Mengungkap Fakta Unik Pola Konsumsi Penduduk Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB IV HASIL PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2017

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

2

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2013

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Dewasa ini tingkat kesibukan masyarakat membuat masyarakat menyukai segala sesuatu yang instan dan

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

KUESIONER PENELITIAN

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2015

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

I. PENDAHULUAN. akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang (Ariani,2013). Hipertensi telah

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah membentuk sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kegemukan saat ini merupakan suatu epidemik global, lebih dari 1 miliar

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 yaitu 73,7 tahun.

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2017

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. kembangnya dan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. fast food maupun health food yang popular di Amerika dan Eropa. Budaya makan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Mengungkap Fakta Unik Pola Konsumsi Penduduk Indonesia Hampir setiap hari kita tidak melupakan aktivitas yang satu ini, makan. Ya, siapa sih yang tidak suka makan? Memang kita masih bisa hidup sehari tanpa makan. Tetapi, esoknya pasti badan lemas karena tak ada energi. Makan adalah cara untuk menyambung kehidupan. Sebagai makhluk omnivora yang memakan segala macam, manusia adalah juaranya. Makanan yang kita makan sehari-hari bisa berubah setiap hari ataupun ada yang tetap dominan. Misal, nasi sebagai makanan pokok. Sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai kepercayaan bahwa kalau tidak makan nasi berarti belum makan, membuat nasi menjadi salah satu yang tak boleh dilupakan. Namun, bukan hanya nasi saja tentunya yang kita makan, ada bahan makanan lain yang menjadi teman makan, mulai dari tumbuhan (sayuran) dan hewan (daging-dagingan). Nah, apa yang kita makan sehari-hari sebenarnya akan membentuk sebuah pola konsumsi, yaitu susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Di 04315085 HERU PRASETYA UTOMO 1

Indonesia, pola konsumsi masih belum sesuai dengan harapan yang diinginkan. Masih banyak ditemukan masyarakat yang mengonsumi makanan beresiko lebih dari satu kali dalam sehari. Dalam hal ini, konsumsi makanan beresiko adalah seperti makanan tinggi lemak,gula, dan garam. Kebiasaan ini yang dapat berkorelasi dengan kejadiankejadian penyakit degeneratif seperti diabetes milletus, darah tinggi dan penyakit jantung. data Riskesdas 2013 ; Konsumsi Makanan Beresiko Menurut Riskesdas 2013, berikut adalah fakta-fakta menakjubkan terkait pola konsumsi Masyarakat Indonesia dengan sampel sebanyak 835.258 orang diatas usia 10 tahun. 04315085 HERU PRASETYA UTOMO 2

Setengah dari Penduduk Indonesia Mengonsumsi Makanan/Minuman Manis Lebih dari 1 Kali Ternyata bukan hanya orang Indonesia yang banyak berwajah manis, pola konsumsi makan minum manispun juga banyak. Angka nasional yang didapat bahkan mencapai 53,1 persen, atau hampir setengah dari jumlah masyarakat Indonesia menyukai kebiasaan ini. Berikut daftar provinsi dengan konsumsi makanan/minuman manis adalah Kalimantan Selatan, DIY, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. 40 Persen Penduduk Indonesia Menyukai Makanan Berlemak, Berkolesterol dan Gorengan Bisa kita lihat saat ini, tak terhitung banyaknya pedagang makanan yang menjual makanan yang menggunakan minyak dalam pemasakannya, seperti gorengan. Nah, ternyata fenomena ini mempengaruhi perilaku konsumsi makanan masyarakat lho. Menurut hasil yang didapat, proporsi nasional penduduk dengan perilaku konsumsi makanan berlemak, berkolesterol dan makanan gorengan lebih dari satu kali per hari sebesar 40,7 persen. Lima provinsi tertinggi di atas rerata nasional adalah Jawa Tengah, 04315085 HERU PRASETYA UTOMO 3

DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Jika dilihat, lima provinsi ini berada di pulau Jawa. Empat dari Lima Penduduk Indonesia Mengonsumsi Penyedap Memang agak sulit untuk mengontrol penggunaan bahan tambahan makanan ini terlebih jika kebiasaan makan di luar (tidak membuat makanan sendiri). Penggunaan penyedap yang mudah didapat dan murah, membuat bahan tambahan makanan ini jadi jurus jitu untuk menyulap makanan lebih enak dilidah. Dalam data dihasilkan sebesar 77,3 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi penyedap dan yang tertinggi ada di Bangka Belitung dan terendah ada di Aceh. 04315085 HERU PRASETYA UTOMO 4

Satu dari Sepuluh Penduduk Mengonsumsi Mi Instan lebih dari 1 Kali Sehari Mi instan merupakan salah satu olahan makanan yang berbahan dasar tepung. Produk lain yang berbahan dasar tepung dapat dikategori sebagai makanan beresiko karena makanan dari olahan tepung dapat dicurigai mengandung bahan/lapisan lilin dan bahan pengawet. Contoh makanan olahan yang lain adalah,mi basah roti dan biskuit. Setidaknya ada 7 provinsi yang memiliki tingkat konsumsi mi instan yang tinggi yaitusulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Maluku dan Kalimantan Barat. Oya, Jangan-jangan penyumbang terbesar konsumi mi ini adalah para mahasiswa/i. 04315085 HERU PRASETYA UTOMO 5

Perubahan yang Terjadi Selama 6 Tahun Terkait Konsumsi Makanan Beresiko data Riskesdas 2013 Berdasarkan perbandingan data di tahun 2007 dan 2013, hanya empat kelompok yang bisa dibandingkan yaitu makanan yang dibakar, makanan asin, makanan dan minuman manis serta makanan berbumbu penyedap. Sebagian besar mengalami penurunan, kecuali kebiasaan konsumsi makanan asin. Itulah beberapa fakta-fakta yang berhasil dirangkum dari data Riskesdas 2013. Janganjangan selama ini kita menyumbang data-data tersebut juga. Yuk, sama-sama belajar memilih makanan yang tidak hanya enak namun bergizi dan menyehatkan. Jangan sampai makanan yang kita makan mengundang penyakit untuk berdatangan. Ingat, di jaman ini penyakit infeksi sudah jarang dan yang justru bertambah banyak dan pesat adalah pasien-penyakit-penyakit degeneratif yang bisa jadi akibat aktivitas dan pola makan yang salah. Apa yang akan terjadi di data Riskesdas yang akan mendatang? So, Tell me what you eat and i will tell you what you are 04315085 HERU PRASETYA UTOMO 6