PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh: FARIDA HIKMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh :

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi LUSI NOVIASARI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Masalah ini sudah lama dicoba di atasi

BAB I PENDAHULUAN. materi pelajaran dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Jika guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar mempunyai. sebagai wadah untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CARA BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE CONTEXTUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK MATERI EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas/mutu kehidupan manusia. Pendidikan ini terjadi melalui serentetan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangatlah penting, sebab pendidikan dapat diartikan sebagai proses. budi pekerti yang luhur serta moral yang baik.

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, baik guru maupun siswa pasti

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaiakan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) Sebanyak 27 siswa (79,4%) kurang

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi

belajar yang diciptakan guru, yaitu sebagai subyek pembelajaran.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

perencanaan, penentuan dan mengumpulkan sumber-sumber tetapijuga ketrampilan emosional dan sosisl menggunakan metode dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah. menjadi kader-kader pembangun bangsa.

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran mempunyai makna dan. dengan guru yang mengajar (Usman dan Setyowati,1993 ).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan. satunya adalah rendahnya minat belajar matematika.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh : FERY WIJIYANTO A.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar, perlu menekankan adanya keterampilan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh: MARSUDI SANTOSO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Winkel (dalam Darsono dkk., 2000) mengungkapkan pengertian

ENDAH NENI MASTUTI A

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII A SMPN 1 KEMUSU BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Disusun Oleh : SULISTYANTO A420 050 010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan terus dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan tersebut merupakan upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah menciptakan kurikulum yang lebih memberdayakan peserta didik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yakni menghasilkan manusia yang berkualitas dan berkompeten. Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatanpendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa antara lain

kemandirian dan kedewasaan yang lambat, ini dilihat dari perilaku siswa di kelas yang sering ramai dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya motivasi siswa sangat rendah, ini dapat dilihat keinginan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat rendah. sehingga guru harus memotivasi terus menerus saat kegiatan belajar mengajar. Menurut Muhibbin Syah (2004), pendekatan pembelajaran yang baik adalah pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pembelajarannya. Umumnya pembelajaran IPA Biologi yang berlangsung di sekolah menengah pertama masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang konvensional antara lain pendekatan ekspositori. Pendekatan ekspositori adalah pendekatan pembelajaran dimana pusat pengajaran berada di tangan guru. Dalam hal ini guru lebih aktif memberikan informasi dalam menerangkan suatu konsep, hal ini akan menimbulkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru tidak hanya menyampaikan konsep dan teori saja tetapi juga menekankan pada bagaimana caranya agar siswa dapat memperoleh konsep dan teori tersebut. Agar dapat memperoleh konsep dan teori maka siswa perlu dilatih untuk mengamati, mengelompokkan, menaksirkan, meneliti, dan kemudian mengkomunikasikan. Guru harus dapat menggunakan

pendekatan yang tepat agar siswa mendapatakan prestasi belajar yang memuaskan, salah satunya adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran belangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan trasnfer pengetahuan dari guru ke siswa. Pada konteks kelas, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat salah satunya dari proses pembelajaran yang berlangsung pada sekolah tersebut, baik metode maupun pendekatan yang digunakan. Proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama belum sepenuhnya optimal. Hal ini tampak pada proses pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru, banyak siswa yang ramai pada saat pembelajaran berlangsung sehingga konsentrasi siswa tidak fokus, keberadaan guru kurang mendapat perhatian siswa, metode maupun pendekatan yang digunakan guru

kurang bervariasi, sehingga siswa kurang diarahkan dan berinteraksi dengan obyek dan lingkungan dunia nyata siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIIA SMPN 1 kemusu Boyolali, siswa dikelas belum sepenuhnya mengikuti kegiatan belajar mengajar secara efektif. Keterlibatan siswa dalam mengikuti jalannya kegiatan belajar mengajar diprosentasekan sekitar 60%, suasana kelas dalam pembelajaran sekitar 70% saja dari 40 siswa di kelas yang mengikuti proses pembelajaran. Hasil ulangan harian siswa rata-rata nilainya 60. diharapkan setelah menggunakan pendekatan pembelajaran CTL disertai media LKS, keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar meningkat sebesar 80%, suasana kelas dalam pembelajaran meningkat sebesar 90% dari 40 siswa di kelas yang mengukuti kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil nilai ulangan setelah menggunakan pendekatan pembelajaran CTL siswa rata-ratanya meningkat antara 65 sampai 70. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, lebih memberdayakan siswa dan tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi lebih mendorong siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan objek,

