BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (Susanto, 2013:184) siswa berada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari di Sekolah Dasar (SD) sebagai program untuk menanamkan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan suatu ilmu yang tersusun menurut struktur, maka

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. cara yang lain (Eny dan Aly, 2010: 18). Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE INKUIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan pemahaman dan konsep-konsep sains yang bermanfaat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggunakan akal pikiran mereka sebagai jawaban dalam menghadapi

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan. Menurut Sutawijaya bahwa matematika mengkaji

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Lampiran 3) Kriteria Jumlah Siswa Prosentase

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan siswa pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peran guru

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanty Tiarareja, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Keaktifan, Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi TANDUR

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, mungkin sejak lahir sampai akhir hayat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran. Kesuksesan sebuah pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan dan disukai siswa. Namun, pada kenyataannya bahwa belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan siswa dalam berpikir secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif,

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

BAB I PENDAHULUAN. satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang tergolong ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus menjadi prioritas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

V. SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Quantum Teaching sebagai alternatif model pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Untuk mencapai itu, perlulah prilaku kritis dipupuk sejak dini,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, budaya dan lingkungan dari

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA SISWA KELAS II SDN SEKARDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran adalah memberikan bimbingan dan fasilitas agar siswa

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. strategi ( RBL ). Penerapan model pembelajaran ( RBL ) ini mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu wajib yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar, dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa sekolah dasar (SD) umumnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (Susanto, 2013:184) siswa berada pada fase operasional konkret. Matematika adalah ilmu abstrak dan deduktif, siswa sekolah dasar yang berada pada usia 7 hingga 12 tahun masih berada pada tahap operasional konkrit yang belum dapat berpikir formal (Suwangsih & Triurlina, 2006:25). Matematika yang dipelajari oleh siswa SD dapat digunakan dalam kepentingan lingkungannya, untuk membentuk pola pikir logis, sistematis, kritis, dan cermat yang dapat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Berdasarkan observasi di kelas IV SD Negeri 1 Lesmana, didapatkan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran yang ditakuti, tidak disukai, dan tidak menarik karena matematika dianggap sulit oleh para siswa. Hal tersebut ditunjukkan siswa dalam pembelajaran matematika siswa cenderung tidak memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru, mereka masih mengobrol dengan temannya. Pada dasarnya siswa mau dan mampu untuk belajar tergantung tanggung jawab masing-masing untuk mempelajari dan mengerjakan sesuatu. Tanggung jawab besar pengaruhnya terhadap proses belajar dan mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan tanggung jawab siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Kurangnya sikap tanggung jawab ini sangat berdampak kepada prestasi belajar siswa. 1

2 Kurangnya sikap tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran matematika berdampak pada nilai hasil belajar siswa. Hasil pre tes menunjukkan dari 25 siswa hanya 8 (32%) siswa yang mencapai KKM sedangkan 17 siswa yang lainnya belum memenuhi KKM. KKM kelas IV di SD Negeri 1 Lesmana adalah 65, sedangkan ketuntasan klasikal kelas adalah 85%, artinya kelas dikatakan tuntas apabila dari jumlah siswa yang ada dikelas mendapat nilai 65. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, salah satunya ceramah. Metode ceramah merupakan metode yang sering bahkan selalu digunakan untuk mengajar, seperti halnya guru di SD Negeri 1 Lesmana yang dilaksanakan oleh guru kelas IV dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran matematika. Guru menggunakan sumber dari buku paket matematika dan menjelaskan materi kepada siswa, kemudian guru memberikan latihan soal. Pembelajaran matematika tidak selalu harus dengan ceramah saja karena pada pembelajaran matematika secara umum memiliki tahapan aktivitas dalam rangka penguasaan materi matematika dalam pembelajaran. Depdiknas (2009:1) tahapan aktivitas pembelajaran matematika ada empat, yaitu: (1) penanaman konsep, (2) tahapan pemahaman konsep, (3) tahap pembinaan keterampilan, dan (3) tahap penarapan konsep. Berdasarkan fakta-fakta di atas dan hasil diskusi dengan guru memutuskan perlu diadakannya penyelesaian masalah yang dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka solusi untuk memperkecil

3 masalah tersebut adalah dengan memperbaiki model pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran. Alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan yaitu menggunakan model pembelajaran Quantum. Model pembelajaran Quantum merupakan model pembelajaran yang berdasakan kepada penciptaan kondisi belajar yang nyaman dikelas sehingga siswa merasa nyaman untuk belajar selama proses pembelajaran belangsung. Menurut Deporter, Readon and Singer-Nourie (2003:9-10) model pembelajaran Quantum merupakan model pembelajaran yang mempunyai konsep TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan), konsep TANDUR tersebut merupakan langkah-langkah untuk menanamkan konsep materi pelajaran kepada siswa. Dengan konsep TANDUR tersebut pembelajaran Quantum ini berpusat kepada siswa, sehingga model pembelajaran Quantum ini memiliki kelebihan yaitu: (1) Dapat memimbing siswa kearah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. (2) Dapat memusatkan pada hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal penting itu dapat diamati dengan teliti. (3) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati. (4) Pembelajaran akan mudah diterima siswa karena siswa mengalami sendiri, sehingga dengan diterapkannya model pembelajaran Quantum dengan strategi TANDUR ini diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab dalam proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah model pembelejaran Quantum dapat meningkatkan tanggung jawab pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 1 Lesmana? 2. Apakah model pembelajaran Quantum dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 1 Lesmana? C. Tujuan Penelitian Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian dapat meningkatkan kualitas siswa SD Negeri 1 Lesmana, yaitu meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar siswa sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara optimal. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran matematika materi pecahan menggunakan model pembelajaran Quantum di kelas IV SD Negeri 1 Lesmana. b. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan menggunakan model pembelajaran Quantum di kelas IV SD Negeri 1 Lesmana.

5 D. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran Quantum dalam meningkatkan prestasi belajar matematika di Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Menambah pengalaman dan keterampilan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran yang dapat memperbaiki kualitas pembelajaran. b. Bagi Siswa Meningkatkan tanggungjawab dan prestasi belajar dalam pembelajaran matematika serta menciptakan pembelajaran yang menarik dan lebih mengaktifkan siswa. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran matematika sehingga proses dan hasil belajar siswa meningkat. d. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai bekal dan pengalaman calon pendidik tentang model pembelajaran yang efektif dan bermakna untuk diterapkan dalam pemebelajaran di sekolah dasar untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran.