PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA SMKN 2 MALANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Ramli Nugroho Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

BAB III METODE PENELITIAN

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPASISWA KELAS VII

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V DI SD NEGERI CIBOGO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 2 PANGENJURUTENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA Rizki Amalia Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Nana Djumhana dan Oong Komar 1 Abstrak: Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus. Data penelitian ini dikumpulkan melalui instrument tes, pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari siklus pertama sebesar 47,75 ke siklus kedua 72,25. Jadi dengan menggunakan metode ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibidang IPA. Kata kunci: Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing, Hasil belajar Abstract: The Implementation of Cooperative Learning Model Snowball Throwing Type. The aim of this research is to increase students science learning achievement. The research used Classroom Action Research (CAR) in two cycles. Data was collected by test instrument, a report of observations, interview and documentation. The result showed that there was an increase of student science achievement score of the first cycle 47,75 to the second cycle 72,25. So by using this method will increase student science learning achievement. Keyword : Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing, Approach 1 Penulis Penanggung Jawab 1

Rizki Amalia. Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA PENDAHULUAN Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar merupakan salah satu program pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (Depdiknas 2006). Terdapat beberapa hal yang menyebabkan tidak tuntasnya proses belajar, khususnya pada pelajaran IPA materi Energi Panas dan Sifatnya antara lain : 1. Kurang aktifnya siswa mengikuti pelajaran, karena siswa kurang tertarik pada cara penyajian materi yang banyak berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah. 2. Kurangnya kesempatan berinteraksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dalam pembelajaran guru banyak memberikan penjelasan. 3. Kurangnya motivasi siswa dalam menyampaikan gagasan, karena guru kurang memberi penguatan kepada siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya. 4. Informasi yang disampaikan guru saat pembelajaran terlalu cepat sehingga siswa kurang bisa memaknai dan memahami. 5. Kurangnya waktu yang diberikan kepada siswa untuk berinteraksi dengan media / sumber belajar / alat peraga. Pembelajaran IPA seperti ini dianggap kurang mengeksplorasi wawasan, sikap, tidak menarik, membuat siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep karena kurangnya keterlibatan siswa secara aktif mencobakan atau meneliti suatu rancangan percobaan dan menarik kesimpulan dan apa yang telah dicobakan tersebut. Hal ini terlihat dari hasil ulangan tengah semester 2 pada pelajaran IPA di kelas IV MI Futuuhiyah yang berjumlah 20 siswa hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM. Adapun nilai KKM di Sekolah MI Futuuhiyah adalah 70 Jika di prosentasekan siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 30 %, sedangkan 70% siswa lainnya mendapatkan nilai dibawah KKM, dengan rata-rata nilai 53,23. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini berkaitan dengan berbagai temuan penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa fakta-fakta, prinsip, dan konsep IPA seringkali berumur pendek, karena dominasi peran guru sebagai satu-satunya komunikator. Oleh karena itu, tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran IPA di sekolah secara operasional adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap ilmiah bagi dirinya sendiri. Dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam proses pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing mengarahkan siswa belajar dengan mengembangkan mindson activities (keterampilan intelektual) dan hands-on activities (keterampilan manual), learning by doing (belajar sambil berbuat). Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar 2

bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya atau kepada kelompok yang lain untuk dijawab. Menurut Bayor ( 2010 ) Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru disini hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai materi pembelajaran dan selanjutnya memberikan arahan dan penertiban terhadap jalannya pembelajaran. Menurut Saminanto (2010 :37) Metode Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga metode pembelajaran gelundungan bola salju. Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin dalam Is Joni (2009 : 13) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara bersama-sama bekerjasama sehingga siswa lebih semangat dalam belajar. Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kontekstual (CTL). Dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran siswa Ilmu Pengetahuan Alam, model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan keterampilan proses. Hal ini dapat terlihat dari proses pembelajaran dengan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, menggunakan lima komponen dasar penerapan pembelajaran yaitu : belajar kelompok (Cooperative Learning), membangun konsep (constructivism), menyelidiki(investigation), menemukan sendiri (inquiry), bertanya(questioning), dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Menurut Suprijono ( 2009 : 128 ) dan Saminanto ( 2010 : 37 ), langkah - langkah pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan Kompetensi dasar yang ingin dicapai. 2. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. 3. Masing-masing ketua kelompok kembali kepada kelompoknya, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman- temannya. 4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan oleh ketua kelompok. 5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari siswa ke siswa yang lainnya selama kurang lebih 5 menit. 6. Setelah siswa dapat satu bola kertas (snowball) mendapat satu pertanyaan maka siswa tersebut harus menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian. 7. Guru memberikan Kesimpulan/Evaluasi. 8. Penutup. Untuk melaksanakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Snowball Throwing guru harus melakukan beberapa persiapan. Langkah atau persiapannya adalah; 3

Rizki Amalia. Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA 1. Guru menyiapkan pertanyaan - pertanyaan minimal 25 pertanyaan singkat, lebih banyak lebih baik. 2. Guru melemparkan bola kecil dari karet atau kain yang akan digunakan sebagai alat lempar. 3. Guru menerangkan cara bermain Snowball Throwing kepada siswa. Aturan atau cara bermain Snowball Throwing adalah sebagai berikut: 1. Guru melemparkan bola secara acak kepada salah satu siswa. 2. Siswa yang mendapatkan bola melemparkannya lagi kepada siswa yang lain, boleh acak atau secara sengaja. 3. Siswa yang mendapatkan bola dari temannya melemparkannya kembali kepada siswa yang lain. 4. Siswa yang ketiga atau yang terakhir, berkewajiban untuk melakukan kegiatan IPA tentang energi panas yang telah disiapkan oleh guru atau siswa. 5. Mengulangi terus metode diatas sampai soal yang di sediakan habis. 6. Guru memberikan penguatan dan mengevaluasi kegiatan tersebut. 7. Guru memberikan reward bagi siswa yang benar dalam menjawab soal dan kelompok yang banyak menjawab. Metode Cooperative Learning tipe Snowball Throwing mempunyai beberapa kelebihan yang semuanya melibatkan dan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran. Kelebihannya adalah : 1. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain. 2. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberikan kesempatan untuk membuat soal atau pertanyaan dan diberikan kepada siswa lain. 3. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa. 4. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. 5. Pembelajaran menjadi lebih efektif. 6. Tercapainya tiga aspek belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor dengan baik. Disamping terdapat kelebihan tentu saja ada kelemahannya atau kurangan yaitu : 1. Sangat tergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan. 2. Ketua kelompok tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota yang lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran. 3. Dalam pelaksanaannya ada peluang timbul pertanyaan yang sama antar satu kelompok dengan kelompok lain. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Menurut (Suhardjono, dalam Arikunto dkk, 2009: 58) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan 4

memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2009: 16) yang menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) yang tersaji dalam bagan berikut ini. Gambar 3.1 ; Model PTK Kemmis & Taggart (1992) Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas yang beralamat di Jl. Cilengsar No.10 Kp. Babakan Sirnasari Rt 02/14 Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, tahun akademik 2012/2013 dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 12 orang perempuan dan 8 orang laki-laki. Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi dan Identifikasi Masalah 2. Kegiatan Pra Tindakan Siklus I dan Siklus II dengan kegiatan yang dilakukan meliputi : 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Pengamatan 4. Tahap Refleksi 5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentuk tes tertulis, RPP, LKS dan lembar observasi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumeninstrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Awal Penelitian ( Pra Siklus) Dalam penelitian ini Langkah pertama sebelum siklus dilakukan peneliti melakukan observasi dikelas dan wawancara bersama guru kelas IV tentang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selama ini. Peneliti menemukan masalah dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA yang kurang optimal dan belum mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan serta masih terlihatnya siswa jenuh dengan pembelajaran yang monoton. Berdasarkan hasil observasi, peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi prioritas masalah dari sejumlah masalah yang selama ini selalu menjadi obsesi guru, yaitu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran IPA yang berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Dengan 5

