Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara Data curah hujan (mm) Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jan 237 131 163 79 152 162 208 130 186 16 Feb 220 260 191 67 357 186 200 159 297 185 Mar 228 313 7 84 190 49 264 319 241 89 April 88 247 272 252 175 199 397 274 247 108 Mei 242 78 20 238 28 0 294 52 62 48 Juni 46 0 149 91 280 28 99 230 134 129 Juli 0 287 215 160 185 101 130 153 58 170 Agst 158 117 115 120 172 58 272 74 109 418 Sept 0 276 379 255 176 217 302 3 57 240 Okt 354 44 299 199 132 266 500 193 178 148 Nov 344 295 136 309 337 454 202 158 219 186 Des 314 284 187 350 165 139 139 162 110 242 Total 2231 2332 2133 2204 2349 1859 3007 1907 1898 1979 Rataan 185,91 194,33 177,75 183,66 195,75 154,91 250,58 158,91 158,16 164,91 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, Sampali, Medan Lamp 2. Jumlah Bulan Basah, Bulan Kering, dan Bulan Lembab di Desa Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara. Tahun Jumlah Bulan Basah Bulan Kering Bulan Lembab 1999 8 3 1 2000 9 2 1 2001 10 2 0 2002 8 0 4 2003 11 1 0 2004 8 4 0 2005 11 0 1 2006 9 2 1 2007 9 2 1 2008 10 1 1 Jumlah 93 17 10 Rataan 9,3 1,7 1,0
Sumber: Diolah dari Lampiran 1 Lampiran 3. Data Iklim RataRata di Desa Sipahutar Tahun 2008 Unsur iklim Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Curah Hujan 247 426 123 336 42 6 200 31 335 464 332 392 (mm) Suhu Udara 20,2 20,2 20,3 20,5 20,0 19,8 19,5 19,3 20,0 20,0 20,2 20,2 RataRata ( 0 C) Suhu Udara 26,0 26,2 26,2 26,3 26,6 26,9 25,5 25,7 25,6 26,0 26,4 25,9 Maks ( 0 C) Suhu Udara Min ( 0 C) 15,0 15,0 14,9 14,9 15,6 15,6 14,9 14,8 14,6 15,0 14,8 14,8 Kelembaban 85 86 83 83 81 76 84 82 83 85 84 85 Udara Ratarata (%) Kelembaban 90 91 89 90 90 87 90 90 93 91 89 91 Udara Maks (%) Kelembaban 77 81 56 50 62 72 72 74 81 79 72 79 Udara Min (%) Sumber: Stasiun SMPK Gabe Hutaraja, 2008.
Lampiran 4. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jeruk (Citrus sinensis (L.). (Komoditas Pertanian Oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor, 2003). Karakteristik Lahan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temp. ratarata ( o C) Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 1933 12003000 3336 1619 10001200 30003500 3639 1316 8001000 30004000 >39 <13 <800 >4000 Lamanya masa kering (bln) Kelembaban (%) 2,54 5090 45 <50., >90 56 >6 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase baik,sedang agak terhambat terhambat, agak cepat sgt terhambat, cepat Media perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) agak kasar, sedang, agak halus, halus <15 >100 1535 75!00 sangat halus 3555 5075 kasar >55 <50 Retensi hara (nr) KTK (me/100g) Kejenuhan basa (%) ph H2O Corganik (%) >16 20 5,57,6 >0,8 16 <20 5,25,5 7,68,0 0,8 <5,2 >8,0 Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) <3 34 46 >6 Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) <8 812 1215 >15 Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) >125 100125 60100 <60 Bahaya erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi <8 sgt rendah 816 rendahsedang 1630 berat >30 sgt berat Bahaya banjir (fh) Genangan F0 >F0 Penyiapan lahan (lp) Batuan dipermukaan (%) Singkapan batuan (%) <5 <5 515 515 1540 1525 >40 >25
Lampiran 5. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Markisa (Passiflora edulis f. edulis) (Komoditas Pertanian Oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor, 2003). Karakteristik Lahan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temp. ratarata ( o C) Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2228 12501750 2834 1822 17502000 10001200 3440 1518 20002500 7501000 >40 <18 >2500 <750 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase baik, agak terhambat agak cepat,sedang terhambat, sgt terhambat, cepat Media perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) halus, agak halus, sedang <15 >100 1535 >75 agak kasar 3555 5075 kasar >55 <50 Gambut Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kematangan Retensi hara (nr) KTK (me/100g) Kejenuhan basa (%) ph H2O Corganik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp) Batuan dipermukaan (%) Singkapan batuan (%) <60 <140 saprik >16 >35 5,06,0 >1,2 <4 <15 >125 <8 sgt rendah F0 <5 <5 60140 140200 saprik,hemik 16 2035 4,55,0 6,07,5 0,81,2 46 1520 100125 816 rendahsedang F1 515 515 140200 200400 hemik,fibrik <20. <4,5 >8,0 <0,8 68 2025 60100 1630 berat F2 1540 1525 >200 >400 fibrik >8 >25 <60 >30 sgt berat >F2 >40 >25
