PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didik sekaligus sebagai sumber daya manusia yang sangat potensial dalam. memberikan pelatihan dan pembaharuan metode pembelajaran.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata I ( S1 ) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

ABSTRAK. Kata kunci : Metode pembelajaran tutor sebaya meningkatkan hasil belajar siswa.

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

BAB I PENDAHULUAN. cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 2003:10).

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pendidikan Akuntansi

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 BANTENGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

SULISTYANI AGUSTINA A

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MACROMEDIA FLASH

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA. HIDAYATUSSIBYAN NW

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang. Hal ini berarti juga bahwa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI METODE OUTDOOR STUDY PADA SISWA KELAS IV DI MI AL ISLAM SURUPAN NGUNTORONADI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

A ABSTRAK

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210 080 015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 Farida, A 210080015, Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012, 82 halaman. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bahwa metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dan meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi melalui metode Numbered Heads Together. Penelitian menggunakan jenis Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dimana masing masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi tindakan. Obyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu peningkatan hasil belajar siswa melalui metode Numbered Heads Together pada siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun ajaran 2011/2012. Hal ini didukung oleh fakta fakta sebagai berikut: Hasil belajar pra siklus siswa yang belum tuntas 31 (86,1%), yang tuntas 5 (13,8%) setelah tindakan siklus I siswa yang belum tuntas menjadi 22 siswa (61,1%) dan siswa yang tuntas 14 siswa ( 38,8%). Setelah tindakan siklus II siswa yang belum tuntas menjadi 7 siswa ( 19,4% ) dan yang tuntas menjadi 29 siswa (80,5%). Kata kunci : Metode Numbered Heads Together, Hasil Belajar Siswa

PENDAHULUAN Pendidikan memegang peran sangat penting guna mengisi pembangunan bangsa karena melalui pendidikan, manusia sebagai obyek didk sekaligus sebagai sumber daya manusia yang sangat potensial dalam melanjutkan membangun bangsa. Oleh karena itu, perlu diupayakan peningkatan sumber daya manusia dengan menyempurnakan kurikulum, memberikan pelatihan dan pembaharuan metode pembelajaran. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) pasal 1 ayat 1 berbunyi: Pendidikan adalah usaha sabar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh semua informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian, siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih, dan mengelola informasi supaya mampu bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran sistematis, logis, kreatif dan kemampuan bekerja sama. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dimana siswa belajar dan diberikan pengetahuan tentang bermacam-macam mata pelajaran yang akan dipelajari, diujikan dan diberikan penilaian hasil belajarnya akan dipaparkan dalam buku rapot, yang biasanya dinyatakan dalam huruf atau angka. Dan hasil belajar itu juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang bermutu yaitu pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik. Siswa dikatakan telah belajar jika ada perubahan pada tingkah laku dalam dirinya. Perubahan yang dikehendaki untuk hasil belajar mencakup tiga aspek tersebut yaitu aspek kognitif berkenaan dengan pengetahuan baru, aspek afektif berkenaan dengan pengembangan sikap dan minat baru, aspek psikomotorik berkenaan dengan penyempurnaan kemampuan yang dimiliki. Karena dari tiga aspek tersebut dikenal dalam pendidikan sebagai indikator keberhasilan belajar siswa. 1

Akuntansi merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Pelaksanaan pelajaran akuntansi dalam pendidikan diberikan mulai dari Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan hingga pperguruan tinggi. Akuntansi diajarkan tidak hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung didalam ilmu akuntansi itu sendiri tetapi akuntansi diajarkan pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui atau memahami masuk atau keluarnya uang dalam suatu perusahaan. Dalam pembelajaran akuntansi dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran yang pasif akan menghambat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam memahami suatu konsep. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran akuntansi siswa dituntut benar-benar aktif sehingga daya ingat siswa tentang apa yang telah dipelajari akan lebih baik. Kesiapan belajar merupakan pendukung keberhasilan belajar siswa. Kesiapan belajar adalah kondisi yang mendahului kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Kesiapan belajar terhadap apa yang akan diajarkan guru pada pertemuan nantinya dapat berdampak pada hasil belajar siswa. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu keaktifan siswa waktu dikelas. Kegagalan dan keberhasilan sangat bergantung pada siswa karena setiap siswa mempunyai karakter dan sifat yang berbeda antara satu dengan yang lain. Semakin aktif siswa dalam proses belajar mengajar, baik mandiri maupun disekolah maka semakin baik pula tercapainya hasil belajarnya begitu pula sebaliknya. Menurut Arikunto (2003:4) menyebutkan beberapa karakter siswa dalam pembelajaran sebagai berikut: 1) semangat belajar rendah, 2) mencari jalan pintas, 3) tidak tahu belajar untuk apa, 4) pasif dan acuh. Untuk mengantisipasi karakteristik siswa yang demikian disarankan pula bagi seorang guru untuk menerapkan suatu strategi pembelajaran yang: 1) memiliki variasi, 2) memberikan kesibukan yang menarik, 3) bersifat terbuka, 4) memberikan layanan yang simpatik. Kurangnya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran dikelas juga dapat menyebabkan rendahnya keinginan siswa untuk mengikuti pelajaran. Pola pengajaran pada mata pelajaran akuntansi tingkat SMA atau SMK yang dilakukan oleh kebanyakan sekolah cenderung menggunakan metode ceramah. Pembelajarannya cenderung didominasi oleh guru, sehingga proses pembelajaran berjalan satu arah saja. Sehingga siswa merasa jenuh dan kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran karena tidak ada motivasi untuk memahami materi 2

apa yang diberikan oleh guru. Guru juga kurang menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar, sehingga siswa sulit memahami materi yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat pada observasi proses pembelajaran yang dilakukan guru akuntansi dari 36 siswa kelas X Ak 2 sebagai berikut: Kondisi Awal Nilai Observasi Pra Siklus Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) 0-40 3 8,33% 41-50 4 11,11% 51-60 12 33,33% 61-70 12 33,33% 71-80 5 13,8% 81-90 0 0 91-100 0 0 Jumlah 36 Siswa 100% Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai siswa yang sudah memenuhi KKM ( 73) sejumlah 5 siswa dengan presentase 13,8%. Dengan melihat permasalahan diatas, maka seorang guru dapat menerapkan metode Numbered Heads Together dalam proses pembelajaran. Karena dengan metode ini tidak hanya guru yang aktif, tetapi siswa juga ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini merupakan salah satu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor yang diberikan kepada siswa (lif.sofan,m,pd dkk, 2011:59). Penelitian ini mempunyai perumusan masalahnya yaitu Apakah metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas X Ak 2 di SMK Negeri 1 Banyudono?. Penelitian ini juga mempunyai tujuan yaitu 1) untuk mengetahui bahwa metode Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, 2) meningkatkan pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi melalui metode Numbered Heads Together. LANDASAN TEORI Menurut Rosyan, dkk (1994:4) proses pembelajaran merupakan suatu interaksi antara peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuan. Sehingga dalam proses 3

pembelajaran harus ada interaksi yang baik dan kerjasama antara guru dan siswa sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai kondisi pembelajaran yang efektif sedikitnya ada 5 jenis yaitu: 1) melibatkan siswa secara efektif, 2) menarik minat dan perhatian siswa, 3) membangkitkan siswa secara efektif, 4) prinsip individualitas, 5) peragaan dalam pembelajaran. Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Pada waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol dan mengenal orang-orang disekelilingnya. Ketika manusia menginjak masa anak-anak dan remaja, sejumlah sikap, nilai dan keterampilan berinteraksi sosial dicapai sebagai kompetensi. Pada saat dewasa, individu diharapkan telah mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu dan keterampilan-keterampilan fungsional lainnya, seperti mengendarai mobil, berwiraswasta, dan menjalin kerja sama dengan orang lain. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Dengan demikian, belajar tidak hanya dipahami sebagai aktivitas yang dilakukan oleh pelajar saja. Baik mereka yang sedang belajar di tingkat sekolah dasar, sekolah tingkat pertama, sekolah tingkat atas, perguruan tinggi, maupun mereka yang sedang mengikuti kursus, pelatihan, dan kegiatan pendidikan lainnya. Menurut Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Teori-teori belajar menurut Slameto (2003:9) yaitu 1) teori belajar gestalt berkenaan adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respone yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi, 2) teori belajar menurut J.Bruner menyatakan alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu, 3) teori belajar dari Piaget yaitu mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak yaitu a) anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa, b) perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. 4