Rizki Amalia. Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA mendiskusikan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas IV MI Futuuhiyah, serta pemilihan topik yang akan digunakan dalam penelitian yaitu materi Energi Panas dan Sifatnya dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti menyusun terlebih dahulu proses tindakan siklus I yang dimulai dengan urutan sebagai berikut: a. Perencanaan Rencana tindakan pembelajaran pada siklus I dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan No A Langkah model Snowball Throwing Cooperative learning (Belajar kelompok) Tabel 4.1 Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, Gambaran umum rencana tindakan pembelajaran Siklus I dideskripsikan pada tabel 4.1. berikut ini: Jenis Tindakan Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) anggota. B C D Investigation dan inquiry (penyelidikan dan menemukan) Questioning (membuat pertanyaan /bertanya) Constructivism (membangun/ berbuat) Mendeskripsikan Energi panas dan sifatnya dengan siswa mengamati media (bahan-bahan percobaan tentang sifat energi panas yaitu proses perpindahan panas melalui konduksi, konveksi dan radiasi) yang telah disediakan guru/ peneliti yang akan di demonstrasikan oleh guru/peneliti dan sebagai arahan kepada siswa dalam mengerjakan LKS serta pernyataan terhadap tugas tersebut. Menyusun pertanyaan dan menjawab tentang materi energi panas dan sifatnya, sesuai dengan hasil prediction, observe (prediksi dan pengamatan) siswa, untuk dijelaskan dalam bentuk pertanyaan yang mengarah kepada LKS, dan dilemparkan kepada kelompok lain. Melempar kertas yang sudah dibentuk menyerupai bola (Snowball Trowing) yang berisi pertanyaan kepada kelompok lain, satu siswa mendapat satu pertanyaan / bola. Siswa menjawab pertanyaan, dari pertanyaan yang dikemukakan temannya tentang Energi panas dan sifatnya. 6

Dalam rangka pengumpulan data maka disusun intrumen tes tertulis pembelajaran IPA tentang Energi Panas dan Sifatnya yang terdiri dari enam (6) indikator dan sepuluh (10) uraian. Selain itu, dalam penelitian ini disusun lembar observasi terbuka guru dan siswa untuk mengamati aktivitas belajar guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, juga lembar observasi sikap siswa tertutup untuk melihat sikap dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan sebagai refleksi pada pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I dilakukan melalui dua pertemuan yang terdiri dari satu pertemuan pembelajaran dan satu pertemuan untuk tes siklus. Pembelajaran siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 April 2013. Tindakan pembelajaran pada siklus I berisi kegiatan pembelajaran sub pokok bahasan Energi Panas dan Sifatnya dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing yang terdiri dari lima langkah yaitu Cooperative learning, Investigation, Inquiry, Questioning dan Constructivism (pengelompokkan, penyelidikan dan penemuan serta membuat pertanyaan dan jawaban untuk dibentuk bola dan dilemparkan). Kegiatan pembelajaran tersebut meliputi aktivitas guru dan siswa. 1) Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, peneliti sebagai guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu bahwa topik pelajaran IPA yang akan dipelajari adalah tentang Energi Panas dan sifatnya. Guru menyampaikan cakupan materi tentang Energi panas dan sifatnya yang terdapat di lingkungan sekitar, dan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai yaitu mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar dan sifat-sifatnya. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan materi pra syarat tentang Sumber Energi dan macam-macam energi yang berada di sekitar serta manfaatnya. Siswa memprediksi masalahmasalah yang terkait dengan materi yang akan dibahas dengan mendengarkan dan memperhatikan ke depan. Siswa menyimak aperepsi guru dengan baik. 2) Pengarahan Pada kegiatan Pengarahan, Guru menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu model Cooperative learning tipe Snowball Trowing. Guru menjelaskan tahapan tahapan model Snowball Trowing dengan cara Cooperative learning Guru membentuk kelompok menjadi 4 kelompok, masing-masing 5 (lima) orang anggota, Siswa mencari temannya untuk dijadikan kelompok (suasana kelas gaduh), setelah siswa membentuk kelompok, lalu guru memanggil masingmasing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan 7

Rizki Amalia. Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA tentang materi Energi Panas dan sifatnya untuk dijelaskan kembali kepada anggota kelompoknya, masing-masing ketua kelompok maju ke depan dan menyimak penjelasan guru tentang materi energi panas dan sifatnya yang ada di lingkungan sekitar. Ketua kelompok kembali kepada kelompoknya masing-masing untuk melakukan Cooperative learning bersama kelompoknya dengan menjelaskan materi energi panas yang disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan Inquiry dan investigasi siswa (Observe) mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru/peneliti sebagai arahan dalam melakukan kegiatan yang terdapat dalam LKS yang dilemparkan oleh guru kepada masing-masing kelompok siswa secara acak untuk dikerjakan. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu melakukan Investigasi dan Inquiry tentang Energi Panas dan sifatnya yang terdapat di lingkungan sekitar. Masingmasing kelompok berusaha menangkap bola kertas (snowball), kemudian mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru didalam LKS, dengan mengamati media yang telah disediakan oleh guru, siswa berdiskusi bersama teman-temannya selama 15 menit. setiap kelompok yang mendapatkan kertas tugas untuk mendeskripsikan dan mendemonstrasikan sesuai Lembar Kegiatan Siswa (LKS). 3) Penerapan Dalam kegiatan penerapan, siswa membuat pertanyaan (Questioning), Guru meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan pertanyaanpertanyaan tentang sifat dan perpindahan energi panas serta manfaatnya (minimal 5 pertanyaan). Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bentuk bola dan dilemparkan dari kelompok siswa kepada kelompok siswa yang lainnya, setelah siswa dapat satu bola kertas (snowball) mendapat satu pertanyaan maka siswa tersebut harus menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut lalu siswa berikutnya menyusun pertanyaan tentang energi panas dan sifatnya, lalu dilemparkannya lagi kepada kelompok lain, siswa melakukan kegiatan tersebut secara bergantian. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat pertanyaan agar tidak sama dengan kelompok yang lain, guru hanya menginformasikan jika kalimat pertanyaan tersebut sama, masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan yang diperoleh dari bola kertas (snowball) tadi. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran model Cooperative learning tipe Snowball throwing, selama kurang lebih sepuluh menit, guru mengobservasi kegiatan siswa. Kemudian salah seorang siswa perwakilan dari 8

masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil kegiatannya, siswa yang lain diminta untuk memberikan tanggapan. 4) Penutup Pada kegiatan penutup dilakukan oleh guru dengan memfasilitasi siswa secara kelompok untuk mempresentasikan hasil observasi di kelas, serta kelompok lain memberikan tanggapan, sehingga diperoleh kesimpulan dari permasalahan yang sedang dibahas, kemudian guru menegaskan laporan hasil unjuk kerja pada LKS melalui tanya jawab. Guru memberi penghargaan bagi kelompok yang memberikan tanggapan dan jawaban yang paling memuaskan. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru dan siswa melakukan evaluasi dengan mengajak seluruh siswa untuk merenungkan kembali, bertanya, selanjutnya meminta saran dan masukan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang sumber energi panas, manfaat dan sifat-sifatnya. 1. Perencanaan Tindakan Pembelajaran Rencana tindakan pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah dirancang sesuai dengan langkah model Cooperative learning tipe Snowball Throwing. Rencana tindakan yang dianggap berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I, mengacu kepada lima komponen pembelajaran dimana guru mengawali pembelajaran dengan membentuk kelompok (cooperative learning) dan setiap kelompok di tuntut untuk melakukan (investigation dan inquiry) penyelidikan dan menemukan permasalahan yang dihadapi dengan merumuskan sebuah pertanyaan (Questioning) yang ditulis pada selembar kertas yang di bentuk (Construktivism) menyerupai bola dan dilempar ke kelompok lain, kemudian kelompok lain memberikan jawaban baik berupa tulisan maupun lisan. 2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Dalam merumuskan sebuah pertanyaan (Questioning) yang ditulis pada selembar kertas yang di bentuk (Construktivism) menyerupai bola dan dilempar ke kelompok lain. Hasilnya sebagian besar siswa antusias melakukan kegiatan tersebut. Hal ini senada dengan pendapat para ahli bahwa manfaat pertanyaan yang disusun siswa bagi guru adalah untuk mengetahui sejauh mana rasa ingin tahu dan yang sudah diketahui siswa, memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru dan melatih siswa berfikir kritis (Nurhadi, 2002) suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan berguna untuk menggali informasi siswa dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu, memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan, dan membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu (Sanjaya, 2008:120). 3. Hasil Belajar Siswa Pada pelaksanaan siklus I masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan masih 9

