Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: ANALISA KARAKTERISTIK BANGKITAN PERGERAKAN DI PERUMAHAN SUKATANI - PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan transportasi di daerah Yogyakarta terjadi sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TARIKAN PERGERAKAN KAMPUS FAKULTAS TEKNIK GOWA

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

ANALISA BANGKITAN PERJALANAN PADA KECAMATAN DELI TUA

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. asosiatif dengan bentuk hubungan kausal dan dengan pendekatan kuantitatif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

Model Bangkitan Perjalanan Kerja dan Faktor Aksesibilitas pada Zona Perumahan di Yogyakarta

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Survey Pendahuluan. Pengumpulan Data. Analisis Data. Model Tarikan. Pembahasan. Kesimpulan dan saran

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi)

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN PERUMAHAN BENGKURING SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan. menggunakan metode empat tahap (four stage method).

BAB III METODOLOGI. Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, kota Medan sebagai daerah studi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL BANGKITAN PERJALANAN PADA PERUMAHAN MISFALAH RASAINDO KOTA GORONTALO. dipersiapkan dan disusun oleh FIDYA MAYESTIKA NIM :

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Bangkitan perjalanan adalah tahap pertama dalam perencanaan transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA

JURNAL TUGAS AKHIR. Oleh : EVI JAYANTI D

KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independent variabel atau variabel tidak bebas untuk word of mouth (Y)

KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB I PENDAHULUAN. penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH UKURAN SAMPEL TERHADAP MODEL BANGKITAN PERJALANAN KOTA PALANGKA RAYA. Nirwana Puspasari Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya

BANGKITAN PERGERAKAN DI KECAMATAN LUBUK PAKAM DENGAN METODE KLASIFIKASI SILANG

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENATAAN RUANG PARKIR KENDARAAN (Studi Kasus Pada Lahan Parkir Kampus II Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro)

Penentuan Rute Angkutan Umum Optimal Dengan Transport Network Simulator (TRANETSIM) di Kota Tuban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

STUDI BANGKITAN PERJALANAN KENDARAAN PRIBADI DENGAN METODE REGRESI DIPERUMAHAN MARGAHAYU RAYA BANDUNG

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

KAJIAN PERGERAKAN BANGKITAN PERUMAHAN TERHADAP LALU LINTAS. Juanita 1*

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP KEPEMILIKAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR DI KOTA LANGSA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tamin, 1997). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN KELURAHAN KECAMATAN RAMBAH, PASIR PENGARAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktifitas keseharian penduduk perkotaan makin tinggi sejalan dengan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MODEL PERGERAKAN PENDUDUK DI KAWASAN KEPULAUAN DENGAN VARIABEL BEBAS PARAMETER SOSIOEKONOMI (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE)

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Analisa Dampak Lalu Lintas Terhadap Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Rumah Sakit Royal Di Kawasan Rungkut Industri Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta fakta dan prinsip prinsip dengan sabar, hati hati dan

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA

PENGARUH TRANSPORTASI DAN ATRIBUT LAHAN TERHADAP HARGA LAHAN LOKASI BISNIS STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

STUDI ANALISA MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA MALANG

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Umum. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Penentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

BAB II METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh Diklat terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini

BAB II STUDI PUSTAKA. masing-masing harus dilakukan secara terpisah dan berurutan. Sub-sub model. Bangkitan dan tarikan pergerakan

KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 355-3553 ANALISA KARAKTERISTIK BANGKITAN PERGERAKAN DI PERUMAHAN SUKATANI - PALEMBANG Ramadhani* *Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas IBA Email: enny.ramadhani@ymail.com ABSTRAK Transportasi merupakan jangkauan lokasi dari kegiatan yang produktif, dan pergerakan barang-barang dan pelayanan yang tersedia untuk dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa karakteristik bangkitan pergerakan keluarga dan untuk mendapatkan model bangkitan pergerakan keluarga di Kawasan Sukatani yang memiliki tipe perumahan 45. Metode yang dalam penelitian ini adalah survei langsung kelokasi penelitian, dan pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer melalui metode survei home interview dan data sekunder merupakan data survei. Hasil penelitian diketahui bahwa uji korelasi data melalui penggabungan antara variabel terikat dengan varibel bebas, variabel bebas, 3 varibel bebas dan 4 varibel bebas didapatkan 5 persamaan regresi. Dari 5 persamaan yang ada, diperoleh persamaan terbaik digunakan sebagai model bangkitan perjalanan. Dari persamaan hubungan diatas, tingkat pengaruh hubungan dipengaruhi oleh variabel terhitung sebesar 77, 90 % sedangkan,0 % dipengaruhi oleh variabel lain. Keywords: Pemodelan, Bangkitan, Peumahan. PENDAHULUAN Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis, yang bertujuan menyediakan layanan transportasi baik sarana maupun prasarananya disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat disuatu wilayah serta tujuan-tujuan kemasyarakatan yang lain. Perencanaan transportasi akan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan orang akan pergerakan orang ataupun barang. Faktor-faktor tersebut dapat berupa tata guna lahan, ekonomi, sosial dan budaya, teknologi transportasi dan faktorfaktor lain yang mungkin terkait. Menurut Edwar K. Morlok Defenisi transportasi adalah sebagai Suatu tindakan, proses atau transportasi atau sesuatu yang sedang di transportasikan dan transportasi berasal dari kata kerja to transport yang berarti Memindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Penyelenggaraan transportasi bisa berbagai macam, namun hakekatnya merupakan perpindahan orang dan barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan. Karena kondisi geografis yang beragam serta teknologi transportasi yang terus berkembang maka jenis-jenis sarana dan prasarana tertentu akan sesuai untuk suatu kondisi geografis tertentu pula. Pengelompokkan berbagai jenis transportasi dengan memperhatikan medium (tempat berjalan) se rta kesamaan sifat sifatnya fisiknya disebut moda.. METODOLOGI.. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di kawasan perumahan Sukatani yang memiliki luas yang sama yaitu tipe 45 yang ada di kota Palembang yaitu pada pukul 07.00 09.00 WIB (pagi),.00 3.00 WIB (siang) dan 0.00.00 WIB (siang). 5

ISSN: 355-3553 Jurnal Ilmiah TEKNIKA.. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : formulir penelitian, pita ukur ( roll meter), jam tangan, pencacah (hand counter), alat tulis dan komputer..3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan sumber data yaitu data sekunder dan data primer. Sebelum menetapkan lokasi studi, penulis telah melakukan survey pendahuluan (pilot survei) untuk mengetahui tipe rumah, jumlah rumah yang telah terhuni dan untuk mencari data-data penunjang lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dari data-data yang telah didapat dari survei pendahuluan disebut data sekunder. Data primer didapat melalui metode survei interview. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi berupa jawaban-jawaban atas serentetan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam suatu daftar pertanyaan (kuisioner) yang diajukan langsung kepada penduduk Perumahan Sukatani (responden). Dalam pelaksanaanya kuisioner, penulis melakukan pertanyaan langsung (home interview) kepada responden yang bersangkutan. Format kuisioner telah disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dan tidak ada keraguan untuk menjawab. Semua pertanyaan ditujukan untuk keluarga secara keseluruhan. Data yang dikumpulkan yang terangkum dalam kuisioner meliputi : a. Jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah b. Jumlah atau tingkat pendapatan keluarga c. Jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan sudah bekerja d. Jumlah pemilik kendaraan Untuk memudahkan responden pada saat menjawab pertanyaan dalam menentukan jumlah perjalanan yang dilakukan setiap harinya, peneliti membaginya dalam beberapa tujuan perjalanan yang sering dilakukan, yaitu : Untuk bekerja, sekolah, belanja, dan keperluan hiburan/lain-lain. Untuk mempermudah dalam pengolahan data, satuan jumlah perjalanan disamakan menjadi trips/keluarga/hari..4. Penetapan Parameter-parameter Perencanaan Parameter-parameter yang diperoleh setelah survey lapangan tersebut akan melewati uji variabel untuk dijadikan sebagai variabel bebas (Independent Variabel) dalam model bangkitan perjalanan. Parameter yang mempengaruhi terjadinya bangkitan yang terjadi di kawasan perumahan antara lain : Pendapatan, pemilikan kendaraan, struktur rumah tangga, ukuran rumah tangga, nilai lahan, dan kepadatan daerah permukiman. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan survei dan analisa kinerja yang telah dilakukan dilapangan beberapa hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : a. Hubungan bangkitan dengan jumlah anggota keluarga : Dari hitungan konstanta a dan b menggunakan persamaan berikut ini : a. n 4 ( x )( y ) ( x ) xy n x ( 4559 ) ( 949 )( 998 ) ( 439 ) ( 949 ) 5

