak terfokus pada satu mata pelajaran saja tapi beberapa pelajaran yang dapat digabung menjadi satu tema yang menarik. Misalnya dengan tema anggota tubuh (IPA) peserta didik dapat belajar sambil bernyanyi (SBK) kemudian menghitung berapa jumlah anggota tubuh kita (matematika) dan apa fungsinya (IPA). Dengan belajar sambil bermain tersebut membuat peserta didik terkesan dan selalu mengingatnya dari pada hanya menghafal anggota tubuh dan fungsinya. Permasalahannya belum semua guru kelas benar-benar melaksanakan pembelajaran tematik yang menyenangkan tersebut, kreativitas dan keaktifan peserta didik dapat dimaksimalkan. Hal tersebut membuat peneliti merasa tertarik untuk menelitinya dan mencari solusi untuk permasalahan yang terjadi. Peneliti bermaksud mengadakan penelitian di kelas II Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara yang berjumlah 35 orang. Peneliti ingin mengetahui peningkatan aktivitas pembelajaran matematika, dalam hal ini peserta didik diharapkan mampu melakukan aktivitas dengan kreativitas yang tinggi dalam pembelajaran matematika, karena dari 35 peserta didik di kelas II Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara hanya 10 orang yang bisa mencapai KKM, sedangkan 23 orang belum mencapai rata-rata KKM. Dengan permasalahan yang ada ini, peneliti bermaksud mencari solusi dengan melakukan pembelajaran Tematik dalam mata pelajaran Matematika. Dalam kegiatan belajar, subjek didik atau peserta didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (1994: 93) masih dalam situs yang sama (www. pppg tertulis.or.id.) bahwa: pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar, baik metode mengajar di dalam kelas maupun metode mengajar di luar kelas. Penggunaannya dilaksanakan dalam bentuk yang berlain-lainan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan dengan orientasi sekolah yang menggunakan jenis kegiatan tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai

aktivitas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep matematika dengan bantuan guru. Dalam hal ini, aktivitas yang diamati selama kegiatan pembelajaran ber-langsung dibatasi pada ruang lingkup. Selain diperolehnya pengetahuan Matematika, tujuan pembelajaran matematika adalah melatih kemampuan speserta didik untuk berpikir. Edward De Bono yang dikutip dalam situs www. pppg tertulis.or.id., memberikan secara prinsip, teknik ini mendorong peserta didik untuk berpikir sesuai dengan tahapan berpikir peserta didik. Enam topi berpikir adalah topi berwarna Putih, Kuning, Hitam, Merah, Hijau dan Biru. Masing-masing tahapan berpikir adalah sebagai berikut: Neutrality (white) - considering purely what information is available, what are the facts?; Feeling (Red) - instinctive gut reaction or statements of emotional feeling (but not any justification); Negative judgement (Black) - logic applied to identifying flaws or barriers, seeking mismatch; Positive Judgement (Yellow) - logic applied to identifying benefits, seeking harmony; Creative thinking (Green) - statements of provocation and investigation, seeing where a thought goes; Process control (Blue) - thinking about thinking. Pendekatan tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan peserta didik dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pendekatan tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut: Berpusat pada peserta didik; Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik; Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran; Bersifat; Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula dalam www p3gmatyo.go.id/download/sd karakteristik pembelajaran terpadu/tematik sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2) menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan. Menurut Poerwadamita (1991 : 108) mengatakan bahwa aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kesibukan kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan ditiap bagian kerja diperusahaan. Dari pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan aktivitas merupakan kegiatan atau kesibukan peserta didik sebagai objek dalam penelitian ini.

Menurut Poerwadamita (1991 : 108) mengatakan bahwa belajar adalah suatu kebiasaan berlatih supaya pandai. Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang perubahan oleh faktor-faktor yang termasuk latihan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa Aktivitas belajar adalah kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara mendengar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksikan rangsangan, dan memecahkan masalah. Aktivitas Fisik; Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa pengertian dari keaktifan belajar siswa :Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 : 31): belajar aktif adalah Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor. Aktivitas Mental; Menurut Poerwadamita (1991: 134) Berpikir adalah suatu aktivitas mental, aktivitas kognitif yang berujud mengolah atau memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatannya. Namun pengertian tersebut bukanlah satu-satunya pengertian mengenai berpikir, menurut pandangan behaviorisme khususnya fungsionalis memandang berpikir itu sebagai penguatan antara stimulus dan respon. Aktivitas Emosional; Aktifitas emosional adalah kegiatan yang dilakukan individu yang berwujud dalam kemampuanya mengenali, memahami perasaan dirinya dan orang lain, mengendalikan perasaannya sendiri, menjalin hubungan serta memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik. METODE Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau beersama-sama dengan orang lain (kolaborator) yang bertujuan utnuk memperbaiki/meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya. Pendekatan ini digunakan untuk melihat peningkatan aktivitas pembelajaran matematika melalui pendekatan tematik pada SD Negeri 28 Pontianak Utara. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II B Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 orang dan satu orang guru sebagai teman sejawat atau kolaborator. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus, siklus pertama pada tanggal 24 September 2012 dan siklus ke dua pada tanggal 1 Oktober 2012. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik penelitian adalah teknik observasi langsung yang dapat memantau proses pembelajaran berlangsung baik guru ataupun peserta didik dilihat keaktifan dalam pembelajaran, alat yang digunakan dalam pengumpul data berupa catatan lapangan yang berupa catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami,

dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian, yang mengarah pada jawaban teehadap masalah penelitian atau pencarian tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan akan dianalisis dengan metode alur berkesinambungan. Jika ada data kuantitatif dipakai sebagai pendukung data kuantitatif dianalisis dengan perhitungan persentase. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk data yang diperoleh melalui pengamatan (observasi) akan dianalisis menggunakan perhitungan persentase sebagai berikut: Persentase = Jumlah indikator yang tampak X 100% Jumlah semua indiktor 2. Untuk data yang diperoleh melalui observasi guru menggunakan daftar cek sehingga observer hanya memberikan tanda ceklist, apa bila pada saat observasi ada indikator yang muncul, maka dijumlahkan skornya kemudian disesuaikan dengan kriteria penilaian yang sudah ditentukan. Siklus I Perencanaan (Planning); Pemetaan Kompetensi Dasar; Menetapkan Jaringan Tema; Penyusunan Silabus; Penyusunan Rencana Pembelajaran. Pelaksanaan(Acting):Tahapan kegiatan: Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan; Kegiatan Inti; Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut. Observasi; Dalam tahap ini guru maupun observer mencatat hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Observer melakukan pengamatan dan memberikan penilaian di lembar observasi guru dan peserta didik, hasil kerja peserta didik, dan catatan-catatan lain yang relevan pada saat pembelajaran. Refleksi; Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan dari peningkatan aktivitas peserta didik dalam Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II SD Negeri 28 Pontianak Utara yang pembelajaran matematika. Siklus II Perencanaan (planning); Peneliti membuat rancangan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Pelaksanaan (acting); Guru melaksanakan pembelajaran matematika melalui media gambar sesuai rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. Pengamatan; Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan memperhatikan setiap aktivitas yang ditunjukkan peserta didik. Refleksi (reflecting); Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan dari peningkatan aktivitas peserta didik dalam Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas II SD Negeri 28 Pontianak Utara yang pembelajaran matematika.

