Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No. 1 Bandung

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

ANALISIS KOEFISIEN TAHANAN GULIR ALAT ANGKUT DUMP TRUCK PADA JALAN ANGKUT DI KUARI BATUGAMPING

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERANCANGAN SEQUENCE PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI BULANAN (Studi Kasus: Bara 14 Seam C PT. Fajar Bumi Sakti, Kalimantan Timur)

BAB IV DATA DAN PERHITUNGAN

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

Artikel Pendidikan 23

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Rencana Penataan Lahan Bekas Kolam Pengendapan Timah Di Pit Tb 1.42 Pemali PT.Timah (Persero) Tbk, Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI...

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

REKAYASA LERENG STABIL DI KAWASAN TAMBANG TIMAH TERBUKA PEMALI, KABUPATEN BANGKA UTARA, KEPULAUAN BANGKA

EVALUASI GEOMETRI JALAN TAMBANG (RAMP) PADA KEGIATAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI PIT SEAM 12 PT. KITADIN JOB SITE

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

TERHADAP RANCANGAN PUSH BACK

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

Rencana Rancangan Tahapan Penambangan untuk Menentukan Jadwal Produksi PT. Cipta Kridatama Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

Tambang Terbuka (013)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penambangan terdiri dari tahapan penggalian, pemuatan, dan

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

BAB III LANDASAN TEORI

Metode Perhitungan Cadangan. Konsep Dasar

Pengaruh Pembebanan Overload Bucket Terhadap Kekuatan Material Komponen Arm Pada Excavator Hitachi 2500 Tipe Backhoe

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

BAB III LANDASAN TEORI

RANCANGAN POLA DAN ARAH PENGUPASAN LAPISAN TANAH PADA PENAMBANGAN NIKEL LATERITE DI PULAU GE.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Didalamnya terkandung kekayaan migas dan non-migas.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB V PEMBAHASAN. 785 TKPH Site vs TKPH Rating. Gambar 5.1. Grafik TKPH site vs TKPH rating HD-785

Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kajian Pengaruh Grade Resistance dan Rolling Resistance terhadap Produktivitas Pengangkutan Overburden di PT. Timah (Persero), Tbk Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung The Study of Grade Resistance and Rolling Resistance s Influence toward the Productivity of Overburden Carriage in PT. Timah (PERSERO), Tbk Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1 M. Fairuz Nafis, 2 Zaenal, 3 Dono Guntoro 1,2,3 Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 email: fairuznafis_08@yahoo.com Abstract. PT. Timah (Persero) Tbk is a State-Owned Enterprises (SOEs) engaged in the mining industry, especially in the mining of tin. PT Timah (Persero) Tbk has two types of mines based on the location of the mine is mine and offshore mine. Land mine done by making an open pit, while the offshore mining is done by using a suction dredger. Tin mined by PT Timah (Persero) Tbk is an alluvial tin or secondary tin. PT. Timah (Persero) Tbk has several sites one of which is Tambang Besar 1.42 Pemali. TB 1.42 Pemali executed by the contractor, PT. Putra Tongga Samudra under the direct supervision of PT Timah (Persero) Tbk. TB 1.42 Pemali has a target of stripping the cover or mud at 2.016.880 BCM per year and the production of tin at BCM with cassiterite levels of 40-65% and recovery of 47%. The overburden removal is done on the material in the form of packed mud covering 11,864 hectares at an elevation of -13 to -30 meters above sea level with a natural density of 2.23 gr/cc, and swell factor 0.72. Resettlement activities carried out by an excavator unit Komtsu PC-400 LC-7 (Indonesia) serving nine units Articulated Dump Truck Terex TA 400. The overburden is located at block of May 2016 based on the work plan Production target the removal of overburden by the work plan in 2016 amounted to 386,38 BCM per hour with 200 BCM per hour of shift I. Overburden production with the current state of 193,436 BCM per hour. Problems that occur in overburden removal activities are not achieving target production and the frequent occurrence of slip on a conveyance on road segments 10 and 11, thus inhibiting production. In an effort to increase production needed to do the engineering for slope and type. Engineering road freight carried on the slope aspect and type of road. Corelation coefficient of grade toward production of conveyance equipment is -0,9736. Corelation coefficient of road type toward production of conveyance equipment is -0,9926. Engineering types of roads is done by changing the type of road into the road with pavement soil and rock are well maintained (rolling resistace 2%), so that production increased by 11.32%. Engineering slope of the road is done at segment 10 into 6,69 o (11,72%) at first slope is 7,69 o (13,55%), so that production increased by 0,13%. Keywords: Production, Excavator Komtsu PC-400 LC-7, Articulated Dump Truck Terex TA 400, Density, Swell Factor, Slope and Type of Road Engineering, Corelation Coefficient Abstrak: PT. Timah (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri pertambangan khususnya pada kegiatan penambangan timah. PT Timah (Persero) Tbk memiliki dua jenis tambang berdasarkan lokasi penambangannya yaitu tambang darat dan tambang laut atau lepas pantai. Tambang darat dilakukan dengan pembuatan open pit, sedangkan tambang lepas pantai dilakukan dengan penghisapan menggunakan kapal keruk. Timah yang ditambang oleh PT. Timah (Persero) Tbk merupakan endapan timah alluvial atau timah sekunder. PT. Timah (Persero) Tbk memiliki beberapa site panambangan salah satunya Tambang Besar 1.42 Pemali. TB 1.42 Pemali dijalankan oleh pihak kontraktor yaitu PT. Putra Tongga Samudra di bawah pengawasan langsung oleh PT. Timah (Persero) Tbk. TB 1.42 Pemali memiliki target pengupasan tanah penutup atau lumpur sebesar 2.016.880 BCM per tahun dan produksi timah sebesar BCM dengan kadar kasiterit sebesar 40-65 % dan recovery 47 %.Pemindahan tanah penutup dilakukan pada material berupa lumpur tertekan seluas 11,864 Ha pada elevasi -13 sampai -30 mdpl dengan densitas alami 2,23 gr/cc, dan swell factor 0,74. Kegiatan pemindahan tanah penutup dilakukan oleh satu unit excavator Komtsu PC-400 LC-7 (Indonesia) yang melayani sembilan unit Articulated Dump Truck Terex TA 400. Tanah Penutup yang dipindahkan terletak pada blok Mei 2016 berdasarkan rencana kerja. Target produksi pemindahan tanah penutup berdasarkan rencana kerja tahun 2016 sebesar 386,38 BCM per jam dengan target produksi shift I sebesar 200 BCM per jam. Produksi tanah penutup dengan kondisi saat ini sebesar 193,436 BCM per jam. Permasalah yang terjadi pada kegiatan pemindahan tanah penutup adalah belum tercapainya 25

