BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pribadi yang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Dengan percaya diri

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

BAB II LANDASAN TEORI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

Pendidikan Agama Islam

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional 1982), h. 45

Kewajiban Menunaikan Amanah

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGI. Proposal Disertasi : Oleh H. Arifuddin

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Manusia. Bagan 1.1 Allāh sebagai sumber ilmu pengetahuan

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB III PENYAJIAN DATA. A. Efektivitas Bimbingan Konseling Islam di (BP -4) Kementrian Agama

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dalam prestasi didunia kerja. emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menjelaskan bahwa tujuan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil pembahasan pada bab IV, oleh peneliti rumuskan suatu. kesimpulan, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

Memahami Akidah Islam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengabdi kepada Allah dengan tegas dinyatakan-nya dalam Al Quran surat Az

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

CARA TINGKATKAN IMAN

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB IV PERILAK TERPUJI

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

Transkripsi:

71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan yang bertujuan membentuk manusia berkualitas dengan ciri-ciri manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan. Banyak lembaga pendidikan yang merealisasikan tujuan pendidikan tersebut. Salah satunya SMP N 04 Cepiring Kendal sebagai lembaga pendidikan. Tujuan utama lembaga pendidikan adalah membentuk integritas kepribadian peserta didik yang baik. Guna mencapai tujuan tersebut SMP N 04 Cepiring Kendal menyelenggarakan program bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami untuk melayani kebutuhan-kebutuhan psikologis peserta didik menyangkut problema yang dihadapi peserta didik dan upaya pemecahannya. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami di kelas VIII SMP N 04 Cepiring Kendal ditangani oleh guru konselor khusus dan juga dibantu guru agama. Berkaitan dengan tugas guru pendidikan agama Islam jika dikaitkan dengan bimbingan dan konseling Islami memang keduanya tidak dapat dipisahkan. Menurut H.M. Arifin, proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam melibatkan bimbingan dan pengajaran sehingga menjadi satu fungsi yang tidak dapat dipisahkan lagi antara kedua kegiatan tersebut. 1 Dalam pelaksanaan bimbingan konseling dengan model pendekatan Islami mempunyai kedudukan yang sangat berperan dalam hal ini sebagai usaha untuk membantu keberhasilan pemahaman peserta didik dalam segala hal yang berkaitan dengan permasalahan mereka dalam kehidupannya terutama dalam pemahaman keagamaannya. 1 H.M. Arifin, Teori-teori Konseling Agama dan Umum, (Jakarta : Golden Terayon, 2003), hlm. 24.

72 Ditinjau secara psikologis, peserta didik kelas VIII SMP N 04 Cepiring Kendal umumnya baru memasuki masa pubertas. Oleh karena itu peserta didik tersebut memerlukan bimbingan dan pembinaan mental yang lebih cukup untuk menuju keremajaan dan kedewasaan. Apalagi pada masa sekarang ini teknologi telah maju dengan cepat, sehingga kemajuan itu sering menimbulkan dampak negatif. Kehadiran bimbingan dan konseling (BK) sangat perlu untuk membantu peserta didik menyelasaikan permasalahan dalam belajarnya, seperti kesulitan berkonsentrasi, hubungan antar peserta didik baik sesama jenis atau lain jenis, perkelahian, dan problematika belajar lainnya. Di sini peneliti memfokuskan penelitian tentang student delinquency (kenakalan peserta didik) kelas VIII di SMP N 04 Cepiring Kendal. Dari studi ini mencoba untuk menguraikan dan menganalisis bagaimana bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami dalam penanganan student delinquency (masalah kenakalan peserta didik) kelas VIII di SMP N 04 Cepiring Kendal. A. Penerapan Bimbingan dan Konseling dengan Model Pendekatan Islami di SMP N 04 Cepiring Kendal Pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan pendekatan Islami di SMP N 04 Cepiring Kendal di sini diterapkan dengan memfokuskan pada pokok ajaran agama Islam yaitu pemahaman rukun Iman dan rukun Islam dan dengan berlandaskan dalam menghayati isi kandungan yang ada dalam Al- Qur an dan Hadits. Karena dengan model pendekatan Islami ini semua permasalahan yang ada pada peserta didik diatasi dan dicarikan jalan keluar untuk permasalahannya berdasarkan pada pokok ajaran Islam. Penerapan bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami pada peserta didik di SMP N 04 Cepiring Kendal diantaranya adalah : 1. Pemahaman dan pengamalan rukun Iman Di dalam kehidupan manusia pada dasarnya semua manusia memiliki keimanan yang ada dalam dirinya. Dengan keimanan adalah modal utama untuk mengawali semuanya. Kunci utama di dalam pokok

73 ajaran Islam adalah keimanan atau kepercayaan kepada yang Maha Menciptakan yaitu Allah SWT. Di SMP N 04 Cepiring Kendal telah diterapkan dan ditanamkan nilai-nilai keimanan kepada peserta didiknya supaya peserta didik mulai tingkat SMP dapat memahami dan menghayati rukun Iman, dengan begitu jika terjadi sesuatu hal yang melenceng yaitu menyalahi aturan seperti melakukan pelanggaran maka diusahakan dengan pemahaman dan pengamalan yang sudah diberikan dan diterapkan pada diri peserta didik dan dapat berfungsi atau bermanfaat untuk mencegah untuk terjadinya dan terulanginya kesalahan atau kenakalan tersebut. Dengan pemahaman dan pengamalan rukun Iman nantinya akan membawa kepada banyak hal yang berujung pada kebaikan karena dengan beriman hati akan terasa damai dan akan memberikan ketenangan di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat nantinya. Pembelajaran mengenai pemahaman dan pengamalan rukun Iman di SMP N 04 Cepiring Kendal diberikan kepada peserta didik melalui bimbingan-bimbingan yang diberikan oleh guru BK Islami yang dalam pelaksanaannya di bantu oleh guru pendidikan agama Islam. Pemahaman dan pengamalan rukun Iman di SMP N 04 diantaranya mencakup 6 pokok keimanan yang dijabarkan ke dalam enam rukun Iman yang terdapat pada pokok utama ajaran Islam, yaitu: a. Keiman kepada Allah SWT b. Iman kepada Malaikat Allah c. Iman kepada Rasul d. Iman kepada Kitab-Nya e. Iman kepada Hari Akhir f. Iman kepada Takdir Allah Peserta didik diharapkan dapat menumbuh kembangkan rasa keimanan mereka dan dengan sepenuh hati menerima ketentuan Allah yang berlaku atas dirinya sambil terus menerus beriman dan berikhtiar sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allah.

74 2. Pemahaman dan pengamalan rukun Islam Setelah peserta didik di SMP N 04 Cepiring Kendal benar-benar meyakini dengan sepenuh hati tentang keimanan kepada Allah, Malaikat Allah, Rasul Allah, Kitab Allah, hari akhir dan takdir Allah, kemudian ditumbuh kembangkan di dalam diri peserta didik tentang rasa iman itu dengan menjalankan rukun islam yang sudah menjadi ketetapan dalam agama Islam. Pertama, pengucapan kalimat syahadat. Jika seorang telah menyatakan beriman dengan mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut, maka konsekuensinya adalah Islam menjamin keselamatan dirinya di dunia dan akhirat. Kedua, melaksanakan ibadah shalat. Shalat adalah usaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dengan mendirikan shalat secara khusyu dan ikhlas, maka semakin sempurna amal ibadahnya. Dan Allah akan memberikan balasan syurga untuk mereka yang selalu taat dalam mengerjakan ibadah shalat. Ketiga, Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang perintah untuk menunaikan Zakat supaya peserta didik dapat mengamalkannya dalam kehidupan di masyarakat. Karena zakat akan mensucikan harta benda dan amal kita di hari pembalasan. Keempat, mengajarkan arti penting dalam berpuasa. Guru BK Islami di SMP N 04 Cepiring Kendal mengajarkan kepada peserta didiknya untuk memahami mengenai arti penting dalam berpuasa dan menerangkan hikmah-hikmah dalam menjalankan puasa supaya peserta didik terdorong untuk melaksanakannya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Kelima, Memberikan pengetahuan tentang ibadah haji kepada peserta didik. Mengajarkan kepada peserta didiknya untuk memahami arti dari rukun Islam yang ke lima yaitu ibadah haji. Haji adalah rukun iman yang ke lima dan wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kesanggupan sekurang-kurangnya adalah sekali dalam seumur hidup.

75 3. Pemahaman dan pengamalan Al-Qur an Al-Qur an sebagai sumber hukum yang pertama di dalam ajaran agama Islam. Di dalam Al-Qur an banyak sekali keterangan-keterangan yang wajib umat islam pahami dan amalkan. Semua permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia semuanya telah diterangkan di dalam Al-Qur an. Peserta didik diajarkan untuk membaca Al-Quran dengan memahami arti dan maksudnya akan memperoleh petunjuk-petunjuk dalam membantu memecahkan permasalahan di dalam kehidupan yang akan membawa kepada suasana kehidupan yang nyaman dan sejahtera, baik yang terkait dengan kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. 4. Pemahaman dan pengamalan Al-Hadits Hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. baik ucapan, perbuatan, maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum atau ketentuan-ketentuan Allah. Nabi Muhammad adalah pemimpin bagi umat Islam se dunia, oleh karena itu semua yang telah beliau ajarkan kepada umat Islam terdahulu wajib dilaksanakan dan dipatuhi. Peserta didik diajarkan tentang ajaran-ajaran yang ada di dalam Al- Hadits supaya peserta didik dapat memahami dan mengamalkan apa yang telah diajarkan melalui pendidikan agama Islam yang ada di SMP N 04 Cepiring Kendal. Memberikan keterangan kepada peserta didik untuk nantinya dipahami dan diamalkan supaya peserta didik akan selalu ditunjukkan ke jalan yang benar dalam menghadapi segala macam persoalan yang ada di dalam kehidupannya. Bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami di SMP N 04 Cepiring Kendal berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami di SMP N 04 Cepiring Kendal ini memfokuskan pada berbagai macam pendekatan, yaitu melalui pemberian pemahaman tentang ajaran Islam diantaranya adalah

76 mengerjakan, memahami dan mampu mengamalkan perintah untuk beriman, juga mengerjakan, memahami dan mampu mengamalkannya rukun-rukun yang ada dalam agama Islam (syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji), yang mana semua itu berlandaskan pada dasar hukum Islam yaitu Al-Qur an dan Al-Hadits. Dan semua itu diprioritaskan pada aspek latihan. Dengan latihan secara terus menerus nantinya akan meningkat menjadi pembiasaan dan perbuatan yang sudah biasa tersebut supaya terus dikembangkan agar peserta didik setelah dewasa mampu mengontrol kepribadiannya sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sosial di masyarakat. B. Penanganan Student Delinquency di SMP N 04 Cepiring Kendal Sebelum melaksanakan penanganan terhadap student delinquency maka terlebih dahulu dicari tahu mengenai bentuk-bentuk kenakalan yang dapat dikelompokan kedalam empat kelompok dan setelah itu cara penanganannya, yaitu: yang berasal dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, pergaulan anak, dan berasal dari pengalaman hidup. 1. Student delinquency berasal dari lingkungan keluarga Keluarga adalah tempat perkembangan awal seorang anak, sejak saat kelahirannya sampai proses perkembangan jasmani dan rohani berikutnya. Bagi seorang anak, keluarga memiliki arti dan fungsi yang vital bagi kelangsungan hidup maupun dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya. Anak mulai menerima nilai-nilai baru dari keluarga dan dari keluargalah anak-anak mulai mensosialisasikan diri. Untuk mencapai perkembangannya seorang anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan rasa aman untuk berlindung dari orang tuanya. Tanpa sentuhan manusiawi itu anak akan merasa terancam dan penuh rasa takut. Lingkungan keluarga, diakui oleh semua ahli pendidikan maupun psikologi sebagai lingkungan yang sangat menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya.

77 Di antara yang menyebabkan student delinquency di lingkungan keluarga adalah keluarga yang broken home penyebab timbulnya keluarga broken home antara lain: a. Kurangnya kasih sayang orang tua. b. Kurangnya pengawasan dari orang tua. c. Orang tua yang bercerai. d. Anak yang kurang diharapkan di dalam keluarga (anak yang ditolak) misalnya anak pungut dan anak tiri. Untuk menangani dan memecahkan permasalahan yang ditimbulkan dari keluarga broken home antara lain: a. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun. b. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap media komunikasi elektronika seperti tv, internet, radio, dan handphone. c. Perlunya pembelanjaran agama kepada anak yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah. d. Perlu mendukung bakat dan minat yang anak inginkan selama itu masih positif untuk anak. e. Sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak, sehingga dapat membimbing ketika anak sedang menghadapi masalah. 2. Student delinquency berasal dari lingkungan sekolah Lingkungan sekolah adalah lingkungan pertama kali seorang anak dihadapkan dengan berbagai macam teman yang berbeda latar belakangnya dari masing-masing individu. Lingkungan sekolah merupakan salah satu lingkungan penentu yang menjadikan seorang anak tersebut untuk berbuat delinquency. Dari lingkungan sekolah nantinya seorang anak akan memperoleh teman-teman yang baru maka nantinya juga akan memperoleh permasalahan yang baru pula. Bentuk kenakalan yang menyimpang dari peserta didik di sekolah antara lain adalah membolos pada waktu sekolah, menyontek pada waktu ujian, suka membuat suasana gaduh di sekolah, dan tidak disiplin.

78 Untuk itu penanganan untuk student delinquency yang berasal dari lingkungan sekolah di SMP N 04 Cepiring Kendal adalah tergantung pada jenis dan tingkar kenakalannya. Dengan menunjukkan keterangan yang ada di dalam ajaran agama Islam tentang larangan berbuat tidak jujur untuk peserta didik yang suka menyontek, larangan untuk peserta didik yang melakukan kerusuhan seperti membuat gaduh pada waktu proses belajar mengajar di kelas, dan perintah untuk belajar bagi peserta didik yang suka membolos dan tidak mengikuti proses belajar mengajar di seklahan, tentunya semua itu dengan berdasarkan pada landasan yang dipakai oleh agama Islam yaitu Al-Qur an dan Al-Hadits. Dan dengan pembelajaran pendidikan agama Islam secara teratur dan berkelanjutan akan dapat membentu peserta didik untuk memperkuat keimanan dan keislaman peserta didik. 3. Student delinquency berasal dari pergaulan Lingkungan yang paling rawan dalam diri anak adalah lingkungan pergaulan. Lingkungan pergaulan meliputi lingkungan masyarakat atau lingkungan pergaulan anak disekitar tempat tinggalnya. Anak akan mendapatkan kesulitan untuk mengembangkan diri di tengah-tengah lingkungan yang tidak baik. Contohnya seorang anak atau peserta didik yang dididik untuk jujur akan merasa jengkel jika ternyata teman-teman di dalam pergaulannya suka berbohong. Dia dihadapkan pada dua pilihan, jujur sesuai dengan didikan orang tua atau sekolah tetapi tidak diterima oleh kelompok atau ikut berbohong agar diterima oleh kelompok meskipun bertentangan dengan batinnya. Jika suasananya demikian maka anak didik berada di persimpangan jalan. Akan ke mana sedikit banyak akan ditentukan oleh intensitas masing-masing lingkungan. Jika lingkungan keluarga ataupun sekolah ternyata lebih menyenangkan maka tentu dia akan memilih berbuat jujur. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan pergaulan lebih menyenangkan maka ikut berbohong akan menjadi pilihannya.

79 Jika sudah terjadi hal semacam itu, maka pendidik atau orang tua harus menunjukkan kepada peserta didik atau anaknya tentang pergaulan yang baik dan benar sesuai dengan yang diajarkan di dalam Islam, sesuai dengan ayat Al-Qur an yang menerangkan tentang adab atau tata cara bergaul. Dengan begitu nantinya peseta didik akan lebih banyak mengetahui hal-hal yang dibenarkan di dalam agama dan hal-hal yang dilarang di dalam agama sehingga akan muncul kesadaran dalam diri peserta didik untuk berubah ke arah yang lebih baik sesuai dengan yang dibenarkan di dalam ajaran Islam. 4. Student delinquency berasal dari pengalaman hidup Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik Exsperience is the best teacher. Pepatah ini mengajarkan bahwa, pengalaman-pengalaman masa lalu tak akan penah hilang. Semuanya tersimpan rapi dalam ruang ingatan. Anak-anak yang bodoh sering tidak diperhatikan oleh teman dan gurunya suatu saat dia membuat keonaran dan ternyata dengan cara itu dia diperhatikan oleh gurunya. Karena dia butuh diperhatikan terus maka sesuai dengan pengalamannya maka anak senantiasa membuat keonaran, karena keadaan yang telah memaksa dia melakukannya. Karena itulah satu-satunya cara yang dapat dia tempuh untuk menarik perhatian temantemannya dan juga gurunya maka membuat keonaran baginya suatu keharusan. Penanganan untuk student delinquency yang berasal dari pengalaman hidup memerlukan penanganan bimbingan dan konseling dengan model pendekatan Islami yaitu keluarga dan guru mengajarkan kepada anak didiknya untuk membentuk ketahanan diri dengan banyakbanyak mempertebal keimanan dan keislaman anak agar tidak mudah terpengaruh dan teropsesi atas pengalaman-pengalaman yang pernah dirasakan yang belum tentu membewa kebaikan untuk dirinya. guru memberikan pengarahan untuk memilih sesuatu yang baik dan meninggalkan sesuatu yang tidak baik. Dengan memberikan contoh

80 melalui ayat-ayat Al-Qur an tentang memilih hal yang baik dan meninggalkan yang buruk sehingga nantinya akan memberikan kesadaran terhadap diri peserta didik untuk melaksanakan dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Untuk tugas dalam membentu memecahkan permasalahan peserta didik yang nakal diharapkan guru BK Islami harus menguasai berbagai macam tentang ilmu-ilmu yang ada di dalam ajaran agama Islam yang terkandung di dalam Al-Qur an dan Al-Hadits. Tidak hanya dalam kemampuan pengetahuan saja tetapi dalam bersikap juga dapat menjadi contoh yang baik untuk peserta didiknya.