HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KETEPATAN FLOATING OVERHAND SERVE BOLAVOLI PADA SISWA EKSTRAKULIKULER BOLAVOLI DI MA NEGERI RENGEL KABUPATEN TUBAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Supri Yanti 1), Erlamsyah 2), Zikra 3)

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya - Abstrak

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

JURNAL OLEH: EKO PURWANTO NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd 2. Moh. Nurkholis, M.Or

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

Oleh: Aguslamar Berisigep, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

PENGARUH LATIHAN SPIKE MENGGUNAKAN BOLA MODIFIKASI TERHADAP KETERAMPILAN SPIKE DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

Hubungan Kemampuan Servis. (Ibnu Nur Budiawan)

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

NUSANTARA PGRI KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. travel kota bengkulu, dapat disajikan seperti pada Tabel 4 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

ARTIKEL. Oleh: ROBIATUL LAILIN NIKMAH NPM Dibimbing oleh : 1. Wasis Himawanto, M. Or 2. Irwan Setiawan, M. Pd

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

Hubungan Koordinasi Mata-tangan dengan Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putra Penjaskes IKIP-PGRI Pontianak

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan memiliki pulau yang

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Oleh : SASONO AJI NUGROHO NPM:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 07 No 3 edisi Maret 2017 hal 74-80

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai salah satu unsur yang berpengaruh dalam kehidupan

SKRIPSI OLEH : RADEN GALIH WISNU JATI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

PENGEMBANGAN BUKU MONITORING KEMAJUAN PEMBINAAN PRESTASI UNTUK SEKOLAH SEPAKBOLA E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PENAMPILAN PUNCAK PEMAIN SEPAK BOLA AREMA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Mukhammad Sspta Winahyu

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KETEPATAN FLOATING OVERHAND SERVE BOLAVOLI PADA SISWA EKSTRAKULIKULER BOLAVOLI DI MA NEGERI RENGEL KABUPATEN TUBAN M. Hasan Fahmi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univesitas Negeri Surabaya e-mail : cakfahim@yahoo.com Meita Santi Budiani Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univesitas Negeri Surabaya e-mail : ita_peha@yahoo.com ABSTRACT The main purpose of this research was to examine the correlation between enxiety and precision floating overhand serve in volleyball extracurricular student at MA at MA Negeri Rengel. this research is consist of one one independent variable and one dependent variable, which are : a) anxiety and b) precision floating overhand serve. The type of this research is correlational research. Subject of this research are students extracurricular volleyball at MA State Rengel. The number of this research subject is 21 students. Data analytical technique used in this research is "Spearman Rank-Order" correlation technique and also using the statistical software called PASW Statistics 18. Based on this Spearman Rank-Oder, the correlation result is -0.992 on significant level of p = 0.000 (p>0.05). These result showed that there was a very significant and negative correlation between anxiety and precision floating overhand serve in MA Negeri Rengel. District, Tuban. In other words, the hypothesis in this research is acceptance. Keywords: Anxiety, Precision, Floating Overhand Serve, And Students Extracurricular. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve pada siswa ekstrakulikuler bola voli di MA Negeri Rengel. Penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat antara lain : a) kecemasan, b) ketepatan floating overhand serve. Penelitian ini merupakan tipe penelitian korelasional. Subjek penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler bola voli di MA Negeri Rengel. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 21 siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Spearman Rank-Order dengan bantuan program PASW Statistics 18. Berdasarkan teknik analisis korelasi Spearman Rank-Order diperoleh hasil korelasi sebesar -0.992 pada taraf signifikan sebesar p = 0.000 (p>0.05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serce di MA Negeri Rengel. Dengan kata lain, hipotesis penelitian ini diterima. Kata Kunci : Kecemasan, Ketepatan, Floating Overhand Serve, Dan Siswa Ekstrakulikuler. PENDAHULUAN Olahraga merupakan salah satu unsur yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, yang telah ikut berperan dalam mengharumkan nama daerah dan bangsa, baik melalui kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Setiap bangsa di seluruh dunia berlomba-lomba menciptakan prestasi dalam kegiatan olahraga, karena prestasi olahraga yang baik akan meningkatkan citra bangsa di dunia internasional. Salah satu olahraga tersebut adalah permainan bola voli. Gunarsa (1996), menjelaskan dalam membina prestasi olahraga seorang atlet tidak dapat dilakukan dalam waktu satu malam, melainkan melalui berbagai proses dan tahapan dalam satu kurun waktu tertentu. Sekalipun seorang individu memiliki bakat khusus pada bidang olahraga tertentu, tanpa latihan yang terarah bakat tersebut akan tetap tinggal sebagai potensi yang terpendam. Robert, Spink, Pemberton (dalam Gunarsa, 1996) menjelaskan, untuk menggali potensi olahraga seseorang serta melatihnya secara terarah merupakan proses belajar yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan dari tahap persiapan awal sampai pada puncak prestasi. Prestasi olahraga sangat ditentukan dari penampilan dari pemain dalam suatu kompetisi. Penampilan puncak seorang pemain 80% dipengaruhi oleh aspek mental dan hanya 20% oleh aspek yang lainnya, sehingga aspek mental harus diberikan pembinaan dengan baik (Gunarsa, 1989). Namun, kebanyakan pelatih atau guru dalam proses pembinaan hanya

memperhatikan pembinaan fisik dan keterampilannya semata dengan mengesampingkan atau kurang memberikan perhatian khusus terhadap hal-hal yang menyangkut aspek mental, sehingga mengakibatkan kurang optimalnya penampilan pemain dalam mengikuti kompetisi atau pertandingan. Gunarsa (1996) mengungkapkan, bahwa peranan aspek mental dalam pertandingan meliputi kemampuan mempertahankan daya juang, konsentrasi dalam situasi yang menegangkan, mengendalikan stres yang berlebihan, menganalisis situasi pertandingan secara tepat, membedakan antara faktor yang perlu diperhatikan dan diabaikan serta mengambil keputusan yang tepat dalam situasi pertandingan yang berubah-ubah. Kecemasan dalam permainan bolavoli dapat teratasi dengan baik, apabila seorang pelatih atau guru mengadakan pembinaan mental melalui latihan, baik latihan fisik maupun latihan teknik. Proses pembinaan tersebut diharapkan dapat melatih kesiapan dari para pemain untuk menghadapi pertandingan dan dapat menciptakan prestasi olahraga dalam permainan bolavoli. Dalam pergelaran olahraga seperti Asian Games XVI/2010 yang diadakan di Guangzhou, terdapat beberapa cabang olahraga yang gagal mendapatkan medali emas. Hal itu dipertegas oleh Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, menurutnya tingkat kecemasan atlet Indonesia yang begitu tinggi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya prediksi perolehan medali emas dari beberapa cabang unggulan pada Asian Games XVI/2010 di Guangzhou (Bacain.com, 2010). Realitas dari kemerosotan perolehan medali dari beberapa cabang olahraga tersebut dapat dilihat dari hasil perolehan medali Sea Games pada cabang bolavoli indoor putra Indonesia, dimana pada partai puncak tim Indonesia harus mengakui kekalahan dari tim Thailand yang memang bermain bagus selama perhelatan Sea Games 2011. Serve dan block yang dilakukan oleh tim besutan Li Quijiang (pelatih Indonesia) tersebut merupakan kendala utama yang tidak dapat berjalan dengan baik dan lebih sering melakukan kesalahan sendiri (Berita bola update, 2011). Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur kepada siswa dan pelatih di ekstrakulikuler bola voli MA Negeri Rengel yang mana wawancara tersebut berisi tentang pertanyaan seputar kecemasan yang dialami oleh siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli dan tentang servis floating overhand. Hal ini dikarenakan faktor dari luar pemain yaitu karena pengaruh massa dan rangsangan yang membingungkan dari pelatih ataupun official lainnya. Dan gejala yang ditimbulkan antara lain keluarnya keringat dingin, jantung berdebar kencang, otototot terasa tegang, dan menurunnya konsentrasi dan kepercayaan dirinya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Gunarsa (1989), bahwa kecemasan pemain atau siswa timbul karena ada dua sumber yaitu sumber dari dalam pemain sendiri dan sumber dari luar pemain sendiri. Berdasarkan pemaparan tentang permasalahan dan fenomena diatas yang terkait dengan kecemasan dan ketepatan floating overhand serve, menimbulkan permasalahan yang dapat dijawab dengan melakukan penelitian mengenai hubungan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve pada siswa yang mengikuti ekstrakulikuler di MA Negeri Rengel. METODE Subjek Subjek diambil dari keseluruhan siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bolavoli yang berjumlah 21 siswa. Hal ini berdasarkan penjelasan Arikunto (2002), bahwa jika subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Alasan lain karena kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan observasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung tertutup berupa skala Likert yang digunakan untuk mengetahui kecemasan yang dialami oleh siswa ekstrakulikuler bolavoli. Skala Likert sendiri merupakan metode untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2003). Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi dan menghilangkan pilihan jawaban netral diantara pilihan jawabannya. Pilihan jawaban skala ini menggunakan empat alternatif jawaban, antara lain : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (ST), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Teknik yang selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi. Menurut Rahayu dan Ardani (2004), observasi digunakan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehinga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh sebelumnya. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematik, karena ciri dari teknik ini adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah di atur kategorisasinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam kategori-kategori itu. Untuk mengetahui hasil ketepatan servis digunakan tes ketepatan dari Aahper, 1969 (dalam Yunus, 1992) dengan beberapa penilaiannya. Untuk mendapatkan hasil dari ketepatan servis tersebut atlet diminta untuk

melakukan servis sebanyak 10 kali kearah sasaran yang telah ditentukan, berikut uraian tentang penilaian ketepatan servis menurut Aahper, 1969 (dalam Yunus, 1992), antara lain : 1. Siswa mendapatkan skor tinggi ketika jumlah dari hasil 10 kali pukulan bola tersebut masuk ke dalam petak-petak yang mempunyai angka yang tinggi. Semakin sering bola masuk ke dalam petak angka 4 maka semakin tinggi nilai skor yang dihasilkan. 2. Siswa mendapat skor sedang ketika jumlah dari hasil 10 kali pukulan bola tersebut sering masuk ke dalam petak angka 3. 3. Siswa mendapatkan skor rendah ketika jumlah dari hasil 10 kali pukulan bola tersebut masuk kepetak-petak berangka 2. Siswa mendapatkan skor sangat rendah ketika jumlah dari hasil 10 kali pukulan bola tersebut masuk ke petak angka-angka kecil. Semakin sering bola yang masuk kedalam petak berangka 1, semakin rendah jumlah skornya. Berikut bentuk penilaian tes ketepatan floating overhand serve dalam dibawah ini: Tabel 3.3 Penilaian Servis Nama Angka servis Tes servis 1. 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Teknik analisis data Metode analisis data digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesismpulan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan kecemasan (X) dengan ketepatan floating overhand serve (Y) bolavoli pada siswa ekstrakulikuler bolavoli di MA Negeri Rengel Kabupaten Tuban. Berdasarkan maksud dari penelitian ini, harus dilakukan uji hipetesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel dalam penelitian ini. Penelitin ini menggunakan statistic nonparametric. Menurut Djarwanto (2011), apabila sampel jumlahnya kecil maka hanya uji statistic nonparametric yang fapat digunakan, karena distribusi populasinya tidak diketahui secara pasti. Karena tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan antar variabel, yaitu kecemasan dan ketepatan floating overhand serve, adapun meteode analisis data yang dapat digunakan adalah berupa analisis korelasi Spearman Rank-Order. Pengujian hipotesis ini dibantu dengan menggunakan bantuan program PASW statistic 18. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1 Hasil Uji Analisis Spearman Rank-Order Correlations Spearman's rho Zscore(kecemasan) Correlation Coefficient Zscore(servent) Zscore(kecemasan ) Zscore(servent ) 1.000 -.992 ** Sig. (2-tailed)..000 N 21 21 Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). -.992 ** 1.000 Sig. (2-tailed).000. N 21 21

