A. RINGKASAN UMUM A.1 Penjelasan Singkat 1) Latar Belakang Bisnis Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Oleh karena itu, bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

PROPOSAL KEGIATAN USAHA MARTABAK MANIS MINI

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

LAPORAN AKHIR PKM-K. Delicia Dorayaki PENGANAN KHAS JEPANG DENGAN BAHAN DASAR UBI JALAR INDONESIA (Ipomoea batatas)

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

I. PE DAHULUA Latar Belakang Masalah Donat meupakan salah satu jenis jajanan yang sangat digemari masyarakat. Makanan ini sangat popular di semua

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

Peluang Bisnis Makanan Cepat Saji

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

Inovasi Produk Perikanan. Proposal. Inovasi Produk Perikanan #POTAS UDANG POTAS UDANG. (bakpao TomAt isi Udang)

TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

Business Plan JAR CAKE. Oleh : Nony Prasmiari Fitri Kusumawati

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JUDUL PROGRAM. Pempek Instant Barracuda- Inovasi Kudapan Tradisional Palembang Sebagai Alternaltif Pangan Instant Tradisional yang Bergizi Komplit

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS SINGKONG KEJU

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

LAPORAN AKHIR PKM-K DOKAR DONAT BAKAR BERBAHAN DASAR SINGKONG UPAYA PENINGKATAN GENGSI SINGKONG SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN

PROPOSAL PENGAJUAN PRODUKSI KUE KERING. Dosen pengampu : Ni matuz Zuhroh, M.Si

TUGAS BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN RAINBOW SIOMAY TUGAS PRIBADI. MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Kls.12 SEMESTER GENAP 2015/2016

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

LAPORAN KEMAJUAN MOCAFLICIOUS: BOLU KUKUS TEPUNG MOCAF BEBAS GLUTEN DENGAN ANEKA RASA BUAH DAN SAYURAN LOKAL YANG KAYA SERAT BIDANG KEGIATAN : PKM-K

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK JAMUR TIRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju)

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA )

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

TUGAS MATA KULIAH PRAKTIK PEMASARAN JUDUL TUGAS KUE CENIL SEBAGAI PELUANG USAHA EKONOMI KREATIF DAN UPAYA PELESTARIAN PANGAN LOKAL

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN. RENCANA USAHA Ms. BURJA (BUBUR JAGUNG)

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

PERENCANAAN BISNIS WARUNG MINI. Disusun Oleh : Shandy Eksani Putra ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI REGULER

PROFIL USAHA KRIPIK TALES

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Program

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Usaha Murah Hasilnya Waah...

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

TUGAS MANAJEMEN KATERING BUSINESS PLAN KATERING BAYI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

LAPORAN AKHIR SATE PENTOL MISS VEGGIE : JAJANAN VEGETARIAN YANG UNIK, EKONOMIS DAN BERNILAI GIZI TINGGI BIDANG KEGIATAN : PKM-K.

DISUSUN OLEH HARRY KURNIAWAN TAMAN PURI CENDANA BLOK D1 NO 30 TAMBUN BEKASI TIMUR

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

LAPORAN AKHIR PKM-K DOLAZ DODONGKAL TALAS SEBAGAI PELESTARIAN KULINER NUSANTARA DAN PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PANGAN

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

TAHU KerisPY. New Product. Kress, Mayonaise & Pedas. makanan kota, dan kami punya visi kalau makanan ini akan menjadi makanan favorit orang kota.

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PESEG PELANGI GUNA MENAMBAH RAGAM CEMILAN TRADISIONAL YANG BERNILAI EKONOMIS TINGGI

LAPORAN AKHIR PKMK BEKATUL KRUNCH : KERIPIK SIMULASI BERGIZI DARI TEPUNG BEKATUL DAN MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF) Oleh :

CARA PEMBUATAN ROTI MANIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jewawut, pencampuran bahan-bahan, mencetak/membentuk choco chip,

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA BELUT BURGER LAUT BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh :

Executive Summary B U S I N E S S P L A N. Dawet Café Kang Bhagus

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Tabel 1. Data produksi dan konsumsi beras tahun (dalam ton Tahun Kebutuhan Produksi Tersedia Defisit (impor)

