BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. keterpakaiannya, dalam proses- proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah bukan hanya berkaitan dengan sebuah bernyanyi dan berdoa, nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arransemen adalah usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

BAB I PENDAHULUAN. tentang seni adalah masalah klasik, dimana setiap manusia tidak akan dapat menghindarkan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktifitas musik merupakan hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer,

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK KELOMPOK MISDINAR GEREJA PUGERAN

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

PEMBELAJARAN VOKAL GRUP PADA REMAJA DI BINA SENI VOKAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia sedang memasuki era globalisasi, disetiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan informal, dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. 1 Michael L. Brown, Melawan Godaan Dosa. (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2001), Korintus 6:9-10 (Lembaga Alkitab Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai rasa gembira dan bersenang-senang, namun dalam pengertian lain seni

2015 PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BERMAIN PERKUSI DI SMA NEGERI 7 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. persembahan, dan pelayanan. Kata seni berkaitan erat dengan upacara keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. lagu bertemakan cinta, mungkin ia akan sedih karena patah hati (broken heart)

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan evaluasi pengajaran. Pembelajaran telah terjadi ketika seorang

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

Gambar bagian-bagian gitar

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam upaya pengembangan dirinya. Perubahan yang terjadi pada peserta

BAB I PENDAHULUAN. psikologis. Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari setiap manusia adalah

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan pendidikan seni dalam Permendiknas no.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. aliran musik menggunakan gitar sebagai pengiring maupun pembawa melody. Secara garis

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam

2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam kehidupan manusia. Pada masa-masa sekarang musik ini telah

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita

IBADAH YANG BENAR (Apakah Dia berharga untukmu?), 27 Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2. NYANYIAN JEMAAT Carilah Dulu Kerajaan Allah PKJ 103:1,3,4

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Ya Tuhan, Tiap Jam KJ 457:1,4,5. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini.

Tuhan Hadir Dalam Kebuntuan Hidup 1 Raja-raja 19:9-18

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

2. NYANYIAN JEMAAT Ajaib Nama-Nya PKJ 3 [2x] Semua

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

BAB Ι PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman musik Kristiani di Indonesia kian lama juga

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefenisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung, misalnya barang-barang bekas yang berupa botol minuman, panci, wajan, gelas, galon air minum, maupun ember plastik. Tidak hanya dari peralatan rumah tangga saja, tapi juga dari bahan bangunan seperti kaleng bekas cat rumah, paralon atau drum bekas aspal jalan. Bagi kebanyakan orang, sampah adalah barang yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Mereka menganggap sampah adalah benda yang memang harus dibuang, sehingga mereka sering mengabaikan dan membiarkan sampah, tanpa perlu mengetahui manfaat lain dari sampah. Namun bagi sebagian orang, sampah adalah barang yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan kembali sesuai dengan kebutuhannya.mereka menyadari bahwa, ternyata sampah mempunyai manfaat lain yang tentunya sangat berguna. Salah satu cara pemanfaatan yang digunakan adalah dengan mendaur ulang kembali sampah. Daur ulang adalah pengolahan kembali barang-barang bekas yang sudah tidak bergunalagi menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali. Pada umumnya, setiap barang yang dihasilkan dari proses daur ulang mempunyai 1

2 fungsi yang berbeda dari barang asalnya, sebelum menjadi sampah, dengan kata lain terjadi perubahan fungsi. Proses daur ulang yang dilakukan, untuk menghasilkan barang-barang baru (hasil daur ulang), disesuaikan dengan kebutuhan.selain harus disesuaikan dengan kebutuhan, proses daur ulang juga harus membutuhkan kreatifitas yang tinggi dari orang yang mendaur ulang, untuk menghasilkan barang yang bernilai tinggi, baik dari segi seni maupun manfaatnya. Kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi.kreatifitas dapat muncul dari pemikiran yang didasari untuk memecahkan suatu masalah.manusia yang kreatif adalah manusia yang memiliki gambaran suatu sikap baru, pandangan baru, konsep baru, Dengan kreatifitas, seseorang dapat menghasilkan barang-barang yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang.salah satunya dalam bidang musik, sampah dapat dibuat menjadi alat musik seperti marakas dari botol bekas. Musik adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk suara atau bunyi-bunyian.berdasarkan sumber bunyi, musik dibedakan menjadi dua, yaitu musik vokal dan musik instrumen.musik vokal merupakan musik yang sebagian besar penyampaiannya menggunakan suara manusia sebagai medianya.bentuk musik vokal yang ada saat ini antara lain opera atau operrete, nyanyian solo, atau bentuk tunggal, duet, trio, kwartet, kwintet, sektet, oktet atau kwartet ganda, dan paduan suara.sedangkan musik instrumental adalah merupakan musik yang dihasilkan telah mewakili suara manusia atau apabila ada

3 beberapa lagu tertentu yang harusnya berisi vokal manusia diganti dengan suara dari alat musik tertentu, seperti dentingan piano dan petikan gitar. Pada umumnya, alat musik dibuat dari bahan-bahan baku baru. Namun dengan adanya kreatifitas, alat musik dapat juga dibuat dari bahan-bahan yang diperoleh dari barang-barang bekas atau yang sudah tidak digunakan lain. Dengan kata lain, dengan kreatifitas, orang dapat mendaur ulang kembali barang-barang bekas menjadi alat musik. Alat musik yang dapat dihasilkan dari barang-barang bekas, pada umumnya adalah alat musik perkusi. Alat musik perkusi adalah alat musik yang menghasilkan dengan cara dipukul, baik menggunakan stik atau tangan. Alat musik perkusi yang dapat dibuat dari barang-barang bekas antara lain tagading, tamborin, maracas, dan triangle.alat musik perkusi pada umumnya digunakan untuk mengiringi melodi dan sebagai pengatur tempo dalam bermusik. Alat musik perkusi yang terbuat dari barang-barang bekas pada umumnya digunakan oleh anak-anak musik jalanan (pengamen) untuk mengiringi lagu.namun, sekarang ini pemuda-pemudi gereja juga sudah mulai menggunakan alat musik perkusi yang terbuat dari barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani. Di dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di gereja, khususnya HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam biasanya tidak terlepas dari kumpulan-kumpulan jemaat yang menyanyikan lagu-lagu rohani.lagu rohani merupakan ungkapan perasaan seseorang yang berisikan tentang renungan Alkitab yang ditujukan untuk memuji dan memuliakan Tuhan yang berupa nyanyian.karena lagu rohani memuji Tuhan

4 sehingga harus didasari motivasi dan tujuan di mana akhirnya hanya untuk memuliakan Tuhan. Dengan kata lain, lagu rohani bermotivasi dan bertujuan untuk memuliakan Tuhan dilihat dari isi lagu. Lagu yang baik haruslah berisi memuliakan Tuhan dan meninggikan Allah dengan motivasi mengingat anugerah dan kasih-nya, dengan maksud agar Tuhan memberkati kita setiap saat.lirik-lirik lagu rohani bukan hanya indah dinyanyikan.akan tetapi lagu rohani membawa perubahan hidup untuk orang yang menyanyikan.lagu ini dapat dinyanyikan dalam bentuk paduan suara ataupun vocal group.salah satu kumpulan jemaat yang ada adalah kumpulan pemuda-pemudi.lagu-lagu rohani yang dipersembahkan oleh kumpulan tersebut biasanya diiringi oleh alat musik.alat musik yang digunakan adalah alat musik yang terbuat dari bahan baku baru, yang masih berasal dari swadaya pemuda-pemudi. Pemuda-pemudi gereja menyadari bahwa untuk mendapatkan fasilitas alat musik sebagai pengiring lagu tidak mudah, karena pendanaan yang kurang.hal inilah yang melatarbelakangi pemuda-pemudi gereja menggunakan alat musik yang terbuat dari barang-barang bekas. Dengan kreatifitasnya, pemuda-pemudi gereja membuat sendiri alat musik dari barang-barang bekas.mereka memanfaatkan barang bekas seperti pipa paralon, tutup botol, botol minuman kaca, karet ban, besi, dan jari-jari sepeda.alat musik yang terbuat dari barang-barangbekas ini, tidak hanya dapat mengiring vokal, akan tetapi dapat juga mengiringi ansambelpada saat ibadah di gereja.di mana, pada saat ini alat musik dari barang-barang bekas tersebut secara khusus

5 masih digunakan untuk mengiringi lagu kumpulan bernyanyi pemuda-pemudi gereja. Dalam penyajian karya musik yang baik, untukmenggunakan alat musik dari barang bekas, pemuda-pemudi gereja membutuhkan kreatifitas yang tinggi, karena warna musik yang dihasilkan berbeda dengan warna musik yang dihasilkan dari alat musik yang sesungguhnya. Sehingga pemuda-pemudi gereja membutuhkan latihan yang rutin agar musik yang disajikan menjadi karya musik yang baik. Dengan adanya alat musik dari barang-barang bekas di gereja tersebut, dapat menarik perhatian setiap pemuda-pemudi untuk ikut serta dalam kumpulan.hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah anggota kumpulan.kumpulan tersebut memberikan pelatihan kepada setiap orang yang berminat dalam memainkan alat musik, sehingga meningkatkan semangat bagi anggota untuk tetap mengikuti kumpulan.dalam setiap minggu, kumpulan selalu mempersembahkan lagu rohani berbeda sesuai dengan khotbah minggu. Oleh karena itu, setiap pemuda-pemudi diberikan tanggung jawab dalam mengiringi lagu setiap minggu agar pemuda-pemudi dapat memainkan hasil karya musik tersebut dengan baik dan dapat didengar pada saat acara ibadah. Adanya alat musik barang-barang bekas yang dipadukan dengan alat musik lainnya menjadi hal yang baru dan motivasi yang positif untuk kumpulan pemudapemudi yang berada di dalam maupun di luar gereja untuk berkreasi dibidang musik.sehingga, dapat menghasilkan berbagai manfaat yaitu dari sisi materi dapat menghasilkan keuntungan untuk menambah alat musik, kita memberikan

6 pembelajaran bahwa dalam berkarya tidak harus menggunakan alat musik yang modern. Akan tetapi kita berkarya dari lingkungan sekitar kita dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas. Dan dari segi rohani lebih mendekatkan kepada Tuhan dan lebih meningkatkan persaudaraan diantara pemuda-pemudi tersebut untuk memuji Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Barang-Barang Bekas Sebagai Alat Musik Pengiring Lagu Rohani di Gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti menjadi lebih terarah serta mempersempit cakupan yang akan dibahas. Menurut pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan. Berdasarkan pendapat diatas serta melihat latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana keberadaan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam? 2. Bagaimana keberadaan pemuda-pemudi di gereja HKBP Pagar Jati? 3. Apakah latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP Pagar Jati?

7 4. Barang-barang bekas apa saja yang digunakan dalam pembuatan alat musik di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam? 5. Bagaimana proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.? 6. Lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam? 7. Bagaimana bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati? 8. Bagaimana tanggapan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam terhadap barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani? 9. Apakah kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan penyajian barangbarang bekas sebagai pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi masalah diatas maka peneliti perlu membuat batasan masalah, sesuai dengan pendapat Sugiono (2009:286) yang mengatakan bahwa: Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu. Maka dapat disimpulkan bahwa pembatas masalah merupakan usaha dalam menetapkan batas dari masalah yang akan diteliti agar topik menjadi fokus dan tidak melebar.berdasarkan pendapat

8 diatas dan pada latar belakang masalah maka penulis membatasi masalah peneliti ini sebagai berikut : 1. Apakah latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP Pagar Jati? 2. Bagaimana proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam.? 3. Lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam? 4. Bagaimana bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati? 5. Bagaimana tanggapan jemaat di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam terhadap pemanfaatan barang-barang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani? D. Perumusan Masalah Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan.mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban untuk pernyataan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Menurut pendapat Bungin (2001:5) mengatakan bahwa permasalahan yang diajukan hendaknya berbentuk kalimat dan diformulasikan dalam kalimat yang jelas dan

9 tegas. Rumusan masalah juga diajukan sejelas mungkin agar variabel-variabel penelitian ataupun hubungan antara variabel itu terlihat dengan mudah dan kemudian tidak menimbulkan interprestasi lain terhadap rumusan sebagai berikut. Dari uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang, identifikasi, serta pembatasan masalah maka akan menuntut peneliti kearah perumusan masalah. Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Bagaimana keberadaan jemaat, keberadaan pemuda-pemudi, latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas, barang-barang bekas apa saja yang digunakan, proses pembuatan alat musik, lagu rohani apa saja yang dinyanyikan, bentuk penyajian, tanggapan jemaat, kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan penyajian barang-barang bekas untuk mengiringi lagu-lagu rohani di gereja HKBP pagar jati lubuk pakam. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan setiap permasalahan penelitian yang telah diuraikan dan dirumuskan pada bagian sebelumnya untuk lebih jelasnya penelitian menguraikan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian, hal ini disesuaikan dengan pendapat Moleong(2005:94) yaitu Tujuan suatu penelitian ialah upaya untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dilakukan dengan jalan mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarahkan pada upaya untuk memahami dan menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan yang ada dalam masalah tersebut.

10 1. Untuk mengetahui latar belakang pemanfaatan barang-barang bekas di gereja HKBP Pagar Jati. 2. Untuk mengetahui proses pembuatan alat musik yang terbuat dari barangbarang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam. 3. Untuk mengetahui lagu rohani apa saja yang dapat dinyanyikan dengan menggunakan alat musik pengiring dari barang-barang bekasdi gereja HKBP Pagar Jati Lubuk Pakam. 4. Untuk mengetahui bentuk penyajian barang-barang bekas sebagai pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati. 5. Untuk mengetahui tanggapan jemaat terhadap dalam pemanfaatan barangbarang bekas sebagai alat musik pengiring lagu rohani di gereja HKBP Pagar Jati. F. Manfaat Penelitian Setiap penelitian dapat memberikan manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peranan dari barang-barang bekas untuk mengiringi lagu rohani di HKBP Pagar Jati. 2. Sebagai bahan referensi bagi gereja HKBP Pagar Jati tentang peranan lagulagu rohani dalam menyampaikan pesan Alkitab.

11 3. Untuk membantu dalam mengekspresikan sebuah karya musik dalam memuji Tuhan. 4. Sebagai bahan acuan untuk peneliti berikutnya yang ingin dan akan meneliti keterikatan dengan topik