SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, perlu penyeragaman tata naskah dinas di lingkungan pemerintah daerah untuk menunjang kelancaran komunikasi secara tertulis dalam penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna; b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 78 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah, penyelenggaraan naskah dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur dan Peraturan Bupati/Walikota; c. bahwa Pedoman Tata Naskah Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Batu sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Batu Nomor 38 Tahun 2010 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan pemerintahan dan pembangunan, sehingga perlu dilakukan perubahan dan penyempurnaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Batu Nomor 38 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 1971, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1636); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; Halaman 2 dari 12 hlm
12. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 113 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur; 13. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota 14. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 7 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan; 15. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 13 Tahun 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota 16. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota 17. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah Kota 18. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah; 19. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 6 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BATU. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Batu Nomor 38 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Batu diubah sebagai berikut: 1. Diantara angka 35 dan angka 36 Pasal 1 disisipkan 1 (satu) angka, yakni angka 35.a, sehingga berbunyi 35.a Surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota Batu adalah Naskah Dinas dari bawahan yang ditujukan kepada atasan yang berisi persetujuan untuk bepergian keluar wilayah Kota Batu. 2. Ketentuan Pasal 12 huruf b diubah, sehingga berbunyi Halaman 3 dari 12 hlm
Pasal 12 Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f, a. untuk cetak buku, majalah, tabloid menggunakan jenis huruf pica; b. untuk pengetikan Naskah Dinas menggunakan jenis huruf Bookman Old Style dengan huruf 12 atau disesuaikan dengan kebutuhan; c. spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan; dan d. warna tinta adalah hitam. 3. Ketentuan Pasal 15 disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf m.a., sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai berikut: Pasal 15 Bentuk dan Susunan Naskah Dinas surat terdiri atas: a. Instruksi; b. Surat Edaran; c. Surat Biasa; d. Surat Keterangan; e. Surat Perintah; f. Surat Izin; g. Surat Perjanjian; h. Surat Perintah tugas; i. Surat Perintah Perjalanan Dinas; j. Surat Kuasa; k. Surat Undangan; l. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; m. Surat Panggilan; m.a. Surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota n. Nota Dinas; o. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; p. Lembar Disposisi; q. Telaahan Staf; r. Pengumuman; s. Laporan; t. Rekomendasi; u. Surat Pengantar; v. Telegram; w. Lembaran Daerah; x. Berita Daerah; y. Berita Acara; z. Notulen; aa. Memo; bb. Daftar Hadir; cc. Piagam; dd. Sertifikat; dan ee. STTPP. Halaman 4 dari 12 hlm
4. Ketentuan Pasal 22 ayat (2) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf l.a. sehingga Pasal 22 ayat (2) berbunyi Pasal 22 (2) Walikota menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Instruksi; b. Surat Edaran; c. Surat Biasa; d. Surat Keterangan; e. Surat Perintah; f. Surat Izin; g. Surat Perjanjian; h. Surat Perintah Tugas; i. Surat Kuasa; j. Surat Undangan; k. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; l. Surat Panggilan; l.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota m. Nota Dinas; n. Lembar Disposisi; o. Pengumuman; p. Laporan; q. Rekomendasi; r. Telegram; s. Berita Acara; t. Memo; u. Piagam; v. Sertifikat; dan w. STTPP. 5. Ketentuan Pasal 25 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf k.a. sehingga Pasal 25 ayat (1) berbunyi Pasal 25 (1) Sekretaris Daerah menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Surat Biasa; b. Surat Keterangan; c. Surat Perintah; d. Surat Izin; e. Surat Perjanjian; f. Surat Perintah Tugas; g. Surat Perintah Perjalanan Dinas; h. Surat Kuasa; Halaman 5 dari 12 hlm
