Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 SISTEM INFORMASI MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Maksum Tanubrata 1, Niko Ibrahim 2 dan Yunaedi Juandi 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Soeria Sumantri, MPH, No. 65, Bandung, 40164 email: maksum.tanubrata150@gmail.com 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Soeria Sumantri, MPH, No. 65, Bandung, 40164 email: niko.ibrahim@gmail.com 3 Jurusan Double Degree TS - SI, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Soeria Sumantri, MPH, No. 65, Bandung, 40164 email: cuanyun@ymail.com ABSTRAK Masalah pengadaan material seringkali menjadi penghambat dalam suatu proyek konstruksi sipil. Baik dari penentuan volume kebutuhan material dalam proyek maupun penjadwalan pengadaan material ke lapangan. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari bidang ilmu lain untuk membantu lancarnya pengadaan material. Salah satunya adalah dengan pembuatan sistem informasi terhadap perhitungan volume kebutuhan serta penjadwalan material. Dengan adanya pembuatan software dengan bahasa pemrograman Java yang dilengkapi dengan database Microsoft Access ini, diharapkan pengadaan kebutuhan material di proyek konstruksi dapat terkontrol dan dapat dievaluasi jika terjadi keterlambatan di lapangan secara nyata. Penggunaan metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak yang bertanggungjawab di lapangan, praktisi yang sudah berpengalaman dalam bidang konstruksi, dan dari media-media yang berkaitan. Dari data yang didapat ditemukan bahwa tidak sedikit kasus yang muncul akibat kesalahan dalam pengadaan material. Melalui penggunaan software ini, pengguna mendapatkan output berupa daftar rencana anggaran biaya proyek, termasuk didalamnya penentuan kebutuhan material dari perencanaan anggaran tersebut, serta evaluasi terhadap penjadwalan dan waktu terlaksana kedatangan material ke tempat proyek. Kata Kunci : konstruksi, material, sistem informasi, software 1. LANDASAN TEORI Definisi Rencana Anggaran Biaya Anggaran Biaya Proyek adalah biaya yang diperlukan untuk membangun atau memproduksi proyek konstruksi berdasarkan kebutuhan proyek baik secara teknis ataupun non teknis. Proyek konstruksi antara lain : rumah tinggal, gedung, jalan, jembatan, bendungan, bandara, pelabuhan dll. Biaya teknis adalah biaya langsung berupa fisik konstruksi. Biaya non teknis adalah biaya tidak langsung berupa administrasi. Pada prinsipnya biaya proyek dibagi ke dalam 2 bagian ( Suharta, 2008 ) : 1. Rencana Anggaran Biaya Proyek a. RAB ( Rencana Anggaran Biaya ) berupa penawaran harga, kontrak kerja. b. RAP ( Rencana Anggaran Pelaksanaan ) berupa rencana biaya produksi setelah dikurangi jasa kontruksi dan PPn 10 %, umumnya RAP = 80 % RAB. 2. Realisasi Biaya Pengeluaran Proyek Berupa realisasi pengeluaran biaya proyek dalam bentuk pembelian barang, upah tenaga kerja dan sewa / pemeliharan peralatan. Laporan realisasi dalam bentuk laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan. Estimasi Dalam Rencana Anggaran Biaya Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menentukan besarnya dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan. Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi untuk meramalkan kejadian pada proses pelaksanaan serta memberi nilai pada masing masing kejadian tersebut. Kegiatan estimasi dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 59
