1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) dengan Kapasitas Produksi sampai dengan m 3 per tahun

dokumen-dokumen yang mirip
1. Izin Penelitian Lembaga Dalam Provinsi

1. Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Skala Provinsi (Sumber Limbah Lintas Kabupaten/ Kota) kecuali Minyak Pelumas/ Oli Bekas

1. Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata Lintas Kabupaten/ Kota

1. Izin Usaha Perkebunan Untuk Pengolahan (IUP-P)

1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)

1. Izin Usaha Industri (IUI) Besar

Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap. Izin Usaha Kecil Obat Tradisional (IUKOT)

LAMPIRAN VIII : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016

1. Izin Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) Skala Provinsi

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG KESEHATAN

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : Tahun 2016 TANGGAL : 2016 SOP BIDANG NAKERTRANS

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAMPIRAN XV : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG SOSIAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATAM TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

CHECKLIST Izin Hak Pengusahaan Pariwisata Alam di UPT Taman Hutan Raya (TAHURA) R. SOERJO

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN J A K A R T A : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA TENGAH

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.64/Menhut-II/2006 TENTANG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BIDANG PERDAGANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

1. Izin Usaha Perkebunan (IUP) URAIAN KOMPONEN

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN PENDIRIAN DEPOT LOKAL / TEMPAT PENIMBUNAN BAHAN BAKAR (NON NIAGA)

NO. KOMPONEN URAIAN A.

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Lokasi

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan Insentif dan Pameran

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyediaan Akomodasi

A.4.1. Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas Daerah Kabupaten/Kota Dalam Satu Daerah Provinsi NO KOMPONEN URAIAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN OPERASIONAL ORGANISASI SOSIAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman

LAMPIRAN IX : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG PETERNAKAN

2. Persyaratan pelayanan

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.19/Menhut-II/2007 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

~ 2 ~ C:\Documents and Settings\BAHAN WEB\Per-UU\NSPK hilang Agustus1.rtf

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

JENIS PELAYANAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN AIR TANAH. I. Permohonan Surat Izin Pengeboran (SIP)

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA. : IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TAHAN (SIPA)

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : P.14/Menlhk-II/2015 TENTANG

Satuan Kerja : Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : IZIN LOKASI / PENETAPAN LOKASI / PERUNTUKAN

NO. KOMPONEN URAIAN A.

1. BIDANG PENANAMAN MODAL a. Jenis Pelayanan Administrasi Izin Prinsip. No. Komponen Uraian

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA JASA KONTRUKSI (SIUJK)

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN. Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

Form. Surat Keputusan Pembaharuan IUI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

1. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

STANDARD PELAYANAN PUBLIK (SPP) PELAYANAN PERIJINAN DAN REKOMENDASI BIDANG MIGAS

PROSEDUR PELAYANAN IZIN LICENSE SERVICES PROCEDURE. 3a. SuratPenolakan Letter of Rejection. 2.PemeriksaanBerkas Forms Checking

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KPPBC TIPE MADYA PABEAN C TEMBILAHAN

NO. KOMPONEN URAIAN A.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.26/Menhut-II/2012

- 5 - BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Izin Penyelenggaraan Unit Transfusi Darah Tingkat Kabupaten

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Transkripsi:

1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) dengan Kapasitas Produksi sampai dengan 6.000 m 3 per tahun A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Gubernur NTT cq. Kepala KPPTSP Provinsi NTT dan tembusan disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTTyang dilengkapi persyaratan sbb a. Mengisi Daftar isian permohonan ; b. Foto Copy pendirian Perusahaan/Koperasi yang telah disahkan oleh Notaris beserta perubahannya atau copy KTP untuk pemohon perorangan; c. Foto Copy NPWP; d. Izin lingkungan atau SPPL; e. Izin Gangguan; f. Rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi NTT; g. Surat Tanda Setoran (STS). 3. Jangka Waktu 2 hari kerja 4. Biaya/Tarif - 5. Produk Surat Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) dengan Kapasitas Produksi sampai dengan 6.000 m 3 per tahun 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian; 2. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.13/Menlhk - II/2015 tentang Izin usaha Industri Primer Hasil hutan;

7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur NTT Nomor 12 Tahun 2012 tentang Mekanisme Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Wewenang dari Gubernur kepada Kepala KPPTSP untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas 3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - Ruang tunggu yang memadai - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip - AC - 3 Unit Komputer dan Printer - Alat tulis kantor 1. Sarjana Kehutanan; 2. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 3. Mampu mengoperasi komputer; 4. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. a. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; b. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; c. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik). 2. Izin Perluasan IUIPHHK dengan Total Kapasitas Produksi sampai dengan 6.000 m3 per tahun A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Gubernur NTT cq. Kepala KPPTSP Provinsi NTT dan tembusan disampaikan pada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT yang dilengkapi persyaratan sbb : a. Mengisi Daftar isian permohonan ; b. Foto Copy pendirian Perusahaan/Koperasi yang telah disahkan oleh Notaris beserta perubahannya atau copy KTP untuk pemohon perorangan; c. Foto Copy NPWP; d. Dokumen Revisi Izin lingkungan atau SPPL; e. Izin Gangguan; f. Rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi NTT;

g. Surat Tanda Setoran (STS). 2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur 3. Jangka Waktu 4. Biaya/Tarif - 2 Hari kerja 5. Produk Izin Perluasan IUIPHHK dengan Total Kapasitas Produksi sampai dengan 6.000 m3 per tahun 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian; 2. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.13/Menlhk - II/2015 Tentang Izin usaha Industri Primer Hasil hutan; 7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur NTT Nomor 12 Tahun 2012 tentang Mekanisme Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Wewenang dari Gubernur kepada Kepala KPPTSP untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas - Ruang tunggu yang memadai - Server - Toilet - Lapangan Parkir - Mobil dan Motor Dinas - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip - Rak Arsip

3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - AC - Komputer dan Printer - Alat tulis kantor a. Sarjana Kehutanan; b. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; c. Mampu mengoperasi komputer; d. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. a. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; b. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; c. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik). 3. Rekomendasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan bagi Perizinan diluar Bidang Kehutanan ynag Diterbitkan oleh Bupati/ Walikota dan Pemerintah. A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Gubernur NTT cq. Kepala KPPTSP Provinsi NTT dan tembusan disampaikan pada Wakil Gubernur NTT, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT dan Kepala Balai Pemanfaatan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang yang dilengkapi persyaratan sbb : 1. Peta lokasi kawasan hutan yang dimohon dengan skala minimal 1 : 25.000; 2. Rekomendasi dari Bupati/Walikota; 3. Dalam hal permohonan diajukan oleh badan usaha atau yayasan ditambah : 1) Profil badan usaha atau yayasan; 2) NPWP; 3) Akta pendirian berikut perubahannya 4. Rencana kerja penggunaan kawasan hutan dan informasi luas kawasan hutan yang dimohon; 5. AMDAL yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang, kecuali kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dokumen lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan dan disyahkan oleh instansi yang berwenang; 6. Pertimbangan Teknis Dinas Kehutanan Provinsi NTT; 7. Surat Tanda Setoran (STS).

2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur 3. Jangka Waktu 4. Biaya/Tarif Rp. 500.000,- Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap dan dilakukan survey. 5. Produk Rekomendasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan bagi Perizinan diluar Bidang Kehutanan ynag Diterbitkan oleh Bupati/Walikota dan Pemerintah. 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 86 Tahun 2004 tentang Kehutanan; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 5. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pinjaman Pakai Kawasan Hutan; 6. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 7. Peraturan Gubernur NTT Nomor 12 Tahun 2012 tentang Mekanisme Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 8. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Wewenang dari Gubernur kepada Kepala KPPTSP untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas - Ruang tunggu yang memadai - Server - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip - Rak Arsip - AC - Komputer dan Printer - Alat tulis kantor

3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja a. Sarjana Kehutanan; b. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; c. Mampu mengoperasi komputer; d. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. 1. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; 2. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; 3. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik). 4. Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Fasilitas Umum yang Bersifat Non Komersial dengan Luas Paling Banyak 5 (lima) Hektar A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,- ditujukan kepada Gubernur NTT cq. Kepala KPPTSP Provinsi NTT dan tembusan disampaikan pada Wakil Gubernur NTT, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertambangan Provinsi NTT, Kepala Balai Pemanfaatan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang yang dilengkapi persyaratan sbb : a. Foto Copy peta lokasi kawasan hutan yang dimohon dengan skala minimal 1:10.000; b. Rekomendasi dari Bupati/Walikota; c. Pernyataan bermaterai memuat : 1) Kesanggupan untuk memenuhi semua kewajiban dan kesanggupan menanggung seluruh biaya berhubungan dengan permohonan; 2) Semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan adalah sah; 3) Belum melakukan kegiatan di lapangan dan tidak akan melakukan kegiatan sebelum ada izin dari Gubernur. d. Rencana Kerja penggunaan kawasan hutan dilampiri peta lokasi skala 1 : 10.000 atau skala terbesar pada lokasi tersebut dengan informasi luas kawasan hutan yang dimohon; e. AMDAL yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang, kecuali kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dokumen lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan dan disahkan oleh instansi yang berwenang; f. Bila permohonan diajukan oleh Badan Usaha atau yayasan ditambah: 1) Profil Badan Usaha atau Yayasan; 2) NPWP; 3) Akta Pendirian berikut perubahannya. g. Pertimbangan teknis dari Dinas Kehutanan Provinsi.

2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur 3. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap dan dilakukan survey. 4. Biaya/Tarif Rp. 500.000,- 5. Produk Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Fasilitas Umum Yang Bersifat Non Komersial dengan Luas Paling Banyak 5 (lima) Hektar. 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Perubahannya UU Nomor 86 Tahun 2004 tentang Kehutanan; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 5. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor : P. 5/VII-PKH/2014 tentang Petunjuk an Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang Dilimpahkan Menteri Kehutanan kepada Gubernur; 6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pinjaman Pakai Kawasan Hutan; 7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur NTT Nomor 12 Tahun 2012 tentang Mekanisme Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Wewenang dari Gubernur kepada Kepala KPPTSP untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT. 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas - Ruang tunggu yang memadai - Server - Toilet - Lapangan Parkir - Mobil dan Motor Dinas - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip

3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja - Rak Arsip - AC - Komputer dan Printer - Alat tulis kantor a. Sarjana Kehutanan; b. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; c. Mampu mengoperasi komputer; d. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. 1. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; 2. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; 3. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik). 5. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Pembangunan Fasilitas Umum yang Bersifat Non Komersial dengan Luas Paling Banyak 5 (lima) Hektar (Strategis) A. Proses Penyampaian 1. Persyaratan Surat Permohonan bermeterai Rp. 6.000,-ditujukan kepada Gubernur NTT cq. Kepala KPPTSP Provinsi NTT dan tembusan disampaikan pada Wakil Gubernur NTT, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT, yang dilengkapi persyaratan sbb : 1. Perizinan di bidang non kehutanan kecuali untuk kegiatan yang tidak wajib memiliki perizinan. 2. Rekomendasi bupati/walikota. 3. Izin Lingkungan dan dokumen AMDAL/UKL-UPL Lingkungan yang disahkan oleh instansi yang berwenang, kecuali untuk kegiatan yang tidak wajib memiliki dokumen lingkungan; 4. Surat pernyataan yang memuat : 1) Sanggup memenuhi semua kewajiban dan kesanggupan menanggung seluruh biaya sehubungan dengan permohonan; 2) Semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan adalah sah; 3) Tidak melakukan kegiatan sebelum ada izin pinjam pakai kawasan hutan. 5. Pertimbangan Teknis; 6. Rekomendasi Dinas Kehutanan Provinsi NTT

2. Sistem Mekanisme Dan Prosedur 3. Jangka Waktu 4. Biaya/Tarif Jangka waktu penyelesaian adalah 4 hari kerja, jika berkas lengkap dan dilakukan survey. 5. Produk Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Pembangunan Fasilitas Umum yang Bersifat Non Komersial dengan Luas Paling Banyak 5 (lima) Hektar 6. Penanganan Pengaduan, Saran dan masukan 1. Dilakukan secara langsung 2. Melalui kotak pengaduan 3. Melalui SMS nomor 081239912384 4. Melalui Website KPPTSP Provinsi NTT www.kpptsp-provntt.go.id B. Proses Pengelolaan 1. Dasar Hukum 1. UU Nomor 86 Tahun 2004 tentang Kehutanan; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011 Tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 5. Peraturan Direktur Jendral Planologi Kehutanan Nomor P.5/VII-PKH/2014 tentang Petunjuk an Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dilimpahkan Menteri Kehutanan kepada Gubernur; 6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pinjaman Pakai Kawasan Hutan; 7. Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah; 8. Peraturan Gubernur NTT Nomor 12 Tahun 2012 tentang Mekanisme Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur; 9. Peraturan Gubernur NTT Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pendelegasian Wewenang dari Gubernur kepada Kepala KPPTSP untuk Menandatangani Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT; 2. Sarana dan Prasarana, dan/ atau fasilitas - Ruang tunggu yang memadai - Server - Toilet - Lapangan Parkir - Almari dokumen - Meja dan kursi - Ruangan Arsip - AC - Komputer dan Printer - Alat tulis kantor

3. Kompetensi 4. Pengawasan Internal 5. Jumlah 6. Jaminan 7. Jaminan keamanan dan Keselamatan 8. Evaluasi Kinerja a. Sarjana Kehutanan; b. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; c. Mampu mengoperasi komputer; d. Mampu bekerja dalam Tim. a. Dilakukan oleh atasan langsung; b. Dilakukan oleh aparat fungsional; c. Dilakukan secara kontinyu; d. Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi. Jumlah personil sebanyak 2 orang. (sesuai kebutuhan riil) Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di bidang tugasnya dengan perilaku pelayanan yang terampil,cepat,tepat dan santun. 1. Keamanan produk layanan dijamin dengan menggunakan kertas khusus atau bahan yang dijamin asli dengan memberikan laminating; 2. Surat ijin dibutuhkan tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin asli; 3. Keselamatan dan kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. Evaluasi Kinerja dilakukan melalui pengukuran penerapan 8 komponen standar pelayanan yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1 tahun (dalam bentuk laporan secara berkala dan periodik).