HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK HANDPHONE DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. produk pelumas mesin kendaraan bermotor merek Mesran SAE. Pihak produsen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK LAPTOP DENGAN MINAT MEMBELI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi

perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Merek yang baik adalah merek yang dapat membedakan dirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. bawah. Mungkin inilah hasil manis dari diberlakukannya Undang-undang RI

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar di dunia, salah satunya perkembangan teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas & Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas erat hubungannya dengan perkembangan media massa dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

ANALISIS FAKTOR HARGA, LOKASI, PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA SUPERMARKET LESTARI GEMOLONG SRAGEN 2008/2009 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, Indonesia sudah memasuki era globalisasi sehingga persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN CUSTOMER SERVICE (CS) DENGAN KEPUASAN PADA KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. dalam merespons perubahan yang terjadi agar tetap eksis dalam kancah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. kepada persoalan subyektifitas pribadi masing-masing.terkadang perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang hendak dicapai. Dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB II LANDASAN TEORI. jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan keputusan bagi dirinya sediri. terhadap atribut-atribut produk yang sesuai dengan keinginannya.

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB II KERANGKA TEORETIS

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. daripada biaya untuk mempertahankan pelanggan (Peter dan Olson, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipandang oleh semua orang sehingga mereka berusaha mencari produk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat komunikasi paling dicari oleh seluruh lapisan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan. lain guna memperebutkan pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Pemasaran sangat penting bagi perusahaan atau organisasi

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar bagi dunia industri, salah satunya adalah industri

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menciptakan produksinya. Intensi membeli yang dilakukan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK HANDPHONE DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : Nur Cholifah F 100 030 100 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sarana komunikasi terutama handphone saat ini mengikuti perkembangan mobilisasi manusia. Sarana komunikasi tidak dibatasi lagi oleh ruang, manusia dapat kapan saja, dimana saja dapat melakukan komunikasi. Perkembangan mobilisasi manusia yang semakin bervariasi membuka peluang bagi perkembangan telepon seluler untuk dipasarkan. Dengan adanya telepon seluler (handphone) aktivitas kegiatan manusia akan cepat tanpa adanya halangan ruang gerak. Pada perkembangan teknologi yang semakin pesat, para produsen handphone berusaha berlomba-lomba untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia, terbukti dengan loyalitas konsumen masyarakat Indonesia telah dibentuk untuk selalu memakai produk dan jasa salah satu merek handphone tertentu dalam waktu yang lama. Pelanggan handphone yang setia dengan produk (misalnya Nokia atau Sony Erikson) bisa diukur dengan Brand Predictability yang mengacu pada kemampuan pelanggan untuk mengantisipasi kinerja merek pada berbagai situasi pemakaian, Brand Liking berkaitan dengan merek tertentu disukai atau tidak oleh pelanggan. Brand Competence mengacu pada kemampuan merek untuk memecahkan masalah pelanggan dan memenuhi kebutuhan/keinginan pelanggan. Brand Reputation mengacu pada pendapat orang lain bahwa merek bersangkutan bagus dan handal. Trust in the Company adalah tingkat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan

yang memiliki merek yang bersangkutan, dengan itu semua dapat diketahui seberapa besar loyalitas pelanggan handphone di Indonesia (Selluler, 2005). Sebuah proses pengambilan keputusan pembelian tidak hanya berakhir dengan terjadinya transaksi pembelian, akan tetapi diikuti pula oleh tahap perilaku purna beli. Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan pemperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau memakai jasa yang lain pada perusahaan yang sama dimasa mendatang, atau dengan kata lain pelayanan yang memuaskan dapat menciptakan loyalitas konsumen. Konsumen yang loyal tidak hanya potensial untuk penjualan produk yang sudah ada, tetapi juga untuk produk-produk baru dari perusahaan (Kotler, 2000). Berkaitan dengan hal ini Singh (Engel, 1997) mengkategorikan tiga aspek untuk mengetahui apakah seseorang itu merasa puas atau tidak puas, yaitu:a) Voice response, yang meliputi usaha menyampaikan keluhan atau pujian secara langsung atau meminta ganti rugi kepada perusahaan yang bersangkutan. b) Private response, dilakukan dengan jalan memperingatkan atau memberitahu rekan, kolega, atau keluarganya mengenai pengalamannya dengan produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan baik yang bagus maupun yang jelek; dan c) Third party response, yaitu dengan usaha meminta ganti rugi secara hukum, mengadu lewat media massa atau secara langsung mendatangi lembaga konsumen, instansi hukum dan sebagainya. Menurut Swastha (1987) keputusan membeli konsumen selalu melalui tahapan-tahapan antara lain, menganalisa kebutuhan dan keinginan mencari dan

mengumpulkan informasi, melakukan penilaian terhadap sumber-sumber yang didapatkan, menilai dan menyeleksi produk-produk sebagai alternatif pembelian, kemudian apabila alternatifnya sudah sesuai, baru konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk. Membeli adalah kegiatan pertukaran antara penjual dan pembeli yang berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya dengan membayar sejumlah uang yang telah ditentukan. Oleh karena itu dapat dikatakan motivasi membeli adalah pemusatan perhatian terhadap suatu objek yang dilakukan dengan sadar dan diikuti perasaan senang sehingga menimbulkan keinginan pada individu untuk memperoleh atau mendapatkan suatu produk dengan membayar atau menukar dengan uang. Panji (1993), mengatakan secara psikologis pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu motivasi, persepsi dan belajar. Faktor-faktor tersebut juga merupakan alat bagi konsumen untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dan mengambil tindakan. Motivasi berfungsi untuk membangkitkan minat membeli terhadap barang yang ada, kemudian menggerakkan pembeli agar tertarik untuk membeli barang secara tulus dan puas. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusun membeli, bisa disebabkan oleh faktor-faktor produk tersebut itu sendiri misalnya merek, kemasan, harga, maupun faktor konsumen sebagai individu yang menggunakan produk atau jasa itu sendiri. Merek suatu produk juga penting untuk membentuk perilaku konsumen. Tanpa merek maka konsumen tidak akan dapat membedakan produk yang akan dibelinya dengan

produk lain. Oleh karena itu ekuitas merek (brand equity) perlu dikelola secara terus menerus agar perusahaan dapat menjadi perusahaan yang terkenal (Kotler, 2000). Ketika membicarakan masalah reputasi atau citra merek dari produk yang berbentuk barang maupun penyedia jasa, tidak akan lepas dari pengguna barang atau jasa itu sendiri. Menurut Kotler (2000) pembeli akan melihat dirinya sendiri maupun produk-produk yang mereka beli dalam rangkaian suatu citra. Citra-citra ini adalah kesan-kesan resmi yang ada, baik disadari maupun tidak dalam ingatan individu. Sikap konsumen untuk membeli akan dipengaruhi oleh citra-citra yang dimiliki oleh konsumen tentang berbagai produk, merek khusus, perusahaan, jasa dan tentang ciri merek sendiri. Kepuasan konsumen merupakan proses yang didahului oleh timbulnya kebutuhan, kemudian mencari informasi dan mengevaluasi merek serta memutuskan untuk membeli produk tertentu dan dalam pembeliannya serta umumnya menggunakan produk yang telah dibelinya tersebut. Kualitas pelayanandalam dalam fenomena psikologis menjelaskan perasaan tertentu yang berupa kesimpulan dari evaluasi yang dilakukan seseorang dan hal ini berkaitan dengan obyek, kegiatan ataupun kondisi. Citra dapat diartikan sebagai suatu tanggapan atau gambaran yang di peroleh melalui iklan, media, promosi, pemasaran, dan sebagainya (Yusoff,1995). Menurut Smith (1992) yang menyimpulkan bahwa citra merak meliputi segala sesuatu yang berasal dari kesan ataupun tanggapan terhadap visual produk yang berkualitas atau layanan yang menyenangkan. Citra yang baik dapat di tentukan oleh beberapa faktor,

seperti bersifat dinamis, kredibel, memberi layanan yang ramah dan baik, identitas visual yang menarik dan lain sebagainya. Fenomena yang dilihat penulis di lapangan menunjukkan bahwa citra merek, tidak selalu berdampak terhadap keputusan membeli pada konsumen. Hal ini terjadi karena pada masa sekarang semakin banyak pilihan produk khususnya handphone dengan harga murah membanjiri konsumen di pasaran serta terkadang merek-merek ternama pun tidak dapat memuaskan konsumen, sehingga menimbulkan citra yang negatif. Selain itu kondisi ekonomi, lingkungan sosial serta usia juga menjadikan konsumen semakin selektif dalam memilih produk hal ini menyebabkan atau menjadikan konsumen tidak loyal terhadap produk tersebut, walaupun konsumen mencitrakan positif terhadap produk yang dipersepsi. Mengacu dari uraian-uraian di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan yaitu apakah ada hubungan antara citra merek handphone dengan keputusan membeli, untuk menguji secara empirik rumusan masalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Hubungan antara citra merek handphone dengan Keputusan membeli B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji: 1. Hubungan antara citra merek handphone dengan keputusan membeli 2. Seberapa besar sumbangan citra merek handphone terhadap keputusan membeli 3. Tingkat atau kondisi citra merek handphone dan tingkat keputusan membeli.

C. Manfat Penelitian 1. Bagi Subjek Penelitian Diharapkan dapat memberikan sumbangan dan informasi yang dapat dipergunakan bagi konsumen agar lebih selektif dalam memilih suatu produk khususnya handphone 2. Bagi Nokia Global Communication Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang hubungan antara citra merek handphone dengan keputusan membeli sehingga akan lebih mudah lagi membuat strategi agar penjualan handphone khususnya nokia bisa meningkat. 3. Bagi Ilmuwan, khususnya ilmuwan psikologi industri dan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang bagi perkembangan ilmu psikologi terutama psikologi industri dan organisasi khususnya yang berkaitan dengan hubungan antara citra merek handphone dengan Keputusan membeli. 4. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan wacana pemikiran terhadap penelitian-penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara citra merek handphone dengan Keputusan membeli