ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK KEPENDUDUKAN II. Tujuan Pembelajaran

ANTROPOSFER GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK

Antroposfer GEO 2 A. PENDAHULUAN B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) C. KOMPOSISI PENDUDUK D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK ANTROPOSFER

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran berkisar > 30 per tahun.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.1

1. Masalah Jumlah Penduduk

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA

ASPEK KEPENDUDUKAN IV

BAB 7: GEOGRAFI ANTROPOSFER

PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

Pertumbuhan dan Pertambahan Perkembangan Penduduk

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.1

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

Di Unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud

DINAMIKA ANTROPOSFER

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN PENANGGULANGANNYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Mulai Tahun 1961 sampai Tahun 2010

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Paket : A Kelas : VIII Waktu : 60 Menit

Jumlah Penduduk A. Kelahiran 1. Fertilitas CBR = L/P x Angka Kelahiran Umum GFR= L/W x Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu

b. Kematian (mortalitas) Faktor pendorong kematian al:

Demografi formal = Demografi murni. Sumber data Sekunder. Pengambilan Data Penduduk. Registrasi Survai

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah

Sumber: Kompas, 2 Februari 2008 Gambar 2.1 Penduduk merupakan komponen penting dalam suatu negara yang bersifat dinamis.

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.1

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

MODUL ONLINE INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

Katalog BPS: TREN/ REN/POLA MIGRASI DARI BERBAGAI SENSUS DAN SURVEI. BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. NAMA SEKOLAH : MA PPMI Assalaam Sukoharjo MATA PELAJARAN : Geografi

Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan nasional suatu negara yakni melalui jumlah dan

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal

Agustina Bidarti, S.P., M.Si. Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal Cara meningkatkan pendidikan untuk menanggulangi masalah pendidikan adalah...

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB 2 LANDASAN TEORI

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia

2. Berikut negara-negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah. A. Indonesia B. Swedia C. India D. Amerika Serikat E.

BAB 2 LANDASAN TEORI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya

BAB 1. NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP...

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

Data dan Informasi dalam Perencanaan

2. SUMBER DATA DEMOGRAFI

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

ASPEK KEPENDUDUKAN III. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendahuluan Johan Sussmilch

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

SUMBER DAN EVALUASI DATA KEPENDUDUKAN

Tema II Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang


NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006

MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA. Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Deskripsi Singkat Topik :

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN

Kata pengantar. Tanjungpinang, Oktober 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG

Transkripsi:

KTSP & K-13 Geografi K e l a s XI ASPEK KEPENDUDUKAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian antroposfer. 2. Memahami demografi dan kualitas penduduk. 3. Memahami sumber data kependudukan. 4. Memahami dinamika penduduk. 5. Memahami ledakan penduduk. 6. Memahami jumlah dan kepadatan penduduk. A. Pengertian Antroposfer dan Demografi Antroposfer adalah lapisan manusia, sedangkan demografi adalah ilmu kependudukan yang mempelajari struktur dan proses penduduk. Struktur penduduk meliputi jumlah, penyebaran (distribusi), dan komposisi penduduk, sedangkan proses penduduk meliputi kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Adapun perubahan struktur penduduk umumnya disebabkan oleh proses penduduk. B. Kualitas Penduduk Indikator kualitas penduduk meliputi tingkat pendidikan, kesehatan, mata pencarian, dan pendapatan per kapita. 1. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih rendah. Hal ini ditandai oleh sejumlah data berikut. 1

a. Jumlah masyarakat melek huruf: 88% b. Jumlah masyarakat buta huruf: 12% c. Jumlah masyarakat lulus sekolah dasar: 30% d. Jumlah masyarakat lulus sekolah menengah pertama: 21% e. Jumlah masyarakat lulus sekolah menengah atas: 30% f. Jumlah masyarakat lulus perguruan tinggi: 7% Adapun faktor yang menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan tersebut, di antaranya sebagai berikut. a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. b. Rendahnya pendapatan masyarakat. c. Belum meratanya sarana pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. 2. Tingkat Kesehatan Tingkat kesehatan penduduk dapat dilihat dari hal-hal berikut. a. Angka kematian kasar. b. Angka kematian ibu hamil/saat melahirkan. c. Angka kematian bayi. d. Angka kematian menurut umur. e. Angka harapan hidup. Adapun faktor kesehatan dipengaruhi oleh beberapa hal berikut. a. Makanan dan gizi. b. Lingkungan. c. Fasilitas kesehatan. d. Ketersediaan tenaga medis. Kekurangan gizi menyebabkan lost generation (generasi yang hilang) akibat dari rendahnya ketahanan belajar, cara berpikir, dan kreativitas. Adapun angka harapan penduduk di Indonesia adalah usia 72 tahun (data sensus 2010) karena jumlah penduduk lansia diperkirakan mengalami peningkatan. 2

3. Mata Pencarian Kondisi yang berkaitan dengan mata pencarian penduduk Indonesia adalah sebagai berikut. a. Dominan di bidang pertanian. b. Mayoritas ada di pertanian pangan dan minoritas di bidang perikanan. c. Jumlah petani garam lebih banyak. d. Tenaga kerja muda terampil masih kurang. e. Upah rata-rata rendah. f. Masih kurangnya lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. 4. Pendapatan Per Kapita Pendapatan per kapita penduduk Indonesia rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut. a. Pendapatan nasional masih rendah akibat pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal. b. Masih rendahnya penguasaan terhadap teknologi tepat guna. c. Jumlah penduduk yang besar. C. Ledakan Penduduk 1. Pengertian Ledakan Penduduk Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak tinggi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sekitar 30 50 tahun. Ledakan penduduk dunia (Afrika, Asia, dan Amerika Serikat) terjadi akibat tingkat kelahiran dan kematian yang tidak seimbang. Jumlah kelahiran melonjak tinggi, sedangkan jumlah kematian menurun akibat kemajuan di bidang kesehatan dan meningkatnya produksi pangan. Thomas Robert Malthus dalam teori kependudukan menyatakan hal berikut. a. Penduduk cenderung bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh preventive checks (hambatan yang bersifat pencegahan) atau moral restraint, yakni KB, menunda usia kawin, dan pantang kawin; dan positive checks (hambatan mutlak), yaitu perang, wabah penyakit, bencana, bunuh diri, dan kematian akibat kelaparan. b. Penduduk cenderung melipatgandakan bahan makanan. c. Pertambahan penduduk dibatasi oleh alat pemenuhan kebutuhan. 3

2. Dampak Ledakan Penduduk Berikut adalah beberapa dampak dari ledakan penduduk. a. Kesempatan pendidikan tidak merata. b. Persaingan dalam memperebutkan lapangan pekerjaan. c. Meningkatnya pengangguran. d. Meningkatnya kemiskinan. e. Kekurangan pangan. f. Kekurangan lahan. 3. Pengendalian Ledakan Penduduk Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pengendalian ledakan penduduk. a. Menambah sarana pendidikan dan menggalakkan program wajib belajar 9 tahun. b. Memperluas lapangan kerja, khususnya pada bidang sumber daya alam yang terbarukan. c. Melaksanakan program transmigrasi. d. Meningkatkan produksi pangan dengan membuka lahan-lahan baru di luar Pulau Jawa dan Bali. e. Menetapkan batas umur perkawinan melalui undang-undang. f. Menggalakkan program Keluarga Berencana (KB). g. Menerapkan program insentif berupa tunjangan yang diberikan oleh pemerintah pada anak pertama dan kedua bagi setiap keluarga yang menjadi pegawai negeri. D. Sumber Data Kependudukan Data kependudukan dapat diketahui melalui sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk. Berikut adalah penjabaran dari tiga hal tersebut secara rinci. 1. Sensus Penduduk Sensus penduduk adalah pencacahan jiwa penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali. a. Jenis sensus penduduk 1) Sensus de facto, yaitu sensus dengan cara menghitung jumlah penduduk yang berada di wilayah tersebut, termasuk para pendatang (umumnya dilakukan di kota-kota). 2) Sensus de jure, yaitu sensus dengan cara menghitung jumlah penduduk yang benar-benar tinggal di wilayah tersebut, para pendatang tidak ikut serta (umumnya dilakukan di desa-desa). 4

