BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan cross sectional karena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. yaitu untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian analitik dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko (sebab) dan variabel-variabel yang termasuk efek (akibat) yang terjadi pada objek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005, p.148). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang pada bulan Juni sampai Juli 2010. C. Popolasi dan Sampel Penelitian 1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005, p.79). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi umur 9-11 bulan di Desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 orang. 27

28 2 Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005, p.79). Dalam penelitian ini kriteria sampel yang ditetapkan adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 9-11 bulan, bisa baca tulis, bertempat tinggal di Desa Gembleng Mulyo Pancur dan bersedia menjadi responden. Besar sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria diatas yaitu 32 orang. 3 Teknik Sampling Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Notoatmodjo,2005, p.79). Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Hidayat, 2007, p.74). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang. Dalam hal ini peneliti memilih teknik sampling diatas karena seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Sehingga sampelnya adalah seluruh populasi yang ada di Desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.

29 D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005, p.70). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : a. Variabel bebas (variabel independen) Variabel bebas yaitu merupakan variabel yang menentukan variabel lain (Notoatmodjo, 2005, p.70). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi campak. b. Variabel terikat (variabel dependen) Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Notoatmodjo, 2002, p.70). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi.

30 2. Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasional No 1. 2. Variabel Pengetahu an, ibu tentang imunisasi campak. Perilaku Definisi Operasional Kemampuan ibu dalam menjawab pertanyaan tentang imunisasi campak. Meliputi: a. Pengertian b. Indikasi c. Kontraindika si d. Cara pemberian e. Manfaat f. Efek samping g. Jadwal dan umur pemberian. Perilaku ibu mengimunisasika n campak pada bayi yang sudah dicatat dalam buku KIA. Instrumen Penelitian Kuesioner Check list Kategori 1= Baik : Bila jawaban benar 76-100%. 2= Cukup : Bila jawaban benar 56-75%. 3= Kurang : Bila jawaban benar <56% (Arikunto, 2006, p.344). 1=Baik : jika anak diimunisasikan pada umur 9 dan mendapat skor perolehan 2. 2=Cukup baik : jika anak diimunisasikan pada umur >9-11 bulan dan mendapat skor perolehan 1. 3=Kurang baik : jika belum diimunisasikan dan mendapat skor perolehan 0. Skala Penelitia n Ordinal Ordinal E. Prosedur Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari Universitas Muhammadiyah Semarang. Peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada etika penelitian meliputi :

31 1. Surat permohonan dan Persetujuan (Informed consent) Responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang judul dan tujuan penelitian, tindakan yang akan dilakukan atau prosedur, hakhak responden. Responden yang telah mendapat informasi yang lengkap, diminta menandatangani lembar persetujuan. 2. Tanpa nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden, maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan nomor kode yaitu pemberian angka pada masing-masing lembar tersebut. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti, bahwa informasi tersebut hanya boleh diketahui oleh peneliti dan pembimbing serta hanya kelompok tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian. Selanjutnya lembar pengumpul data dimusnahkan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah jangka waktu dua tahun (Hidayat, A, 2007, p.83). F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003, p.115). Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berasal dari :

32 1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang mengisi kuesioner berisi daftar pertanyaan yang telah diberikan kepada responden (Saryono, 2008, p.77). Sebelum mengisi lembar kuesioner, responden menandatangi lembar persetujuan menjadi responden lalu diberi penjelasan tentang cara mengisi kuesioner yang diambil peneliti saat itu juga setelah responden selesai mengisi. Lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan, dan perilaku ibu terhadap imunisasi campak. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya (Saryono, 2008, p.77). Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari data jumlah balita di Desa Gembleng Mulyo Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. G. Instrumen Penelitian 1. Instrumen penelitian yang digunakan Instrumen penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah (Saryono, 2008, p.85). Instrumen yang digunakan dalam penelian ini adalah angket atau kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002, p.151). Kuesioner berisi daftar pernyataan yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi

33 campak yang ditujukan pada responden dan daftar pertanyaan tentang perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. Kuesioner berbentuk pilihan, dimana jawabannya telah disediakan (closed ended). Kuesioner diisi pada hari yang sama dan diambil pada hari yang sama pula serta pada waktu mengisi kuesioner responden didampingi oleh peneliti. Alat ukur terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama berisi identitas dan karakteristik responden meliputi nama ibu, pendidikan terakhir ibu, umur. Bagian kedua pengetahuan ibu tentang imunisasi campak, terdiri dari 30 pertanyaan meliputi pengertian, indikasi, kontraindikasi, Cara pemberian, manfaat, efek samping, jadwal dan umur pemberian. Pertanyaan tertutup dengan alternatif dua jawaban (benar/salah). Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai atau skor 1 dan bila salah diberi nilai 0. Bagian ketiga perilaku ibu mengimunisasikan campak, ada 2 pertanyaan. Skala pengukuran jika anak diimunisasi campak pada umur 9 bulan diberi nilai 2, bila anak diimunisasi pada umur >9-11 bulan dinilai 1, dan bila belum diimunisasi di nilai 0. Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Tabel 3.2. Kisi-kisi pertanyaan kuesioner No Variabel Indikator Favourable Unfavourable Item 1 Tingkat pengetahuan Pengertian Indikasi Kontraindikasi Cara pemberian Manfaat Efek samping Jadwal dan umur pemberian 1, 4, 5 6, 8, 9 11, 12 16, 17 19, 20, 21 24 26, 27 2, 3 7 10, 13 14, 15, 18 22,23,25 28 TOTAL 16 12 28 5 4 4 5 3 4 3

34 2. Uji coba instrumen Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada para ibu yang mempunyai balita umur 9-11 bulan yang tidak disertakan dalam penelitian sebenarnya. Kuesioner yang sudah disusun secara terstruktur dan dibuat sendiri oleh penelitian berdasarkan konsep teoritisnya dengan jumlah pertanyaan 20 pertanyaan untuk variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. a. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006, p.168). Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product moment (Arikunto, 2006, p.170). Rumus product moment yaitu sebagai berikut : rxy = N xy ( x)( y) 2 2 2 2 { N x ( x) }{ N y ( y) } Keterangan : r = Koefisien korelasi x = Skor objek pada item nomor 1 y = Skor total subyek xy = Skor pertanyaan nomor 1 dikalikan total skor

35 sn = Banyaknya subyek Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka hasil korelasi tiap item dibandingkan dengan nilai taraf signifikan disesuaikan dengan jumlah responden, jika nilai relasi item tersebut memenuhi taraf signifikasi, maka item tersebut memiliki validitas, selanjutnya untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengganti atau merevisi item yang tidak memenuhi taraf signifikan, hingga item tersebut memiliki validitas. Keputusan Uji : 1. Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan valid 2. Bila r hitung (r pearson) < r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan tidak valid. Uji validitas dilakukan di Desa Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, dengan jumlah responden 20 ibu yang mempunyai balita umur 9-11 bulan yang kriterianya yang sama dengan kriteria sampel. Untuk hasil uji validitas variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak, 30 item pertanyaan, 28 item pertanyaan dikatakan valid karena nilai r hitung (0,556 0,964) > nilai r tabel (0,444) sehingga 28 pertanyaan dapat digunakan untuk penelitian. Pertanyaan perilaku tidak di uji validitas karena perilaku merupakan observasi dari buku KIA responden.

36 Dengan penjabaran tabel dibawah ini: Tabel 3.3. Validitas kuesioner No Pertanyaan Pearson Correlatio Hasil n 0,574 Valid 1 Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan penyakit pada anak. 2 Imunisasi adalah sejenis vitamin yang dimasukkan ke dalam tubuh 0,967 Valid bayi. 3 Tujuan pemberian imunisasi campak adalah untuk menghilangkan 0,650 Valid semua jenis penyakit. 4 Setelah diimunisasi anak akan kebal terhadap penyakit tertentu. 0,967 Valid 5 Penyakit campak disebabkan oleh virus campak. 0,650 Valid 6 Penyakit campak dapat menular melalui udara. 0,904 Valid 7 Gejala campak bercak-bercak dikulit tanpa disertai demam. 0,574 Valid 8 Sebelum bercak merah tampak biasanya anak batuk atau pilek 0,967 Valid terlebih dahulu. 9 Penyakit campak dapat menyebabkan radang otak. 0,650 Valid 10 Sebelum anak terkena penyakit campak, anak sakit mata (konjungtivitis). 0,430 Tidak Valid 11 Pemberian imunisasi campak bisa biberikan kapan saja. 0,967 Valid 12 Bila sudah terkena campak anak tidak perlu diimunisasi lagi. 0,967 Valid 13 Imunisasi camapak tidak boleh diberikan pada anak yang sedang 0,650 Valid panas tinggi. 14 Anak yang mempunyai penyakit leukemia (kangker darah) bisa di 0,967 Valid imunisasi campak. 15 Imunisasi campak dalam bentuk sirup. 0,967 Valid 16 Imunisasi campak bisa diminumkan pada anak. 0,574 Valid 17 Cara pemberian imunisasi campak adalah lewat suntikan. 0,967 Valid 18 Imunisasi campak disuntikan dilengan kiri anak. 0,967 Valid 19 Imunisasi campak diteteskan seperti imunisasi polio. 0,967 Valid 20 Orang tua akan lebih tenang bila anak sudah diimunisasi campak, karena anak menjadi kebal terhadap penyakit campak. 0,430 Tidak Valid 21 Imunisasi campak dapat dicegah dengan imunisasi. 0,904 Valid 22 Imunisasi dapat memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara. 0,967 Valid 23 Imunisasi campak dapat mencegah cacat atau kematian yang 0,574 Valid diakibatkan penyakit campak. 24 Imunisasi campak tidak ada efek sampingnya. 0,967 Valid 25 Setelah diberikan imunisasi campak anak menjadi diare. 0,967 Valid 26 Efek samping imunisasi campak anak dapat menjadi demam 0,650 Valid ringan. 27 Imunisasi campak dapat menyebabkan kematian. 0,967 Valid 28 Imunisasi campak hanya diberikan satu kali. 0,967 Valid 29 Imunisasi campak diberikan pada umur 9-11 bulan. 0,574 Valid 30 Imunisasi campak diberikan setiap tahun sekali. 0,758 Valid

37 b. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2002). Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan cronbach alfa dengan rumus sebagai berikut: r = K K Keterangan: 2 α 6 1 2 1 α1 R K α 2 6 : Reliabilitas instrument : Banyaknya butir pertanyaan : Jumlah variabel butir 2 α 6 : Variabel total Harga r11 kemudian dikonfirmasikan dengan t label product moment dengan taraf signifikan 1% dan 5%. Jika r11 hitung > r tabel dapat dinyatakan reliable artinya perangkat test tersebut memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data. Uji reliabilitas dilakukan di Desa Pandan Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, dengan jumlah responden 20 ibu yang mempunyai balita umur 9-11 bulan yang kriterianya yang sama dengan kriteria sampel.

38 Item pertanyaan variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak berjumlah 30 pertanyaan, 28 pertanyaan dinyatakan valid, uji reliabilitas didapatkan nilai α cronbach sebesar 0,985 (>0,60). Nilai tersebut mendekati 1 sehingga kuesioner reliabel dapat digunakan untuk pengambilan data. H. Analisis Data 1. Metode Pengolahan Data Pada penelitian ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah sedemikian rupa sesuai dengan tujuan penelitian. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan program komputer tertentu. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Editing Adalah proses memeriksa data yang telah dikumpulkan apakah telah sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban dari responden. b. Scoring Merupakan kegiatan menghitung score atau nilai dari masingmasing variabel setelah semua jawaban terisi. Peneliti menentukan scoring pada jawaban variabel pengetahuan dan variabel perilaku. Peneliti memberi score pada masing-masing pertanyaan pengetahuan. Jawaban benar diberi skor 1, jawaban salah diberi skor 0 untuk pertanyaan positif dan untuk pertanyaan negatif jawaban benar diberi skor 0, jawaban salah diberi skor 1. Dan memberi skor untuk

39 pertanyaan perilaku 2 bila anak diimunisasi campak pada umur 9 bulan, 1 bila anak diimunisasi campak pada umur >9-11 bulan, dan 0 bila anak belum diimunisasi campak. c. Coding Coding atau mengode data bertujuan untuk membedakan antar karakter, mempelajari jawaban responden, memutuskan perlu tidaknya jawaban. Jawaban tersebut dikategorikan terlebih dahulu serta jawaban yang diperoleh diberi tanda atau kode untuk mempermudah penyusunan tabel. Coding dilakukan dengan cara memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka. Berdasarkan hasil persentase skor jawaban, pengetahuan dikategorikan menurut Arikunto (2006, p. 344), yaitu sebagai berikut : 1) Baik, apabila 76-100 % pernyataan dijawab benar dengan kode 1 2) Cukup, apabila 56 75 % pernyataan dijawab benar dengan kode 2 3) Kurang, apabila < 56 % pernyataan dijawab benar dengan kode 3 Berdasarkan hasil penilaian, perilaku dapat di beri kode sebagai berikut : 1) Baik, jika anak diimunisasi campak pada umur 9 bulan, diberi kode 1. 2) Cukup, jika anak diimunisasi campak pada umur >9-11 bulan, diberi kode 2. 3) Kurang, jika anak tidak diimunisasi campak, diberi kode 3.

40 d. Tabulating Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis (Budiarto, 2001: 29-30). 2. Analisa Data a. Analisis Univariate Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dalam tiap variabel (Notoatmodjo, 2005, p.188). Dalam penelitian ini analisis univariate dilakukan untuk menganalisa variabel pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dan variabel perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. Yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Adapun rumus distribusi frekuensi menurut Budiarto (2002, p.71) dalam prosentase yaitu sebagai berikut : x = n f x Keterangan : x = Rata-rata f x = frekuensi = hasil pengamatan n = jumlah pengamatan

41 b. Analisis Bivariate Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005, p.188). Dalam penelitian ini analisa bivariate dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. Uji statistik yang digunakan pada adalah chi square. Uji chi square digunakan untuk menganalisa hubungan variabel kategorik dengan kategorik. Pada penelitian ini variabel pengetahuan dan perilaku, peneliti tentukan sebagai variabel kategorik. Pembuktian uji chi square menurut Riyanto (2009, p.75) dapat menggunakan formula: χ 2 =Σ (fo-fe) 2 fe df = (k 1) (b 1) Keterangan : χ 2 fo fe k b : Nilae chi-kuadrat : Frekuensi yang diobservasi : Frekuensi yang diharapan : Jumlah kolom : Jumlah baris

42 Prosedur pengujian chi square menurut Riyanto,A (2009, p.75) sebagai berikut : 1) Memformulasikan hipotesisnya (Ho dan Ha) 2) Memasukkan frekuensi observasi (fo) dalam tabel silang 3) Menghitung frekuensi harapan (fe) dalam masing-masing sel 4) Menghitung χ 2 sesuai aturan yang berlaku: (a) Bila tabel lebih dari 2x2 menggunakan Person Chi Square tanpa koreksi (uncorrected) (b) Bila tabelnya 2x2 dan tidak ada nilai fe<5, menggunakan Countinity Correction (c) Bila tabelnya 2x2 dan ada nilai fe<5, maka menggunakan Fisher Exact. 5) Menghitung ρ value dengan membandingkan alpha (a) 6) Membuat keputusan : (a) Bila ρ value α, Ha diterima, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang signifikan. Berarti ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. (b) Bila ρ value > α, Ha di tolak, berarti data sampel tidak mendukung adanya perbedaan yang signifikan. Berarti tidak ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara

43 pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan perilaku ibu mengimunisasikan campak pada bayi. Penentuan nilai α (alpha) tergantung dari tujuan dan kondisi penelitian. Untuk bidang kesehatan masyarakat biasanya digunakan nilai α (alpha) sebesar 5%. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini menggunakan level of significance (α= alpha) sebesar 5% (0,05) (Rianto,A, 2009, p.75).