26 M. Fairuz Nafis, et al. terget produksi, sehingga menghambat produksi. Dalam upaya peningkatan produksi perlu dilakukannya rekayasa terhadap kemiringan dan jenis jalan. Rekayasa jalan angkut dilakukakan pada aspek kemiringan dan jenis jalan. Koefisien korelasi kemiringan terhadap produksi alat angkut sebesar -0,9736. Koefisien korelasi jenis jalan terhadap produksi alat angkut sebesar -0,9926. Rekayasa jenis jalan dilakukan dengan mengganti material jalan menjadi jalan dengan perkerasan tanah dan batu yang terpelihara dengan baik (tahanan gulir 2 %), sehingga produksi meningkat sebesar 11,32%. Rekayasa kemiringan jalan dilakukan pada segmen 10 diturunkan menjadi 6,69 o (11,72%) dari kemiringan semula 7,69 o (13,55%), sehingga produksi meningkat sebesar 0,13%. Kata Kunci: Produksi, Excavator Komtsu PC-400 LC-7, ADT Terex TA 400, Densitas, Swell Factor, Rekayasa Kimiringan, Jenis jalan, Koefisien Korelasi A. Pendahuluan Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu sektor ekonomi primer di Indonesia. Industri pertambangan juga merupakan industri yang memiliki karakteristik pada modal dan padat risiko. Padat modal tersebut diartikan dengan pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar di awal kegiatannya dengan mendapatkan keuntungan secara berkelanjutan untuk menggantikan modal tersebut sedikit demi sedikit hingga modal tergantikan dan mendapatkan keuntungan. Sedangkan padat risiko diartikan dengan kegiatan penambangan dilakukan dengan menekan biaya atau ongkos produksi hingga sekecil-kecilnya dan mendapatkan untung yang sebesar-besarnya, namun ongkos produksi yang ditekan tersebut tidak mengabaikan faktor keamanan. Perancanaan produksi merupakan salah satu kegiatan dari perencanaan tambang. Perencanaan produksi secara garis besar dapat digambarkan sebagai sekanario terbaik dalam kegiatan operasi produksi tambang yang bernilai ekonomis. Perencanaan produksi salah satunya berkaitan dengan tahanan kemiringan dan tahanan gulir yang diberikan oleh jalan angkut. Produktivitas alat yang dipengaruhi oleh tahanan jalan tersebut secara langsung dapat mempengaruhi produksi tambang. Kajian pengaruh tahanan kemiringan dan tahanan gulir pada alat angkut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas alat sehingga meningkatnya produksi tambang dan tercapainya target produksi. Maka dari itu dilakukannya kajian pengaruh tahanan kemiringan dan tahanan gulir pada alat angkut di Tambang Besar 1.42 Pemali PT Timah (Persero) Tbk, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui produktivitas dan produksi alat angkut terhadap jalan angkut yang telah tersedia. 2. Mengetahui dan mengkaji produktivitas dan produksi alat angkut terhadap jalan angkut yang telah dilakukan simulasi perubahan variabel material jalan malalui gradeability curve dan pemilihan skenario terbaik. 3. Mengetahui hubungan antara jenis jalan terhadap produksi alat angkut berdasarkan nilai koefisien korelasi. 4. Mengetahui dan mengkaji produktivitas dan produksi alat angkut terhadap jalan angkut yang telah dilakukan simulasi perubahan variabel kemiringan jalan malalui gradeability curve dan pemilihan skenario terbaik. 5. Mengetahui hubungan antara kemiringan jalan terhadap produksi alat angkut berdasarkan nilai koefisien korelasi. 6. Mengetahui persentase peningkatan nilai produksi alat angkut berdasarkan skenario terbaik pada simulasi perubahan jenis jalan. 7. Mengetahui persentase peningkatan nilai produksi alat angkut berdasarkan skenario terbaik pada simulasi perubahan kemiringan jalan. Volume 3, No.1, Tahun 2017

Kajian Pengaruh Grade Resistance dan Rolling Resistance terhadap... 27 B. Landasan Teori Produksi Alat Angkut Mekanisme kerja alat angkut terdiri dari beberapa gerakan, yaitu muat, pengangkutan, pencurahan, dan kembali kosong. Gerakan tersebut dapat dijadikan parameter perhitungan produksi pada alat angkut yang diukur sebagai waktu edar (cycle time). Waktu edar pada alat angkut dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: C a = t l + t h + t dp + t e... (1) Ca = Cycle time alat angkut (menit) tl = Loading time atau waktu pengisian muatan (menit) = Hauling time atau waktu angkut (menit) th tdp te = Dumping time atau waktu curah (menit) = Waktu kembali kosong (menit) Produksi alat angkut dapat dihitung setelah memperhitungkan nilai produktivitas alat per unit. Produktivitas alat angkut dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: P a1 = H m 60 E C a FF m n p SF... (2) a Pa1 = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/unit) Ea = Efisiensi kerja mekanis alat angkut (%) FFm = Faktor pengisian bucket alat muat (%) Hm = Kapasita bucket alat muat (LCM) SF = Faktor pengembangan (%) np = Banyak pemuatan Ca = Cycle time alat angkut (menit) Produksi alat angkut dapat dihitung dengan rumus berikut: P a = P a1 n a...(3) Pa = Produksi alat angkut (BCM/jam) Pa1 = Produktivitas alat angkut (BCM/jam/unit) = Jumlah alat angkut na Simulasi Gradeability Curve Gradeability curve merupakan kurva yang dimiliki oleh setiap alat angkut, dimana kurva tersebut dapat mengetahui kecepatan (travel speed) berdasarkan tahanan jalan dan berat alat. Tahanan jalan terdiri dari penjumlahan tahanan kemiringan dan tahanan gulir. Berat alat angkut didapatkan dari timbangan (payload) atau dapat dihitung menggunakan rumus berikut: W l = W e + (H m n FF ρ)...(4) Wl = Berat terisi (Ton) We = Berat kosong (Ton) Hm = Kapasitas bucket (LCM) n = Jumlah pengisian FF ρ = Fill Factor = Densitas (Ton/m3) Mengetahui kecepatan (travel speed) alat angkut melalui gradeaility curve dapat Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

28 M. Fairuz Nafis, et al. dilakukan dengan tahapan berikut: 1. Tarik dua garis vertikal pada bagian berat kendaraan. Garis tersebut menyatakan berat kendaraan dalam keadaan kosong (A1) dan terisi (A2). 2. Tentukan nilai tahanan total (B). Tahanan total terdiri dari penjumlahan tahanan gulir yang didapatkan dari jenis jalan dan tahanan kemiringan yang didapatkan dari konversi terhadap sudut kemiringan jalan. 3. Tarik garis horizontal dari titik perpotongan antara garis vertikal yang menyatakan berat kendaraan dan nilai total tahanan hingga menyentuh garis kurva rimpull (C). 4. Tarik garis vertikal ke bawah dari titik perpotongan garis kurva rimpull hingga menyentuh garis yang menyatakan kecepatan alat (D). Koefisien Korelasi dan Determinasi Volume 3, No.1, Tahun 2017 Gambar 1. Gradeability Curve Terex TA 400 Teknik menghitung koefisien korelasi dapat langsung menggunakan skor asli dari kedua variabel x dan y. Koefisien korelasi menggunakan teknik skor asli dapat dilakukan menggunakan rumus berikut: r = xy - ( x) ( y) [(N x 2 ) - ( x 2 )][(N y 2 ) - ( x 2 )]...(5) Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dan variabel terikat. Koefisien determinasi secara sederhana dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (r). Koefisien determinasi dapat dihitung menggunakan rumus berikut: r 2 = S t - S r...(6) S t r 2 = Koefisien determinasi St = Standar taksiran Sr = Pengujian persamaan

Kajian Pengaruh Grade Resistance dan Rolling Resistance terhadap... 29 C. Hasil penelitian Geometri Jalan Angkut Geometri jalan angkut hasil pemetaan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Geometri Jalan Angkut Segmen Jarak Datar (m) Kemiringan ( o ) Jarak Miring (m) Lebar (m) 1 80 2,83 80,14 23,32 2 83,5 6,35 84,04 17,98 3 100,3 2,22 100,41 16,00 4 76,4 4,67 76,68 16,75 5 118,47 2,66 118,67 13,15 6 105,4 2,85 105,53 12,80 7 14,74 8,36 14,90 17,75 8 138,02 0,86 138,05 19,79 9 129,5 0,20 129,50 19,12 10 122,8 7,69 123,91 16,73 11 81,44 5,69 81,90 12,90 12 97,83 1,27 97,86 13,42 1. Kondisi Material Material yang dipindahkan dari loading point (blok Mei 2016) ke disposal area berupa lumpur tertekan dengan densitas sebesar 2,238 gr/cc. Faktor pengembangan material sebesar 76,26% dan faktor pengisian material pada alat muat sebesar 104,785%. 2. Efisiensi Kerja Waktu kerja produktif dalam satu shift sebesar 48 menit. Total waktu hambatan rata-rata yang terjadi sebesar 115,51 menit. Efisiensi kerja didapatkan sebesar 75,94%. 3. Produksi Alat Angkut Kondisi Aktual Waktu edar alat angkut berdasarkan perhitungan menggunaan rumus (1) didapatkan sebesar 21,67 menit. Produktivitas alat angkut berdasarkan perhitungan menggunakan rumus (2) didapatkan sebesar 21,493 BCM/jam/unit. Produksi alat angkut berdasarkan perhitungan menggunakan rumus (3) didapatkan sebesar 193,436 BCM/jam. 4. Produksi Hasil Simulasi Gradeability Curve Berat kosong alat angkut berdasarkan spesifikasi alat sebesar 31,39 Ton. Berat terisi alat angkut berdasarkan perhitungan menggunakan rumus (4) didapatkan sebesar 61,41 Ton. Simulasi gradeability curve dilakukan pada kondisi aktual, perubahan kemiringan dan perubahan jenis jalan. Simulasi kondisi akual dilakukan untuk mendapatkan faktor koreksi produksi hasil simulasi perubahan kemiringan dan jenis jalan. Produksi hasil simulasi kondisi aktual didapatkan sebesar 269,733 BCM/jam, sehingga faktor koreksi produksi hasil simulasi sebesar 71,71%. Simulasi perubahan kemiringan jalan angkut dilakukan pada segmen 10, dengan kemiringan awal 7,69 o. Produksi hasil simulasi kemiringan jalan menggunakan gradeability curve dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Produktivitas dan Produksi Alat Angkut Hasil Simulasi Perubahan Kemiringan Jalan Kondisi Waktu Edar Produktivitas Produksi (menit) (BCM/jam) (BCM/jam) Simulasi 1 (Kemiringan 7,69 o ) 15,54 29,970 269,733 Simulasi 2 (Kemiringan 6,69 o ) 15,52 30,009 270,081 Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

30 M. Fairuz Nafis, et al. Simulasi 3 (Kemiringan 5,69 o- ) 15,57 29,913 269,213 Simulasi 4 (Kemiringan 4,69 o- ) 15,78 29,514 268,868 Simulasi perubahan jenis jalan angkut dilakukan pada seluruh segmen jalan. Simulasi dilakukan terhadap jalan dengan tahanan gulir sebesar 2%, 3% dan 8%. Produksi hasil simulasi jenis jalan menggunakan gradeability curve dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Produktivitas dan Produksi Alat Angkut Hasil Simulasi Perubahan Jenis Jalan Kondisi Waktu Edar Produktivitas Produksi (menit) (BCM/jam) (BCM/jam) Simulasi 5 (RR 8%) 17,13 27,189 244,697 Simulasi 6 (RR 3%) 14,73 31,618 284,566 Simulasi 7 (RR 2%) 13,96 33,362 300,262 5. Hubungan Tahanan Kemiringan terhadap Produksi Hubungan tahanan kemiringan terhadap produksi dihitung secara statistik menggunakan persamaan regresi linear sederhana. Perhitungan menggunakan regresi linear sederhana dilakukan berdasarkan penilaian data kemiringan terhadap produksi yang cenderung membentuk garis lurus (linear) (Tabel 4). Tabel 4. Produksi Alat Angkut Hasil Simulasi Perubahan Kemiringan Jalan Kondisi Produksi Simulasi Produksi Real (BCM/jam) (BCM/jam) Simulasi 2 (Kemiringan 6,69 o ) 271,832 194,942 Simulasi 1 (Kemiringan 7,69 o ) 269,733 193,437 Simulasi 3 (Kemiringan 8,69 o- ) 268,868 192,817 Simulasi 4 (Kemiringan 9,69 o- ) 267,666 191,955. Gambar 2. Grafik Hubungan Kemiringan Jalan terhadap Produksi Alat Angkut Hubungan tahanan kemiringan terhadap produksi dinyatakan dengan persamaan y = 197,66 0,3268α dengan koefisien korelasi sebesar -0,9736. 6. Hubungan Tahanan Gulir terhadap Produksi Hubungan tahanan gulir terhadap produksi dihitung secara statistik menggunakan persamaan regresi linear sederhana Perhitungan menggunakan regresi linear sederhana dilakukan berdasarkan penilaian data tahanan gulir terhadap produksi yang cenderung membentuk garis lurus (linear) (Tabel 5). Volume 3, No.1, Tahun 2017

Kajian Pengaruh Grade Resistance dan Rolling Resistance terhadap... 31 Tabel 5. Produksi Alat Angkut Hasil Simulasi Perubahan Jenis Jalan. Kondisi Waktu Edar Produktivitas Produksi (menit) (BCM/jam) (BCM/jam) Simulasi 5 (RR 8%) 17,13 27,189 244,697 Simulasi 6 (RR 3%) 14,73 31,618 284,566 Simulasi 7 (RR 2%) 13,96 33,362 300,262 Gambar 3. Grafik Hubungan Tahanan Gulir terhadap Produksi Alat Angkut Hubungan tahanan kemiringan terhadap produksi dinyatakan dengan persamaan y = 225,78 (6,3436RR), dengan koefisien korelasi sebesar -0,9926. D. Kesimpulan dan Saran 1. Produktivitas alat angkut sebesar 21,493 BCM/jam/unit dan produksi sebesar 193,437 BCM per jam terhadap jalan angkut yang telah tersedia. 2. Produksi alat angkut terhadap jalan angkut yang telah dilakukan rekayasa jenis jalan adalah 215,330 BCM per jam untuk jenis jalan perkerasan tanah dan batu terpelihara baik (RR 2%), 204,074 BCM per jam untuk jenis jalan tanah urug kering pemadatan sederhana (RR 3%) dan 173,482 BCM per jam untuk jenis jalan tanah urug lunak penetrasi 4 inch (RR 8%). Skenario terbaik yang dipilih adalah dengan melakukan perubahan pada jenis jalan di seluruh segmen menjadi jenis jalan perkerasan tanah dan batu terpelihara baik (RR 2%). 3. Hubungan antara tahanan gulir terhadap produksi adalah berbanding terbalik dalam kategori sangat kuat atau sempurna, dimana semakin besar tahanan gulir yang diberikan jalan, maka semakin kecil produksi yang dihasilkan. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien korelasi sebesar -0,9926. 4. Produksi alat angkut terhadap jalan angkut yang telah dilakukan rekayasa kemiringan jalan pada segmen jalan 10 adalah 194,942 BCM per jam untuk kemiringan 6,69 o (11,72%), 193,437 BCM per jam untuk kemiringan 7,69 o (13,50%), 192,817 BCM per jam untuk kemiringan 8,69 o (15,28%) dan 191,955 BCM per jam untuk kemiringan 9,69 o (17,08%). Skenario terbaik yang dipilih adalah dengan melakukan perubahan pada kemiringan jalan di segmen 10 menjadi 6,69 o (11,72%). 5. Hubungan antara tahanan kemiringan terhadap produksi adalah berbanding terbalik dalam kategori sangat kuat atau sempurna, dimana semakin besar tahanan Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2016-2017

32 M. Fairuz Nafis, et al. kemiringan yang diberikan jalan, maka semakin kecil produksi yang dihasilkan. Hubungan tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien korelasi sebesar -0,9736. 6. Peningkatan produksi alat angkut berdasarkan skenario terbaik perubahan jenis jalan adalah sebesar 11,32% dari nilai produksi sebenarnya pada kondisi lapangan. 7. Peningkatan produksi alat angkut berdasarkan skenario terbaik perubahan kemiringan jalan adalah sebesar 0,13 % dari nilai produksi sebenarnya pada kondisi lapangan. Daftar Pustaka Anonim (a), 2007, Komatsu Hand Book Specification Edition 28, Komatsu, Inc : USA Anonim (b), 2010, Terex Hand Book Specification Edition 9, Terex,Equipment Ltd : USA Anonim (c), 2015, Laporan Kajian Teknis TB 1.42 Pemali, PT Timah (Persero) Tbk : Pemali Arora, K. R., 19 Soil Mechanic and Foundation Engineering, Engineering Collage : Kota Praj Astawa Rai Made, DR. Ir, Mekanika Batuan, Laboratorium Geoteknik, Institut Teknologi Bandung, 1988 Calvin, J. Konya dan Walter, Edward. J, 1990, Surface Blast Design, Prentice Hall : New Jersey Mangga, S. Adi dan Djamal, B, 1994, Peta Geologi Regional Lembar Bangka Utara Sumatera Skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi : Bandung Peurifoy, R.L., 1956, Construction Planning, Equipment and Methodes, Second Edition, Mc Graw Hill Kogashuka,Ltd : Tokyo, Singapura,Sydney Pileider, E.F., 1956, Surface Mining First Edition, The American Instituteog Mining, Metallurgical, and Petroleum Enggineers, Inc Prodjosumarto, Partanto, 1993, Pemindahan Tanah Mekanis, Institut Teknologi Bandung : Bandung Sudjana, 2000, Metode Statistik Edisi ke-6, Tarsito Susetyo, Budi, 2009, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, Revika Aditama : Bandung Tenriajeng, Andi Tenrisuki, 198, Pemindahan Tanah Mekanis, Penerbit : Gunadarma W. Martin, James, 1982, Surface Mining Equipment, Martin Consultant, Inc : Colorado Volume 3, No.1, Tahun 2017