BUSINESS PLAN PasTah Cake

Transkripsi:

A. RINGKASAN UMUM A.1 Penjelasan Singkat 1) Latar Belakang Bisnis Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Oleh karena itu, bisnis di bidang pangan tak akan lekang hingga akhir zaman. Banyak orang yang telah membuktikan bahwa bisnis pangan sangat menjanjikan di Indonesia. Mulai dari jajanan tradisional hingga outlet fast food impor. Selain itu, didukung dengan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam yang beragam, namun belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumber daya alam yang banyak dmanfaatkan adalah umbi ganyong dan labu kuning. Melalui bahan baku dari tepung ganyong dan labu kuning diharapkan dapat membuat diversifikasi pangan baru melalui bahan baku yang belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu tepung ganyong dan labu kuning memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat. Labu kuning kaya akan kandungan β- karoten yang bermanfaat bagi kesehatan mata. Tepung ganyong memiliki prospek sebagai substitusi tepung terigu karena memiliki kelebihan seperti kandungan karbohidrat 80% (Wulansari, 2004). Indonesia juga kaya akan seni dan budaya. Berbagai macam kesenian dan budaya Indonesia sangat beragam mulai dari seni tari, seni musik yang tersebar luas di berbagai daerah. Salah satu kesenian khas Indonesia yang memiliki nilai historis yang cukup kuat adalah seni wayang. Namun saat ini kesenian wayang mulai banyak dilupakan karena munculnya budaya-budaya asing yang semakin berkembang di Indonesia. Melalui jajanan sehat dengan kemasan yang disertai edukasi wayang diharapkan mampu mengenalkan wayang sebagai budaya khas Indonesia dan juga meningkatkan nilai jual ganyong dan labu kuning. Karena saat ini, jajanan di Indonesia sangat beragam dan

berbagai bentuk, namun tidak banyak yang menawarkan jajanan yang menyehatkan dan bernilai edukatif. Menurut penelitian (Manik, 2001) menunjukkan bahwa makanan jajanan masih berisiko terhadap kesehatan karena penanganannya tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba maupun penggunaan bahan kimia berbahaya dan berlebihan. 2) Tentang Bisnis Bisnis merupakan bisnis yang bergerak di bidang pangan sehat yang bernilai edukatif. Yang diberi nama KuPan (Kue Pandawa). Yang sengaja disediakan untuk menyelesaikan beberapa permasalan yang ada pada latar belakang tersebut. Dan sangat cocok bagi anak-anak sebagai usia pertumbuhan dengan daya konsumtifitas terhadap jajanan yang tinggi KuPan (Kue Pandawa) merupakan jajanan sehat yang terbuat dari perpaduan tepung ganyong, labu kuning, tepung terigu,, dan beberapa bahan pengisi lainnya. Yang dikemas dan disajikan dengan unik, khas, dan menarik. KuPan memiliki bentuk menyerupai kue Dorayaki dengan penambahan toping aneka rasa di atasnya. Dalam kemasan KuPan akan diberi gambar salah satu wayang dan diberikan penjelasan/biografi singakat tentang wayang tersebut. Warna kemasan dan outletnya pun didominasi dengan kuning dan orange. Yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Bisnis ini akan sangat menjanjikan dalam perkembangannya. Dengan bahan baku yang berkualitas serta memiliki kandungan nutrisi yang cukup mampu menjawab kebutuhan konsumen akan jajanan sehat di era sekarang. Serta kemasan dan penyajian yang edukatif, unik, dan menarik mampu memberikan alternatif lain dalam mengenalkan dan melestarikan budaya khas Indonesia. Selain itu belum adanya jajanan bagi anak-anak yang bersifat kreatif dan edukatif menambah nilai tambah tersendiri. Dimana selama ini jajanan yang dijual kepada anak-anak terkenal dengan tidak sehat, kotor, dan terkesan asal-asalan.

