HASIL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENYELENGGARAAN ISTITHA AH KESEHATAN HAJI oleh : Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI Disampaikan dalam Pertemuan Evaluasi Nasional Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 1438H/2017M Hotel Bidakara, 2 November 2017
HASIL AUDIT PELAYANAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1438 H/2017 M Simpul kerentanan program penyelenggaraan pelayanan kesehatan jemaah haji (risk potential) Tahun 1438 H/2017 M, yang terdiri dari; 1. Program kegiatan Tim Gerak Cepat sebanyak 8 (delapan) simpul kerentanan 2. Program kegiatan TKHI Kloter sebanyak 5 (lima) simpul kerentanan. 3. Program kegiatan Tim Preventif Promotif sebanyak 3 (tiga) simpul kerentanan. 4. Program kegiatan Tim Kuratif Rehabilitatif sebanyak 7 (tujuh) simpul kerentanan. 5. Program pengadaan barang dan jasa sebanyak 7 (tujuh) simpul kerentanan. 6. Program pengelolaan keuangan sebanyak 1 (satu) simpul kerentanan. 7. Program Siskohatkes sebanyak 3 (tiga) simpul kerentanan. dan; 8. Istithaah Kesehatan Haji sebanyak 3 (tiga) simpul kerentanan.
Dasar Hukum: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji Pasal 1 ayat 2: Istithaah adalah kemampuan Jemaah haji secara jasmaniah, ruhaniah, pembekalan dan keamaan untuk menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga. Pasal 1 ayat 3: Istithaah Kesehatan Jemaah Haji adalah kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam.
PEMERIKSAAN KESEHATAN DALAM RANGKA ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH HAJI (Pasal 6) 1 Pemeriksaan Kesehatan Tahap I 2 Pemeriksaan Kesehatan Tahap II 3 Pemeriksaan Kesehatan Tahap III Dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di Puskesmas dan/atau Rumah Sakit pada saat Jemaah Haji melakukan pendaftaran untuk mendapatkan nomor porsi. Dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di Puskesmas dan/atau Rumah Sakit pada saat Pemerintah telah menentukan kepastian keberangkatan Jamaah Haji pada tahun berjalan. Dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan di Embarkasi pada saat Jemaah Haji menjelang Keberangkatan.
1 Pemeriksaan Kesehatan Tahap I Ditetapkan Status Jamaah Haji Risiko Tinggi atau Tidak Risiko Tinggi (Berusia 60 tahun atau lebih dan atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan ibadah haji) 2 Pemeriksaan Kesehatan Tahap II Ditetapkan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Penetapan Istithaah a. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji b. Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan Pendampingan c. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji untuk Sementara; atau d. Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji 3 Pemeriksaan Kesehatan Tahap III Ditetapkan Status Kesehatan Jamaah Haji Laik atau Tidak Laik Terbang
PERmASALAHAN LAPANGAN.. DI Pada saat awal pendaftaran tidak ada persyaratan data 1 kesehatan calon jamaah haji. 2 Puskesmas/Rumah Sakit kurang mendapat akses atas nama-nama Calon Jamaah Haji yang telah lunas dan akan berangkat, sehingga berdampak kurangnya sosialisasi dan pembinaan kesehatan jamaah haji. 3 Petugas Haji dari Kemenag/Kanwil/Kandep belum terpapar dengan istihaah kesehatan haji.
FAKTA DI EMBARKASI..
FAKTA DI ARAB SAUDI.. Kondisi di sektor/kloter, pada saat Tim melakukan Uji Petik: 1. Pada Sektor II Kloter MES 13 terdapat 1 (satu) orang jamaah haji dengan gagal ginjal kronis. 2. Pada Sektor VIII Kloter PLM 08 terdapat 1 (satu) orang jamaah haji dengan gagal ginjal kronis yang sebelumnya dibatalkan pemberangkatannya pada Kloter PLM 03. 3. Pada Sektor XI Kloter LOP 03 terdapat 1 (satu) orang jamaah haji dengan penyakir kanker wafat di Catatan: Penyakit kanker dan gagal ginjal kronik merupakan jenis penyakit yang tergolong tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji. pondokan.
FAKTA DI ARAB SAUDI.. Berdasarkan Data Siskohatkes s/d 4 September 2017.. 1. Jamaah haji yang wafat dengan penyakit kanker sebanyak 5 (lima) orang. 2. Jamaah haji yang wafat dengan penyakit gagal ginjal kronik sebanyak 2 (dua) orang. 3. Jamaah haji yang dirawat di KKHI dan RSAS dengan gagal ginjal kronik sebanyak 10 (sepuluh) orang. Catatan: Penyakit kanker dan gagal ginjal kronik merupakan jenis penyakit yang tergolong tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji.
FAKTA DI ARAB SAUDI.. Jamaah Haji yang dirawat di RSAS karena penyakit yang tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan s/d 6 Oktober 2017.. No Rumah Sakit Diagnosa Jumlah Pasien 1 RSAS Jeddah COPD/PPOK 4 2 RSAS Madinah COPD/PPOK 6 3 RSAS Mekkah COPD/PPOK 6 Ket. COPD : Cronic Obstructive Pulmonary Disease PPOK : Penyakit Paru Obstruksi Kronis Catatan: Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan jenis penyakit yang tergolong tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji. Sumber Data : Laporan Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 1438H/2017 M PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan (6 Oktober 2017)
JAMAAH HAJI YANG DITETAPKAN TIDAK MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATAN HAJI
DIAGNOSA PENYAKIT TERBANYAK MASA PRA ARMINA Keterangan: 1.Gastroenteristis = diare 2.Volume depletion = dehidrasi 3.Hypertensi = tekanan darah tinggi 4.Dementia = pikun 5.Stroke = stroke 6.Non Insulin Dependen DM = Kencing Manis Tidak Bergantung Insulin 7.Congestive Heart Failure = Gagal Jantung Kongesti 8.Dyspepsia = Maag 9.Pneumonia = Infeksi Saluran Nafas 10.COPD = Penyakit Paru Obstruksi Kronis Total : 827 Jemaah Tidak istithaah : 353 Jemaah (42,7%) Sumber Data : Laporan Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 1438H/2017 M PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan (6 Oktober 2017)
DIAGNOSA PENYAKIT TERBANYAK MASA PASCA ARMINA Keterangan: 1.Volume depletion = dehidrasi 2.Dementia = pikun 3.Hypertensi = tekanan darah tinggi 4.Cerebral Infarction = Kerusakan Otak 5.Stroke = stroke 6.Congestive Heart Failure = Gagal Jantung Kongesti 7.Gastroenteristis = diare 8.Non Insulin Dependen DM = Kencing Manis Tidak Bergantung Insulin 9.Dyspepsia = Maag 10.Pneumonia = Infeksi Saluran Nafas 11.COPD = Penyakit Paru Obstruksi Kronis 12.Pneumonia = Infeksi Saluran Nafas Total : 1175 Jemaah Tidak istithaah : 431 Jemaah (36,7%) Sumber Data : Laporan Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 1438H/2017 M PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan (6 Oktober 2017)
DIAGNOSA PENYAKIT TERBANYAK PENYEBAB WAFAT JAMAAH HAJI Keterangan: 1.Heat Stroke = sengatan panas 2.COPD = Penyakit Paru Obstruksi Kronis 3.Heart Failure = Gagal Jantung 4.Pneumonia = Infeksi Saluran Nafas 5.Cardiac Arrest = Henti Jantung 6.Ischaemic Heart Disease = Penyakit Jantung Iskemik. 7.Septic Shock = Shock akibat darah terinfeksi 8.Cardiogenic Shock = Shock akibat gagal jantung 9.Respiratory failure = Gagal nafas 10.Acute myocardial infarction = Kematian jaringan jantung yang akut Total : 448 Jemaah tidak istithaah : 160 Jemaah (35,71%) Sumber Data : Laporan Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi Tahun 1438H/2017 M PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan (6 Oktober 2017)
SIMPULAN.. 1 Terdapat Jamaah Haji yang tidak memenuhi syarat istithaah tetap berangkat ke Arab Saudi. Berdasarkan diagnosa penyakit penyebab wafat jamaah haji sebagian besar 2 merupakan penyakit-penyakit yang sifatnya kronis, memiliki kondisi klinis yang mengancam jiwa, serta sulit diharapkan kesembuhannya. 3 4 Istithaah Kesehatan Haji harus sudah ditetapkan pada saat Pemeriksaan Tahap II yang dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota. Pemeriksaan Tahap III yang dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan hanya menetapkan Jamaah Haji yang laik/tidak laik terbang.
SARAN.. Surat Keterangan Memenuhi Syarat Istithaah sudah harus ditunjukkan pada waktu pelunasan BPIH. Penguatan Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Jamaah Haji pada Pemeriksaan Tahap I & Tahap II. Penguatan Koordinasi dan sosialisasi bersama Kemenag/Kanwil/Kandep/Petugas Haji dalam Implementasi Permenkes No. 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Haji.
TERIMA KASIH