pengetahuan awal yang mereka miliki, pengalaman, dan lingkungan siswa (Nurhadi, 2003). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah jenis penelitian tindakan yang sumber permasalahannya berasal dari proses pembelajaran di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari rekayasa peneliti. Pada PTK peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersama guru lain dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Guru secara reflektif dapat menganalisis, mensintesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006). Berdasarkan hasil observasi dan tujuan PTK maka masalah yang ada diharapkan dapat diselesaikan, sehingga keberhasilan suatu pendidikan terkait dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran akan lebih efektif apabila siswa ikut berpartisipasi di dalamnya. Salah satu upaya meningkatkan keberhasilan pendidikan biologi di SMP adalah dengan cara siswa diharapkan dapat memperoleh konsep dan teori, agar dapat memperoleh konsep dan teori tersebut maka harus dilakukan pembelajaran aktif yaitu dengan mengamati, mengelompokan, menafsirkan, meneliti, dan mengkomunikasikan.

Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian disimpan dalam otak. Guru sebagai penyampai materi, strategi aktif sangat membantu di dalam melaksanakan pembelajaran dan strategi ini juga dapat dipakai dengan variasi yang tidak membosankan (Zaini, 2004). Selain pendekatan pembelajaran yang tepat, proses belajar mengajar akan berjalan dengan efektif bila menggunakan media / alat bantu pengajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS (Lembar Kerja Siswa). Dengan menggunakan LKS, siswa dapat belajar lebih mandiri sesuai petunjuk-petunjuk yang ada. LKS disni antara lain berisi petunjuk-petunjuk kerja, table yang telah digambar untuk penilaian demonstrasi serta pertanyaan-pertanyaan untuk bahan diskusi. Sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan dalam belajar, sebab siswa tidak hanya mendengar pengajaran dari guru, tetapi juga melakukan aktifitas lain yaitu mengamati, malakukan,dan mendemonstrasikan.sehingga tugas guru sebagai motivator dan pembimbing siswa yang mengalami kesulitan agar siswa menjadi lebih aktifdan kreatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pada latar belakang permasalahan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Disertai Lembar Kerja Siswa Untuk Meningkatkan Proses Dan Hasil Belajar Siswa Biologi Kelas VIIA SMPN 1 Kemusu Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009.

B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang timbul sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa yang belum optimal dimungkinkan berhubungan dengan adanya pendekatan pembelajaran yang digunakan saat ini. 2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru. 3. Media / alat bantu pembelajaran yang sifatnya mengaktifkan siswa masih kurang. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini agar masalah yang akan diteliti dapat dikaji secara mendalam dan tidak berkembang lebih lanjut maka perlu adanya pembatasan ruang lingkup. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Obyek penelitian Subyek dalam penelitian ini dibatasi adalah pendekatan pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) disertai Lembar Serja Siswa (LKS). 2. Subyek penelitian a. Proses pembelajaran difokuskan pada keterlibatan dan suasana kelas dalam pembelajaran siswa kelas VIIA SMPN 1 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2008/2009.

b. Hasil pembelajaran siswa kelas VIIA SMPN 1 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2008/2009 meliputi 2 aspek yaitu afektif dan kognitif. 3. Parameter Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2008/2009 dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) disertai Lembar kerja siswa (LKS). D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalahnya adalah: Bagaimana peningkatan proses dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2008/2009 menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) disertai Lembar Kerja Siswa (LKS)? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri Kemusu Boyolali tahun pelajaran 2008/2009 dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) disertai Lembar Kerja Siswa (LKS).

F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. b. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep biologi. 2. Bagi guru a. Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. b. Membantu guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan pembelajaran yang lebih menarik minat siswa. c. Dapat lebih menciptakan kelas yang menghargai/menghormati nilai-nilai ilmiah dan termotivasi untuk terbiasa mengadakan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan proses belajar serta meningkatkan kemampuan guru itu sendiri.

3. Bagi sekolah Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang sering dialami oleh siswa dalam KBM. 4. Bagi peneliti Sebagai sarana untuk mempraktikan teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan kenyataan sehari-hari.