I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

PENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. kondusif dan suksesnya transfer informasi dari guru kepada siswa. Pemakaian

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

I. PENDAHULUAN. waktu. Model-model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang interaktif dan inovatif. dan kreatifitas melalui kegiatan belajar.

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

2 siswa, diketahui kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung dikelas hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal, hal ini menyebabkan siswa kuran

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran di dalam kelas. Pada proses pembelajaran, anak. untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari,

I. PENDAHULUAN. Saat ini usaha-usaha peningkatan mutu atau kualitas pendidikan terus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Sanjaya, 2009: ), pembelajaran kooperatif merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

I. PENDAHULUAN. Materi pokok sistem koloid merupakan salah satu materi kimia yang sangat sering

I. PENDAHULUAN. sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas manusia yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pikir, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pendidikan adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri. Menurut Mudyahardjo (2001:198) pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga dengan adanya pendidikan maka martabat dan derajat suatu bangsa dapat ditingkatkan. Dalam proses pendidikan, belajar merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Suyatna (2008:4) menyatakan bahwa siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk bisa bertahan (survive) dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses kehidupan sehari-hari. Jadi manusia tidak dapat lepas dari proses belajar itu sendiri sampai kapanpun dan dimanapun manusia itu berada, serta belajar itu juga menjadi kebutuhan yang terus meningkat sesuai dengan perkembangan ilmu pangetahuan. Dewasa ini, dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai tuntutan yang mendasar yaitu peningkatan mutu pendidikan. Meningkatkan mutu pendidikan yaitu menekankan pada pembelajaran siswa aktif.

2 Tidak akan memperoleh hasil belajar yang bermutu jika siswa dalam proses pembelajaran tidak ikut aktif, karena siswa yang aktif dalam proses pembelajaran akan menunjang prestasi belajar. Prestasi belajar siswa yang bermutu akan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia (Hanafiah dan Suhana, 2009:93). Hasil observasi yang dilakukandi SMA Negeri 14 OKU, ternyata dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode diskusi. Dalam pembelajarannya tersebut hanya siswa yang pintar saja yang aktif, sehingga diskusi hanya didominasi oleh beberapa siswa. Oleh karena itu, siswa tidak banyak terlibat baik dari segi berfikir dan bertindak. Kurangnya aktivitas ini membuat siswa kurang optimal dalam belajar, seperti menurut Sardiman (2000: 93) pada prinsipnya belajar adalah melakukan kegiatan untuk mengubah tingkahlaku, dengan demikian tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Dari hasil observasi tersebut juga diketahui ternyata selama ini dalam proses pembelajaran guru juga tidak menggunakan alat bantu media yang dapat menunjang pembelajaran. Padahal, media dapat berpengaruh terhadap penguasaan materi oleh siswa, karena media merupakan salah satu alternative penyampaian pesan pembelajaran. Seperti yang dijelaskan oleh Dimyati dan Mujiono (2006: 66), bahwa untuk mengakomodasi perbedaan individu siswa, guru perlu merancang berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran. Kurang efektifnya proses pembelajaran tersebut diduga berdampak terhadap penguasaan beberapa materi pokok biologi, salah satunya yaitu materi pokok sistem pernapasan. Berdasarkan keterangan dari guru menyatakan bahwa siswa

3 yang tidak aktif berdiskusi kesulitan ketika mengerjakan ulangan harian sehingga hasil belajar kognitif siswa rendah. Dari hasil ujian materi sebelumnya 50 % siswa masih mendapatkan nilai< 70, kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa belum bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan suatu alternatif media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran biologi dan menarik sehingga siswa tidak bosan, serta sekaligus dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting didalam proses pembelajaran, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Menurut Hamalik (1986, dalam Arsyad, 2009:15) mengungkapkan bahwa media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa, serta dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi. Media yang diduga tepat untuk dapat menciptakan hal tersebut salah satunya adalah media video.media video bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, mudah dimengerti, jelas, dan efektif dijadiakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar dan meningkatkan hasil belajar.karena sebanyak mungkin indera terutama telinga dan mata digunakan untuk menyerap informasi itu (Arsyad, 2002: 172). Hal ini didukung oleh penelitian

4 Donny (2012:24) menyatakan bahwa media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media video akan memberikan hasil optimal bagi aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa bila didukung oleh model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang tepat salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang berbasis kerjasama, kebersamaan, dan kolaborasi. Siswa dikelompokan kedalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas untuk tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa dalam kooperatif saling membantu, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar dan diharapkan dapat mengurangi sifat individualistic siswa, karena masing-masing siswa bertanggungjawab terhadap keberhasilan kelompok (Slavin 1995:2). Salah satu model pembelajarankooperatifadalah model pembelajarankooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam kelompok belajar yang heterogen dari tingkat kemampuan (tinggi, sedang, dan kurang). Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim, untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut siswa diberikan kuis atau tes, dan diakhiri dengan pemberian penghargaan. Model pembelajaran STAD membantu siswabelajarberdebat, belajar mendengarkan pendapat orang lain, belajar mengemukakan pendapat atau ide-

5 idenya, dan mencatathal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama(soewarso, dalam Hasanah, 2007:27). Model pembelajaranstad dapat mendukung dalam upaya meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa. Dugaan ini berdasarkan penelitian Handayani (2010:50) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperarif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa. Penelitian lain yaitu dari Sari (2007:54) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran koopertif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD memberikan kontribusi yang baik terhadap hasil belajar biologi siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu mengadakan penelitian pengaruh penerapan media video terhadap aktivitas dan penguasaan materi pokok system pernapasan yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU tahun pelajaran 2012/2013.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan media video berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU pada materi pokok sistem pernapasan? 2. Apakah penerapan media video berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU pada materi pokok sistem pernapasan? C. TujuanPenelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh penerapan media video terhadap aktivitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU pada materi pokoksistem pernapasan. 2. Pengaruh penerapan media video terhadap penguasaan materi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU pada materi pokok sistem pernapasan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi guru yaitu menjadikan media video sebagai alternative media pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi.

7 2. Bagi siswa yaitu dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda yang dapat menumbuhkan semangat kerjasama antarsiswa, meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap pembelajaran biologi. 3. Bagi sekolah yaitu memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran biologi di sekolah dengan penerapan media video di sekolah. 4. Bagi peneliti yaitu memberikan pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam menerapkan media video di sekolah. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol, semester genap SMA N 14 OKU tahun pelajaran 2012/2013. 2. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media video mengenai sistem pernapasan pada manusia dan hewan (burung). 3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipestad. 4. Materi pokok yang diteliti dalam penelitian ini adalah sistem pernapasan. 5. Aktivitas siswa yang diamati yaitu (1) kemampuan mengemukakan pendapat, (2) kemampuan bertanya, (3) kemampuan menjawab pertanyaan.

8 6. Penguasaan materi yang diukur adalah hasil belajar dari aspek kognitif yang diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes. F. Kerangka Pikir Proses pembelajaran salah satunya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa, yaitu ditunjukkan oleh adanya hasil belajar yang memuaskan. Biologi merupakan mata pelajaran yang erat kaitanya dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari, maka siswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang baik agar dapat menerapkanya dalam kehidupan seharihari. Guna mencapai tujuan tersebut, siswa perlu dibiasakan untuk mencoba menemukan sendiri pengetahuan itu sehingga siswa benar-benar dapat menguasai suatu materi. Mata pelajaran IPA khususnya Biologi merupakan mata pelajaran yang mudah dipahami apabila siswa melihat suatu objek secara langsung. Untuk itu diperlukan suatu media agar memudahkan siswa untuk memahami materi sekaligus mengingatnya. Media video diduga merupakan salah satu media yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi-materi yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. Informasi yang disajikan melalui media video ini berbentuk gambar hidup, dapat dilihat di layar monitor atau diproyeksikan melalui OHP dan dilihat gerakanya. Media video bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas, sehingga siswa lebih mudah dalam

9 menguasai materi pokok sistem pernapasan. Selain itu media video juga dapat merangsang rasa ingin tahu siswa. Dengan adanya rasa ingin tahu siswa, diharapkan aktivitas belajar dapat meningkat. Siswa menjadi terdorong untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami kepada teman sekelompoknya. Adanya peningkatan aktivitas tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap penguasan materi oleh siswa. Selain media video yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa, model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar juga mempunyai dampak yang sangat besar terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi yang diserap oleh siswa.dewasa ini, ditawarkan macam-macam model pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk mengajar di dalam kelas, belajar akan lebih mudah bila dilakukan secara berkelompok (Cooperative). Pembelajaran kooperatif beragam jenisnya, salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran koperatif tipe STAD adalah model pembelajaran yang sangat sederhana dan dapat membantu siswa memahami konsep-konsep sulit yang sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan interaksi antara guru dan siswa, meningkatkan kerjasama, kreatifitas, berpikir kritis, serta ada kemauan membantu teman. Model ini juga menekankan pada aktivitas belajar siswa seperti bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengungkapkan ide/pendapat guna mencapai hasil belajar yang optimal.

10 Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah varibel bebas dan variabel terikat. Dimana variabel bebasnya adalah media video (X), sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas (Y1) dan penguasaan materi pokok sistem pernapasanoleh siswa (Y2).Hubungan antara variabel tersebut di gambarkan dalam diagram berikut ini: Y1 X Y2 Keterangan: X : Media pembelajaran video Y1 : Aktivitas belajar siswa Y2 : Penguasaan materi Gambar 1. Diagram Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. G. Hipotesis Hipotesis umum yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Penerapan media video berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa kelas XI SMA N 14 OKU pada materi pokok sistem pernapasan. Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 0 : Penerapan media video tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU pada materi pokok sistem pernapasan. H 1 : Penerapan media video berpengaruh secara signifikan terhadap penguasaan materi siswa kelas XI SMA Negeri 14 OKU pada materi pokok sistem pernapasan.