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2003:27) yaitu 1) belajar merupakan suatu proses, 2) proses belajar terjadi karena adanya dorongan dan tujuan, 3) belajar merupakan usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku. Sedangkan ciri-ciri belajar yaitu 1) belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, 2) perubahan perilaku relative permanen, 3) perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, 4) perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. Hasil belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa yang mengadakan suatu kegiatan di sekolah dan usaha yang dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Hasil perubahan tersebut diwujudkan dengan nilai atau skor. (Winkel, 2005:532). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Muhibbin Syah (2004:132) yaitu a) faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang sedang belajar, b) faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang sedang belajar, c) faktor pendekatan belajar, sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Penilaian hasil belajar merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses belajar dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Bentuk pelaksanaan penelitian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan. Menurut Rahayu (2006) Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Langkah-langkah metode Numbered Heads Together yaitu 1) siswa dibagi kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor, 2)guru memberikan tugas dan masingmasing kelompok mengerjakannya, 3) kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya, 4) guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka, 5) tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain, 6) kesimpulan. Kelebihan metode ini yaitu 1) setiap siswa menjadi siap, 2) dapat melakukan diskusi dengan sungguhsungguh. Sedangkan kelemahan metode ini yaitu 1) tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama, 2) tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. 5

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang ada di kelas, penelitian ini bertujuan memecahkan masalah-masalah siswa di dalam proses pembelajaran terutama untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran dengan metode numbered heads together diasumsikan dapat membantu siswa dalam menumbuhkan sikap positif terhadap materi pelajaran akuntansi. Apabila digambarkan akan tampak sebagai berikut: Kondisi Awal Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat, sehingga hasil belajar siswa kurang dalam suasana pembelajaran. Langkah Tindakan Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Kondisi Akhir Dengan menggunakan metode numbered heads together, hasil belajar siswa akan semakin meningkat. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Menurut Sugiyono (2010:96) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dengan demikian hipotesis yang akan diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Ada peningkatan hasil belajar siswa dengan metode numbered heads together pada mata pelajaran akuntansi kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Banyudono yang beralamat di Jalan Kuwiran No. 3 Banyudono Boyolali, tepatnya dilakukan di kelas X Ak 2. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 pada bulan Januari sampai selesai. Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru akuntansi kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono yaitu bertindak sebagai mitra kolaborasi dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam kelas yang dimulai dari: a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi, d) refleksi. Penelitian tindakan kelas yang dimaksudkan untuk 6

menerapkan metode numbered heads together dalam pembelajaran akuntansi berdasrkan pengalaman secara langsung dikelas dan secara operasional menurut Arikunto (2010-17-23) model penelitian ada empat langkah, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengamatan, 4) refleksi. Adapun model penelitian tindakan kelas sebagai berikut: SIKLUS I Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Pelaksanaa n Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Pelaksana an? Gambar Siklus Prosedur Penelitian Penjelasan langkah-langkah tindakan kelas yaitu: 1) Siklus I, a) perencanaan yaitu langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya, selanjutnya disusun langkah persiapan tindakan pembelajaran yang antara lain: identifikasi masalah dan perencanaan solusi masalah, b) pelaksanaan tindakan yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, c) pengamatan yaitu proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan, d) refleksi atau renungan yaitu langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. 2) Siklus II, a) perencanaan yaitu mengacu pada hasil tindakan pertama yang telah dilaksanakan sebagai solusi pemecahan permasalahan, selanjutnya disusun langkah persiapan tindakan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut: identifikasi masalah dan solusi masalah, b) pelaksanaan tindakan, pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan pada pertemuan berikutnya setelah siklus I selesai dilaksanakan, c) pengamatan yaitu dilaksanakan untuk melihat jalannya pelaksanaan tindakan yang berdasarkan pada pelaksanaan siklus I, d)refleksi yaitu refleksi pada siklus II dilakukan setelah semua proses pembelajaran selesai dilaksanakan. 7