b. Metode sensus penduduk 1) House holder, yaitu kepala keluarga yang mengisi daftar pertanyaan. 2) Canvasser, yaitu petugas sensus yang mengisi daftar pertanyaan. c. Fungsi sensus penduduk 1) Mengetahui jumlah penduduk dan perubahan jumlah penduduk. 2) Mengetahui penyebaran penduduk. 3) Mengetahui kepadatan penduduk. 4) Mengetahui komposisi/susunan penduduk. 2. Registrasi Penduduk Registrasi penduduk adalah pencatatan resmi dari petugas pemerintah setempat, meliputi kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak, dan perpindahan penduduk. Registrasi mencatat kejadian vital yang sifatnya berlangsung terus-menerus. 3. Survei Penduduk Survei penduduk adalah pencacahan jiwa dengan sistem sampel dalam bentuk studi kasus. Sifat dan perilaku penduduk disurvei secara mendalam. E. Dinamika Penduduk Dinamika penduduk adalah perubahan struktur penduduk seperti perubahan jumlah penduduk, penyebaran penduduk, dan komposisi penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu sebagai berikut. 1. Kelahiran (natalitas). 2. Kematian (mortalitas). 3. Perpindahan (migrasi) yang meliputi transmigrasi, urbanisasi, ruralisasi, sirkulasi, imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. Dinamika penduduk dapat diukur dengan menggunakan analisis demografi, yaitu analisis statistik terhadap jumlah, penyebaran (distribusi), dan komposisi penduduk. Sebagai contoh analisis persebaran penduduk yang digunakan untuk perencanaan pembangunan dan sarana serta prasarana umum; dan analisis jumlah penduduk usia sekolah dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan gedung sekolah dan menambah jumlah pengajar. 5

F. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus pada 2010 adalah 237. 641. 326 jiwa, yang terdiri atas 110. 630. 913 jiwa penduduk laki-laki dan 118. 010. 413 jiwa penduduk perempuan. Indonesia menempati posisi keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. G. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per satuan unit wilayah. Berikut adalah beberapa teori dalam menghitung angka kepadatan penduduk. 1. Kepadatan Penduduk Aritmatik Kepadatan penduduk aritmatik (kasar) adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Rumus: Jumlahpenduduk jiwa Kepadatan penduduk aritmatik = 2 Luas wilayah(km ) 2. Kepadatan Penduduk Agraris Kepadatan penduduk agraris (neto) adalah perbandingan antara jumlah penduduk petani dengan luas lahan pertanian. Rumus: Jumlah penduduk petani jiwa Kepadatan penduduk agraris= 3. Kepadatan Penduduk Fisiologis Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian. Rumus: Jumlah penduduk jiwa Kepadatan penduduk fisiologis= 6

Contoh Soal Dari 20 juta jiwa penduduk wilayah X, 10 juta jiwa merupakan petani, 3 juta jiwa pegawai, dan sisanya buruh dan pengangguran. Luas wilayah X adalah 500.000 km², 100.000 km² merupakan lahan berupa sawah, 100.000 km² tegalan, dan sisanya adalah jalan, selokan, dan pemukiman. Berdasarkan data tersebut, hitunglah kepadatan penduduk wilayah X secara aritmatik, agraris, dan fisiologis. Jawaban: Kepadatan penduduk aritmatik = Jumlahpenduduk jiwa 2 Luas wilayah(km ) Kepadatan penduduk agraris = Kepadatan penduduk fisiologis = = 20.000.000 jiwa 500.000 km 2 = 40 jiwa/km 2 = Jumlah penduduk petani jiwa 10.000.000 jiwa 200.000 km 2 = 50 km² = Jumlah penduduk jiwa 20.000.000 jiwa 200.000 km 2 = 100 jiwa/km² 7