Maksum Tanubrata, Niko Ibrahim dan Yunaedi Juandi Ada beberapa jenis estimasi dalam pelaksanaannya, jenis-jenis tersebut antara lain ( Maksum, 2009 ) : 1. Estimasi kelayakan Untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun. 2. Estimasi konseptual Estimasi yang dilakukan selama proses perancangan berlangsung. Untuk setiap estimasi, tingkat ketelitian biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan. Estimasi konseptual dapat dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu: a. Estimasi harga satuan fungsional menggunakan fungsi dari fasilitas dasar penetapan biaya. b. Estimasi biaya satuan per meter persegi Metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun, metode ini ketelitiannya rendah. c. Estimasi biaya satuan per meter kubik Dapat digunakan pada bangunan yang mementingkan volume. Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan perancangan. d. Estimasi faktorial Digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. Metode ini sangat berguna untuk proyek yang komponen utamanya sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan semua komponen yang lain harganya merupakan fungsi dari komponen utama. e. Estimasi sistematis Proyek dibagi atas sistem fungsionalnya kemudian harga satuan ditentukan oleh penjumlahan tiap harga satuan elemen atau mengalikan dengan data faktor pengali yang ada. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Tahap-tahap yang biasanya digunakan dalam penyusunan anggaran biaya suatu proyek ( Maksum, 2009 ), yaitu : 1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan pasar menyediakan bahan / material konstruksi secara kontinu. 2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek. 3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan analisis yang diyakini oleh si pembuat anggaran. Biasanya menggunakan bow (burgelijke openbare werken). 4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan. 5. Membuat Rencana Anggaran Biaya dan Rekapitulasi. 2. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Entity Relationship Diagram M - 60 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sistem Informasi Material Proyek Konstruksi Gambar 1. Entity Relationship Diagram Relational Database : Jenis_Pekerjaan [ id_jenis, nama, total_harga, status ] Item_Pekerjaan [ id_item_pekerjaan, id_jenis, nama, satuan_item, total_harga, volume, status ] Pekerja [ id_pekerja, nama, satuan, harga ] Data_Material [ id_material, nama, volume, satuan, harga ] Transaksi_Rencana [ id_rencana_transaksi, id_material, volume, tanggal_rencana ] Transaksi [ id_transaksi, id_rencana_transaksi, tanggal_masuk ] Koefisien_Material [ id_koefisien_material, id_item_pekerjaan, id_material, indeks ] Koefisien_Pekerja [ id_koefisien_pekerja, id_item_pekerjaan, id_pekerja, indeks ] Entitas Jenis_Pekerjaan memiliki relationship mempunyai Item_Pekerjaan, dalam entitas Item_Pekerjaan membutuhkan entitas Pekerja, sedangkan entitas Transaksi_Rencana mempunyai entitas Data_Material yang membutuhkan entitas Item_Pekerjaan dan entitas Transaksi baru terbentuk setelah adanya entitas Transaksi_Rencana. Data Flow Diagram Untuk pembuatan DFD menggunakan model Gene dan Serson. Dalam DFD Level 0, bagian manajemen menginput daftar pekerjaan proyek ke proses pengadaan material dan mendapatkan output berupa rencana anggaran biaya dan evaluasi pengadaan. Sedangkan bagian inventory memberikan input berupa daftar penjadwalan material dan output berupa evaluasi pengadaan material. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 61
Maksum Tanubrata, Niko Ibrahim dan Yunaedi Juandi Gambar 2. DFD Level 0 Dalam DFD Level 1, terdapat 4 proses yang dilakukan yaitu mencatat jenis pekerjaan yang mendapatkan input daftar pekerjaan proyek dan mengalirkan data jenis pekerjaan ke dalam tabel Jenis_Pekerjaan dalam database; mencatat item pekerjaan yang mendapatkan input data dari tabel Jenis_Pekerjaan dan mengalirkan data ke tabel Item_Pekerjaan, Pekerja, Material dan memberikan output rencana anggaran biaya; mencatat penjadwalan yang mendapatkan input berupa daftar penjadwalan material dan data material dari tabel Data_Material dan mengalirkan data penjadwalan ke tabel Transaksi_Rencana; serta mencatat waktu terlaksana yang mendapatkan input dari tabel Transaksi_Rencana dan mengalirkan data ke tabel transaksi serta memberikan output berupa evaluasi pengadaan material. Gambar 3. DFD Level 1 M - 62 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sistem Informasi Material Proyek Konstruksi 3. EVALUASI SISTEM INFORMASI MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Dalam form rencana