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, tes, dan teknik dokumentasi yang masing-masing diuraikan sebagai berikut: 1) observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Arikunto 2006:223), 2) tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu/kelompok, 3) dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen yang telah ada. Data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan untuk kesinambungan dan kedalaman pembelajaran data penelitian ini digunakan analisis interaktif. Data yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan sebagai berikut: Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Komponen Dalam Analisis Data (Sugiyono 2008:29) Penjelasan komponen analisis data diatas yaitu: 1) pengumpulan data yaitu mengumpulkan data dilokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus data, 2) reduksi data yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan yang ada dilapangan dan diteruskan pada waktu pengumpulan data maka reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian, 3) penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan dalam penyajian data dari berbagai jenis karingan kerja, 4) penarikan kesimpulan yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola pengarahan sebab-akibat. Menurut Uno (2007:71) instrumen yaitu suatu alat yang biasanya digunakan untuk pengambilan data atau informasi. Instrumen dibagi menjadi dua jenis yaitu 1) instrumen tes 8

yaitu suatu pertanyaan, tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi, 2) instrumen non tes yaitu biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar aspek keterampilan, sikap atau nilai. Dalam indikator pencapain diharapkan setelah penggunaan metode numbered heads together dalam proses pembelajaran akuntansi, hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat meningkat minimal 80%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi terlebih dahulu untuk memperoleh fakta dilapangan sekaligus menentukan masalah penelitian dan indikator pencapaian dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan perolehan hasil sebagai berikut: 1) masalah dalam proses pembelajaran, a) siswa cenderung pasif dan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Banyudono rendah terbukti hanya 13,8% atau 5 orang dari 36 siswa yang mencapai KKM ( 73). Faktor penyebabnya adalah 1)proses pembelajaran yang digunakan guru masih metode ceramah, 2)pemahaman siswa mengenai pelajaran masih rendah, 3)siswa merasa kesulitan dalam pelajaran. Dari pengamatan guru nilai siswa pada prasiklus dapat diketahui bahwa dari 36 siswa dinyatakan tuntas adalah 5 siswa atau 13,8%. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 73, maka siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebesar 31 siswa atau 86,1%, dimana nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 73, nilai terendah adalah 40 dan rata-rata yaitu 59,1. Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor yang telah diungkapkan pada penjelasan diatas. Dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan pada siklus I, mengenai hasil belajar diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 73, nilai terendah adalah 50, dan ada kenaikan rata-rata hasil belajar dari nilai sebelum perbaikan 59,1 menjadi 64,9 pada siklus I KKM sebesar 73. Pada siklus I perolehan siswa belajar Akuntansi dengan metode pembelajaran aktif dari 36 siswa mengikuti evaluasi ada 22 atau 61,1% siswa yang tidak tuntas belajar, dan ada 14 siswa atau 38,8% siswa yang tuntas belajar. Dalam proses pembelajaran, selain hasil belajar siswa peneliti mengamati keaktifan siswa dalam merespon pembelajaran, apabila respon siswa baik maka hasil belajar juga baik karena keaktifan siswa saat belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Aspek keaktifan terdiri dari kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, keaktifan berpendapat. Pada pembelajaran siklus I, prasiklus kemampuan bertanya dari 18 siswa atau 50% menjadi 22 siswa atau 61,1%, kemampuan menjawab pertanyaan dari 17 siswa atau 47,2% menjadi 23 siswa atau 63,8%, keaktifan berpendapat dari 23 siswa atau 63,8% menjadi 26 siswa 72,2%. Pada siklus II yang sudah dilaksanakan mengenai hasil belajar diperoleh data tertinggi sebesar 100, nilai terendah 65, dan ada kenaikan pada rata-rata hasil 9

jumlah siswa belajar dari siklus I yaitu 64,9 menjadi 8250 pada siklus II KKM sebesar 73. Pada siklus II menunjukkan perolehan hasil belajar akuntansi melalui pembelajaran aktif dari 36 siswa yang mengikuti evaluasi 7 siswa atau 19,4% siswa tidak tuntas, 29 siswa atau 80,5% siswa yang tuntas belajar. Pada pembelajaran siklus II, siklus I kemampuan bertanya dari 22 siswa atau 61,1% menjadi 26 siswa atau 72,2%, kemampuan menjawab pertanyaan dari 23 siswa atau 63,8% menjadi 29 siswa atau 80%, keaktifan berpendapat dari 26 siswa atau 72,2% menjadi 30 siswa 83,3%. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I, siklus II. Setiap siklus ada 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Tabel Daftar Ringkasan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ak 2 Prasiklus Siklus I Siklus II 1 2 1 2 1 2 86,1% 13,8% 61,1% 38,8% 19,4% 80,5% Keterangan : 1. Belum Tuntas 2. Tuntas Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II mengenai penggunaan metode Numbered Heads Together dalam pembelajaran akuntansi materi Memproses Buku Besar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan melebihi indikator pencapaian. Gambar berikut adalah siklus perkembangan penerapan metode Numbered Heads Together dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi mulai dari kondisi awal sampai siklus I. Gambar Grafik Penurunan Siswa Yang Belum Tuntas Dalam Pembelajaran Kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono 40 20 0 pra siklus siklus I siklus II Keterangan : Kondisi awal kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono sebelum penelitian, jumlah siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran 31 siswa (86,1%), setelah tindakan siklus I 10

jumlah siswa mengalami penurunan menjadi 22 siswa (61,1%) dan setelah tindakan siklus II siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menjadi 7 siswa (19,4%). Gambar Grafik Peningkatan Ketuntasan Siswa Dalam Pembelajaran Kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono 30 20 10 0 pra siklus siklus I siklus II keterangan : Kondisi awal kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono sebelum penelitian, siswa yang tuntas dalam pembelajaran sebesar 5 siswa (13,8 %), setelah tindakan siklus I mengalami peningkatan menjadi 14siswa ( 38,8% ), dan setelah tindakan siklus II siswa yang tuntas dalam pembelajaran meningkat menjadi 29 siswa (80,5%). Keterbatasan Penelitian dalam penerapan metode Numbered Heads Together sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi materi Memproses Buku Besar pada siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun ajaran 2011/2012 memiliki beberapa keterbatasan penelitian, antara lain: 1) keterbatasan tindakan yaitu peningkatan hasil belajar siswa pada akuntansi pada materi Memproses Buku Besar pada siswa kelas X Ak 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun ajaran 2011/2012, terbatas pada tindakan metode Numbered Heads Together, 2) keterbatasan kelas yaitu hasil penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar terbatas di kelas X Ak 2, belum tentu di kelas lain peningkatan hasil belajar bisa terjadi karena tergantung permasalahan kelas serta kondisi kelas, 3) keterbatasan jenjang pendidikan yaitu penelitian ini terbatas pada jenjang pendidikan tertentu yaitu SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) kelas X Ak 2, apabila metode Numbered Heads Together diterpakan di jenjang pendidikan yang lain, hasilnya belum tentu berhasil seperti di jenjang SMK kelas X Ak 2, 4) keterbatasan materi yaitu penelitian ini terbatas pada materi tertentu yaitu materi Memproses Buku Besar, apabila diterapkan pada materi yang lain strategi ini belum tentu hasilnya sesuai yang diharapkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari rangkaian putaran penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam rangka 11

usaha meningkatkan hasil belajar akuntansi pada materi Memproses Buku Besar. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian ini, maka dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan metode Numbered Heads Together telah mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi pada materi Memproses Buku Besar. Peningkatan hasil belajar dilihat dari hasil ulangan, respon siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, diamati melalui proses pembelajaran, 2) Hasil belajar pra siklus siswa yang belum tuntas 31 (86,1%), yang tuntas 5 (13,8%) setelah tindakan siklus I siswa yang belum tuntas menjadi 22 siswa (61,1%) dan siswa yang tuntas 14 siswa ( 38,3%). Setelah tindakan siklus II siswa yang belum tuntas menjadi 7 siswa (19,4%) dan yang tuntas menjadi 29 siswa (80,5%). Berdasarkan pengalaman dalam penerapan metode Numbered Heads Together maka disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1) terhadap kepala sekolah yaitu kepala sekolah harus memprogramkan suatu cooperative learning yang bermacam-macam sehingga guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas. Dalam hal ini salah satu hasil penelitian yang mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa yaitu dengan strategi pembelajaran Numbered Heads Together, 2) terhadap guru yaitu Guru hendaknya menjalin hubungan baik dengan siswa ataupun sesama guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan terjadi keharmonisan antara anggota sekolah, 3) terhadap siswa yaitu siswa hendaknya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran materi Memproses Buku Besar dan siswa hendaknya selalu belajar secara rutin dan berkesinambungan walaupun pertemuan selanjutnya tidak ada ujian, 4) terhadap peneliti berikutnya yaitu penelitian ini masih banyak kekurangan, sehingga diharapkan peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tindakan kelas yang lebih sempurna lagi. 12

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Lif, Sofan, Tatik. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka. Muhibbin Syah, 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rusyan, dkk. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Slameto, 2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&B. Bandung: Alfabeta. Undang undang No. 2 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang. Uno, Hamzah.B. 2007. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif ). Jakarta: Bumi Aksara. Winkel. WS 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. 13