BAB I PENDAHULUAN. merupakan kasus keracunan pestisida organofosfat.1 Menurut World Health

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang dimana petani

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan bahwa sekitar satu juta orang keracunan insektisida secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kematian mencapai korban jiwa. 3 Sekitar 80% keracunan. dilaporkan terjadi di negara-negara sedang berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. segmen ST yang persisten dan peningkatan biomarker nekrosis miokardium.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan

BAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan tekanan pengisian (backward failure), atau kombinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah

HUBUNGAN ANTARA KADAR ASETILKOLINESTERASE DENGAN GAMBARAN EKG PADA PETANI YANG TERPAPAR KRONIK ORGANOFOSFAT JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida merupakan salah satu teknologi pengendalian organisme

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

BAB I PENDAHULUAN. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai kematian jaringan miokardium

Informed Consent Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan campuran dari beberapa bahan pokok lilin yaitu gondorukem, damar

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Flaviviridae dan ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini termasuk nomor dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

Normal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Food

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

B A B I PENDAHULUAN. negara-negara maju maupun berkembang. Diantara penyakit-penyakit tersebut,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Al Islam Bandung Tahun 2014

Cardiac Arrest 1. Pengertian 2. Sistem Konduksi Jantung

BAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.

ANATOMI JANTUNG LAPISAN JANTUNG

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentunya menyenangkan terutama di era modern ini dimana setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan dan perekonomian dunia. Selama empat dekade terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan oksigen miokard. Biasanya disebabkan ruptur plak dengan formasi. trombus pada pembuluh koroner (Zafari, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

BAB I PENDAHULUAN. hidup saat ini yang kurang memperhatikan keseimbangan pola makan. PGK ini

JANTUNG 4 RUANG POMPA ATRIUM KA/KI, VENTRIKEL KA/KI SISTEM HANTAR KHUSUS YANG MENGHANTARKAN IMPULS LISTRIK DARI ATRIUM KE VENTRIKEL : 1.

Ditulis pada Rabu, 20 September :47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DENGAN PERUBAHAN DENYUT JANTUNG SAAT VALSAVA MANEUVER

0.1% kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 67 tahun dan lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian

Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Sinyal ECG. ECG Signal 1

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Paparan pestisida pada petani cenderung lebih tinggi pada negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab terjadinya IMANEST dapat disebabkan oleh rupturnya plak. (Liwang dan Wijaya, 2014; PERKI, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ginjal dengan cepat sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki wilayah perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Srigading Kecamatan Ngablak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan pestisida secara luas berdampak pada meningkatnya kasus, yakni sebanyak 80% kasus pestisida merupakan kasus pestisida.1 Menurut World Health Organization (WHO), satu juta kasus berat dan dua juta kasus bunuh diri menggunakan terjadi di seluruh dunia, dan 200.000 diantaranya meninggal, terbanyak di negara sedang berkembang.2 Pajanan pestisida cenderung lebih banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang dibanding negaranegara maju dikarenakan oleh tiga faktor utama: iklim, penggunan alat pelindung diri yang tidak tepat, dan kurangnya pelatihan keamanan.3 Keracunan dalam pertanian terbanyak disebabkan karena penggunaan pestisida yang salah dengan pemakaian alat pelindung diri yang tidak lengkap.4 Penyemprotan pestisida yang sejatinya diindikasikan untuk pengendalian hama, namun pada kenyataannya penyemprotan pestisida tetap dilakukan meskipun tidak terdapat hama pada tanaman pertanian.5 Organofosfat memiliki efek toksik terhadap banyak bagian tubuh sehingga dapat terjadi berbagai macam gangguan, diantaranya terjadi gangguan sistem respirasi, hepatik, kardiovaskuler, neurologis, ketidakseimbangan hormonal, kerusakan ginjal serta stres oksidatif.1, 4 Karena luasnya efek yang ditimbulkan itulah dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang berat. 1

2 Manifestasi yang paling sering timbul meliputi mual, muntah, diare, miosis pupil, hipersalivasi, lakrimasi, penurunan kesadaran, nyeri perut, fasikulasi otot, dan yang paling fatal adalah gagal nafas. 6 Seperti yang dibahas oleh Catalina Lionte dkk, 7 telah diketahui bahwa perubahan kelistrikan jantung yang ditunjukkan dengan perubahan elektrokardiogram dapat disebabkan oleh karena overdosis obat atau racun, meskipun pada pasien tanpa riwayat kelainan patologis jantung. 7 Penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya komplikasi pada jantung yang meliputi edema pulmoner non-kardiogenik, abnormalitas elektrokardiografi, edema intersisial miokardium, thrombus aurikuler, hipertrofi ventrikel kanan, kongesti vaskuler, hipertensi serta hipotensi pada akut. Penelitian yang pernah dilakukan mengenai efek akut terhadap elektrokardiografi mendapatkan hasil bahwa terjadi pemanjangan interval Q-T, perubahan S-T, aritmia jantung, defek konduksi, fibrilasi ventrikel, sinus takikardi, sinus bradikardi, gelombang U, kontraksi prematur ventrikel, T inversi, pemanjangan interval P-R, dan fibrilasi atrium. 6,8-16 Telah diketahui bahwa bekerja sebagai inhibitor asetilkolinesterase, sehingga terjadi gangguan saraf otonom. Efek anti kolinesterase ini dapat dilihat secara biokimiawi melalui penurunan asetilkolinesterase plasma dan asetilkolinesterase sel darah merah. 17, 18 Penelitian tentang efek akut telah banyak dilakukan, namun tidak pada kasus kronik. Berdasarkan hal tersebut dan hasil yang didapatkan pada penelitian yang telah lalu pada kasus akut, maka

3 penelitian ini menilai hubungan kadar asetilkolinesterase darah akibat pajanan kronik dengan hasil EKG pada petani yang terpapar pestisida golongan secara kronik. 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan kadar asetilkolinesterase darah dengan gambaran EKG pada petani yang terpapar pestisida secara kronik? Seperti apakah hubungan kadar asetilkolinesterase darah dengan gambaran EKG pada petani yang terpapar pestisida secara kronik? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asetilkolinesterase darah dengan gambaran EKG pada petani yang terpapar pestisida secara kronik. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui kadar asetilkolinesterase darah pada petani yang terpapar pestisida secara kronik.

4 2) Mengetahui gambaran EKG pada petani yang terpapar pestisida oeganofosfat secara kronik. 3) Mengetahui hubungan kadar asetilkolinesterase darah dengan gambaran EKG. 4) Menganalisis hubungan kadar asetilkolinesterase darah dan beratnya dengan gambaran EKG. 1.4 Manfaat Penelitian 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai dampak kadar asetilkolinesterase darah terhadap hasil elektrokardiografi pada kasus kronis. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan kronis. 3) Hasil pernelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai pentingnya penggunaan dan pengelolaan pestisida yang benar. 4) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian-penelitian yang akan datang. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai dampak pestisida pada elektrokardiografi telah banyak dilakukan. Beberapa hasil penelitian mengenai terhadap elektrokardiografi akan ditampilkan pada tabel 1.

5 Tabel 1. Penelitian tentang pestisida No. Judul Penelitian 1 QTc Prolongation and Cardiac Lesions Following Acute Organophosphate Poisoning in Rats. Abraham S., et.al. Proc. West. Pharmacol. Soc. 2001; 44: 185-1868 2 The Study of Electrocardiographic Findings in Patients with Organophosphate Poisoning. Morteza Rahbar Taromsari, et.al. Iranian Journal of Toxicology. 2013; Vol. 6 No. 19: 7517566 Metode Penelitian Eksperimental. 24 ekor tikus coba (dibagi dalam 2 grup, masing-masing grup 12 ekor tikus), 6 tikus kontrol. paparan sarin dan soman Variabel terikat: Kardiak lesi dan pemanjangan QT. Retrospectivedescriptive study 100 orang pasien Variabel terikat: abnormalitas EKG Hasil Semua hewan coba yang diberikan sarin atau soman menunjukkan gejala inhibitor kolinesterase. 4 ekor diantara tikus-tikus yang diinjeksi sarin mati, 9 ekor tikus dari grup soman mati. Kedua jenis inhibitor kolinesterase ini tidak memberikan efek pada denyut jantung, atau pada kompleks QRS dan interval PR yang signifikan secara statistik, namun interval QT memanjang secara signifikan. Perubahan segmen S-T dan blok A-V ditemukan selama pengamatan pada 4 tikus yang terpapar sarin. Lesi kardiak yang dicirikan dengan myopathic foci, serat hyaline, dan jaringan fibrotik ditemukan pada semua hewan coba yang terpapar sarin dan soman. Enam puluh tiga dari 100 pasien mengalami kelainan EKG. Sinus takikardi (31%) adalah abnormalitas yang terbanyak dan perubahan STT non-spesifik (24%). Secara keseluruhan mortalitas 5% dan semua pasien yang meninggal menunjukkan perubahan EKG.

6 Tabel 1. Penelitian tentang pestisida (lanjutan) No. 3. 4. Metode Penelitian Cardiac Retrospective manifestations of study acute carbamate and organophosphate 46 pasien yang poisoning. A M didiagnosis Saadeh, et.al. Heart karbamat atau 1997;77:461-46413 karbamat atau Variabel terikat: manifestasi pada jantung Judul Penelitian The Relationship Between Electrocardiographic Changes, Cholinesterase Levels and Mortality in Acute Organophosphate Poisoning. Mesude Atlı, et.al. Çukurova Üniversitesi Tıp Fakültesi Dergisi (Cukurova Medical Journal) 2013; 38 (2):181-18812 Prospective study 39 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan diagnosis. akut orgnaofosfat. Variabel terikat: temuan EKG, level kolinesterase, dan mortalitas Hasil Komplikasi jantung terjadi pada 31 pasien. Komplikasi yang terjadi adalah edema pulmoner non kardiogenik sebanyak 20 orang (43%), aritmia jantung 11 (24%), kelainan EKG termasuk pemanjangan interval QT 31 orang (67%); perubahan ST-T 19 orang (41%); dan defek konduksi 4 orang (9%). Sinus takikardi pada 16 pasien (35%) dan sinus bradikardi pada 13 pasien (28%). Hipertensi terjadi pada 10 pasien (22%) dan hipotensi pada 8 pasien (17%). Dua paien meninggal karena fibrilasi ventrikel. Lima dari tiga puluh Sembilan pasien (12,8%) yang diamati meninggal. Temuan EKG yang didapatkan adalah sinus takikardi (48,7%), pemanjangan interval QT (20,5%), blok bundle branch kanan (20,5%), perubahan gelombang ST-T (12,8), fibrilasi atrium (7,7%), deviasi aksis kanan (5,1%), dan pemanjangan PR (2,5%). Tidak ada perbedaan temuan EKG yang signifikan secara statistik antara grup pasien yang meninggal dan yang tidak (p 0,05). Rata-rata kadar kolinesterase serum pada pasien yang meninggal lebih rendah daripada yang tidak.

7 Tabel 1. Penelitian tentang pestisida (lanjutan) No Judul Penelitian 5 Cardiac and electrocardiographic al manifestations of acute organophosphate poisoning. P. Karki, et.al. Singapore Med J 2004 Vol 45(8) : 38511 6. Electrocardiographic al Manifestations of Acute Organophosphate Poisoning. Ghulam Hussain Balouch, et.al. World Applied Sciences Journal 16 (8): 1118-1122, 201210 Metode Penelitian Prospective study 37 pasien dewasa yang masuk rumah sakit dengan diagnosis atau karbamat. atau karbamat. Variabel terikat: komplikasi pada jantung dan manifestasi pada EKG. Descriptive case series study. 112 pasien. akut Variabel terikat: manifestasi EKG Hasil Manifestasi komplikasi jantung yang terjadi pada 23 pasien (62,2%) yaitu edema pulmoner non-kardiogenik pada 8 kasus (21,6%), abnormalitas EKG, termasuk pemanjangan interval Q-T pada 14 kasus, perubahan STT pada 11 kasus (29,7%), dan defek konduksi pada 2 kasus (5,4%). Sinus takikardi terjadi pada 15 pasien (40,5%) dan sinus bradikardi pada 7 pasien (18,9%). Hipertensi terjadi pada 5 pasien (13,5%) dan hipotensi pada 4 pasien (10,8%). Dari 14 pasien dengan pemanjangan interval QT, hanya 1 yang mengalami polymorphic ventricular tachycardia torsade de pointes type. Dua pasien meninggal, satu karena edema pulmoner non-kardiogenik, dan satu karena fibrilasi ventrikel. Manifestasi pada jantung ditemukan pada 87 pasien (78%) adalah bradikardi pada 13 pasien (14,9%), takikardi pada 11 pasien (12,6), elevasi ST pada 9 pasien (10,3%), Tinversi pada 10 pasien (11,5%), pemanjangan P-R interval pada 7 pasien (8,0%), fibrilasi atrium pada 5 pasien (5,7%), pemanjangan interval Q-T pada 15 pasien (17,2%), takikardi ventrikel pada 7 pasien (8,0%) dan temuan campuran pada 10 pasien (11,5%)

8 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas yaitu desain penelitian yang telah digunakan adalah belah lintang sedangkan desain penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah eksperimental dengan subjek hewan coba, retrospective-descriptive study, retrospective study, prospective study,descriptive case series study, serta pada penelitian ini menilai hubungan paparan kronik pestisida terhadap temuan pada gambaran EKG, sedangkan pada penelitian terdahulu yang dinilai adalah temuan EKG pada paparan akut.