Gambaran Kemasan Produk Tampak Depan Tampak Belakang Gambar Bungkus Gambar. 2 Kemasan Pada kemasan KuPan bagian depan ditambahkan gambar salah satu wayang dan pada bagian belakangnya diberikan sejarah atau profil singkat tentang wayang yang ada pada bagian depan tresebut. Gambaran Gerobak/Outlet Gambar 3. Gerobak/Outlet KuPan Gerobak/outlet KuPan didominasi dengan perpaduan warna merah dengan kuning dan adanya gambar wayang yang dapat memberikan ciri khas tersendiri. Perpaduan warna kuning dan merah merupakan warna yang mudah dilihat/mencolok karena mencolok sehingga memberikan daya penarik bagi konsumen

A.2 Analisis SWOT 1) Strengths (Kekuatan kekuatan) : a. Pangsa pasar produk jajanan ini yang lebih luas memunculkan sikap optimisme bahwa bisnis yang akan dijalankan akan diterima oleh konsumen. Selain untuk anak-anak juga dapat dikonsumsi semua kalangan. b. Bahan baku yang melimpah di hamper semua daerah Kota dan Kabupaten memberikan peluang tersendiri bagi produk untuk meningkatkan kontinyuitas produksi dan jualan. Apalagi harga bahan baku talas yang masih tergolong rendah menjadikan nilai jual KuPan juga lebih murah. Sehingga sesuai dengan uang saku anak-anak. c. Labu kuning dan ganyong merupakan hasil pertanian yang memiliki kandungan nilai gizi yang baik yang dapat memberikan efek kesehatan bagi konsumen. d. Desain kemasan dan gerobak yang unik, inovatif, kreatif, dan edukatif memberikan nilai jual tersendiri. Sedangkan selama ini jajanan yang dijual kepada anak-anak di depan sekolah terkesan tidak sehat dan asal-asalan. e. Produk disajikan dengan aneka rasa, yang akan menambah ketertarikan konsumen terhadap produk ini. f. Sistem manajemen mutu dan kebersihan produk mulai dari produksi, distribusi, hingga penyajian memberikan ekspektasi yang besar bagi orang tua untuk membelikan anak-anaknya. g. Kemudahan untuk dikembangkan di daerah-daerah lain merupakan nilai positif tersendiri bagi bisnis ini. Dengan sistem franchise dan kemitraan akan memudahkan bisnis ini hadir di tengah-tengah masyarakat di seluruh daerah. 2) Weakness (Kelemahan kelemahan) : Kelemahan dari produk KuPan (Kue Pandawa) adalah merupakan produk baru yang ada di pasaran. Sehingga konsumen masih dalam tingkat coba-coba dan cenderung membandingkan

dengan jajanan yang telah terlebih dulu beredar. Akan tetapi, kelemahan tersebut dapat diatasi dengan keyakinan akan kekuatan rasa produk, penampilan, dan sistem pemasaran yang digunakan. 3) Opportunities (Kesempatan kesempatan) : a. Anak-anak SD/sederajat Bisnis ini mendapatkan kesempatan yang cukup besar di kota Malang. Yaitu ikon kota Malang sebagai kota Pendidikan memberikan efek yang positif bagi awal memulai bisnis ini. Dengan adanya ikon tersebut arus urbanisasi ke kota Malang semakin tinggi. Dan juga jumlah SD/sederajat semakin banyak. Hal ini menandakan jumlah anak-anak yang juga bertambah tinggi. Selain itu tingkat konsumtifitas anak-anak terhadap jajanan juga sangat tinggi. Prilaku anak-anak ketika jam istirahat/pulang sebagian besar mencari jajanan baik di dalam maupun di luar sekolah. Apalagi harga KuPan sangat cocok dan terjangkau oleh uang saku anak-anak. b. Kalangan Umum Jika anak-anak dimanjakan dengan tingkat harga yang terjangkau dan ciri khas yang unik. Maka KuPan akan bersaing dalam hal rasa (ciri khas), penyajian, dan kualitas yang diutamakan. Hawa dingin kota Malang merupakan salah satu faktor pendukung suburnya bisnis makanan di kota Malang, apalagi pada malam hari. Boleh dikatakan bahwa produk ini mempunyai banyak pesaing yang menjual jajanan, akan tetapi, ciri khas dan kualitas yang ditawarkan serta melihat pangsa pasar dan sistem pemasaran yang berbeda, maka peluang bisnis ini masih hampir seratus persen. 4) Threats Ancaman ancaman : Setiap usaha tentu memiliki ancaman sebagai resiko bisnis, termasuk usaha KuPan ini. Kecenderungan munculnya usaha sejenis ketika permintaan pasar sangat besar menjadi tantangan tersendiri. Tetapi sebagai pelopor yang memulai bisnis ini dengan ilmu tentang pengolahan pangan, kami yakin produk kami akan tetap bertahan.

B. RENCANA PEMASARAN B.1 Penjelasan Target Pasar Target pasar bisnis ini adalah seluruh kalangan. Baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Karena jajanan dijual memiliki harga yang relatif terjangkau oleh seluruh kalangan. Jika kalangan menengah ke bawah dimanjakan dengan harganya yang relatif murah dan terjangkau olehnya juga jajanan ini bersifat mengenyangkan. Sedangkan kalangan mengengah ke atas akan bisa dijangkau dengan mengunggulkan sifat fungsional (kesehatan) jajanan ini dan memiliki nilai edukatif dengan penyajian yang modern. Sehingga kalangan menengah ke atas tida akan merasa gengsi dalam membeli produk ini. Oleh sebab itu bisnis ini akan bisa diterima oleh seluruh kalangan. B.2 Penjelasan Persaingan Usaha Setiap bisnis pasti akan ada persaingan dalam pelaksanaannya. Begitu pula pada bisnis KuPan ini. Pesaing untuk bisnis adalah adanya jajanan lain yang telah terlebih dulu berjualan di depan SD- SD/Sederajat. Misalnya jajanan cilok (bakso kecil), tempura, siomay, dan sebagainya. Yang harganya munkin jauh lebih murah dibawah KuPan. Namun, bisnis ini belum ada saingan dalam hal keunikan kemasan dan penyajiannya. Sehingga bisnis ini merupakan pelopor jajanan untuk anak-anak yang bersifat inovatif, edukatif, dan menyehatkan. Oleh karena itu, bisnis ini akan bisa menjadi market leader jajanan sehat untuk anak-anak yang inovatif dan edukatif. B.3 Target Pembeli Target utama pembeli jajanan ini adalah anak-anak SD/sederajat. Hal ini didasarkan pada tingkah laku/kebiasaan anaka-anak yang suka jajan disaat jam istirahat/pulang sekolah. Berdasarkan pemantauan di lapangan anak-anak akan lebih suka jajan daripada makan nasi di saat jm istirahat sekolah. Sehingga dalam memenuhi target tersebut penjualan dilakukan di depan SD/sederajat atau outlet resmi di dalam sekolah.

Target lain dari pemasaran jajanan ini adalah kalangan umum. Seperti mahasiswa, orang-orang yang selesai berbelanja di mini market, dan orang-orang yang sengaja mencari jajanan sebagai camilan/suguhan. Sehingga outlet-outlet penjualan diletakkan di depan mini market seperti Alfamart/Indomart/sejenisnya. B.4 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran produk ini di bulan pertama launching ada 2 cara yaitu dengan tukar hadiah dan hadiah langsung. Tukar hadiah maksudnya adalah dengan memberikan kupon berhadiah setiap pembelian 10 biji KuPan. Kupon tersebut dapat ditukarkan dengan mainan/hadiah yang disediakan atau dapat ditukar dengan 2 biji kue setiap 5 buah kupon. Seperti skema berikut ini : Pembelian 10 biji kue sekaligus Dapat 1 kupon Terkumpul 5 kupon Ditukar dengan hadiah/kue Sedangkan hadiah langsung adalah dengan memberikan bonus 2 biji kue di setisp pembelian 10 biji kue KuPan sekaligus. Selain itu setelah beberapa bulan berikutnya strategi marketing yang digunakan akan dirubah sesuai dengan kondisi pasar saat itu. Misalnya dengan mengadakan bulan khusus pandawa. Yaitu barang siapa yang satu bulan dapat mengumpulkan kemasan KuPan bergambar Pandawa 5 maka aka mendapatkan hadiah. Selain itu untuk mengenalkan jajanan ini ke masyarakat maka kami akan ikut aktif dalam setiap pameran pangan/bazar/semacamnya. Beberapa cara kami dalam menginformasikan berbagai promopromo KuPan. Yaitu dapat melalui pemsangan x-banner, spanduk, atau menyebarkan brosur. Serta membuka peluang untuk getok tular.

C. RENCANA PRODUKSI C.1 Penjelasan Singkat Produksi Jumlah produk yang direncanakan adalah 12000 biji/bulan. Proses produksi KuPan (Kue Pandawa) ini dapat dilihat melalui diagram alir berikut: Tepung terigu, tepung ganyong dan labu kuning kukus yang telah di haluskan Diaduk Diaduk Hingga Merata Garam dan gula Mentega dan telur Ragi Instan Diaduk Sebentar Ditutup & Didiamkan Selama 30 Menit Adonan Panggang di cetakan Diberi taburan keju/coklat/abon Panggang Hingga Matang Berwarna Kecoklatan KuPan Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan KuPan C.2 Kontrol Kualitas Motto dalam memproduksi dan memasarkan KuPan (Kue Pandawa) tersebut agar memiliki dan mempertahankan kualitas yang sama adalah dengan menerapkan sistem CAPER (Cepat, Aman, Praktis, Enak Rasanya).

Cepat yaitu produk disajikan kepada konsumen dengan cepat dan tanpa menunggu lama. Cepat juga bermaksud tidak ada penumpukan bahan setengah jadi. Jadi setiap kali produksi selalu dalam sekali proses. Aman artinya pada proses produksi hingga penyajiannya mengacu pada standar keamanan pangan. Baik dari bahan baku, proses pengelolahan, sanitasi tempat dan pegawai, dan dalam proses penyajian. Hal ini didukung dengan kemampuan produsen sebagai ahi pangan. Sehingga pengetahuan tentang keamanan pangan dan sanitasi telah banyak dikuasai. Praktis secara pengemasan dan penyajian sehingga banyak diminati oleh pasar. Selain itu untuk menambah nilai jual dari produk. Enak Rasanya, tentulah hal ini yang diharapkan demi menarik minat konsumen. C.3 Sumber Daya Manusia (SDM) Pendukung Produsen merupakan mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya. Pengetahuan yang kuat akan ilmu dalam bidang pengolahan pangan, pengembangan produk, keamanan pangan dan sanitasi, juga pemasaran serta optimisme mengenai potensi pasar serta pengujian kelayakan usaha, menjadikan dasar yang kuat untuk menjalankan bisnis ini. Selain itu, karyawan yang nantinya direkrut untuk mendukung usaha ini adalah berdasarkan posisi yang dibutuhkan. Sesuai dengan prinsip Right Man at The Right Place. Misalnya dalam membantu proses produksi akan direkrut minimal lulusan SMK jurusan Ilmu Pangan/tata boga yang telah ditraining terlebih dahulu. Selain itu juga akan memanfaatkan ibu-ibu rumah tangga disekitar tempat produksi. D. ANALISIS KEUANGAN D.1 Biaya Awal Biaya awal untuk menjalankan bisnis ini adalah sebesar Rp 10.934.500, Modal Awal = Biaya Tetap+Biaya Tidak Tetap = Rp 7.737.500 + Rp 3.197.000 = Rp 10.934.500