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai korelasi atau nilai r kedua variabel diatas sebesar - 0.992 dengan taraf signifikan 0.000. Dengan demikian, dapat disimpulkan dalam penelitian ini diterima karena taraf signifikan 0.000 < 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve di MA Negeri Rengel. Nilai r sebesar 0,992 terdapat pada range 0,801 1,000 sehingga dapat diintepretasikan bahwa hubungan antara kecemasan dengan tes ketepatan floating overhand serve MA Negeri Rengel memiliki korelasi yang sangat kuat. Berdasarkan tabel korelasi ditemukan adanya tanda negative (-) didepan nilai korelasi (- 0.992) yang berarti bahwa korelasi memiliki pola yang negatif. Berarti semakin tinggi kecemasan maka semakin rendah hasil ketepatan floating overhand serve yang dimiliki oleh siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler di MA Negeri Rengel, begitu pula sebaliknya. Pembahasan Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve pada siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli di MA Negeri Rengel. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa H0 ditolak dan menerima Ha, hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve di MA Negeri Rengel. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi negatif (r) sebesar -0,992 yang memberi arti bahwa semakin tinggi kecemasan akan semakin rendah yang dihasilkan dari hasil ketepatan floating overhand serve tersebut. Berdasarkan hasil hipotesis menggunakan uji Rank-Order dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05 sehingga hipotesis yang menyatakan hubungan antara kecemasan dengan tes ketepatan floating overhand serve diterima. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan ketepatan floating overhand serve pada pemain siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli di MA Negeri Rengel adalah kecemasan. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mudjihartono (2009) tentang hubungan kecemasan dengan hasil tes pendidikan jasmani di SMP Negeri Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan hasil tes pendidikan jasmani, dengan kata lain bahwa kecemasan memberikan dampak negatif terhadap penampilan siswa dalam melaksanakan tes dalam pelajaran pendidikan jasmani. Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang diteliti oleh Putri Yetisa Ika (2007) yang meneliti tentang hubungan antara intimasi pelatih atlet dengan kecemasan bertanding pada atlet ikatan pencak silat Indonesia (IPSI) Semarang. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan bertanding dan intimasi pelatih - atlet. Dengan nilai signifikan sebesar 0.003 (0.003 < 0.05) dan skor korelasi sebesar -0.4. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik intimasi pelatih-atlet maka semakin rendah pula tingkat kecemasan bertandingnya. Berdasarkan hasil penelitian diatas juga dapat jelaskan bahwa dengan adanya kecemasan tersebut bila pemain memiliki kecemasan yang tinggi maka akan memberikan pengaruh yang negatif pada permainannya. Dengan ini dapat dikatakan, bahwa betapa pentingnya pengaruh kecemasan terhadap hasil yang didapat ketika menyelesaikan tugas-tugasnya. Berdasarkan teori yang dijelaskan oleh Gunarsa (1989), dijelaskan bahwa kecemasan pada saat menghadapi pertandingan atau tes akan menimbulkan tekanan emosi yang berlebihan sehingga dapat mengganggu pelaksanaan tes atau pertandingan serta dapat mempengaruhi penampilan individu. Hal ini berdasarkan hasil skor kecemasan yang kategorisasikan bahwa sebanyak 3 orang mengalami kecemasan yang sangat tinggi dengan presentase 14.28 % dan 8 orang mengalami kecemasan pada kategori sedang sedang dan 8 orang mengalami kecemasan pada kategori sedang rendah dengan jumlah presentase 38.09 %. Dan untuk hasil skor ketepatan floating overhand serve yang sudah dikategorisasikan dengan hasil sebanyak 6 orang mendapatkan hasil ketepatan servis pada kategori sedang dengan presentase 28.57 % dan sebanyak 7 orang mendapatkan hasil ketepatan servis pada kategori rendah dengan presentase 33.33 %. Hal tersebut terjadi karena mereka dibebani oleh pelatih dengan harapan harus memenangkan setiap turnamen yang akan dilaksanakan di MA Negeri Rengel. Oleh karena itu, sebagian besar pemain porsi latihan yang lebih berat dari latihan sebelum-sebelumnya, sehingga para pemain tersebut merasakan kecemasan pada saat latihan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dijelaskan oleh Gunarsa (1989), dimana penampilan puncak seorang pemain 80% dipengaruhi oleh aspek mental dan hanya 20% oleh aspek yang lainnya, sehingga aspek mental harus diberikan pembinaan dengan baik. Namun, kebanyakan pelatih atau guru dalam proses pembinaan hanya memperhatikan pembinaan fisik dan keterampilannya semata dengan mengesampingkan atau kurang memberikan perhatian khusus terhadap hal-hal yang menyangkut aspek mental, sehingga mengakibatkan kurang optimalnya penampilan pemain dalam mengikuti kompetisi atau pertandingan.

