IMPLIKASI KEBERADAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH GEDEBAGE TERHADAP RUTE TRUK PENGANGKUT SAMPAH TUGAS AKHIR. Oleh : ADITYA PASHA PARMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab di bidang kebersihan, keindahan tata pertamanan kota. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS INTENSITAS BANGUNAN KORIDOR JALAN RAYA CIMAHI BERDASARKAN KAPASITAS JALAN

BAB III GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas perekonomian terus meningkat begitu pula dengan aktifitas kendaraan guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimisasi pengalokasian sampah wilayah ke tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Surakarta dengan model integer linear programming

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang memenuhi persyaratan kelayakan. Lalu lintas memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

IDENTIFIKASI KINERJA JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA SRAGEN TUGAS AKHIR. Oleh : S u y a d i L2D

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB I PENDAHULUAN. maka pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana kota untuk menunjang

KAJIAN PEMBIAYAAN SAMPAH DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: Andrik F. C. A.


BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

PENENTUAN JENIS KONSTRUKSI ANTARA TIMBUNAN TINGGI DENGAN JEMBATAN PADA KONSTRUKSI JALAN TOL.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangkutan sampah adalah bagian persampahan yang bersasaran

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan masyarakat di perkotaan, menyebabkan bertambahnya volume

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB IV ANALISIS RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH DALAM MENGANTISIPASI PEMINDAHAN LOKASI TPA

USULAN PENANGANAN SISTEM TRANSPORTASI DI JALAN CIHAMPELAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

PENDAHULUAN. Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang memiliki mobilitas

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB I PENDAHULUAN

EVALUASI PELAYANAN PUSAT PRIMER ALUN-ALUN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dari beberapa lokasi kemacetan lalu-lintas, jalan Kampung Melayu sampai

Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung 2013 Jl. Dr Setiabudhi No 193 Tlp (022) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang. memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama guna

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Mudik merupakan salah satu kegiatan tahunan yang terjadi di Indonesia.

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG DI LOKASI/KAWASAN WISATA TERPILIH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

EVALUASI ALTERNATIF LOKASI PASAR INDUK SAYUR DI KOTA SURABAYA TUGAS AKHIR. Oleh: YANUAR RISTANTYO L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemacetan adalah situasi keadaan tersendatnya atau terhentinya lalu lintas yang

BAB I PENDAHULUAN. bagian besar: ruas Ulujami-Rorotan, ruas Kembangan-Penjaringan, dan ruas

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan perkembangan teknologi yang menunjang perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun pada kenyataannya yang terjadi saat ini perkembangan kota selalu lebih

Transkripsi:

IMPLIKASI KEBERADAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH GEDEBAGE TERHADAP RUTE TRUK PENGANGKUT SAMPAH TUGAS AKHIR Oleh : ADITYA PASHA PARMA 15403012 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

ABSTRAK Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kotakota di Indonesia termasuk kota Bandung. Penanganan dan pengendalian permasalahan persampahan di Kota Bandung menjadi semakin kompleks dan rumit. Masyarakat tidak mau berurusan terlalu dekat dengan sampah, padahal sudah dipastikan bahwa setiap hari mereka akan selalu menghasilkan sampah. Mereka berharap kegiatan sehari-hari mereka bisa terhindar dari sampah dan komponen-komponennya, seperti TPS maupun truk pengangkut sampah. Permasalahan persampahan di Kota Bandung mulai dapat terlihat dan dirasakan saat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, yang selama ini menjadi TPA utama Kota Bandung, mengalami bencana longsor. Pemkot Bandung menggunakan TPA pengganti sementara di Sarimukti untuk menangani masalah ini. Ke depannya Pemkot Bandung memilih untuk menggunakan teknologi yang dinamakan waste to energy. Keberadaan PLTS ini tentunya akan mempengaruhi kondisi pengangkutan persampahan di Kota Bandung. Pada awalnya truk-truk ini akan bergerak dari setiap TPS menuju TPA, namun dengan adanya PLTS, maka rute pergerakan truk-truk tersebut akan berubah haluan menuju PLTS. Pengangkutan sampah di Kota Bandung sendiri saat ini tidak memiliki rencana dan aturan yang jelas. Hal ini menyebabkan gangguan terhadap kegiatan masyarakat Kota Bandung sendiri, salah satunya adalah gangguan lalu lintas. Kegiatan pengangkutan sampah berbenturan dengan waktu sebagian besar masyarakat yang melakukan aktivitasnya. Jam sibuk masyarakat saja telah menyebabkan kepadatan serta kemacetan di beberapa ruas jalan Kota Bandung, lalu ditambah dengan kegiatan pengangkut sampah maka hambatan yang terjadi di jalan-jalan Kota Bandung semakin besar. Studi ini bermaksud untuk mengkaji rute truk pengangkut sampah saat ini dan syarat-syarat yang diperlukan untuk penentuan rute, untuk mengetahui bagaimana pergerakan truk pengangkut sampah dari TPS menuju PLTS agar semua sampah dapat terangkut serta mengurangi benturan antara pergerakan masyarakat dan truk pengangkut sampah. Studi ini menjadi penting mengingat pembangunan PLTS ini bisa merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah persampahan yang cukup efektif di Kota Bandung. Perlu dicari tahu syarat-syarat yang diperlukan untuk penentuan rute truk pengangkut sampah. Syarat-syarat ini menjadi sesuatu yang penting sebab akan digunakan sebagai standard dalam melakukan analisis. Setelah menganalisis syaratsyarat yang dimiliki Kota Bandung, maka akan terlihat kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan literatur dan syarat yang sudah ada, maka syarat yang ideal bisa diperoleh dengan mempertahankan kelebihan dari syarat yang telah ada serta menghilangkan atau merubah beberapa kekurangannya. Rute yang ada saat ini dianalisis, dengan berdasar syarat yang ideal dan kondisi jalan, untuk menjadi acuan pembuatan alternatif rute truk pengangkut sampah yang baru. Di dalam analisis rute ini juga terdapat analisis yang berhubungan dengan jadwal pergerakan truk pengangkut sampah, dengan memperhatikan suplai dan demand terhadap truk pengangkut sampah. Hal tersebut dilakukan agar kegiatan masyarakat dan truk pengangkut sampah sendiri tidak saling mengganggu. Perubahan paling besar akan terjadi dalam waktu kerja dari truk pengangkut sampah. i

DAFTAR ISI Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii iii iv v BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan dan Sasaran... 3 1.4. Metodologi Penelitian... 4 1.4.1. Ruang Lingkup Materi... 4 1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah Studi... 4 1.5. Pendekatan Studi... 4 1.6. Pengumpulan Data... 6 1.7. Sistematika Penulisan... 6 BAB II. DASAR TEORI 2.1. Definisi Sampah... 9 2.1.1. Jenis Sampah... 10 2.1.2. Alternatif Pengelolaan Sampah... 11 2.1.3. Pengangkutan... 12 2.2. Jaringan Jalan... 14 2.2.1. Kondisi Fisik Jaringan Jalan... 15 2.2.2. Jenis-jenis Jaringan Jalan... 17 2.3. Pemilihan Rute... 19 BAB III. GAMBARAN UMUM WILAYAH 3.1. PD. Kebersihan Kota Bandung... 21 3.2. Sejarah Pengelolaan Sampah Kota Bandung... 23 ii

3.3. Pengangkutan Sampah di Kota Bandung... 28 BAB IV. ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah... 35 4.1.1 Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah di Kota Bandung 35 4.1.2 Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Ideal... 37 4.2 Analisis Rute Truk Pengangkut Sampah Saat Ini... 39 4.2.1 Rute Truk Pengangkut Sampah Saat Ini... 53 4.2.2 Jadwal Truk Pengangkut Sampah Saat Ini... 57 4.3 Analisis Alternatif Rute Truk Pengangkut Sampah... 58 4.3.1 Alternatif Rute Truk Pengangkut Sampah... 60 4.3.2 Alternatif Jadwal Truk Pengangkut Sampah... 67 4.3.3 Alternatif Rute Shift II... 73 BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Temuan Studi... 74 5.2 Kesimpulan... 75 5.3 Rekomendasi... 76 5.4 Kelemahan Studi... 77 5.5 Saran Studi Lanjutan... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii

DAFTAR TABEL Tabel II.1 Peralatan Subsistem Pengangkutan... 16 Tabel II.2 Hubungan LOS, Kecepatan Rata-rata, dan VCR... 20 Tabel III.1 Jumlah Truk Tahun 2007... 23 Tabel III.2 Timbulan Sampah per Minggu di 158 TPS Kota Bandung... 28 Tabel IV.1 Jarak TPS Wilayah Utara dengan Gerbang Tol... 45 Tabel IV.2 Jarak TPS Wilayah Utara dengan Tujuan 1... 46 Tabel IV.3 Jarak TPS Wilayah Barat dengan Gerbang Tol... 47 Tabel IV.4 Jarak TPS Wilayah Barat dengan Tujuan 1... 48 Tabel IV.5 Jarak TPS Wilayah Selatan dengan Gerbang Tol... 49 Tabel IV.6 Jarak TPS Wilayah Selatan dengan Tujuan 1... 50 Tabel IV.7 Jarak TPS Wilayah Timur dengan Gerbang Tol... 51 Tabel IV.8 Jarak TPS Wilayah Timur dengan Tujuan 1... 52 Tabel IV.9 LOS (06 00 18 00 ), Kecepatan, Panjang Jalan, dan Waktu Tempuh Beberapa Jalan di Kota Bandung... 55 Tabel IV.10 Jadwal Truk Pengangkut Sampah Wilayah Utara... 69 Tabel IV.11 Jadwal Truk Pengangkut Sampah Wilayah Barat... 70 Tabel IV.12 Jadwal Truk Pengangkut Sampah Wilayah Selatan... 71 Tabel IV.13 Jadwal Truk Pengangkut Sampah Wilayah Timur... 72 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran... 8 Gambar 4.1 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Saat Ini Wilayah Utara... 41 Gambar 4.2 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Saat Ini Wilayah Barat... 42 Gambar 4.3 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Saat Ini Wilayah Selatan... 43 Gambar 4.4 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Saat Ini Wilayah Timur... 44 Gambar 4.5 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Shift 1 Wilayah Utara... 63 Gambar 4.6 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Shift 1 Wilayah Barat... 64 Gambar 4.7 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Shift 1 Wilayah Selatan... 65 Gambar 4.8 Peta Rute Truk Pengangkut Sampah Shift 1 Wilayah Timur... 66 v