i. Surat Undangan; j. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; k. Surat Panggilan; k.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota l. Nota Dinas; m. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; n. Lembar Disposisi; o. Telaahan Staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendasi; s. Surat Pengantar; t. Lembaran Daerah; u. Berita Daerah; v. Berita Acara; w. Notulen; x. Memo; y. Daftar Hadir; dan z. Sertifikat. 6. Ketentuan Pasal 28 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf k.a., sehingga Pasal 28 ayat (1) berbunyi Pasal 28 (1) Kepala SKPD menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Surat Biasa; b. Surat Keterangan; c. Surat Perintah; d. Surat Izin; e. Surat Perjanjian; f. Surat Perintah Tugas; g. Surat Perintah Perjalanan Dinas; h. Surat Kuasa; i. Surat Undangan; j. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; k. Surat Panggilan; k.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota l. Nota Dinas; m. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; n. Lembar Disposisi; o. Telaahan Staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendasi; s. Berita Acara; t. Memo; u. Daftar Hadir; dan Halaman 6 dari 12 hlm
v. Sertifikat. 7. Ketentuan Pasal 29 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf k.a., sehingga Pasal 29 ayat (1) berbunyi Pasal 29 (1) Sekretaris DPRD menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Surat Biasa; b. Surat Keterangan; c. Surat Perintah; d. Surat Izin; e. Surat Perjanjian; f. Surat Perintah Tugas; g. Surat Perintah Perjalanan Dinas; h. Surat Kuasa; i. Surat Undangan; j. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; k. Surat Panggilan; k.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota l. Nota Dinas; m. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; n. Lembar Disposisi; o. Telaahan Staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendasi; s. Berita Acara; t. Memo; dan u. Daftar Hadir. 8. Ketentuan Pasal 30 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf i.a., sehingga Pasal 30 ayat (1) berbunyi Pasal 30 (1) Kepala UPT Dinas/Badan menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Surat Biasa; b. Surat Perintah; c. Surat Perjanjian; d. Surat Perintah Tugas; e. Surat Perintah Perjalanan Dinas; f. Surat Kuasa; g. Surat Undangan; Halaman 7 dari 12 hlm
h. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; i. Surat Panggilan; i.a. Surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota j. Nota Dinas; k. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; l. Lembar Disposisi; m. Telaahan Staf; n. Pengumuman; o. Laporan; p. Rekomendasi; q. Berita Acara; r. Memo; dan s. Daftar Hadir. 9. Ketentuan Pasal 32 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf k.a., sehingga Pasal 32 ayat (1) berbunyi Pasal 32 (1) Camat menandatangani Naskah dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Surat Biasa; b. Surat Keterangan; c. Surat Perintah; d. Surat Izin; e. Surat Perjanjian; f. Surat Perintah Tugas; g. Surat Perintah Perjalanan Dinas; h. Surat Kuasa; i. Surat Undangan; j. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; k. Surat Panggilan; k.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota l. Nota Dinas; m. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; n. Lembar Disposisi; o. Telaahan Staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendasi; s. Berita Acara; t. Memo; dan u. Daftar Hadir. 10. Ketentuan Pasal 33 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf a.a., sehingga Pasal 33 ayat (1) berbunyi Halaman 8 dari 12 hlm