Pada penelitian pemain di MA Negeri Rengel ditemukan bahwa faktor yang menjadi sumber kecemasannya dalam bertanding atau tes adalah dengan adanya fikiran khawatir mengenai pertandingan atau tes yang dihadapinya, siapa lawan yang akan dihadapi, harapan kemenangan dan situasi lingkungan saat tes dan pertandingan. Namun apabila pelatih dan siswanya dapat mengatasi kecemasan tersebut, maka tingkat kecemasan pada saat tes akan semakin rendah. Banyak pemain dan pelatih merasakan akan adanya tekanan dari penonton saat melakukan floating overhand serve, sehingga dapat dikatakan mentalnyalah yang sedang diserang oleh penonton. Hal ini berdasarkan pendapat Gunarsa (1989), dimana penampilan puncak seorang pemain 80% dipengaruhi oleh aspek mental dan hanya 20% oleh aspek yang lainnya, sehingga aspek mental harus diberikan pembinaan dengan baik. Kebanyakan pelatih atau guru dalam proses pembinaan hanya memperhatikan pembinaan fisik dan keterampilannya semata dengan mengesampingkan atau kurang memberikan perhatian khusus terhadap hal-hal yang menyangkut aspek mental, sehingga mengakibatkan kurang optimalnya penampilan pemain dalam mengikuti kompetisi atau pertandingan. Hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan dengan floating overhand serve pada pemain ekstrakulikuler bolavoli MA Negeri Rengel telah didukung oleh teori Gunarsa yang menjelaskan mengenai kecemasan. Menurut Gunarsa (2008), kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah laku, baik tingkah laku yang normal maupun tingkah laku yang menyimpang, dan kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan, dari pertahanan terhadap kecemasan itu. Seorang pemain yang melakukan floating overhand serve akan mendapat tekanan emosi yang berlebihan, sehingga hal tersebut akan dapat mengganggu pelaksanaan floating overhand serve serta mempengaruhi penampilan prestasi. Berdasarkan uraian diatas, jelas tergambar bahwa kecemasan memiliki pengaruh terhadap floating overhand serve, dimana kecemasan akan menimbulkan kondisi emosi negatif yang akan memberikan suasana yang tidak nyaman bagi pemain maupun pelatih sendiri, karena dengan mengalami kecemasan akan menghambat seorang pemain untuk mendapatkan prestasi yang diinginkan. Dengan mengetahui dan bagaimana cara mengatasi kecemasan tersebut, maka akan mempermudah seorang pelatih untuk membangun kepercayaan diri pemainnya agar dapat menghasilkan prestasi yang diinginkan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecemasan yang dialami oleh pemain yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli di MA Negeri Rengel berada dalam kategori sedang. Sedangkan pada hasil ketepatan floating overhand serve pada siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli MA Negeri Rengel terdapat dalam ketegori rendah. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji Spearman Rank-Order menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve pada siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli MA Negeri Rengel. Hasil penelitian ini mempunyai arti bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan dengan ketepatan floating overhand serve pada siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli MA Negeri Rengel diterima. SARAN Bagi pihak sekolah MA Negeri Rengel hendaknya lebih memperhatikan ciri, gejala, dan sumber yang mempengaruhi kecemasan pemain dan teknik dasar bola voli para pemain, sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan hasil ketepatan dari teknik dasar bola boli dari para pemainnya. Pihak MA Negeri Rengel hendaknya dapat memfasilitasi pemain dengan lingkungan yang mendukung dan nyaman digunakan untuk berlatih serta meningkatkan peran pelatih bukan hanya sebagai pelatih fisik saja, namun ditambah dengan menambah wawasan pelatih mengenai pentingnya kecemasan dalam hal olahraga. Selain itu, pelatih juga diharapkan dapat meningkatkan perannya sebagai seorang konselor, karena dengan mengerti kondisi psikologis pemain diharapkan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pemain dan juga dapat meningkatkan prestasi para pemain. Peningkatan ini mungkin dapat dilakukan dengan memberikan suatu program pelatihan kepada pelatih, misalnya pelatihan sebagai seorang konselor. Penelitian ini hanya menggunakan sampel penelitian yang berlingkup kecil, yakni hanya sebatas pada siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler bola voli di MA Negeri Rengel. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan menyeluruh, sehingga generalisasipun akan semakin kecil. Selain itu bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel lain seperti self efficacy, motivasi, dan intimasi pelatihatlet. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Berita Bola Update. 2011. Voli Putra Indonesia Akui Keunggulan Thailand (Online). (http://www.caramaencasinoonline.info/sport-umum/voli-putra-indonesia-akui-keunggulan-thailand/, diakses pada tanggal 12 Juni 2012). Bacain.Com. Kecemasan Tinggi Membuat Atlet Indonesia Gagal Raih Target (Online). (http://www.bacain.com/berita/2010/11/kecemasan-tinggi-membuat-atlet-indonesia-gagal-raih-target, diakses pada tanggal 25 Maret 2012). Djarwanto, Ps. 2011. Statistic Nonparametrik. Yogyakarta : BPFE. Gunarsa, S.D. 1989. Psikologi Olah Raga. Jakarta : pt. Bpk Gunung Mulia....1996. Psikologi Olah Raga : Teori Dan Praktek. Jakarta: pt. Bpk Gunung Mulia. Gunarsa, S.D. 2008. Psikologi Perawatan. Jakarta: pt. Bpk Gunung Mulia. Mudjihartono. 2009. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Pelaksanaan Tes Dalam Pendidikan Jasmani Di Smp Negeri 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat (Online), (http://jurnal.upi.edu/mimbarpendidikan/view/1046/hubunganantaratingkatkecemasandenganpelaksanaandalampendidikanjasmanidismpnegericis aruakabupatenbandungbarat, diakses pada tanggal 24 Maret 2012). Putri, Yestika Ika. 2007. Hubungan Antara Intimasi Pelatih-Atlet Dengan Kecemasan Bertanding Pada Atlet Ikatan Pencak Silat Indonesia (Ipsi) Semarang. Sktipsi Tidak Diterbitkan. Semarang : Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Undip. Rahayu, Iin Tri dan Ardani, Tristiadi Ardi. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang : Bayumedia Publishing. Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.