Rizki Amalia. Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPA bingung dengan diterapkannya model snowball throwing dalam pembelajaran terutama dalam melakukan (investigation dan inquiry) penyelidikan dan menemukan permasalahan yang dihadapi, Hal ini dikarenakan baru pertama kalinya siswa melakukan percobaan sehingga mereka masih kesulitan dalam membaca petunjuk pada LKS, kurang bisa bekerjasama (cooperative learning ) dengan teman sekelompoknya supaya percobaan berjalan dengan baik. Namun demikian, siswa terlihat senang dalam pembelajaran. 1. Perencanaan Tindakan Pembelajaran Rencana tindakan yang dianggap berhasil dan dapat memberikan konstribusi dalam pembelajaran pada siklus II, yaitu: 1) Guru menggunakan metode demonstrasi untuk menyampaikan materi tentang sifat energy panas dan proses perpindahannya melalui konduksi, konveksi dan radiasi), dan memfasilitasi siswa melalui Cooperative learning (diskusi kelompok) untuk mendiskusikan hasil pengamatan Investigasi dan Inquiry (menemukan) pada saat guru melakukan demonstrasi untuk mencari informasi tentang sifat energi panas dan proses perpindahannya (konduksi, konveksi dan radiasi). 2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar rata-rata siswa setelah tindakan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II. Terbukti pada saat tindakan pembelajaran siklus I data menunjukan bahwa hasil belajar siswa termasuk kriteria cukup dengan perolehan nilai ratarata hasil belajar sebesar 46,65 dan kriteria cukup. Pada siklus II mengalami peningkatan nilai ratarata yang cukup besar, sebesar 25,6 poin, data perolehan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 72,25 dengan kriteria hasil belajar siswa tinggi. Prosentase jumlah siswa pada batas dan di atas KKM juga meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada Siklus I prosentase jumlah siswa pada batas dan di atas KKM sebesar 35%. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 45%, data prosentase jumlah siswa pada batas dan di atas KKM pada siklus II sebesar 80%. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai Penerapan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV MI Futuuhiyah Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dalam pembelajaran IPA tentang Materi Energi Panas dan Sifatnya dapat disimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan yang terdiri dari lima komponen yaitu Cooperative learning, Investigation, Inquiry, Questioning dan Constructivism (pengelompokkan, penyelidikan dan penemuan serta membuat pertanyaan dan jawaban untuk dibentuk bola dan dilemparkan). Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, serta lembar observasi sikap dan kinerja siswa. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan 10

konstruktivisme mencakup lima komponen yaitu: 1)Cooperative Learning (belajar kelompok) membiasakan siswa untuk bekerjasama dan berdiskusi menyelesaikan masalah. 2) pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat faktafakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry) dan, menyelidiki (Investigation) sehingga menemukan konsep sendiri. 3) pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. 4) pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui membangun konsep (constructivism). 3. Terdapat peningkatan (Aspek Kognitif) hasil belajar siswa Kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas Kabupaten Cianjur dari siklus I dan siklus II sebesar 17,5. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 57,5 dan pada siklus II sebesar 75 Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV MI Futuuhiyah pada mata pelajaran IPA tentang Energi Panas dan Sifatnya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing. 4. Kendala yang muncul dalam pelaksanaan proses pembelajaran model Cooperative Learning tipe Snowball Throwing, berdasarkan wawancara yang dilakukan pada siswa yaitu diperoleh data dari 20 siswa masih ada 5 siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat dan menjawab pertanyaan (Questioning), karena menuntut siswa siap, cepat tanggap, dan kreatif untuk mencari pertanyaan yang tidak sama dengan temannya, sedangkan siswa yang lain tidak mengalami kendala yang berarti. 5. Terdapat peningkatan hasil penilaian sikap siswa (Aspek Afektif) dan hasil Unjuk kerja/kinerja siswa (Aspek Psikomotorik) kelas IV MI Futuuhiyah Cipanas Kabupaten Cianjur dari siklus I dari siklus II dengan kategori cukup menjadi baik. RUJUKAN Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research-CAR). Jakarta : PT Bumi Aksara. Depdiknas. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas Joni, Is. (2009). Model-model Pembelajaran.Bandung: Rosada Saminanto. (2010). Dalam Krisna. 2012. Model Pembelajaran Snowball Throwing. [online] tersedia http://dataseverku.blogspot.com/201 2/02/model-pembelajaran-snowballthrowing.html. [4/4/2013]. Suprijono. (2009) Cooperative Learning. Surabaya : PSMS UNESA. 11