BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu organisasi, baik organisasi swasta (private sector) maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu organisasi, baik organisasi swasta (private sector) maupun

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam pengelolaan keuangan negara. yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum, strategi,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat mengakibatkan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau

PENYUSUTAN ATAS ASET TETAP PEMERINTAH. Abstract

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kantor wilayah DJBC Jawa Barat

PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA (URGENSI DAN TATA CARANYA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beberapa kementerian dan lembaga yang membawahi bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Aset tetap merupakan salah satu pos di neraca selain aset lancar, investasi. dibandingkan dengan komponen neraca lainnya.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

Abstract. 1. Pentingnya Penghapusan BMN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi akan berjalan lancar apabila disertai dengan administrasi yang baik

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:


Optimalisasi Peran Strategis Aset Tetap dan Pengendalian atas Proses Normalisasi Data Barang Milik Negara bagi APBN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi keuangan daerah merupakan salah satu bidang dalam akuntansi

PROSEDUR PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 247/PMK.06/2014 TENTANG

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI JAWA TIMUR I RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

B A B V PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET T ETAP

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

Negara tersebut.tanpa perekonomian yang sehat dan stabil mustahil. makmur.oleh karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan / instansi ( dalam hal ini instansi pendidikan) yang besar selalu

BAB I PENDAHULUAN. hanya sampai disitu, seorang sekretaris juga harus mampu melatih dan

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PENILAIAN KELAYAKAN USAHA ATAS KERJASAMA PEMANFAATAN ASET TETAP MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, dan peralatan/inventaris yang digunakan dalam mendukung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

1 of 5 21/12/ :57

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan mengembangkan instansi dan perusahaannya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. menuju cita- cita yang diinginkan sebagai masyarakat adil dan makmur. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. usahanya demi kelangsungan organisasi tersebut. Dalam menjalankan semua

PENDAHULUAN. sempit, pengawasan intern berarti pengecekan, penjumlahan, baik. penjumlahan secara mendatar (crossfooting), maupun penjumlahan secara

2. Klasifikasi Belanja a). Jenis Belanja - Belanja operasi dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang 3 = membuat klasifikasi dengan lengkap

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian Internal..., Eka, Fakultas Ekonomi 2017

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 42 Undang - Undang nomor 1 tahun 2004 tentang. pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), Menteri/Pimpinan Lembaga

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 244/PMK.06/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya reformasi birokrasi pemerintahan maka seluruh hal-hal

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, sebuah perusahaan tentu membutuhkan sumber dana untuk

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.05/2016

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 244/PMK.06/2012 TENTANG

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BAB I PENDAHULUAN. Direktorat Jenderal Anggaran yang merupakan embrio paling dominan dari

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah pemerintahan akan saling terkait fungsinya guna memperjuangkan

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BAB 1 PENDAHULUAN. dan hingga mewujudkan suatu negara. Negara tersebut memiliki kekayaan alam

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagai pengguna anggaran negara, wajib untuk melakukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pengelolaan keuangan negara maka

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada suatu organisasi, baik organisasi swasta (private sector) maupun organisasi publik (public sector) memiliki aset yang merupakan aspek yang sangat penting untuk mendukung organisasi dalam mencapai tujuan. Aset yang baik dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian tujuan organisasi demikian juga sebaliknya, aset yang kurang baik dapat berpengaruh negatif terhapat pencapaian tujuan organisasi.aset adalah bahwa aset merupakan sesuatu yang memiliki nilai. Oleh karena itu pembahasan penulisan ini terkait dengan aset pada organisasi publik (public sector) yaitu pemerintah. Fungsi pemerintah disuatu negara sangatlah penting untuk kelangsungan kemajuan negara dengan didukungnya kejujuran dan adil untuk mensejahterakan masyarakatnya. Fungsi pemerintah yang diutarakan oleh (Salam:2002:33) pemerintah dibagi menjadi empat fungsi, yaitu :1) Fungsi besstur atau pemerintahan dalam arti sempit; 2) Fungsi preventive rechtszorg (pencegahan timbulnya pelanggaranpelanggaran terhadap tata tertib hukum dalam usahanya untuk memelihara tata tertib masyarakat); 3) Fungsi peradilan yaitu kekuasaan untuk menjalin keadilan di dalam negara; dan 4) Fungsi regeling yaitu kekuasaan untuk membuat peraturan-peraturan umum dalam negara.sesuai pendapat tersebut pada dasarnya fungsi pemerintah bertujuan terwujudnya kesejahteraan masyarakat yaitu jika ketertiban, keadilan dan keamanan dimasyarakat bisa benar-benar terjadi. Maka pendefenisian pun perlu merujuk pada peraturan yang berlaku.

Peraturan UU 1945 Amandemen ke IV, fungsi pemerintah yaitu mewujudkan cita-cita nagara yang termaktub dalam pembukaan alinea ke III, yaitu: melindungi seluruh bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan keadilan sosial.dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Standar Akuntansi Pemerintah di negera kita telah menetapkan definisi yang tegas tentang aset, yaitu sebagai berikut : Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam suatu uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset memiliki berbagai macam bentuk. Dalam akuntansi, aset dibedakan menjadi aset lancar (current assets) dan aset nonlancar (noncurrent assets). Adapun klasifikasi aset secara lebih detail dapat dilihat di Standar Akuntansi Pemerintah. Kerangka konseptual Akuntansi Pemerintah paragraf 62-67 telah secara ringkas menegaskan tentang klasifikasi aset sebagai berikut : Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar (current assets) dan aset nonlancar (noncurrent assets). Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12(dua belas) bulan sejak tanggal perolehan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kiteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar

(hppts.//biargaterkenalaja.files.wordpress.com/2014/10/manajemen-asset-bahandepkeu).aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang. Dan aset tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum. Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya.aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya dan kontruksi dalam pengerjaan.aset nonlancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset lainnya. Termasuk dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud dan aset kerja sama (kemitraan). Organisasi publik wajib untuk bisa mengelola aset yang dimilikinya, tujuannya dari pengelolaan aset adalah untuk mengoptimalkan potensi pengadaan pelayanan dari aset yang bersangkutan, meminimalisasi resiko dan biaya, dan meningkatkan nilai positif modal alami dan sosial dalam siklus kehidupan suatu aset.pada pemerintahan, aset adalah barang yang di beli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah disebut Barang Milik Negara (BMN). Seperti yang diutarakan oleh (Halim:2014:23) Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) adalah wujud dari pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan penerimaan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.

Pengelolaan Aset Daerah mencakup lingkup perencanaan kebutuhan dan penganggaran; pengadaaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan; pembinaan, pengawasan, dan pengendalian. Untuk berjalannya pengelolaan Barang Milik Negara perlu adanya manajemen gunanya untuk mengawasi pekerjaan yang sudah dimandatkan masyarakat kepada pemimpin negara. Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerja orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif( Robbins And Coulter:2010:7). Dalam mengelola kekayaan negara yang ada, Kementerian Keuangan mendirikan beberapa organisasi dibawahnya, salah satunya yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.dalam melaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, Kanwil DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) diberi wewenang untuk mengelola barang yang dimiliki oleh negara atau Barang Milik Negara. Dalam akuntansi pemerintahan, Barang Milik Negara merupakan bagian dari aset pemerintah pusat yang berwujud. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dalam Lampiran I.08 PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dijelaskan bahwa asettetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Barang Milik Negara

merupakan aset, yang dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat akan dilaporkan dineraca. Barang Milik Negara berupa Persediaan merupakan aset yang dilaporkan sebagai kelompok Aset Lancar. Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan serta Aset Tetap Lainnya merupakan aset yang diklasifikasikan sebagai Aset Tetap. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Sementara itu Aset Tak Berwujud dan Aset Tetap yang dihentikan dari penggunaan akan dilaporkan sebagai Aset Lainnya dalam neraca.nilai Aset Tetap yang dilaporkan dineraca merupakan nilai historis/perolehan. Bagi pengguna informasi akuntansi, nila Aset Tetap ini akan digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan pemerintah. Hasil analisis ini akan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan baik oleh pemerintah itu sendiri maupun oleh fihak-fihak yang berkepentingan. Jika Barang Milik Negara yang sudah rusak dan tidak digunakan lagi atau Barang Milik Negara yang sudah hilang tidak dihapuskan sehingga masih tetap dilaporkan dineraca, maka pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi tersebut tentu tidak tepat. Disamping itu Barang Milik Negara yang sudah rusak sebelum dihapuskan juga tetap harus diamankan baik secara fisik, administrasi maupun hukum, sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sehubungan dengan itu, maka menghapus Barang Milik Negara yang sudah memenuhi persyaratan tertentu merupakan tindakan yang tetap. Barang Milik Negara yang status penggunaannya berada pada suatu Pengguna Barang dapat dialihstatuskan ke Pengguna Barang Lainnya dengan

mengikuti Prosedur yang diatur dalam Lampiran I PMK Nomor:96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara. BMN ini harus dihapuskan dari Daftar Barang Kuasa Pengguna dan Daftar Barang Pengguna yang menatausahakan Barang Milik Negara (yang mengalih statuskan), karena Barang Milik Negara ini nantinya akan dicatat di Daftar Barang Kuasa Pengguna dan Daftar Barang Pengguna (Kementerian/Lembaga) yang menerima Barang Milik Negara tersebut. Barang Milik Negara yang tidak digunakan wajib menyerahkan BMN pada Kementerian/Lemabaga yang bersangkutan kepada pengelola barang, seperti yang sudah diatur dalam PMK 250/PMK.06/2011 tentang Tata Cara Pengelolaan BMN yang Tidak Digunakan Untuk Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian/Lembaga. Pasal 2 mengatakan bahwa Pengguna Barang Wajib menyerahkan Barang Milik Negara idle pada Kementerian/Lembaga unit kerja Pengguna Pengguna Barang yang bersangkutan kepada Pengelola Barang. Prosedur penyerahan Barang Milik Negara tersebut diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor Per-5/KN/2012 tentang Prosedur Kerja dan Bentuk Surat Dalam Pengelola Barang Milik Negara yang Tidak Digunakan Untuk Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian/Lembaga. Sehubungan dengan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara.

B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah utama yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu, Bagaimana prosedur dalam mengelola barang milik negara berupa aset tetap pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi peneliti, sebagaisalah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang prosedur pengelolaan Barang Milik Negara berupa aset tetappadalingkungan Kantor Wilayah DirektoratJenderalKekayaan Negara. 3. Untuk mengetahui lebih jauh lagi teori yang didapat dalam perkuliahan dengan melihat penerapannya yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengamati secara langsung dan memperluas wawasan mengenai analisis prosedur pengelolaan Barang Milik Negara berupa aset tetap suatu perusahaan.

2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan dan masukan untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Sumatera Utara mengenai Analisis Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap. 3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang kajian yang sama, yaitu Analisis Pengelolaan Barang Milik Negara berupa aset tetap. E. Rencana Penulisan 1. Jadwal Survei / Observasi Jadwalpenelitianakandilakukan mulai dari masa siap Praktek kerja Lapangan (PKL) atau Magang yang dilaksanakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan NegaraSumatera Utara. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara tersebut berlokasi di Jl. P. Diponegoro No.30 A Medan 20152 (Gedung Keuangan Negara Unit II Lt.4) Sumatera Utara. Tabel 1.1 Jadwal Survei/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir NO KEGIATAN MEI2017 JUNI 2017 I II III IV I II III 1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Pengajuan Dosen Pembimbing

4 Pengajuan Surat Izin Riset 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir 2. Rencana Isi Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat rencana isi dalam empat bab, masing-masing terdiri bab dibagi atas sub-sub bab sesuai kebutuhan. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang apa yang menjadi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana rencana penullisan yang terbagi menjadi dua jenis yaitu jadwal survei/ observasi dan rencana isi. BAB II : KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SUMATERA UTARA Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan. BAB III : ANALISIS PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SUMATERA UTARA

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang pengertian analisis, pengertian aset tetap,cara perolehan aset tetap, metode penyusutan aset tetap, penggantian aset tetap, pengertian barang milik negara, jenis-jenis aset tetap yang menjadi barang milik negara, asas-asas pengelolaan barang milik negara, prosedur pengelolaan barang milik negara berupa aset tetap. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan saran guna meningkatkan pengelolaan Barang Milik Negara berupa aset tetap pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Sumatera Utara dalam menunjang kemajuan yang akan datang.