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 355-3553 836 97480,58 9740 90060 b. x n x y 439 x 998.439 0,885 ( x )( xy ) ( x ) ( 949 )( 4559 ) ( 949 ) Untuk mencari nilai koefisien kolerasi r, dengan menggunakan rumus : n xy ( x )( y ) r. n x x. n y y ( ) ( ) ( 4559 ) ( 949 )( 998 ) ( 439 ) ( 949 ) ( 598 ) ( 998 ) 0,56 Untuk mencari nilai t (Nilai uji signifikan kolerasi ) maka rumus yang digunakan : t. r n r Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : 0,56 t.,90 0,56 Dengan persamaan Y 0,885 X +,58 dimana hubungan bangkitan dengan jumlah anggota keluarga bergerak positif dengan gerak bangkitan. Berdasarkan tabel anova (b) diketahui nilai F sebesar 0,650 yang dapat dipastikan berada diatas nilai F tabel sebesar 3,883. Dengan nilai t hitung sebesar 0,08 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar,65 sehingga semakin bertambahnya jumlah orang bangkitan yang terjadi semakin meningkat. Gambar. Hubungan antara Jumlah anggota keluarga Vs Bangkitan. 53

ISSN: 355-3553 Jurnal Ilmiah TEKNIKA b. Hubungan bangkitan dengan jumlah pekerja Dengan persamaan Y,495 X +,57 dimana hubungan bangkitan dengan jumlah pekerja bergerak positif dengan gerak bangkitan. Berdasarkan tabel anova (b) diketahui nilai F sebesar 3,485 yang dapat dipastikan berada di atas nilai F tabel sebesar 3, 883. Gambar Hubungan antara jumlah pekerjaan Vs jumlah bangkitan c. Hubungan bangkitan dengan jumlah penghasilan Dari persamaan Y,05 X 3 + 3,43 dimana hubungan bangkitan dengan jumlah penghasilan bergerak searah dengan gerak bangkitan. Berdasarkan tabel anova (b) diketahui nilai F sebesar 78, 6 yang dapat dipastikan berada diatas dinilai F tabel sebesar 3,883 Gambar 3. Hubungan jumlah penghasilan Vs jumlah bangkitan d. Hubungan bangkitan dengan kepemilikan kendaraan Dari persamaan Y,074 + 4,06, hubungan bangkitan dengan kepemilikan kendaraan positif dengan gerak bangkitan. Berdasarkan tabel anova (b) diketahui nilai F hitung sebesar 78, 6 > dari dinilai F tabel sebesar 3, 883. Gambar. 4 Hubungan antara bangkitan Vs kepemilikan kendaraan 54

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 355-3553 Tabel. Matrik Kolerasi Antar Variabel Anggota Keluarga Jumlah Pekerja VARIABEL (Orang) (Orang) Anggota keluarga Jumlah pekerja 0.39 kepemilikan kendaraan 0.45 0.4960 Tingkat pendapatan 0.969 bangkitan 0.56 Sumber : Hasil perhitungan 0.400 0.63 Kepemilikan Kendaraan 0.4506 0.54 Tingkat Pendatan (Rupiah) Bangkitan (Tips/keluarga/hari 0.50 Dari hasil diatas, perlu dilakukan uji antar variabel melalui penggabungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, variabel bebas, 3 variabel bebas dan 4 variabel bebas agar dapat di temukan persamaan yang paling tepat dan memiliki nilai pendekatan yang paling layak untuk dapat mewakili keadaan yang sebenarnya. Uji antar variabel yang dilakukan menghasilkan 5 persamaan. Tabel. Persamaan Regresi yang diperoleh No Persamaan Regresi R Standard Error Y 0,885 X +,58 0,36,588 Y,495 X +,57 0,373,57 3 Y,05 X3 + 3,48 0,59,650 4 Y,074 X4 + 4,06 0,58,650 5 Y 0,589 X +,59 X + 0,356 X3 + 0,466 X4 +,97 0,599,3 Sumber : Hasil perhitungan Dengan : Y Bangkitan X Jumlah anggota keluarga X Jumlah pekerjaan X3 Tingkat pendapatan X4 Kepemilikan kendaraan Dari 5 persamaan yang ada, diperoleh persamaan terbaik yaitu : Y 0,589 X +,59 X + 0,356 X3 + 0,466 X4 +,97 dengan koefisien determinasi sebesar 0,599. Persamaan tersebut layak digunakan sebagai model bangkitan perjalanan dari perumahan tipe 45 Kawasan Sukatani Palembang. Yang mana hubungan variabel bebas yang mempengaruhi bangkitan pada kawasan ini mempunyai hubungan yang positif terhadap bangkitan. Dimana jumlah anggota keluarga (+), jumlah pekerjaan (+), tingkat pendapatan (+) dan kepemilikan kendaraan (+) terdapat bangkitan. Konstanta dengan nilai,97 apabila perubahan variabel-variabel dianggap tetap maka bangkitan akan tetap ada karena adanya pengaruh variabel yang lain. 4. KESIMPULAN Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian-bagian sebelumnya, maka dapat diambil beberpa kesimpulan sebagai berikut : a. Karakterisik bangkitan perjalanan yang meliputi karakteristik rumah tangga dan karakteristik perjalanan dapat diuraikan sebagai berikut : ) Karakteristik rumah tangga Dari hasil survei diatas diketahui bahwa mayoritas warga rumah tipe 45 kawasan Perumahan Sukatani Palembang berusia antara 5 sampai 55 tahun. ) Karakteristik perjalanan 55

ISSN: 355-3553 Jurnal Ilmiah TEKNIKA Frekuensi perjalanan keluarga rata-rata sebanyak 3 kali per hari. Jumlah ini tidak terlalu tinggi mengingat sebagian besar keluarga yang ada adalah keluarga kecil dengan kepemilikan kendaraan yang terbatas. b. Dari uji kolerasi dengan 4 variabel bebas didapatkan 5 regresi, diperoleh persamaan terbaik yang digunakan sebagai model bangkitan perjalan. Tingkat pengaruh hubungan dipengaruhi oleh variabel terhitung sebesar 77,90 % sedangkan,0% diperoleh oleh variabel lain. 5. SARAN. Berdasarkan hasil dari penelitian, penulis menemukan kesulitan untuk mencari data besar pendapatan penduduk dalam satu bulan, dari ini maka penulis menyarankan perlu strategi atau cara untuk mendapatkan data tersebut agar penelitian yang akan datang lebih akurat dalam menentukan besar pendapatan penduduk di lokasi penelitian per bulan. Penulis juga menyarankan untuk penelitian berikutnya menggunakan metode lain agar penelitian berikutnya akan lebih sempurna. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi.00. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta. Edwar K. Morlok. 988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta : Penerbit Erlangga. Hadi Sutrisno MA. 98. Metedologi Research. Yogyakarta : UGM. 98 ISBN : 979-838-54-4. 997. Sistem Transportasi. Penerbit Gunadarma Jakarta. Ofyar Z Tamin. 997. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Penerbit ITB. Bandung. Prosiding Simposium II, 999. Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, ITS. Surabaya. Simposium IV. 00. Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi. Udayana Bali, Sugiyono. 003. Statika untuk Penelitian. Penerbit CV. Alfabeta. Bandung. Osamu Fujiwara. 986. Studi Pendahuluan Bagi Penggunaan Sistem Transportasi Baru. Thesis. ITB. Bandung. 56