Pasal 33 (1) Kepala Bagian, Kepala Bidang menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 terdiri atas: a. Surat Perintah; a.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota b. Nota Dinas; c. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; d. Lembar Disposisi; e. Telaahan Staf; f. Laporan; dan g. Daftar Hadir. 11. Ketentuan Pasal 34 ayat (1) disisipkan 1 (satu) huruf, yakni huruf k.a., sehingga Pasal 34 ayat (1) berbunyi Pasal 34 (1) Lurah menandatangani Naskah Dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas: a. Surat Biasa; b. Surat Keterangan; c. Surat Perintah; d. Surat Izin; e. Surat Perjanjian; f. Surat Perintah Tugas; g. Surat Perintah Perjalanan Dinas; h. Surat Kuasa; i. Surat Undangan; j. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; k. Surat Panggilan; k.a.surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota l. Nota Dinas; m. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas; n. Lembar Disposisi; o. Telaahan Staf; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Rekomendasi; s. Berita Daerah; t. Berita Acara; u. Memo; dan v. Daftar Hadir. Halaman 9 dari 12 hlm
12. Bentuk, susunan, dan penandatanganan Surat Ijin Bepergian Keluar Wilayah Kota Batu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Walikota ini tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal II Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Ditetapkan di Batu pada tanggal 8 September 2014 WALIKOTA BATU, ttd Diundangkan di Batu pada tanggal 18 September 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, EDDY RUMPOKO ttd WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2014 NOMOR 18/E Halaman 10 dari 12 hlm
Lampiran Peraturan Walikota Batu Nomor : 2014 Tanggal : 2014 SURAT IJIN BEPERGIAN KELUAR WILAYAH KOTA BATU 1. Pengertian Surat Izin Bepergian Wilayah Kota Batu adalah Naskah Dinas dari bawahan yang ditujukan kepada atasan yang berisi persetujuan untuk bepergian keluar wilayah Kota Batu. 2. Susunan a. Kepala Surat Izin Bepergian Wilayah Kota Batu, terdiri dari: 1. Tulisan SURAT IZIN BEPERGIAN KELUAR WILAYAH KOTA BATU ditempatkan di tengan lembar isi Naskah Dinas; 2. Tulisan Nomor ditempatkan di atas sebelah kanan Naskah Dinas. b. Isi Surat Izin Bepergian Wilayah Kota Batu, terdiri dari: 1. Nama dan NIP Pejabat/Pegawai yang izin bepergian keluar wilayah; 2. Jabatan/Pangkat dan Golongan Pegawai yang izin bepergian keluar wilayah; 3. Sifat perjalanan: a. Kedinasan (Dasar); b. Non Kedinasan (Alasan). 4. Acara; 5. Tempat/Tujuan Alamat; 6. Instansi Penyelenggara; 7. Lama Perjalanan Dinas; 8. Tanggal Berangkat dan Tanggal kembali; 9. Alat Transportasi yang Digunakan; dan 10. Pengikut. c. Bagian Akhir Surat Izin Bepergian Wilayah Kota Batu, terdiri atas: 1. Keterangan persetujuan menyetujui/tidak menyetujui oleh Pejabat yang member izin (secara berjenjang); 2. Nama jabatan; 3. Nama Pangkat, NIP pengaju izin bepergian keluar wilayah; 4. Tanda tangan Pejabat/Pegawai yang mengajukan izin bepergian keluar wilayah; dan 5. Stempel Jabatan/Instansi. 3. Penandatanganan a. Surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota Batu yang diparaf oleh Walikota dan Sekretaris Daerah dibuat di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop Naskah Dinas Sekretariat Daerah; b. Surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota Batu yang diparaf oleh Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Sekretaris Badan/Dinas atau atas wewenang jabatannya dibuat di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan kop Naskah Dinas Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan. 4. Bentuk/Model Naskah Dinas Surat Izin Bepergian Keluar Wilayah Kota Batu adalah sebagaimana berikut: Halaman 11 dari 12 hlm
PEMERINTAH KOTA BATU SEKRETARIAT DAERAH Kantor : JL. Panglima Sudirman 98, Telp. (0341) 591026, Fax. (0341) 594444 B A T U 65313 Tempat, Tanggal, Bulan, dan Tahun Kepada : Yth.... di... SURAT IZIN BEPERGIAN KELUAR WILAYAH KOTA BATU Nomor: Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/Gol. Jabatan Dengan ini mengajukan permohonan izin bepergian keluar wilayah Kota Batu, dengan uraian Sifat Perjalanan : a. Kedinasan Dasar -.. b. Non Kedinasan Alasan -.. Acara Tempat/Tujuan Alamat Instansi Penyelenggara Lama Perjalanan Hari/Tanggal Berangkat Hari/Tanggal Kembali Alat Transportasi yang Dipergunakan Pengikut Demikian untuk menjadikan periksa. Persetujuan: 1. Pejabat/Atasan Langsung Menyetujui/Tidak Menyetujui Paraf: 2. Pejabat/Atasan Langsung Menyetujui/Tidak Menyetujui Paraf: Pegawai yang Bepergian/Bersangkutan NAMA Pangkat NIP. WALIKOTA BATU, EDDY RUMPOKO Halaman 12 dari 12 hlm