No D.2 Kebutuhan Keuangan dan Penggunaan Modal 1) Biaya Tetap (Fixed Cost) Nama Barang/ kebutuhan Banyaknya Nilai Satuan Harga @ Nilai ekonomi s (tahun) Jumlah Nilai Penyusutan/ bulan 1 Kompor gas 1 Buah Rp 230.000 2 Rp 230.000 Rp 9.583 2 Panci Teflon 1 Buah Rp 200.000 2 Rp 200.000 Rp 8.333 3 Saringan besi 2 Buah Rp 10.000 2 Rp 20.000 Rp 833 4 Alu 1 Buah Rp 40.000 2 Rp 40.000 Rp 1.666 5 Dandang besar 1 Buah Rp 100.000 2 Rp 100.000 Rp 4.166 6 Baskom 5 Buah Rp 10.000 2 Rp 50.000 Rp 2.083 7 Timbangan 1 Buah Rp 150.000 2 Rp 150.000 Rp 6.250 8 Sendok 3 Buah Rp 3.000 2 Rp 9.000 Rp 375 9 Pisau 3 Buah Rp 2.500 1 Rp 7.500 Rp 625 10 Sendok sayur 3 Buah Rp 7.000 2 Rp 21.000 Rp. 875 11 Kain lap 5 Buah Rp 2.000 1 Rp 10.000 Rp 833 12 Gerobak 1 Buah Rp 2.500.000 2 Rp2.500.000 Rp. 104.167 13 Sewa tempat 1 Rumah Rp 2.000.000 1 Rp2.000.000 Rp. 166.667 14 Sewa outlet 1 stand Rp 2.400.000 1 Rp2.400.000 Rp. 200.000 TOTAL Rp 7.737.500 Rp 506.456 2) Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) No Nama Bahan Jumlah Nilai Harga @ Jumlah Nilai Satuan investasi/hari 1 Tepung terigu 24 Kg Rp 8000 Rp 192.000 Rp 8.000 2 Tepung ganyong 36 Kg Rp 14.000 Rp 504.000 Rp 21.000 3 Labu kuning 12 Kg Rp 6.000 Rp 72.000 Rp 3.000 4 Gula pasir 25 Kg Rp 11.000 Rp 275.000 Rp 11.459 5 Telur 50 Kg Rp 10.000 Rp 500.000 Rp 20.834 6 Garam 1 g Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 84 7 Fermipan 32 Bungkus Rp 3.500 Rp 112 000 Rp 4.667 8 Galon air 15 Buah Rp 10.000 Rp 150.000 Rp 6.250 9 Gas 15 Tabung Rp 13.000 Rp 195.000 Rp 8.125 10 Listrik 1 Bulan Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 1.042 11 Kemasan 6000 Biji Rp 75 Rp 450.000 Rp 18.750 12 Air PDAM 1 Bulan Rp 20.000 Rp 20.000 Rp. 834 13 Gaji Karyawan 2 Orang Rp 350000 Rp 700000 Rp 29.167 TOTAL Rp 3.197.000 Rp 133.212

Harga Nett/HPP = (Nilai Invstasi per Bulan+ Biaya Tidak Tetap)/ Kapasitas Produksi = (Rp 506.456 + Rp 3.197.000)/12000 = Rp 308.62 E. RENCANA PENJUALAN/CASH FLOW KuPan ditargetkan terjual 1200 biji perbulannya dengan harga Rp 500/biji. Sistem penjualan KuPan melalui dua cara, yaitu permanen dan nomaden. Seperti dijelaskan oleh skema berikut. Outlet Nomaden : Penjualan secara keliling Rumah Produsi : Memproduksi bahan mentah menjadi bahan setengah jadi Outlet Permanen : Outlet yang menetap di tempat tertentu. F. ANALISIS RESIKO BISNIS Biaya Produksi = Biaya Tidak Tetap + Biaya Tetap = Rp. 3.197.000+ Rp. 506.456 = Rp 3.703.456 Hasil Usaha = Jumlah Produksi X Harga Jual = 500 X 24 X Rp. 500 = Rp 6.000.000 Keuntungan = Hasil Usaha Biaya Produksi = Rp 6.000.000 Rp 3.703.456 = Rp. 2.296.544 Jangka Waktu Pengembalian Modal = (Investasi + Biaya tidak tetap) : Keuntungan X Lama Produksi = (Rp. 7.737.500+ Rp. 3.197.000) : Rp. 2.296.544X 1 Bulan = 4,77 bulan

Artinya modal akan kembali setelah produksi selama 4,77 bulan R / C (R= Revinew/pendapatan, C=cost/pengeluaran) = Hasil Usaha : Biaya Produksi = Rp 6.000.000: Rp 3.703.456 = 1,62 Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan penerimaan sebesar 1,62 rupiah. Break Event Point = Biaya tetap : 1 (Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha) = Rp. 506.456 : 1 - (Rp. 3.197.000: Rp 6.000.000) = Rp. 506.456 : 0.47 = Rp. 1.077.566 ~ 2.156 buah Artinya, usaha tidak rugi dan tidak untung (impas) saat dihasilkan pendapatan sebesar Rp. 1.077.566 atau terjual sebanyak 2.156 buah dari produksi per bulan.