anggaran, user dapat menghitung seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek yang telah direncanakan berdasarkan dari upah material dan upah pekerja yang dibutuhkan untuk setiap item pekerjaan dalam proyek. Di form ini pula, user dapat membuat report mengenai rekapitulasi, detail RAB, analisa satuan pekerjaan, hingga report harga satuan pekerjaan. Gambar 4. Pembuatan Rencana Anggaran Pada kasus diatas ( Gambar 4. Pembuatan Rencana Anggaran ), user memilih item_pekerjaan Urug pasir sebesar 10 m 3, Membuat beton bertulang, 1Pc : 2 Ps : 3 Kr sebanyak 3 m 3, Pemasangan dinding HB20, 1PC : 4PP seluas 4 m 2. Kemudian user memilih jasa sebesar 8% untuk perhitungan rekapitulasi anggaran. Jika keseluruhan data telah valid, maka akan muncul 5 pilihan yaitu mencetak report rekapitulasi, detail RAB, analisa satuan pekerjaan, harga satuan pekerjaan, serta update kebutuhan material. Jika user memilih update material, maka data dalam tabel material akan diganti sesuai volume kebutuhan material untuk setiap item pekerjaan yang dipilih. Dalam report rekapitulasi, dihasilkan suatu laporan rekapitulasi rencana anggaran yang terdiri dari jumlah total biaya yang dibutuhkan dalam proyek untuk setiap jenis pekerjaan yang dibutuhkan ditambah dengan jasa yang telah ditentukan sebelumnya. Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari report rekapitulasi. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 63
Maksum Tanubrata, Niko Ibrahim dan Yunaedi Juandi Gambar 5. Report Rekapitulasi RAB Dalam report detail RAB ditunjukkan detail dari rencana anggaran biaya yang disusun. Disini ditampilkan keseluruhan item pekerjaan secara lengkap yang meliputi volume kebutuhan tiap item pekerjaan hingga harga total yang dibutuhkan untuk setiap item pekerjaan dan jenis pekerjaan yang bersangkutan. Pada gambar diatas adalah salah satu contoh dari report detail RAB. M - 64 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sistem Informasi Material Proyek Konstruksi 4. KESIMPULAN a. Dalam perencanaan anggaran biaya dibutuhkan ketelitian dalam penentuan item pekerjaan yang dibutuhkan, sehingga volume kebutuhan material dapat ditentukan secara efisien. b. Teknik menentukan volume rencana untuk item pekerjaan sangat dibutuhkan dalam perhitungan rencana anggaran biaya yang baik. c. Software sistem informasi material proyek konstruksi berhasil untuk menghitung suatu rencana anggaran biaya proyek dan dapat memantau pengadaan beserta penjadwalan material yang diperlukan sehingga diharapkan keterlambatan penjadwalan material dapat diatasi. 5. DAFTAR PUSTAKA a. Analisis dan Perancangan Sistem (2005). Retrieved July 18, 2005, from http://gunadarma.ac.id b. Asep Suharta (2008). Teknik RAB Proyek. Retrieved November 18, 2008, from http://asepzone.blogspot.com c. Ir. Fathansyah (2001). Basis Data. Penerbit Informatika Bandung. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 65
Maksum Tanubrata, Niko Ibrahim dan Yunaedi Juandi d. Ir. Firman Widodo. Pengantar Pengetahuan dan Dasar Manajemen Konstruksi. e. Jonathan Knudsen, Patrick Niemeyer, O Reilly (2005). Learning Java. f. Listian Pratomo (2007). Membuat Grafik di Java. IlmuKomputer.Com g. Ir. Maksum Tanubrata,M.T (2009). Manajemen Rekayasa Konstruksi 1. h. Ir. Maksum Tanubrata,M.T (2009). Training Manajemen Proyek Konstruksi. i. Matthew Robinson, Pavel Vorobiev, Manning (2005). Java Swing. j. McLeod Raymond Jr. (2001). Management Information Systems. Prentice Hall Inc. k. Microsoft Office Access 2007 (2007). Penerbit Andi. l. Model Entity Relationship (2007). Universitas Kristen Maranatha. m. Onsir (2007). Java. Retrieved August 25, 2007, from http://forum.linux.or.id n. Pengantar Sistem Informasi (2006). Universitas Kristen Maranatha. o. Silberschatz, H.F. Korth, S.Sudarshan (1997). Database Systems Concept. McGraw Hill Companies. New York. p. Suretianto (2009). Tutorial Java. Retrieved August 20, 2009, from http://ontosoroh.wordpress.com M - 66 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta