BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan industri tersebut semakin ketat dalam mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 23% 16% 17% 19% 30,025 35,088 41,708 48,585 59,827

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa iklan, orang sulit mengetahui bermacam-macam produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Januari 2013 pukul WIB. Januari 2013 pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. Pernahkah anda mendengar slogan As Good As Gold? Ya, itu slogan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai produk atau

I. PENDAHULUAN. mengandung susu tanpa lemak dan lemak susu.

Pengaruh Daya Tarik Brand Ambassador dan Daya Tarik. Jingle Iklan Versi Iklan Televisi terhadap Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsaen. Pemasaran merupakan salah satu ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Interaksi tersebut pun dapat mereka lakukan secara verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dan perilaku konsumen terus berubah. Pemasar perlu bersungguhsungguh

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis diwarnai dengan persaingan yang semakin tinggi. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Menurut prediksi para ekonom Indonesia, di tengah suasana. perekonomian negara yang masih belum menentu sejak tahun 1997,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

Indri Astriyani Alumni Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas promosi menjadi sangat penting dilakukan melalui periklanan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. aset yang dapat penilaian langsung di mata pelanggannya. Aset yang. dikandungnya dapat membantu pelanggan atau calon konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

BAB I PENDAHULUAN. kosumen. Mulai dari produk makanan, minuman, barang elektronik, barang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri rokok merupakan industri yang sangat besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

You can t buy happiness, but you can always buy cake and that s kind of the same thing.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat yang kemudian berimbas juga pada persaingan antar produsen yang ketat

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROMOSI 3 VARIAN RASA BARU ES KRIM MAGNUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lain seperti, Malaysia, Thailand dan Filipina. 1 Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. teman menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak mendatangi cafe untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan dan dituntut untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan baik

PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi. pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini. menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan J.CO Donut & Coffee Sejarah Perusahaan J. CO Donuts & Coffee

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri pemenuhan kebutuhan manusia saat ini membuat persaingan industri tersebut semakin ketat dalam mempengaruhi publik untuk memilih produk. Perkembangan kondisi pasar seperti ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Dalam kondisi demikian, perusahaan dituntut lebih kreatif dan efektif memilih cara yang paling tepat untuk mengkomunikasikan produknya secara efektif kepada publik. Salah satu cara menarik perhatian, memberikan informasi produk, dan mempengaruhi publik untuk membentuk penilaian mengenai suatu produk sesuai dengan harapan perusahaan adalah melalui periklanan. Iklan adalah bagian dari bauran promosi dan merupakan alat utama dari strategi promosi dalam menciptakan kesadaran produk dan kondisi pikiran konsumen. Dewasa ini definisi iklan sangat beragam. Kita mungkin mendefinisikannya sebagai proses komunikasi atau proses persuasi kepada orang lain dengan harapan orang itu akan bereaksi dengan cara tertentu. Ralph S. Alexander dalam Morissan 1 berpendapat bahwa iklan adalah 1 Morissan, M.A. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana Prenada Media Group Jakarta. 2010 hal. 17

2 setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Iklan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif kepada target pembeli dan publik. Maksud diadakannya iklan adalah untuk mendorong tanggapan pembeli potensial terhadap produk yang ditawarkan oleh organisasi atau perusahaan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari iklan adalah untuk menciptakan kesadaran produk yang diiklankan kepada target pasar dengan memberikan informasi yang akan membantu konsumen untuk melakukan pembelian. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya, dan karena sifatnya persuasif, periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi paling umum yang digunakan untuk memotivasi seorang pembeli potensial, mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasar. Iklan menjadi alat ampuh yang mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli suatu produk. Singkatnya, iklan merupakan komunikasi strategis untuk menciptakan pengaruh pada konsumen yakni respon. Salah satu media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan iklan dan yang paling sering digunakan oleh produsen dan biro iklan adalah media televisi. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 2, 2 http://www.kbbi.web.id/diunggah Diakses 3 Juni 2012

3 televisi adalah sistem penyiaran gambar disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran, pertunjukan, berita, dan sebagainya. Dilihat dari definisi diatas, media televisi merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pesan iklan kepada konsumen potensial. Iklan televisi mengandung unsur realistik yang memberikan pengaruh yang kuat dalam membangun persepsi khalayak. Televisi merupakan media audio visual yang mampu menciptakan kreatifitas melalui kombinasi gerakan, kecantikan, suara, warna, dan humor. Iklan produk makanan dan minuman merupakan salah satu contoh iklan yang memanfaatkan kelebihan media televisi tersebut. Makanan dan minuman digambarkan sedemikian rupa dan menggiurkan sehingga menarik dan mengundang keinginan untuk membeli. Industri makanan dan minuman ini termasuk didalamnya industri es krim. Dalam lima tahun terakhir, tingkat pertumbuhan pasar es krim di Indonesia meningkat sedikitnya 20% setiap tahunnya. Pada tahun 2007 total pasar es krim sudah mendekati angka 100 juta liter dengan nilai absolut diatas Rp. 2 Trilyun. Padahal tingkat konsumsi es krim Indonesia masih tergolong rendah, hanya 0,2 liter per orang per tahun, masih sangat jauh dibawah negara

4 tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang sudah mencapai angka 1,2-2 liter per orang per tahun 3. Lambatnya penetrasi es krim di Indonesia boleh jadi karena hanya ada sedikit pemain yang menggarapnya secara nasional. Pemain-pemain ini bisa dihitung dengan jari seperti PT. Unilever Indonesia dengan merek Wall s, PT. Campina Ice Cream Industry yang mengusung merek Campina, PT. IndoMeiji Dairy Food dengan merek Indo es krim Meiji, dan PT. Sukanda Jaya lewat merek Diamond. Kendati pemainnya sedikit, persaingan es krim tergolong cukup sengit terutama bagi dua pemain besar, yaitu Wall s dan Campina yang menguasai hampir 80% pasar 4. Namun dilihat dari sudut komunikasi pemasaran, Wall s terlihat lebih agresif dibandingkan pemain lainnya. Wall s memiliki sepuluh merek es krim dengan lebih dari 50 varian. Salah satu dari sepuluh merek tersebut adalah Magnum 5. Magnum diperkenalkan di Indonesia tahun 1994 sebagai es krim untuk anak-anak, remaja dan dewasa, namun dalam perjalanannya es krim untuk anak-anak sejenis Paddle Pop, dan lain-lain lebih banyak diminati, sehingga Wall s lebih fokus menggarap pasar anak-anak. Selama 6 tahun Wall s cenderung membiarkan Magnum berkembang ala kadarnya, sampai ditemukan fakta bahwa orang dewasa di Indonesia mulai mencari es krim sebagai dessert di restoran 6. Wall s pun memulai melakukan riset pasar. Riset 3 Majalah SWA online http://202.59.162.82/swamajalah/praktik/details.php?cid=1&id=7529. Diakses 25 februari 2012 4 ibid 5 ibid 6 http://swa.co.id/2011/01/magnum-magnitude-baru-es-krim-walls/. Diunggah 30 Oktober 2011

5 menunjukkan bahwa ada kesempatan bagi Unilever untuk menggarap segmen dewasa, mengingat segmen ini belum terjamah produk es krim. Dari hasil riset diketahui pula bahwa segmen dewasa ternyata menggemari produk premium. Temuan menarik lain adalah orang dewasa terutama mereka yang sibuk dan tidak bisa memanjakan diri karena aktivitas bekerja dan keterbatasan waktu, mengonsumsi es krim untuk mendapatkan kepuasan. Wall s menginterpretasikan kepuasan itu setara dengan cita rasa cokelat 7. Dan produk es kim Wall s yang dianggap tepat untuk pasar ini adalah Magnum 8. Magnum kemudian melakukan loncatan besar. Brand ini dikaitkan dengan imaji kualitas cokelat Belgia. Kualitas coklatnya disamakan dengan coklat Magnum yang dipasarkan di Eropa. Pabrik di Indonesia secara teknologi pun disesuaikan dengan pabrik di Eropa 9. Tak berhenti hanya pada kualitas, setiap detil dari Magnum sangat diperhatikan. Stik es krim dibubuhi dengan logo Magnum serta packaging-nya dibuat lebih menarik, dan berkesan mewah. Kemewahan terbungkus dalam sebuah produk es krim berbalut coklat. Kemewahan ini hadir dalam 7 varian rasa yaitu, Magnum Classis, Magnum Chocolate Truffle, Magnum Almond, Magnum Choco Cappuccino, Magnum Chocolate Brownie, Magnum Chocolate & Strawberry, Magnum Golden Hazelnut, dan Magnum Gold. Meila mengungkapkan, Wall s Magnum dengan formula baru ini bisa dinikmati oleh siapa saja. Namun target komunikasi formula baru ini 7 http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=659&itemid=144. Diakses 13 Juni 2012 8 swa.co.id. op.cit 9 Ibid.

6 memang dirancang khususnya untuk perempuan terutama usia 25-35 tahun 10. Komunikasi yang ingin disampaikan adalah bahwa perempuan harus mendapatkan reward atas berbagai kewajiban dan tugas yang dijalaninya. Menikmati es krim kualitas premium dengan cokelat Belgia adalah salah satu carannya 11. Masih menurut Meila 12, Lahir dengan platform baru Magnum memberikan pengalaman berkelas, yaitu pleasure indulgence atau kenikmatan cita rasa tinggi yang terasa pada gigitan pertama lapisan coklat Belgia, lalu menyatu dengan es krim vanila yang lembut, membuat Magnum sangat berbeda. Bagi konsumen yang bergelut dengan waktu dan kesibukan kehidupan modern, moment untuk merasakan pleasure indulgence memang sulit untuk direalisasikan. Namun Magnum yakin mampu membantu konsumen perempuannya melepaskan diri dari kepenatan padat jadwal dan memberikan kenikmatan premium dengan sensasi berbeda, dimana mereka diberi kesempatan untuk memanjakan diri dengan kenikmatan cita rasa spesial secara visual, dan persepsi melalui es krim Magnum. Strategi komunikasi berbentuk iklan televisi pun dikemas. Dengan penekanan pada perlakuan manis ala putri raja, pemanjaan, dan pemenuhan fantasi yang penuh dengan pelayanan, maka lahirlah iklan televisi versi Magnum Classic: Temptation Royal Treatment, salah satu 10 http://virtualmediacommunication.blogspot.com/2011/06/perjalanan-baru-magnum-di-segmen-dewasa.html 11 http://female.kompas.com/read/2010/11/12/08371320/hadiah.yang.mewah.untuk.perempuan. Diakses 4 Juni 2012 12 http://www.unilever.co.id/id/aboutus/newsandmedia/siaranpers/2010/magnum_baru.aspx. Diakses 10 Juni 2012

7 varian es krim Magnum yang membawa kelezatan cokelat yang sesungguhnya untuk pasar es krim dewasa. Pengalaman intens luar biasa dan memanjakan layaknya seorang putri dengan tagline Magnum will indulge you like a princess. Diluncurkannya iklan Magnum ini terkait dengan peremajaan produk dengan menciptakan image baru sebagai produk premium yang tujuannya untuk merubah sikap dan perilaku konsumen, sekaligus memperkenalkan kepada konsumen yang belum mengetahui es krim Magnum dan mengingatkan kembali konsumen yang sebelumnya telah mengenal es krim itu, serta menjajaki berapa besar minat pasar atas produk tersebut. Strategi pemasaran Magnum terbilang cukup unik, dimana sebelum beriklan produsen akan menyiapkan dan mendistribusikan produk terlebih dahulu, pihak Magnum justru gencar beriklan walaupun stok es krim belum siap. Strategi yang disebut strategi paralel 13 ini kemudian menciptakan kelangkaan es krim. Iklannya begitu menggoda dan menarik minat namun produknya sulit ditemukan. Berita kelangkaan ini dengan cepat menyebar layaknya efek bola salju melalui social media dan membuat kelangkaan es krim Magnum semakin ramai dibicarakan, dan semakin penasaran masyarakat untuk mendapatkan dan mencoba. Kelangkaan yang terjadi merupakan sebuah strategi yang menambah kuat (reinforce) pemikiran konsumen dan calon 13 http://kontan.realviewusa.com/?iid=44465&startpage=page0000024 Diakses 17 Maret 2012

8 konsumen. Kelangkaan juga menjadi penguat yang dapat meyakinkan konsumen bahwa produk Magnum laku keras. Strategi ini ternyata disambut baik. Animo masyarakat Jakarta terbilang tinggi menyusul kampanye promosi. Magnum dicari dan diburu. Permintaan meningkat, dan reaksi positif terhadap kampanye Magnum saat itu mengubah kebiasaan konsumen es krim. Hebatnya lagi, Magnum menjadi tolak ukur pergaulan seseorang. Kondisi yang terbentuk ini, membuat tren tersendiri, belum coba Magnum berarti ngga gaul. Tren yang tercipta terkadang menyebabkan seseorang berpikir untuk menjadi bagian di dalamnya, terutama di wilayah perkotaan besar seperti Jakarta, dimana masyarakatnya cenderung upto date dan konsumtif. Dalam kasus Magnum, seseorang memutuskan untuk mengonsumsi es krim bisa disebabkan karena adanya kebutuhan seperti status dan pengakuan dari lingkungannya. Kebutuhan status sosial ini menandakan keinginan seseorang untuk dianggap ada (exist) dan mengikuti perkembangan jaman. Dengan membeli atau menikmati produk berkelas premium berarti secara tersirat menunjukkan adanya perbedaan kelas tersendiri dari mereka yang tidak menikmati produk premium. Fenomena ini, membuat target komunikasi iklan televisi yang pada awalnya adalah perempuan khususnya yang berusia 25-35 tahun, kemudian menarik perhatian segmen umum pada usia 18-45 tahun. Iklan Magnum memainkan peranan yang kuat dalam hal ini. Visualisasi iklan yang bagus, komponen-komponen yang atraktif,

9 substansi iklan yang menarik, audionya, ditambah dengan pesan yang disampaikan, Memakan es krim Magnum adalah menikmati sesuatu yang ekslusif dan mewah, menjadi tonggak awal strategi persuasif yang digencarkan. Fenomena yang sukses menarik perhatian 320 ribu lebih pecinta es krim di Indonesia 1,5 tahun lalu 14 itu telah berakhir. Namun menimbang antusiasme pelanggan yang masih sangat tinggi 15, magnum menjanjikan akan memberikan kejutan-kejutan dengan konsep baru dan pengalaman yang berbeda, mulai dari menu-menu baru di cafe-nya The House of Chocolate yang dikreasikan oleh lima ahli cokleat dari Belgia, dan kolaborasi dengan beberapa selebriti. Dari segi promosi, beberapa versi iklan diluncurkan secara bertahap untuk tetap mengingatkan konsumen pada es krim Magnum. Mulai dari iklan cafe Magnum, iklan undian berhadiah, iklan dengan versi seorang gadis ditengah keramaian jalanan kota untuk Magnum Almond, seorang gadis ditengah kemacetan untuk Magnum Classic, seorang wanita ditengah-tengah pesta cocktail untuk Chocolate Brownie, sampai ke tema cerita es krim Magnum Gold tentang sepasang suami istri yang merencanakan dan melakukan perampokan. Kesemuanya menunjukkan godaan dan sensasi kenikmatan es krim magnum yang tak tertepiskan, membuat yang lain menjadi tak penting. 14 http://swa.co.id/business-strategy/marketing/cafe-magnum-hadir-kembali-dengan-konsep-berbeda. Dunggah 31 Juli 2012 15 http://female.kompas.com/read/2012/07/05/09385935/magnum.cafe.dibuka.kembali. Diunggah 31 Juli 2012

10 Es krim Magnum Gold sendiri diluncurkan pada April 2012. Magnum Gold adalah sebuah kemewahan es krim vanila lembut dengan saus sea-salt caramel yang dilapisi dengan coklat Belgia berwarna emas. Peluncuran dengan nama Gold Party by Magnum di M Café Jakarta itu diadakan sebagai bentuk apresiasi dari Magnum untuk memanjakan para pleasure seeker di Indonesia melalui sebuah inovasi baru, yaitu pleasurable masterpiece. Dan untuk semakin menginspirasi para pleasure seekers, dalam peluncuran di seluruh dunia, Magnum menggandeng sutradara asal Hollywood, Bryan Singer dan aktor pemenang piala Oscar Benicio Del Toro untuk memperkenalkan pleasurable masterpiece terbaru ini dalam iklan es krim Magnum Gold. Versi iklan es krim ini adalah versi iklan yang dijadikan penulis sebagai obyek penelitian dalam penelitian ini. 1.2 Perumusan Masalah Melihat suksesnya strategi promosi yang dilakukan es krim Magnum, penulis tertarik meneliti mengenai pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen, setelah fenomena terjadi. Suksesnya strategi pemasaran es krim Magnum dengan menggunakan iklan televisi sebagai salah satu elemen strateginya, memberikan kesempatan kepada penulis untuk memilih Magnum sebagai obyek penelitian dan mengambil suatu rumusan permasalahan yang perlu diteliti untuk mengidentifikasi Apakah Ada Hubungan Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Es Krim Magnum Gold terhadap Minat Beli Konsumen?.

11 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Es Krim Magnum Gold terhadap Minat Beli Konsumen. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik beberapa manfaat: Manfaat Akademis: - Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang gambaran menyeluruh mengenai minat masyarakat terhadap es krim pada umumnya, dan Magnum khususnya. - Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai ilmu komunikasi khususnya studi strategi komunikasi pemasaran melalui media televisi. Manfaat Praktis: - Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkompeten dan bagi para peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.