Hasil Penelitian Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan di kelas II B SDN 28 Pontianak Timur. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan satu kali pertemuan (2x35 menit) yang dilaksanakan pada hari Senin 24 September 2012 Sebelum melaksanakan penelitian, tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1) Peneliti dan guru kolabolator melakukan analisis kurikulum untuk membuat penjabaran standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator untuk menentukan tema; 2) Menetapkan jaringan tema; 3) Menyusun silabus; 4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 5) Menyusun lembar observasi peserta didik; 6) Menyusun lembar observasi guru; 7) Membuat lembar tes tertulis; 8) Membuat lembar pengamatan proses; 9) Menyiapkan media yang sesuai dengan tema. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan dengan kompetensi dasar sama seperti siklus I. Pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin 1 Oktober 2012. Peneliti dibantu observer mengerjakan sesuai item seperti siklus I, seperi pembuatan silabus, RPP, lembar observasi, lembar tes, dan menyiapkan media. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada 24 September 2012 dengan alokasi waktu 2 jam pertemuan (2x35 menit). Jumlah peserta didik 35 orang, satu orang teman sejawat sebagai pengamat. Pada siklus I ini peneliti menggabungkan mata pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah: Kegiatan pendahuluan (10 menit); Apersepsi, Curah pendapat dalam menentukan tema, Menciptakan suasana belajar yang demokratisi, Membangkitkan motivasi belajar peserta didik, Membangkitkan perhatian; Kegiatan inti (45 menit); Peserta didik mengamati gambar media yang ditempel di depan kelas, Peserta didik menunjukkan bagian utama hewan kucing, Peserta didik mengamati gambar serta menyimak pembacaan teks wacana secara nyaring, Peserta didik melakukan diskusi mengenai materi yang disampaikan, Peserta didik melakukan operasi hitung penjumlahan melalui soal cerita, Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas; Kegiatan akhir (15 Menit); Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik, kesimpulan, tindak lanjut. Pada siklus II ini peneliti menggabungkan mata pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut: Kegiatan pendahuluan (10 menit); Apersepsi, Curah pendapat dalam menentukan tema, Menciptakan suasana belajar yang demokratis, Membangkitkan motivasi belajar peserta didik, Membangkitkan perhatian. Kegiatan inti (45 menit); Peserta didik mengamati gambar media yang ditempel di depan kelas, Beberapa peserta didik menunjukkan bagian utama hewan kucing, Bebearapa peserta didik maju untuk pembacaan teks wacana secara nyaring, Peserta didik dan guru melakukan diskusi mengenai materi yang disampaikan, Peserta didik melakukan operasi hitung penjumlahan melalui soal cerita, Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Kegiatan akhir (15 Menit); Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik, Kesimpulan, Tindak lanjut. Hasil Observasi Peserta Didik Berdasarkan data dari observasi dengan melihat aktivitas peserta didik berupa aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel. 1 Aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran melalui pendekatan tematik pada siklus II No Aspek Aktivitas Peserta Didik 1. Aktivitas Fisik 1. Peserta didik mencatat/menulis pada proses pembelajaran 2. Peserta didik membaca buku teks pembelajaran matematika 3. Peserta didik menghitung angka-angka pada soal yang Skor Pengamatan 1 2 3 4 diberikan 4. Peserta didik membaca nyaring tek puisi 5. Keaktivan peserta didik dalam berdiskusi Jumlah Skor Perolehan 17 Jumlah Skor Maksimal 20 Persentase (%) 85 2. Aktivitas Mental 1. Peserta didik mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran matematika 2. Peserta didik berusaha memecahkan masalah proses pembelajaran matematika 3. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran matematika 4. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi pembelajaran matematika Jumlah skor perolehan 13 Jumlah skor maksimal 16 Persentase (%) 81,25 3. Aktivitas Emosional 1. Peserta didik mengikuti pelajaran matematika 2. Perserta didik berkomunikasi bersama teman lain 3. Peserta didik tenang dalam mengikuti pembelajaran matematika Jumlah skor 10 Jumlah maksimal 12 Persentase (%) 83,33 Keterangan: 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Baik sekali Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan peningkatan aktivitas belajar peserta didik. Rata-rata skor perolehan sudah baik (memperoleh nilai 3). Dengan pembelajaran matemata menggunakan tematik, peserta didik sudah memahami kegiatan seperti: membaca buku teks pembelajaran matematika, membaca nyaring teks puisi, menghitung berdasarkan soal cerita, mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran matematika, berusaha memecahkan masalah

dengan proses pembelajaran matematika, menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pelajaran, mengajukan pertanyaan kepada guru, berdiskusi bersama teman dan guru, serta ketenangan dalam mengikuti pembelajaran.n pembelajaran yang menggunakan gambar-gambar dan menyanyi lagu anak-anak. Hasil Observasi Guru Tabel 2 Observasi guru No. Aspek yang dinilai Nilai Keterangan 1 2 3 1. Kegiatan Pendahuluan a. Melakukan apersepsi b. Menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik c. Menciptakan suasana belajar yang demokratis d. Membangkitkan motivasi belajar siswa e. Membangkitkan perhatian 2. Kegiatan inti a. Melaksanakan aktivitas siswa pada pembelajaran terkait b. Penyajian secara terpadu melalui pengghubungan konsep-konsep dari beberapa mata pelajaran c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk beraktivitas pada pembelajaran terkait d. Menyajikan kegiatan yang menantang sehingga peserta didik merasa tertarik e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya 3. Kediatan Penutup a. Mengajak siswa menyimpulkan materi secara bersama-sama b. Melaksanakan tindakan lanjut c. Memberika evaluasi Kriteria Penilaian: Skor 1 : Cukup Skor 2 : Baik Skor 3 : Sangat Baik Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi peserta didik tentang peningkatan kreativitas peserta didik, peningkatannya memperoleh rata-rata sebagai berikut: a. Peningkatan kreativitas peserta didik yang ada hubungannya dengan keterampilan berfikir lancar 81,90%, sebelumnya pada pengamatan siklus I 58,09% jadi mengalami peningkatan sebanyak 23,81% b. Peningkatan kreativitas peserta didik yangada hubungannya dengan rasa ingin tahu 83,81%, sebelumnya pada pengamatan siklus I 60,95% jadi mengalami peningkatan sebanyak 22,86%

