BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitasfasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi (Purnomo, 2004). Tujuan perancangan tata letak fasilitas yaitu untuk menentukan bagaimana koordinasi dari setiap fasilitas produksi diatur sedemikian rupa sehingga mampu menunjang upaya pencapaian efisiensi dan efektifitas operasi kegiatan produksi. Perancangan tata letak meliputi pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan perlengkapan untuk operasi, dan semua peralatan yang digunakan dalam proses operasi. Salah satu tujuan dari perancangan tata letak fasilitas produksi adalah penggunaan ruangan yang lebih efektif. Penggunaan ruangan akan efektif jika mesin-mesin atau fasilitas pabrik lainnya disusun atau diatur 1
2 sedemikian rupa dengan mempertimbangkan jarak minimal antar mesin atau fasilitas produksi, dan aliran perpindahan material. Tata letak fasilitas produksi yang baik sangat berperan dalam kegiatan proses produksi karena berpengaruh langsung kepada kelancaran jalannya proses produksi, dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dapat memberikan kenyamanan dan keleluasaan gerak kepada para pekerja. PT. Mulya Sari Bakerry bergerak dalam industri pangan yang memproduksi Roti. Tipe tata letak yang digunakan adalah flowshop karena pengaturan penempatan mesin dan peralatan produksi ditempatkan berurutan sesuai alur proses produksi. Alat material handling yang digunakan untuk memindahkan material di perusahaan PT. Mulya Sari Bakerry menggunakan alat material handling yaitu manual (manusia), maka perhitungan yang dilakukan berupa perhitungan jarak material handling dan menghitung ongkos material handling. Gambar 1.1 Aliran Material Pada Tata Letak Awal
3 Ket : A. Gudang Bahan Baku B. SK. Mixer C. SK. Rolling D. SK. Timbangan E. SK. Mesin Potong F. SK. Meja Pembentukan G. Ruang Permentasi H. SK. Oven I. Packaging & Strorage Kekurangan dari tata letak pabrik yang sekarang adalah pengaturan tata letak tiap stasiun kerja yang belum sesuai, karena belum memperhitungkan derajat tingkat kedekatan antar stasiun kerja, terlihat pada stasiun kerja/departemen Bahan baku, Mixer dan SK. Oven terjadi aliran material terpisah jauh dimana langkah proses operasi tersebut berurutan. Luas area kerja tidak standar sehingga mengganggu keleluasaan gerak dan kenyamanan pekerja, terdapat perpotongan aliran material seperti terlihat pada gambar 1.1. Ketidakteraturan kondisi tata letak yang ada sekarang dapat berimbas terhadap terjadinya aliran material yang tidak sempurna. Ketidakefisienan proses produksi yang telah digambarkan pada gambar 1.1 maka diperlukan perancangan tata letak baru untuk mengatur ulang jalur lalu lintas material/barang yang lebih sesuai dengan fungsi masing-masing stasiun kerja.
4 Untuk penyelesaiannya digunakan metode Blocplan (model matematis berbantuan sofware komputer). Metode Blocplan ini lebih memperhitungkan derajat kedekatan antar stasiun kerja, membangun atau mengubah tata letak dengan mencari total jarak tempuh yang minimal dilalui dalam perpindahan material dan proses ouput yang cepat secara automatic search dalam menemukan solusi terbaik. Block layout hasil program Blocplan lebih teratur bentuknya sehingga lebih diminati dan mudah untuk diterapkan. Perancangan ulang tata letak yang diusulkan diharapkan akan dapat menghasilkan tata letak yang baru sehingga dapat meminimalkan biaya material handling 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diangkat oleh penulis dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah bagaimana merancang ulang tata letak fasilitas produksi PT. Mulya Sari Bakerry untuk memperbaiki tata letak fasilitas produksi awal sehingga dapat meminimalkan biaya material handling. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui layout Tata Letak Fasilitas produksi pada PT. Mulya Sari Bakerry. 2. Menganalisa layout Tata Letak Fasilitas produksi pada PT. Mulya Sari Bakerry. 3. Memberikan usulan perbaikan layout Tata Letak Fasilitas produksi pada PT. Mulya Sari Bakerry.
5 1.4 Pembatasan Masalah Untuk mencapai tujuan penulisan yang optimal, penulis membatasi pembahasan dari masalah yang dikemukakan agar ruang lingkup pembahasan permasalahan tidak menyimpang dan tidak meluas dalam pemecahan permasalahan. Pemabatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Perancangan tata letak hanya dilakukan dibagian fasilitas produksi. 2. Tidak ada penambahan / perubahan fasilitas - fasilitas produksi yang sudah ada selama penelitian. 3. Tidak melakukan perubahan sistem produksi maupun urutan proses produksi dari perusahaan yang sudah ada. 4. Biaya yang akan dibahas hanya biaya operasional dari material handling 1.5 Metodologi Penelitian Metode peneltian yang digunakan untuk melakukan dan analisis, dilakukan melalui beberapa tahap : 1. Meninjau dan mengawasi langsung ke kawasan perusahaan untuk mengetahui layout Tata Letak Fasilitas produksi pada PT. Mulya Sari Bakerry. 2. Wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan proses produksi pembuatan roti. 3. Studi kepustakaan untuk mempelajari teori-teori dari referensi buku yang ada sebagai landasan penulis untuk menulis tugas akhir ini.
6 1.6 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan tugas akhit ini, penulis menggunakan dua jenis metodologi pengumpulan data, yaitu metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Primer Metode ini digunakan untuk mendapatkan data teknik yang sebenarnya dalam riset atau pengamatan secara langsung yang dilakukan. Metode ini dapat dilakukan dengan cara wawancara yaitu penulis melakukan diskusi atau tanya jawab dengan pembimbing di lapangan serta teknisi/operator. 1.6.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder 1. Laporan Perusahaan, 2. Literatur, 3. Penelitian sebelumnya, dan 4. Buku-buku yang berkaitan dengan Perancangan Tataletak Produksi. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan suatu sistematika penulisan yang secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
7 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan secara umum tentang latar belakang masalah,identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori-teori yang berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini dijelaskan tentang teknik dan tata cara dalam pengambilan data dan juga dalam pengolahan data sebagai langkah penulis untuk mendapatkan tujuan dari penulisan tugas akhir. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini terdapat hasil dari pengumpulan data yang dilakukan penulis, dan dituangkan seutuhnya sebagai gambaran umum perusahaan. Serta data-data yang telah dikumpulkan, juga dilakukanpengolahan data berdasarkan teori-teori dan metode yang
8 ada untuk kemudian sebagai acuan dalam menganalisa permasalahan. BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Pada bab ini berisikan hasil dari pengolahan data, dimana hasil dari pengolahan data ini akan di analisa dan disusun sebagai langkahlangkah untuk penyesuaian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa dan penelitian secara menyeluruh serta diberikan juga saran-saran, baik untuk pihak perusahaan maupun pengembangan penelitian selanjutnya.