Lampiran 6. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) (Komoditas Pertanian Oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor, 2003). Karakteristik Lahan Kelas Kesesuaian Lahan S1 S2 S3 N Temperatur (tc) Temp. ratarata ( o C) Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 2228 12501750 2834 1822 17502000 10001200 3440 1518 20002500 7501000 >40 <18 >2500 <750 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase baik, agak terhambat agak cepat,sedang terhambat, sgt terhambat, cepat Media perakaran (rc) Tekstur Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) halus, agak halus, sedang <15 >100 1535 >75 agak kasar 3555 5075 kasar >55 <50 Gambut Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kematangan Retensi hara (nr) KTK (me/100g) Kejenuhan basa (%) ph H2O Corganik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (ds/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp) Batuan dipermukaan (%) Singkapan batuan (%) <60 <140 saprik >16 >35 5,06,0 >1,2 <4 <15 >125 <8 sgt rendah F0 <5 <5 60140 140200 saprik,hemik 16 2035 4,55,0 6,07,5 0,81,2 46 1520 100125 816 rendahsedang F1 515 515 140200 200400 hemik,fibrik <20. <4,5 >8,0 <0,8 68 2025 60100 1630 berat F2 1540 1525 >200 >400 fibrik >8 >25 <60 >30 sgt berat >F2 >40 >25
Lampiran 7. Kriteria Hara Tanah Mineral Berdasarkan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor (1994) Sifat Tanah Satuan S.Rendah Rendah Sedang Tinggi S.Tinggi C (Karbon) % < 1,00 1,00 2,00 N (Nitogen) % < 0,10 0,10 0,20 2,01 3,00 0,21 0,50 3,01 5,00 0,51 0,75 > 5,00 > 0,75 C/N % < 5 5 10 11 15 16 25 > 25 P 2 O 5 % < 0,03 0,03 0,06 0,06 0,079 0,08 0,10 > 0,1 P Bray II ppm < 8,0 8,0 15 16 25 26 35 > 35 K 2 O eks HCl % < 0,03 0,03 0,06 K Tukar me/100 < 0,10 0,10 0,29 Na Tukar me/100 < 0,10 0,10 0,39 CaTukar me/100 < 2,0 2,0 5,0 MgTukar me/100 < 0,40 0,40 1,00 0,07 0,11 0,30 0,59 0,40 0,79 6,0 10,0 1,10 2,00 0,12 0,20 0,60 1,00 0,80 1,00 11,0 20,0 2,10 8,00 > 0,20 > 1,00 > 1,00 > 20,0 > 8,00 KTK (CEC) me/100 < 5 5 16 17 24 25 40 > 40 Kejenuhan Basa % < 0,20 20 35 36 50 51 70 > 70 Kejenuhan Al % < 10 10 20 21 30 31 60 > 60 ph H 2 O 4,5 5,5 5,6 6,5 6,6 7,5 7,6 8,5 > 8,5
Lampiran 8. Data Analisa Tekstur Tanah dan Sifat Kimia Tanah di Laboratoriumdi Desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Unit Lahan Parameter Keterangan SPT 1 Tekstur KTK (me/100 g tanah) ph COrganik (%) Kejenuhan basa (%) Lempung Berpasir 25,86 5,73 4,30 14,46 SPT 2 Tekstur KTK (me/100 g tanah) ph COrganik (%) Kejenuhan basa (%) Lempung Berpasir 29,12 5,48 4,86 8,38
Lampiran 9. Data Analisa Tanah dan Sifat Fisika Tanah di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Unit Lahan Parameter Keterangan SPT 1 Ketinggian Tempat (m dpl) Kemiringan Lereng (%) Drainase Ked. Efektif (cm) B. Permukaan (%) B. Singkapan (%) 1150 03 Baik 100 0 0 SPT 2 K.etinggian Tempat (m dpl) Kemiringan Lereng (%) Drainase Ked. Efektif (cm) B. Permukaan (%) B. Singkapan (%) 1150 03 Baik 100 0 0
Lampiran 10. Deskripsi Profil Tanah pada SPT 1 di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara.. Horizon Kedalaman Keterangan A 015 Coklat cerah (7,5 YR 4\2); lempung berpasir, remah, halus, gumpal bersudut, perakaran banyak, tanpa bercakbercak, tanpa batuan, draenase baik, beralih nyata datar ke... B 1 1556 Coklat (7,5 Yr 6\8); lempung liat berpasir, lepas, gembur, sedang, perakaran banyak, draenase baik, beralih nyata landai ke... B 2 56100 Kuning kemerahan (7,5 Yr 7\8); lempung berpsasir, lemah, sedang, gumpal bersudut, perakaran sedikit, draenase baik, beralih nyata landai ke... C >100 Kuning kemerahan (10 YR 6\3); lempung berpasir, sedang, gumpal bersudut, teguh, tidak ada perakaran, beralih nyata landai ke...
Lampiran 11. Deskripsi Profil Tanah pada SPT 2 di Desa Sipahutar, KecamatanSipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara. Horizon Kedalaman Keterangan (cm) A 020 Coklat sangat gelap (2,5 Yr 2,5/2)Lempung berpasir, remah, halus, gumpak bersudut, gembur, perakaran banyak, tanpa bercakbercak, tanpa batuan, tanpa karatan, draenase baik, beralih nyata datar ke... B 1 2054 Coklat (7,5 YR 6/8); Lempung berpasir, remah, sedang, tanpa bercakbercak, tanpa karatan, draenase baik, beralih nyata datar ke... B 2 54100 Kuning kemerahan (7,5 YR 7/8); lempung berpasir, lemah, sedang, gumpal bersudut, perakaran sedikit, draenase baik, beralih nyata landai ke... C >100 Kuning kemerahan (7,5 YR 6/6); liat. gumpal bersudut, sedang, lemah, teguh, perakaran sedikit, tidak ditemukan batuan, draenase baik, beralih landai ke...
Lamp 12. Jenis Usaha Perbaikan Kualitas\Karakteristik lahan Aktual Untuk Menjadi Potensial Menurut Tingkat Pengelolaannya. Kualitas\karakteristik lahan Jenis\Usaha Perbaikan Tingkat Pengelolaan 1.Rejim Radiasi Panjang penyinaran matahari tidak dapat dilakuka perbaikan 2. Rejim suhu suhu ratarata tahunan suhu ratarata terdingin suhu ratarata bulan terpanas tidak dapat dilakikan perbaikan tidak dapat dilakukan perbaikan tidak dapat dilakukan perbaikan 3. rejim kelembaban udara kelembaban nisbi tidak dapat dilakukan perbaikan 4. Ketersediaan air bulan kering curah hujan 5. Media perakaran drainase tanah sistem irigasi pengairan sistem irigasi pengairan perbaikan sistem drainase seperti pembuatan saluran drainase sedang, tinggi tekstur kedalaman efektif gambut: kematangan ketebalan 6. Retensi Hara KTK ph tidak dapat dilakukan perbaikan umumnya tidak dapat dilakukan perbaikan, kecuali pada lapisan padas lunak dengan membongkarnya waktu pengolahan tanah pengaturan sistem drainase untuk mempercepat proses pematangan gambut dengan teknik pemadatan gambut, serta teknik penanaman serta pemilihan varietas pengapuran atau penambahan bahan organik tinggi tinggi tinggi Sedang, tinggi 7. Ketersediaan hara N total P 2 O 5 tersedia K 2 O dapat tukar 8. Bahaya banjir periode frekuensi Pengapuran pemupukan pemupukan pemupukan pembuatan tanggul penahan banjir dan pembuatan saluran drainase untuk mempercepat pembuangan air Rendah, sedang, tinggi tinggi 9. Kegaraman salinitas reklamasi Sedang, tinggi 10. Toksisitas kejenuhan Aluminium lapisan pirit pengapuran pengaturan sistem tata air tanah, tinggi permukaan air tanah harus diatas lapisan bahan sulfidik sedang, tinggi sedang, tinggi 11. kemudahan pengolahan pengaturan kelembaban tanah untuk Sedang, tinggi mempermudah pengolahan tanah 12. Terrain/potensi mekanisasi tidak dapat dilakukan perbaikan 13. Bahaya erosi usaha pengurangan laju erosi, pembuatan teras, penanaman sejajar kontur, penanaman tanaman penutup tanah Sedang, tinggi Sumber: Berdasarkan Puslittanak Bogor, 2003
Keterangan: Tingkat pengelolaan rendah: Pengelolaan dapat dilaksanakan oleh petani dengan biaya yang relatif rendah. Tingkat pengelolaan sedang: Pengelolaan dapat dilaksanakan pada tingkat petani menengah memerlukan modal menengah dan teknik pertanian yang sedang Tingkat pengelolaan tinggi: pengelolaan hanya dapat dilakukan dengan modal yang relatif besar, umumnya dilakukan oleh pemerintah ataupun perusahaan besar atau menengah. Lampiran 13. Asumsi Tingkat Perbaikan Kualitas Lahan Aktual untuk Menjadi Potensial Menurut Tingkat Pengelolaannya NO Kualitas/sifat tanah 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Rejim radiasi Rejim suhu Ketersediaan air bulan kering curah hujan Media perakaran drainase tekstur Kedalaman efektif gambut: kematangan ketebalan retensi hara KTK ph Corganik Ketersedian hara N total P 2 O 5 tersedia K 2 O tersedia Bahaya erosi Periode Frekuensi Kegaraman Salinitas Toksisitas Kejanuhan Al Pirit Kemudahan Pengolahan Terrain Bahaya Erosi Tingkat Pengelolan Rendah Sedang Tinggi Sumber: Berdasarkan Puslittanak Bogor, 1994.
Keterangan: tidak dapat dilakukan perbaikan perbaikan dapat dilakukan dan akan dihasilkan kenaikan satu tingkat lebih tinggi (S3 menjadi S2) kenaikan kelas dua tingkat lebih tinggi (S3 menjadi S2) kenaikan kelas tiga tingkat lebih tinggi (N1 menjadi S1) Gambar 1. Profil SPT 1
Gambar 2. Profil SPT 2.
Gambar 3. Tanaman Nenas di Lokasi Penelitian