c. Peningkatan kreativitas peserta didik yang ada hubungannya denga rasa tertantang oleh kemajemukan 79,10% sebelunya pada pengamatan siklus I 66,66% jadi mengalami peningkatan sebanyak 12,44% d. Peningkatan kreativitas peserta didik yang ada hubungannya dengan sifat mengambil resiko 82,86% sebelumnya pada siklus I 76,19% jadi mengalami peningkatan sebanyak 6,76% Sedangkan hasil tes peserta didik untuk mengukur sejauh mana hasil belajar peserta didik pada siklus II. Perkembangan hasil belajar peserta didik diukur dengan skala nilai sebagai berikut: 80 100 memiliki nilai tinggi 60 70 memiliki nilai sedang 0 50 memiliki nilai rendah Hasil Refleksi Kekurangan Siklus I: Terdapat beberapa peserta didik yang belum mengerti tentang materi yang diajarkan; Peserta didik yang ditunjuk untuk maju membacakan puisi secara nyaring belum maksimal melaksanakan karena malu untuk membacanya sehingga harus diulang dua kali, dan masih ada peserta didik yang melakukan aktivitas sendiri-sendiri; Tanya jawab yang dilaksanakan belum maksimal dikarenakan peserta didik masih kurang menyampaikan jawaban ataupun gagasannya karena masih malu untuk mengungkapkan didepan temantemannya apalagi terdapat guru lain di dalam kelas (observer). Kemudian dibuat solusi: Guru menjelaskan materi dengan lebih pelan dan menarik sehingga mudah dipahami oleh peserta didik; Guru memberikan semangat dan motivasi kepada peserta didik agar tidak malu untuk membaca di depan kelas, menjawab pertanyaan guru atapun teman, serta tidak malu menyampaikan ide serta gagasannya walaupun dilihat oleh orang lain dalam hal ini adalah observer. Semua hasil observasi telah dihitung, ternyata dalam siklus II mengalami kenaikan dibanding siklus I maka tidak perlu adanya tindakan lagi ke siklus berikutnya. Melalui hasil pengamatan ini terbukti bahwa pendekatan tematik mampu meningkatkan kreativitas peserta didik pada kelas II SDN 28 Pontianak Utara. Pembahasan Rencana disusun secara fleksibel, karena untuk mengakomodir berbagai kemungkinan yang dapat saja terjadi ketika tindakan dilaksanakan. Perencanaan disusun secara partisipatif, kolaboratif, dan reflektif antara peneliti dengan guru mitra, agar tindakan dapat lebih terarah pada sasaran yang hendak dicapai Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan tematik lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih meningkatkan aktivitas belajar, berupa aktivitas fisik, aktivitas mental. dan aktivitas emosional yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan atau persoalan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.

Peningkan aktivitas belajar tersebut terjadi dari siklus I hingga siklus II. Untuk melihat terjadinya peningkatan aktivitas pembelajaran peserta didik dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 3 Hasil Peningkatan aktivitas peserta didik No Siklus Aktivtas Fisik Mental Emosional 1 Siklus I 60% 56,25% 58,33% 2 Siklus II 85% 81,25% 83,33% 3 Persentase peningkatan 25% 24,97% 25% Dengan demikian penerapan pembelajaran matematika melalui pendekatan pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II B SDN 28 Pontianak Utara. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitan tentang peningkatan aktivitas pembelajaran melalui pendekatan tematik di Kelas II B Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan dengan pendekatan tematik dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada di kelas II B Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara. 2. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan dengan tema kuchingku di kelas II B Sekolah Dasar Negeri 28 Pontianak Utara secara maksimal dan didukung oleh media gambar. 3. Terdapat peningkatan aktivitas fisik peserta didik pada tiap siklus dalam pembelajaran melalui pendekatan tematik. 4. Terjadi peningkatan aktivitas mental pada peserta didik di tiap siklusnya. dalam pembelajaran melalui pendekatan tematik. 5. Terjadi peningkatan pada aktivitas emosional pada peserta didik ditiap siklusnya dalam pembelajaran melalui pendekatan tematik. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Hadari Nawai 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmanda University Press. http://www.sekolahdasar.net/2011/06/prinsip-prinsip-pembelajaran-ipa-disd.html#ixzz24nxgtiyr Maifalinda Ratra, Abd. Rozak. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bahan Ajar PLPG FITK UIN

Pargiyati. 2011. Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Pendekatan Tematik pada Siswa kelas II SD Negeri 60 Sungai Raya kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Pontianak: Skripsi FKIP UNTAN Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta Suharsimi Arikunto. (1997). Prosedur Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta Wardani, I. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka