WEB-BASED INTERPRISE sebagai SOLUSI BISNIS

dokumen-dokumen yang mirip
SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

TUGAS 3 MID MANAJEMEN JARINGAN BRAMANTIO RIZKI NUGROHO NIM

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Firewall & WEB SERVICE

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kajian Integrasi Host Based dan Network Based Intrusion Detection System Menggunakan Web Based Enterprise Management

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Distributed Object CORBA and RMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Tinjauan Pustaka

Monitoring Sistem Jaringan Dengan Protokol SNMP

DMTF NETWORK MANAGEMENT INITIATIVE (NETMAN) DMTF Network Management Initiative (netman ) adalah seperangkat terintegrasi standar untuk pengelolaan, vi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Deployment of Service Oriented Architecture for Business Community

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BABI II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SNMP (Simple Network Management Protocol) : SNMP Pcapng Analysist

APLIKASI BERBASIS WEB

PROSES, OBJEK DAN LAYANAN TERDISTRIBUSI

TUGAS ELEARNING PENGEMBANGAN WEB SERVICE

Modul Jaringan Komputer III

BAB I BAB I PENDAHULUAN

By : Agung surya permana ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Network Element (NE), dan network element ini akan dikelompokkan secara internal

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan

Pertemuan XI Database Connectivity Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Interoperabilitas. bagaimana mereka berkomunikasi?

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

Unified Modelling Language (UML)

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

BAB 3 DASAR TEORI 3.1 Web Service

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Aplikasi Terdistribusi Menggunakan Windows Communcation Foundation untuk Sistem Informasi Dosen

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

M. Choirul Amri

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

SISTEM TERDISTRIBUSI UNTUK SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN WEB SERVICE

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan yang besar tentunya memiliki security yang baik untuk menjaga

Teknik Informatika S1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

a. Adalah Program komputer yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman dan dipergunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

Pemrograman Berbasis Objek. Pengenalan Java. Entin Martiana. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Internet Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM CLIENT/SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI JAVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah Keith McCLOGHRIE, Marshall ROSE, Jeffrey D.

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

(SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. Msc.

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Integrasi Web Services Dengan Menggabungkan Perancangan Berorientasi Objek dan SOA Untuk Membangun Sistem e-learning

DAMPAK SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE TERHADAP DUNIA BISNIS DAN PENDIDIKAN

Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP

Sistem Informasi Perusahaan 15. ERP Systems and E-Commerce: Intra- and Inter-Enterprise Modeling. Ratih Dyah Kusumastuti Source: Dunn et al.

Cloud Computing Windows Azure

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIMPLE NETWORK MONITORING PROTOCOL (SNMP) UNTUK MEMONITOR TRAFIK USER

Masa Depan Client Server

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Operasi. Teknologi Informasi

DATA CENTER: PENDAHULUAN

UNIFIED MESSAGING SYSTEM BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) PADA JARINGAN MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Komunikasi di Jaringan Fariz Andri Bakhtiar

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

Transkripsi:

WEB-BASED INTERPRISE sebagai SOLUSI BISNIS Latar Belakang Dengan lingkungan sistem informasi yang semakin terdistribusi dan heterogen akan sangat dibutuhkan pola manajemen system yang secara konsisten dapat mengelola komponen dan aplikasi tersebut. single konsep untuk menajemen dan supervise level enterprise (Enterprise Management System) sepertinya sederhana, namun ketika perusahaan makin bertumbuh, dengan adanya cabang atau anak perusahaan atau bahkan merger dan sebagainya, akan sangat sulit untuk mengintegrasikan berbagai macam bagian tersebut menjadi pendekatan yang konsisten untuk manajemen sistem, aplikasi dan jaringan. Bermacam standar protocol dipergunakan oleh beberapa manajemen subsistem, yang terpisahkan apakah oleh Staf atau engineer harus dapat melakukan penyesuaian antara perangkat yang ada pada lingkungan sistem informasi dengan protocol pada masing-masing subsistem, dimana beberapa diantaranya comply dengan standar protocol yang sudah mapan seperti SNMP atau CORBA, namun ada juga yang masih proprietary. Sehingga kesulitan terbesar pada sistem manajemen adalah mengkomunikasikan messages ke/dari bermacam perangkat atau aplikasi yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dalam konteks e-business, downtime systems dan aplikasi harus dapat ditekan seminimal mungkin. Operasional semakin terkonsentrasi pada pusat server berskala besar. Internal groups sekarang diorganisir dan makin diposisikan sebagai service providers untuk menyediakan layanan aplikasi dan proses; dengan demikian artinya sifatnya harus makin open inter-enterprise (hubungan subsistem dan aplikasi harus terbuka antar organisasi dalam perusahaan). Harapan dari End-user adalah adanya cross-platform friendliness untuk menjamin interoperability antar sistem dan aplikasi yang heterogen Berikut ini adalah tujuan untuk mengkaji bagaimana memperkenalkan suatu sistem manajemen level enterprise yang dapat mencakup berbagai domain aplikasi dan system menjadi objek homogen dan lebih sederhana.

Konsep ini sudah dipelopori oleh konsorsium internasional seperti DMTF (Distributed Management Task Force) yang merancang spesifikasi dan persyaratan untuk aplikasi sistem terdistribusi. Dalam tulisan ini pada intinya adalah ide mengenai suatu sistem manajemen enterprise berbasiskan Web yang lebih dikenal dengan istilah Web-Based Enterprise Management (WBEM) System. Teknologi Enterprise Management Teknologi WBEM adalah salah satu solusi yang dikembangkan dalam enterprise management. Berikut ini adalah beberapa teknologi kunci yang menjadi komponen utama dalam mengimplementasikan enterprise management berbasiskan web yaitu WBEM itu sendiri, XML dan CIM. WBEM WBEM (Web-Based Enterprise Management) merupakan inisiatif dari DMTF mengenai seperangkat standar manajemen dan internet teknologi yang dikembangkan untuk mempersatukan manajemen untuk lingkungan komputasi level enterprise. WBEM menyediakan kemampuan bagi industri untuk memberikan manajemen tool standard dan terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi yang sudah mulai matang seperti Common Information Module (CIM) dan extended Markup Language (XML). XML adalah sebuah metalanguage yang pada awalnya hanya digunakan untuk strukturisasi dokumen, dan sekarang sudah menjadi standar komunikasi antar aplikasi. WBEM memilih menggunakan XML sebagai bahasa pertukaran informasi; dimana transportnya mengandalkan standar internet. Fungsi utama dari XML adalah membungkus/enkapsulasi informasi CIM, yang disalurkan melalui HTTP. Karena WBEM berbasiskan web maka management console nya sendiri berada di Web. Sehingga selain operasi administrasi menjadi lebih mudah, deskripsi objek yang diperlihatkan sebagai pertukaran alert messages juga tidak begitu kompleks. WBEM standard compliance mulai dipersyaratkan untuk aplikasi Management editors, yang memungkinkan untuk akses lebih baik pada data administrasi, dialog lebih baik dengan device komponen administrasi yang sudah ada, dan untuk kapabilitas instrumentasi yang lebih baik.

Gambar 1. Arsitektur WBEM Pada gambar 1 diatas memperlihatkan secara lebih detail bagaimana objek yang beragam (ditangani oleh agen spesifik atau device drivers), dengan berbagai macam protocol, dapat dikelola dalam satu keseragaman metode apakah oleh aplikasi WBEM client, atau aplikasi tipikal lain contohnya aplikasi Windows Management. CIM CIM (Common Information Model) adalah sebuah common data model dari skema netral implementasi untuk mendeskripsikan keseluruhan informasi manajemen dalam sebuah lingkungan jaringan/enterprise. Model informasi pada CIM secara sederhana dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Model Informasi CIM CIM adalah model informasi yang berorientasi objek (object-oriented model) dan deskripsi objek formal nya sendiri sangat dekat dengan UML (Unified Modeling Language). Setiap managed object dijelaskan dalam MOF (Managed Object Format). Model ini sangat dinamis dan dapat diperkaya secara kontinyu sesuai persyaratan implementasinya. Pada gambar 2 diatas terlihat CIM dipakai sebagai basis model informasi untuk banyak domain yang saling berkomunikasi: core scheme dan banyak extensions scheme yang mengacu pada area spesifik aplikasi. Karakteristik dan Manfaat WBEM dan CIM 1. Provider dan Consumer Dengan arsitektur WBEM maka terdapat kemampuan untuk mempergunakan agent yang paling sesuai untuk supervisi managed object apapun protocol yang didukung oleh agent/driver tersebut yang kemudian akan berperan sebagai Provider. Dengan demikian berbagai aplikasi manajemen dapat menggunakan existing providers (agent/drivers) yang ada untuk mendapatkan dan modifikasi data manajemen dan event yang paling akurat. Hal ini memungkinkan adaptasi aplikasi manajemen menjadi lebih cepat untuk menangani device atau komponen baru. Dari sudut pandang pelanggan,

kemampuan ini juga memberikan opsi yang lebih luas untuk memilih aplikasi manajemen yang paling sesuai. Consumer adalah generic term untuk merepresentasikan aplikasi manajemen, yang berbagi penggunaan (sharing) data manajemen dengan aplikasi manajemen yang comply dengan CIM/WBEM untuk pemanfaatan fungsi advanced seperti diagnosis, proactive management, correlation dll. Pelaku industri dan bisnis IT dapat mengambil posisi sebagai providers (mialnya hardware dan software providers) atau consumer WBEM data (misalnya system management vendors) atau bahkan keduanya (seperti Microsoft). Skema arsitektur implementasi WBEM/CIM dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 3. Providers and Consumers

2. WBEM vs SNMP SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah salah satu pendekatan standard dari IETF (Internet Engineering Task Force) kepada informasi manajemen. Skema asosisasi yang menggambarkan mdoel informasi dikenal dengan nama MIB (Management Information Base). SNMP lebih didesain untuk network management dan tidak begitu extensible, karena itu tidak sesuai untuk manajemen sistem dan aplikasi. SNMP juga karena keterbatasan extensions cenderung tidak object-oriented dan tidak mampu untuk self-describing. Namun bagaimanapun protocol ini masih banyak digunakan dan masih akan terus berevolusi untuk penyempurnaan (SNMP V3). WBEM/CIM, semua objek dideskripsikan secara unik dan tergabung didalam sebuah CIM respository, dan ini memungkinkan untuk menyederhanakan deskripsi konfigurasi yang lebih sederhana, bahkan bila lebih dari satu aplikasi manajemen yang terlibat. WBEM/CIM bersifat self-describing dan extensible. Namun sementara ini secara realistis untuk beberapa solusi juga masih menggunakan SNMP, sehingga WBEM/CIM masih akan co-exist dalam beberapa tahun ke depan. 3. WebTop management console WebTop management console merupakan salah satu komponen utama dalam WBEM; bekerja pada Web servers yang ada dan membuat informasi administrasi tersedia dimana saja, sesuai dengan user access rights. Kompatibel dengan programming existing, seperti Java / HTTP programming. XML akan mengenkapsulasi dialog dengan CIM Object Manager: Data, Meta data, Queries dan Methods, serta dengan Management Console (Messages). Dengan demikian WebTop menjadi sederhana dan mudah digunakan pada internet. 4. CIM/WBEM dan Aktor e-business Saat ini WBEM/CIM sudah makin luas diadopsi oleh e-infrastructure vendors. Early adopters sudah jelas Microsoft dan SUN yang menyediakan CIMOMs (CIM object managers) dan object providers. Microsoft lebih aktif dalam area e-business ini, dengan inisiatif.net

nya. Intel dan Compaq juga turut aktif. Kebanyakan perusahaan ini tidak lama lagi menghasilkan dan menjual software dan devices dengan dilengkapi built-in CIM provider. Aplikasi manajemen terkemuka seperti HP, IBM Tivoli, BMC, dan Evidian mulai mengikuti untuk menyediakan arsitektur WBEM/CIM dalam lingkungannya produknya. Penutup Sebagai suatu aplikasi WBEM bukan lah sesuatu yang baru sama sekali. Aplikasi ini merupakan evolusi dari kebutuhan perusahaan nya dalam rangka transformasi menuju suatu pola manajemen yang lebih modern, terstruktur dan otomatis. Melihat dari fungsinya posisi WBEM/CIM akan sangat strategis dalam mendukung open arsitektur yang saat ini mulai banyak menjadi isu di lingkungan perusahaan, contohnya operator telekomunikasi seperti TELKOM, karena akan mempermudah dalam mengkomunikasikan proses bisnis yang ada dalam perusahaan secara enterprise end-to-end. Solusi implementasi WBEM/CIM bisa mengadopsi beberapa produk jadi yang sudan well-proven, atau bisa juga mengembangkan dari awal sesuai pertimbangan waktu, effort, jaminan kualitas, biaya investasi dan pemeliharaan aplikasi Referensi 1. Distributed Management Task Force: www.dmtf.org 2. TeleManagement Forum: www.tmforum.com