BAB V PENUTUP. ini dapat disimpulkan secara umum sebagai berikut: 1. Proses Komunikasi Politik Kepala Desa dengan Bajing. a. Komunikasi antar pribadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa aktor sebagai bagian program yang terlibat

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk meningkatkan penjualan produk, baik barang. pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BAB III SINTESIS MAKNA TEKSTURAL DAN STRUKTURAL. selanjutnya dalam studi fenomenologi adalah penggabungan secara intuitif

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

Wawancara dengan Informan 2. Staff PR PT. United Supplies Agency. menjalin hubungan dengan customer.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

dimengerti oleh penerima, dan secara nyata dapat dilaksanakan, sehingga tercipta interaksi dua arah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB V PENUTUP. pedagang lansia dengan menggunakan komunikasi teori persuasif adalah pola

BAB III PENYAJIAN DATA. Mandala merupakan desa paling kecil diantara desa-desa lainnya. Desa Mandala

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing.

BAB V. Kesimpulan. A. Pengantar. B. Karakter Patronase di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

PSIKODIAGNOSTIKA 3: WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

BAB IV ANALISIS DATA. menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak usia dini di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR

Interpersonal Skills Communications

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti

SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

05Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Komunikasi Antar Budaya dalam Situasi Perbedaan Kebudayaan. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka ragam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi. Hal ini diaplikasikan

merasa perlu untuk menawar kembali

BAB. I PENDAHULUAN. menarik untuk diketahui. Karena pendidikan politik itu merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN BAHASA UNTUK MASYARAKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

PERSONAL SELLING KOMUNIKASI PEMASARAN PT. MAKASSAR RAYA MOTOR KENDARI DALAM PENJUALAN MOBIL DAIHATSU

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB V PENUTUP. hasil evaluasi peneliti dari penelitian ini. menyimpulkan, yang pertama, jenis- jenis dan fungsi tindak tutur yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan mele

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISIS DATA

Advokasi : What and How?

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini seiring perkembangan zaman juga

ANALISIS MODEL DAN MEDIA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

MEDIA TRADISIONAL. A. Pengertian Media Tradisional

PENDAHULUAN. orang-orang produksi memegang peranan sangat penting dan sangat berpengaruh. Hal

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang. 1. Untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaan maka elit harus jeli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV PENUTUP. kebudayaan desa Longos. Dimana salah satu yang menjadi proses

Kecakapan Antarpersonal

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB V KESIMPULAN. Perkawinan adalah hubungan yang permanen antara laki-laki dan perempuan

Pengertian Komunikasi Efektif

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa di mana pada masa-masa tersebut. sebagai masa-masa penuh tantangan.

BAB V KESIMPULAN: ADAT ISTIADAT SEBAGAI LANDASAN GERAKAN SOSIAL SUKU DAYAK IBAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. 2 Berdasarkan wawancara dengan Nia, mahasiwa UKSW pada hari Minggu 11 Desember

Konsep komunikasi verbal dan non verbal dalam wawancara pekerjaan. Komunikasi tatap muka

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SMK NEGERI 6 JAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. orang penari Saman dan seorang pelatih tari Saman, maka didapatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pikiran negative yang dapat memicu lahir konflik(meteray, 2012:1).

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan analisis data yang dibahas dalam laporan skripsi ini dapat disimpulkan secara umum sebagai berikut: 1. Proses Komunikasi Politik Kepala Desa dengan Bajing a. Komunikasi antar pribadi Komunikasi politik yang terbangun antara Kepala Desa dengan Bajing melalui dua pendekatan secara umum: a. Kepala Desa yang mendatangi dan mencoba memulai jalinan komunikasi terlebih dahulu dengan Bajing; b. Bajing yang terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan Kepala Desa. Dari temuan ini dapat dijelaskan bahwa komunikasi yang mereka jalin menekankan terhadap komunikasi antar pribadi. Dimana komunikasi didalamnya menuntut dua orang atau lebih bertemu secara langsung dan mengirimkan pesan verbal dan non verbal sehingga sangat efektif untuk mempengaruhi sikap pihak tertentu sebab terjadi efek dan feedback berulang-ulang dalam komunikasi antar personal itu. Selain komunikasi verbal, komunikasi non verbal pun sangat penting dalam komunikasi yang dijalin Kepala Desa dengan Bajing tersebut. 113

114 Komunikasi non verbal yang dilakukan oleh Kepala Desa membuat komunikasi yang terjalin antara Kepala Desa dengan Bajing berjalan semakin baik, seperti sikap sopan dan terbuka kepada Bajing yang bertamu ke rumahnya maupun yang ditemui langsung oleh Kepala Desa di tempat tertentu. b. Negosiasi Komunikasi yang mereka jalin selanjutnya dapat dikatakan negosiasi. Negosiasi sangat erat kaitannya dengan komunikasi persuasif atau membujuk. Komunikasi yang dilakukan Kepala Desa dengan Bajing atau sebaliknya dikarenakan masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda tetapi berbenturan sehingga membutuhkan negosiasi antara Kepala Desa dengan Bajing. Kepala Desa berkepentingan menjaga keamanan desa dari pencurian dan Bajing memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang biasa dipenuhinya dengan melakukan pencurian. Negosiasi yang meniscayakan penawaran-penawaran yang datang dari masing-masing pihak sangat efektif untuk mencari jalan tengah agar kepentingan Kepala Desa dan Bajing sama-sama terjaga. Negosiasi Kepala Desa juga membutuhkan persiapan sebab tarik-menarik antar kepentingan pasti terjadi dalam negosiasi tersebut. Persiapan atau pesan dalam negosiasi yang dibawa oleh

115 Kepala Desa tersebut setidaknya dapat ditemukan dengan dua cara terlebih dahulu, yaitu: a. Melakukan rapat beserta anggota pemerintahannya (Pemerintah Desa); b. Berkomunikasi dengan warga atau penduduk c. Komunikasi tiga tahap (triadik) Selanjutnya ditemukan data bahwa komunikasi yang dibangun Kepala Desa dengan Bajing lebih efektif melalui satu aktor komunikasi yang menjadi penghubung antara komunikasi Kepala Desa dengan Bajing. Hasil penelitian yang menemukan bahwa Ucok, salah satu Bajing yang dekat dengan Kepala Desa, telah beberapa tahun sampai tahun 2012 intens berkomunikasi dengan Kepala Desa untuk kemudian menghubungkan pesan komunikasi Kepala Desa kepada para Bajing menjelaskan bahwa komunikasi yang terjalin adalah model komunikasi triadik yaitu komunikasi yang terjalin antara minimal tiga aktor yang secara bergiliran mengirim pesan melalui masing-masing aktor komunikasi tersebut. Atau dengan kata lain Ucok menjadi mediator pesan antara Kepala Desa dan Bajing. 2. Faktor Pendukung Komunikasi Politik Kepala Desa dengan Bajing Kekuatan Bajing yang besar dalam melakukan pencurian telah memaklumkan dan membuat masyarakat mendukung Kepala Desa untuk menjalin komunikasi dengan Bajing. Selain itu, tentu saja para anggota

116 pemerintah juga ikut serta membantu Kepala Desa untuk menentukan langkah yang harus dilakukan terkait komunikasinya dengan Bajing. Komunikasi Kepala Desa dengan Bajing yang mendapat dukungan dari anggota Pemerintah Desa dan penduduk setempat tak hanya berbentuk dukungan moril. Dukungan tersebut juga bersifat komunikasi yang terjalin secara langsung dengan Kepala Desa untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sama. 3. Faktor Penghambat Komunikasi Politik Kepala Desa dengan Bajing Dari hasil penelitian di lapangan, Bajing selalu meminta materi. Dan komunikasi yang terjalin antara Kepala Desa dengan Bajing sangat rentan disebabkan oleh materi tersebut. Meskipun Komunikasi antara Kepala Desa dengan Bajing sedang baik tetapi dengan tidak sanggupnya Kepala Desa memberi materi yang diinginkan oleh Bajing maka bisa saja Bajing melakukan pencurian sebab yang mereka butuhkan adalah uang. Selain itu, Kepala Desa kadang tak dapat mengendalikan Bajing tanpa adanya aktor komunikasi ketiga (mediator). Keterangan di lapangan menyebutkan bahwa Kepala Desa harus memiliki orang (Bajing) yang dekat secara geografis maupun secara emosional dengannya untuk selalu memberi masukan dan nasehat terkait hubungannya dengan Bajing. Kesamaan latar sosial seperti pernah menjadi atau masih menjadi Bajing diperlukan untuk memberi masukan dan nasehat kepada Kepala

117 Desa terkait Bajing dan juga diperlukan untuk menerjemahkan pesanpesan Kepala Desa sehingga dapat diterima oleh para Bajing. B. SARAN Selanjutnya agar penelitian dapat membuahkan hasil sebagaimana peneliti paparkan, maka saran dari peneliti yaitu diharapkan menjadi masukan sekaligus sebagai bahan untuk dipertimbangkan. Adapun saran kami sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah Kabupaten dan Pusat, hendaknya menyusun cara dan mempergiat kinerja keamanan agar fenomena Bajing di desa-desa dapat dikikis dan diberantas. 2. Bagi Pemerintah Desa Mandala, Komunikasi (politik) harus selalu dijalin Kepala Desa dengan Bajing melalui cara dan strategi yang perlu untuk selalu dipertimbangkan lebih dahulu sehingga komunikasi Kepala Desa tetap efektif dan dapat mengendalikan Bajing. 3. Bagi Masyarakat Desa, umumnya mesti bersama-sama saling menjaga keamanan desa dan juga selalu berkomunikasi dengan Pemerintah Desa terkait keamanan desa. 4. Bagi Program Studi Ilmu Komunikasi serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi, fenomena komunikasi yang dijalin Kepala Desa dengan Bajing masih jarang diangkat dan dikaji. Menarik kiranya jika fenomena ini diangkat untuk diteliti lebih lanjut sebab komunikasi yang mereka jalin tak selalu bersifat pragmatis, tetapi ada kalanya norma tradisional selalu hadir dan dihormati dalam interaksi tersebut.

118 5. Bagi pembaca, setidaknya penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang fenomena komunikasi yang dijalin Kepala Desa dengan Bajing di desa-desa, khususnya di Desa Mandala Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep.