PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP PEMILIHAN KAP DAN PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN AUDIT FEES (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur di BEI)

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemikiran mengenai corporate governance berkembang dengan bertumpu pada teori

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY. R. Meike Erika Dwiyanti, Arifin Sabeni 1

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan seperti investor, karyawan, kreditur, pemerintah serta

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi didefinisikan sebagai seni untuk mengumpulkan, kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan perusahaan disusun

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KOMITE AUDIT

SKRIPSI OLEH : IAN PRATAMA LIMBONG

Oleh: Ilmiawan Iqbal. Dosen Pembimbing: Achmad Zaky, MSA., Ak., CA., SAS., CMA. Abstrak

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

OLEH HENNY ANGGRAINI SIPAYUNG

SKRIPSI OLEH VESTRY ARTA SEMBIRING

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

PENGARUH KONEKSI POLITIK TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE )

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP LIKUIDITAS

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: KEVIN ALEXANDER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yaitu variabel dependen, variabel independen,

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FEE AUDITOR EKSTERNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Suparlan Dosen Universitas Gunung Rinjani.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

PENGARUH PROFITABILITAS DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK TAX AVOIDANCE TUGAS AKHIR

PENGARUH KEAKTIFAN KOMITE AUDIT DAN KEBERADAAN AUDITOR EKSTERNAL BIG FOUR TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN DIVERSIFIKASI OPERASI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ABSTRAK. Kata kunci: ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, profitabilitas, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN FINANCIAL INDICATORS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

THE INFLUENCE OF PRUDENCE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITY, LEVERAGE, PROFITABILITY AND SIZE AGAINST TAX AVOIDACNCE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

SKRIPSI PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN PERTANIAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL. Putri Puspita Ayu *1 Tika Septiani

ABSTRAK. Kata-kata kunci: beban pajak kini, aktiva pajak tangguhan, beban pajak tangguhan, manajemen laba. vii. Universitas Kristen Maranatha

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Non-Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

TUGAS AKHIR OKKY PUSPITASARI

ISNI WIYATMI B

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kantor akuntan publik juga untuk menjamin informasi yang diberikan. pihak pengguna laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

PENGARUH BEBAN PAJAK TANGGUHAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh para investor dan pengguna eksternal lainnya (Gati, 2015). Namun

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi

ABSTRACT. influenced by the proportion of independent board and audit committee size.

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun

PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN CLIENT ATTRIBUTES TERHADAP PENETAPAN BIAYA AUDIT EKSTERNAL

DETERMINAN AUDIT DELAY DAN PENGARUHNYA TERHADAP REAKSI INVESTOR. (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA. keakuratan data dan penyimpangan pada data tersebut. Untuk variabel dummy (KAP. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH AKUNTANSI, RETURN ON EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan (agen dan pemilik). Dalam teori keagenan (agency theory) menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 1-8 ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH TIPE KEPEMILIKAN DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP PEMILIHAN KAP DAN PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Anugerah Endriawan Sudarno 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone +622476486851 ABSTRACT This study aims to examine the factors of type of ownership and earnings management that may affect the selection of the firm and the determination of the audit fee on companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that influence the selection of the firm and the audit fee is the type of ownership of the company is divided into a company that is majority owned by the government, as well as institutional company largely owned by the financial institution, and earnings management measured by discretionary accruals Modified Jones (2010). This study uses secondary data from financial statements companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2011-2013. By using purposive sampling method obtained a sample of 132 financial statements of the company. This study used two regression, ie logistic regression and multiple linear regression. Before performing the multiple linear regression, the data first tested using the classical assumption test The results of this study indicate that the type of ownership of state-owned enterprises, institutional and earnings management has no effect on the selection of public accounting firm as well as the type of state enterprises ownership and earnings management does not affect the audit fee. Variable types of institutional ownership and earnings management positive and significant impact on audit fees. Keywords: audit fees, the selection of a public accounting firm, type of ownership, and earnings management. PENDAHULUAN Laporan keuangan suatu entitas merupakan gambaran dari keadaan seluruh kegiatan ekonomi perusahaan. Dengan perkembangan ekonomi yang sangat pesat, kebutuhan informasi akan laporan keuangan akan meningkat. Adanya laporan keuangan dapat membantu semua pihak yang terkait dalam perusahaan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Keberadaan laporan keuangan sangat berguna bagi para pihak yang terkait untuk pengambilan keputusan. Informasi yang ada dalam laporan keuangan harus relevant dan reliable, sehingga dapat dipercaya dan tidak menyesatkan. Disnilah peran dari auditor independen untuk menilai tingkat kewajaran laporan keuangan. Laporan keuangan yang telah diaudit lebih memberikan keyakinan akan informasi yang relevant dan reliable, sehingga tidak ada salah saji material dalam laporan keuangan. Jasa audit yang diberikan oleh auditor independen memiliki peran penting dalam menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib melakukan perikatan dengan akuntan publik, sesuai dengan Keputusan Dewan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-306/BEJ/07-2004. Kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari opini yang dikeluarkan oleh kantor akuntan publik yang melakukan perikatan dengan perusahaan pada periode tertentu. Ada empat jenis opini yang diterbitkan oleh auditor independen, yaitu laporan berisi pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan auditor tidak memberikan pendapat. 1 Corresponding author

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 2 Dalam melakukan perikatan dengan kliennya, kantor akuntan publik akan mendapatan imbalan jasa dalam bentuk fee audit. Penetapan fee audit merupakan imbal jasa yang didapat oleh kantor akuntan publik atas jasa audit yang dilakukannya. Menurut Kode Etik Akuntan Publik tahun 1986 Bab VII pasal 20 disebutkan bahwa seorang akuntan publik berhak menerima honorarium untuk kemahiran pengetahuan yang ia berikan kepada pekerjaan profesional. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor : KEP.024/IAPI/VII/2008 menetapkan imbal jasa (fee) audit, Akuntan Publik harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : kebutuhan klien, tugas dan tanggung jawab menurut hukum, independensi, tingkat keahlian dan tanggung jawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan, banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh Akuntan Publik dan stafnya untuk menyelesaikan pekerjaan dan basis penetapan fee yang disepakati. Dalam penelitian ini akan menguji pengaruh dari tipe kepemilikan dan manajemen laba terhadap pemilihan kantor akuntan publik dan fee audit. Manajemen laba menurut Healy dan Wahlen (1999) dalam Beneish (2001) menyatakan bahwa manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi-transaksi yang mengubah laporan keuangan, hal ini bertujuan untuk menyesatkan para stakeholders tentang kondisi kinerja ekonomi perusahaan, serta mempengaruhi penghasilan kontraktual yang mengendalikan angka akuntansi yang dilaporkan. Tipe kepemilikan juga merupakan faktor yang menentukan pemilihan auditor dan fee audit. Tipe kepemilikan dibagi menjadi badan usaha milik negara, badan usaha swasta dan badan usaha asing. Namun dalam penelitian ini tipe kepemilikan dibagi menjadi kepemilikan pemerintah (BUMN) dan kepemilikan institusional. Menurut Ghosh (201 1) bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan pemerintah/ BUMN lebih rendah dibandingkan dengan biaya audit yang dikeluarkan oleh perusahaan BUMS. Desender, et al. (2009). KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Masalah keagenan yang terjadi timbul karena asymmetric information dan konflik kepentingan akan memunculkan biaya keagenan (agency cost) yang akan ditanggung oleh perusahan. Perbedaan kepentingan yang diakibatkan oleh konflik keagenan yang terus menerus akan merugikan semua pihak. Pengawasan sangat diperlukan untuk mengurangi konflik keagenan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Principal dan agent harus bisa mengurangi tindakan yang memetingkan diri sendiri dan menyelaraskan kepentingan mereka untuk tecipta tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan corporate governance akan mengawasi dan mengendalikan perusahaan agar berjalan selaras antara berbagai pihak. Sistem corporate governance yang baik akan memberikan perlindungan yang efektif kepada para pemegang saham dan kreditur untuk memperoleh kembali investasi dengan wajar, tepat, dan seefisien mungkin, serta memastikan bahwa manajemen bertindak sebaik mungkin untuk kepentingan perusahaan (The Cadburry Committee 1992). Adanya corporate governance akan memberikan rasa percaya investor (principal) atas kerja dari manajemen (agent) dalam mengelola perusahaan, sehingga dapat mengurangi konflik keagenan. Pengaruh Tipe Kepemilikan terhadap Pemilihan KAP Perusahaan BUMN tidak terlepas dari unsur politik didalamnya, dimana perusahaan BUMN dijalankan oleh pemerintah. Dengan adanya unsur pemerintah, BUMN lebih cenderung memilih KAP non-big4 untuk mengaudit laporan keungannya. Dalam penelitian Ghosh (2012) mengatakan dengan adanya tujuan-tujuan politik dalam 2

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 3 perusahaan BUMN, ada sedikit alasan BUMN mungkin menghindari memilih KAP yang memiliki nama besar ( Big4). BUMN lebih mungkin terikat dengan auditor berkualitas rendah karena mereka dapat meningkatkan modal melalui koneksi, tanpa harus mengurangi asimetri informasi dengan laporan keuangan yang lebih kredibel (Wang et al. 2008) Tipe kepemilikan institusional merupakan perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak atau lembaga institusional. Dengan adanya investor seperti ini diharapkan perusahaan akan memiliki prospek dan tren yang positif. Hal ini diharapkan dengan adanya investor seperti ini yang telah mengetahui kondisi ekonomi dan pelaporan keuangan. Arifin (2003) mengatakan bahwa perusahaan publik di Indonesia yang dikendalikan keluarga/ negara/ institusi keuangan masalah agensinya lebih baik jika dibandingkan perusahaan uang dikontrol oleh publik/ tanpa pengendali utama. Perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak institusi dapat mengurangi konflik keagenan yang terjadi didalam perusahaan. Karena pihak institusi lebih efektif dalam melakukan pengawasan dan monitoring, sehingga dapat mengurangi agency cost. H1a : tipe kepemilikan BUMN berpengaruh negatif terhadap pemilihan KAP Big4 H1b : tipe kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap pemilihan KAP Big4 Pengaruh Manajemen Laba terhadap Pemilihan KAP Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba (Schipper, dikutip oleh Antonia, 2008). Namun menurut beberapa peneliti manajemen laba merupakan hal yang legal, karena manajemen laba merupakan tindakan yang memanfaatkan pemiliha metode akuntansi yang digunakan. Dengan adanya praktik manajemen laba dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap laporan keuangan (Nini, 2009). Dalam penelitian Ghosh (2010) bahwa manajemen laba berpengaruh pada pemilihan auditor. Perusahaan yang melakukan tingkat manajemen laba yang tinggi, kemungkinan akan melakukan perikatan dengan KAP non-big4. Tendeloo dan Vanstaelen (2008) menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai manajemen laba yang rendah ketika mereka terikat dengan KAP yang memiliki nama besar. H2 : manajemen laba berpengaruh negatif terhadap pemilihan KAP Big4 Pengaruh Tipe Kepemilikan terhadap fee audit Desender dkk. (2009) menemukan hubungan signifikan antara kepemilikan perusahaan dengan audit fees. Hal yang sama juga dalam penelitian Ghosh (201 0) menemukan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan swasta. Dimana perusahaan termasuk kepemilikan institusional sebagin besar sahamnya dimiliki oleh pihak atau lembaga keuangan. Pemilik perusahaan yang merupakan institusi tertentu tentunya memiliki keistimewaan bila dibandingkan dengan investor individual, sehingga investor institusional memiliki pengaruh yang lebih besar daripada investor individual lainnya (Abdullah, 2008). Dimana pihak institusi akan melakukan permintaan audit dengn kualitas baik untuk menjaga kualitas audit (Wahab, 2009). Dimana dengan kualitas audit yang baik, kemungkinan akan terhindar dari kesalahan dan kemungkinan tindakan penyelewengan H3a : tipe kepemilikan BUMN berpengaruh negatif terhadap fee audit H3b : tipe kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap fee audit Pengaruh Manajemen Laba terhadap fee audit faktor yang dapat mengurangi kredibilitaslaporan keuangan (Setyawati, 2000). Konsep earning management menurut Salno dan Baridwan (2000) menggunakan pendekatan teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa praktek manajemen laba dipengaruhi oleh 3

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 4 konflik antara kepentingan manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul karena setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertimbangkan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang tinggi lebih cenderung untuk membayar audit fees yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat manajemen laba yang rendah (van Cameghem, 2009). Dalam penelitian Ghosh (2010) mengatakan bahwan perusahaan dengan tingkat manajemen laba yang lebih tinggi cenderung membayat lebih audit fees. H4 : Manajemen laba berpegaruh positif terhadap fee audit METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel dependen dan 2 variabel indpenden, serta 4 variabel kontrol. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pemilihan KAP dan fee audit. pemilihan KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik big4 dilambangkan dengan 1, sedangkan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik non big4 dilambangkan dengan 0. Fee audit diukur dengan logaritma natural dari akun professional fee yang ada dalam laporan keungan, karena pengungkapan besarnya fee audit yang masih bersifat sukarela. Pada variabel independen terdapat 2 variabel, yaitu tipe kepemilikan dan manajemen laba. Tipe kepemilikan diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah dan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak institusi. Variabel ini menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan BUMN dilambangkan 1 dan perusahaan non BUMN dilambangkan 0. Perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak institusi dilambangkan 1 dan perusahaan yang sebagian sahamnya tidak dimiliki oleh pihak insitusi dilambangkan 0. Dalam penelitian ini manajemen laba diukur dengan proksi discretionary accruals. Discretionary accruals (DACC) dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model. Modified Jones Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model lain yang ada dalam penelitian Dechow et al. (1995). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, anak perusahaan, Rasio Utang atas Aset Perusahaan, dan Return on Asset. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset yang dimiliki perusahaan. Variabel anak perusahaan akan diukur dengan variabel dummy yaitu perusahaan yang mempunyai anak perusahaan diberi kode 1 sedangkan yang tidak mempunyai anak perusahaan diberi kode 0. Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun penelitian yaitu periode 2011-2013 2. Perusahaan mempublikasikan financial report dan annual report yang telah diaudit oleh auditor independen selama periode 2011-2013 3. Perusahaan yang mencantumkan akun profesional fee dalam laporan keuangan tahunan periode 2011-2013 4. Perusahaan yang mencantumkan informasi mengenai penelitian dalam laporan keuangan selama periode penelitian Metode Analisis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan 2 metode analisis, yaitu analisis regresi berganda dan regresi logistik. Analisis regresi berganda digunakan untuk variabel dependen fee audit, sedangkan regresi logistik digunakan untuk variabel dependen pemilihan KAP. 4

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 5 KAP = β 0 +β 1 FIRM +β 2DACC + β 3 LNASSETS + β 4 SUBS +β 5 LEV + β 6 ROA + LNPROFEE = β 0 +β 1 FIRM +β 2DACC + β 3 LNASSETS + β 4 SUBS +β 5 LEV + β 6 ROA + Keterangan : KAP LNPROFEE FIRM DACC LNASSETS SUBS LEV ROA : variabel dummy KAP : logaritma natural dari profesional fee : variabel dummy tipe kepemilikan (BUMN dan non BUMN) : discretionary accruals (proksi manajemen laba) : logaritma natural dari total aset : jumlah anak perusahaan : leverage : return on assets HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel Statistik deskriptif berfungsi untuk mengetahui karakterisrik sampel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 1 berisi statistik deskriptif untuk menjelaskan gambaran data yang berupa nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan deviasi standar. Tabel 1 Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DACC 132-0.0530 0.2039 0.0111 0.0466 LEV 132 0.0003 0.7287 0.1395 0.1532 ROA 132-0.1129 0.4155 0.0904 0.0972 Ln.ASSET 132 25.3084 32.9970 28.2219 1.6236 Ln.AUDFEE 132 17.4987 28.0425 21.9032 1.9522 Valid N (listwise) 132 Estimasi rata-rata Manajemen laba (DACC) yang diukur dengan discretionary acrual dengan estimasi model modified Jones diperoleh rata-rata sebesar 0,0111.Manajemen laba dalam hal ini dilakukan dengan cara menaikkan laba maupun menurunkan laba. Nilai minimum DACC adalah sebesar -0,0530 yang menunjukkan kecilnya tindakan menurunkan laba, sedangkan nilai DACC tertinggi adalah sebesar 0,2039 yang menunjukkan adanya manajemen laba dari selisih actual estimasi akrual yang seharusnya diperoleh perusahaan. Kontrol variabel Leverage yang merupakan rasio antara hutang jangka panjang terhadap total aset menunjukkan rata-rata sebesar 0,1395. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki hutang jangka panjang hingga sebesar 13,95% dari total aset yang dimiliki perusahaan. Rasio Leverage terendah adalah sebesar 0,0003 sedangkan rasio leverage terbesar adalah 0,7287. Profitabilitas perusahaan yang diukur dengan rasio ROA menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,0904. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel mampu mendapatkan laba bersih hingga 9,04% dari total aset yang dimiliki perusahaan. Nilai ROA terendah adalah sebesar -0,1129 dan rasio ROA tertinggi diperoleh sebesar 0,4155. Ukuran perusahaan yang dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan total aset perusahaan dalam transformasi logatirma natural (Ln.ASSET). Ukuran perusahaan yang dinyatakan dengan rata-rata nilai ln(total asset) selama periode pengamatan sebagaimana pada tabel 4.1 diperoleh rata-rata sebesar 28,2219. Nilai LnASSET terendah adalah sebesar 25,3084 dan nilai LnASSET terbesar adalah sebesar 32,9970. 5

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 6 Nilai fee audit (fee jasa audit) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai logaritma natural dari audit fee diperoleh rata-rata sebesar 21,9032. Nilai Ln.Fee terendah adalah sebesar 17,4987 dan nilai LnFee terbesar adalah sebesar 28,0425. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi uji heteroskedastisitas yang lulus sesuai kriteria, menunjukkan bahwa model regresi linear tersebut layak dipakai untuk menganalisis penelitian ini. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis Variabel Nilai Signifikansi (α = 5%) DACC.010* BUMN.564 INST.050* SUBS.773 Ln.LEV.102 ROA.204 Keterangan: *) Signifikan Pengujian hipotesis 3a mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham pemerintah terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar 0,578 dengan signifikansi sebesar 0,564. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa kepemilikan saham pemerintah (BUMN) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit fee. Pengujian hipotesis 3b mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham institusi terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar 1,978 dengan signifikansi sebesar 0,050. Hal ini berarti bahwa kepemilikan saham institusi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap audit fee. Pengujian hipotesis 4 mengenai pengaruh variabel manajemen laba terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar 2,630 dengan signifikansi sebesar 0,010. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa manajemen laba DACC memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap audit fee. Pengujian pengaruh variabel Subsidiary (anak cabang) perusahaan terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar -0,289 dengan signifikansi sebesar 0,773. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel control anak cabang perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit fee. Pengujian pengaruh variabel ROA terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar 1,279 dengan signifikansi sebesar 0,204. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit fee. Pengujian pengaruh variabel Leverage terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar - 1,649 dengan signifikansi sebesar 0,102. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit fee. Pengujian pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap audit fee menunjukkan nilai t sebesar 17,065 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap audit fee. Perusahaan besar membayar fee audit yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini variabel dependen pemilihan KAP menggunakan analisis regresi logistik, karena variabel dependen ini merupakan variabel dummy. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 3 6

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 7 Tabel 3 Hasil Uji Hipotesis Variabel Nilai Signifikansi (α = 5%) DACC.363 BUMN.433 INST.666 SUBS.007* Ln.LEV.063 ROA.088 Keterangan: *) Signifikan Pengujian hipotesis 1a mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham pemerintah terhadap KAP menunjukkan nilai wald sebesar 0,540 dengan signifikansi sebesar 0,463. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa kepemilikan saham pemerintah (BUMN) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap KAP. Dengan demikian Hipotesis 1a ditolak. Pengujian hipotesis 1b mengenai pengaruh variabel kepemilikan saham institusi terhadap KAP menunjukkan nilai Wald sebesar 0,187 dengan signifikansi sebesar 0,666 > 0,05. Hal ini berarti bahwa kepemilikan saham institusi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap KAP. Dengan demikian Hipotesis 1b ditolak. Pengujian hipotesis 2 mengenai pengaruh variabel manajemen laba terhadap KAP menunjukkan nilai Wald sebesar 0,827 dengan signifikansi sebesar 0,363. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa manajemen laba DACC tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap KAP. Dengan demikian Hipotesis 2 ditolak. Pengujian pengaruh variabel Subsidiary (anak cabang) perusahaan terhadap audit fee menunjukkan nilai Wald sebesar 7,183 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel control anak cabang perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap KAP. Pengujian pengaruh variabel ROA terhadap audit fee menunjukkan nilai Wald sebesar 2,905 dengan signifikansi sebesar 0,088. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap KAP. Pengujian pengaruh variabel Leverage terhadap audit fee menunjukkan nilai Wald sebesar 3,461 dengan signifikansi sebesar 0,063. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit fee KESIMPULAN DAN KETERBATASAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Tipe kepemililan saham pemerintah (BUMN) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan KAP. Hal ini disebabkan semua kecilnya jumlah perusahaan BUMN pada industri manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak dapat menggambarkan pengaruh terhadap pemilihan KAP. Tipe kepemilikan saham institusi keungan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan KAP. Hal ini disebabkan perusahaan institusional memiliki probabilitas yang sama dalam melaukan perikatan baik KAP big4 maupun non-big4 Tindakan Manajemen Laba tidak memiliki pengaruhyang signifikan terhadap pemilihan KAP. Hal ini disebabkan KAP big4 maupun non-big4 memiliki indepedensi dan profesionalitas yang tinggi, sehingga memiliki kualitas audit yang relatif sama. Tipe kepemililan saham pemerintah (BUMN) tidakmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap besarnya fee audit. Hal ini disebabkan perusahaan BUMN juga membayar fee audit yang tinggi untuk mendapatkan kualitas audit. Tipe kepemilikan saham institusi keungan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap besarnya fee audit. Perusahaan yang memiliki saham insittusi yang lebih besar akan membayar fee audit yang lebih besar. Tindakan Manajemen Laba memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap besarnya fee audit. Perusahaan yang melakukan manajemen laba cenderung memberikan fee audit yang lebih besar. 7

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 Halaman 8 Terdapat beberapa keterbatasan yang teridentifikasi dalam penelitian ini. Keterbatasan pertama, penelitian ini menggunakan laporan keuangan auditan, sehingga cenderung belum mampu menggambarkan variabel manajemen laba secara langsung. Kedua, dalam penelitian ini adalah informasi fee audit yang eksplisit diungkapan dalam annual report yang relatif sedikit, sehingga pendekatan yang digunakan untuk fee audit berupa profesional fee. Ketiga, sampel yang digunakan dalam peneltian ini hanya satu jenis indutri saja, yaitu manufaktur. Atas keterbatsan tersebut, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan laporan keuangan sebelum diaudit, sehingga variabel manajemen laba dapat diukur secara langsung. Informasi fee audit diungkap masih sedikit, maka penelitian berikutnya akan memberikan asil yang lebih baik, jika semua perusahaan mengungkapkan fee audit. Lalu akan memungkinkan gambaran lebih komprehemsif jika dilakukan pada penelitian selanjutnya menggunakan jenis industri selain manufaktur. REFERENSI Abdul, E.A. dkk. 2011. Political Connections, Corporate Governance and Audit Fees in Malaysia. Managerial Auditign Journal, Vol. 26 No. 5, pp 393-418 Dechow, P.M. dkk. 1995. Detecting Earnings Management, The Accounting Review, April Vol. 70 No.2. Desender, K.A., Crespi, R., Garcia Cestona, M. dan Aguilera, R.V. 2009. Board Characteristics and Audit Fees: Why Ownership Structure Matters? http://links4.emeraldinsight.com diakses 12 Oktober 2012. FCGI. 2000. Corporate Governance. Forum for Corporate Governance in Indonesia. Jakarta. Fortin, S. dan Pittman, J.A. 2007. The Role of Auditor Choice in Debt Pricing in Private Firms." Contemporary Accounting Research, Vol. 24 No. 3, pp. 859-96. Ghosh, S. 2011. "Firm Ownership Type, Earnings Management and Auditor Relationships: Evidence from India." Managerial Auditing Journal, Vol. 26 No. 4, 2011 pp. 350-369. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2008. Kebijakan Penentuan Fee Audit. KEP.024/IAPI/VII/. Jensen, M., dan Meckling, W. 1976. Theory of the firm: managerial behavior, agency costs and ownership structure, Journal of Financial Economics, Vol.3 No. 3, pp. 305-60. Khan, A. 2009. "Family firm, audit fee and auditor choice: Australian evidence". Mulyadi. (2009). Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Schipper, K. (1989). Comentary Katherine on Earnings Management. Accounting Horizon. Siregar, S.V dan Utama, S. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Tehadap Pengelolaan Laba (Earning Management). Simpsosium Nasional Akuntansi 8. Tendeloo, B.V. and Vanstraelen, A. 2008. Earnings Management and Audit Quality in Europe: Evidence from The Private Client Segment Market." European Accounting Research, Vol. 17 No. 3, pp. 447-69. van Caneghem, T. 2009. "Audit Pricing and The Big 4 Fee Premium: Evidence from Belgium." Managerial Auditing Journal Vol. 25 No. 2, 2010 pp. 122-139. 8