EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III Metodologi Penelitian

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Larutan Perendam terhadap Rendemen Gelatin

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

Asam Amino dan Protein

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai Mei 2015,

KARAKTERISASI SIFAT KIMIA, FISIK,DAN TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Thunnus sp) PADA VARIASI LARUTAN ASAM UNTUK PERENDAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

3. Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

Oleh: ANURAGA TANATA YUSA ( ) Pembimbing 1 : Drs. M. Nadjib M., M.S. Pembimbing 2: Lukman Atmaja, Ph.D

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

3 Metodologi Penelitian

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

Metode Penelitian. 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Daftar alat

Asam amino merupakan komponen utama penyusun

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

EKSTRAKSI GELATIN DARI KAKI AYAM BROILER MELALUI BERBAGAI LARUTAN ASAM DAN BASA DENGAN VARIASI LAMA PERENDAMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

Lampiran 1. Gambar Kertas HVS Bekas, ᾳ selulosa, dan SMKHB. Gambar 1. Gambar 2. Keterangan : Gambar 1 : Kertas HVS bekas. Gambar 2 : Alfa Selulosa

BAB III METODE PENELITIAN

PERBAIKAN NILAI TAMBAH LIMBAH TULANG IKAN TUNA (Thunnus sp) MENJADI GELATIN SERTA ANALISIS FISIKA-KIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

Metodologi Penelitian. III.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dalam Penelitian

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

3. Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

4.1. Pengaruh Pra Perlakuan dan Jenis Larutan Ekstraksi terhadap Rendemen Gelatin yang Dihasilkan.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

TINJAUAN PUSTAKA. Tulang adalah subtansi hidup yang dapat diperbaharui yang memiliki

KIMIA ORGANIK (Kode : E-08)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

EKSTRAKSI GELATIN DARI LIMBAH TULANG IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI ASAM YANG BERBEDA

3 Metodologi Penelitian

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Bank Jaringan Rumah Sakit dr. Soetomo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

4. Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

MATERI DAN METODE PENELITIAN

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB I PENDAHULUAN. Gelatin adalah biopolimer yang dihasilkan dari hidrolisis parsial jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis) Oleh : MARSAID/ 1409.201.717 Pembimbing: Drs.Lukman Atmaja, M.Si.,Ph.D.

LATAR BELAKANG PENELITIAN GELATIN Aplikasinya luas dalam berbagai bidang (makanan, kosmetik, fotografi, dll). ALTERNATIF Gelatin ikan Waktunya relatif lebih singkat dibanding proses basa IKAN TUNA (Euthynnus affinis) -Proses Asam -Proses Basa Selama ini penelitian dilakukan Hanya pada satu asam. Oleh karena itu kami memvariasikan asam

triple helix kolagen perendaman asam perendaman basa α-heliks kolagen β-heliks kolagen Karena perendaman asam lebih cepat, Maka kami menggunakan tiga asam yang memiliki Kemampuan yang berbeda dalam mengion yaitu HCl,H 3 PO 4, dan CH 3 COOH

PERUMUSAN MASALAH Bagaimana efek asam terhadap sifat termal gelatin yang dihasilkan dari perendaman tulang ikan tuna dengan larutan berbeda, konsentrasi dan suhu sama yaitu 5 % dan 75⁰C serta waktu perendaman 12 jam?

TUJUAN PENELITIAN Penelitian bertujuan : untuk mengetahui efek asam terhadap sifat termal gelatin dari tulang ikan tuna yang direndam dalam tiga larutan asam yang berbeda, HCl, H 3 PO 4, dan CH 3 COOH dengan konsentrasi 5 % serta suhu ekstraksi 75⁰C dengan waktu perendaman yang sama 12 jam.

Gelatin ialah protein serat yang diperoleh dari ekstraksi kolagen. Gelatin merupakan rantai-α tunggal. Glisin ada pada tiap tiga residu protein, dan residu protein diantaranya sebagian besar adalah prolin dan hidroksiprolin Struktur Kimia Gelatin STRUKTUR LIMIA GELATIN

METODOLOGI PENELITIAN Alat -Timbangan -Pipet volum -Alat- alat gelas -Spektrometer -Waterbath -Differential Scanning -Pemanas Calorimetry (DSC), -Termometer -Viskometer ostwald -Kertas ph indikator -SEM universal -HPLC -Gelas ukur -Labu ukur -Beker glass -Kertas saring -TGA -Tulang ikan tuna -HCl 5% -H 3 PO 4 5% -CH 3 COOH 5% -Aquades -Aqua DM Bahan

PROSEDUR KERJA A. Pengolahan Bahan Baku Ikan Segar Diambil Tulangnya dan dibersihkan dari daging yang menempel Dicuci dengan air mengalir Dimasukkan kantong plastik Disimpan dalam lemari pendingin (freezer) Tulang ikan Dilakukan preparasi gelatin Serbuk Gelatin Ditentukan massa molekul relatif gelatin Dianalisis dengan FTIR, DSC/TGA dan HPLC Hasil

B. Preparasi Gelatin Tulang ikan Dicuci dengan air mengalir Direndam dalam air panas 60-70 0 C selama 1-2 menit Ditiriskan dan dipotong kecil- kecil Dicuci dan ditimbang ± 15 gram Direndam dalam pelarut asam (1:6) selama 12 jam* Ditimbang, dicuci dengan air mengalir hingga ph netral (6-7) Diekstraksi dalam sistem waterbath pada 75 0 C selama 2 jam dengan perbandingan tulang dengan air 1:2 Disaring Filtrat Disimpan dalam lemari pendingin hingga terbentuk gel Dioven pada suhu 70 o C selama 24 jam Lapisan Tipis Gelatin Dihitung total rendemen Dikecilkan ukurannya dan disimpan dalam wadah tertutup Serbuk gelatin *Pelarut asam yang digunakan ialah HCl. CH 3 COOH. dan H 3 PO 4 5%

C. Analisis FTIR Serbuk gelatin Diambil sebanyak ± 2 mg dan dicampur dengan ±100mg KBr kemudian dimampatkan menjadi kepingan tipis Diuji pada range spektra 4000-500 cm -1 Hasil

D. Pengukuran Massa Molekul Relatif Rata- Rata Gelatin 0,03 Gram Serbuk Gelatin* Aquades Larutan Gelatin Dilarutkan dalam pelarut aquades 10 ml pada suhu kamar Dimasukkan dalam viskometer Ostwald Diukur waktu alir diantara dua tanda kalibrasi Dimasukan dalam viskometer Ostwald Diukur waktu alir Viskositas Pelarut Viskositas Larutan Dibandingkan Viskositas Spesifik * Perlakuan diulangi dengan variasi massa gelatin 0.035; 0.04; 0.045; 0.05;0,055 dan 0,06 gram

E. Analisis SEM Serbuk gelatin Diukur Morfologinya Diambil berat sampel ±10 mg Hasil

F. Analisis DSC/TGA Serbuk gelatin Hasil Diukur sifat termalnya Divariasi berat sampel 5 hingga 10 mg Dipanaskan dari suhu 20 C hingga 400 C dengan laju pemanasan 10 C/min

G.Komposisi Asam Amino Serbuk Gelatin Sebanyak 60 mgram sampel ditambahkan 4 ml HCl 6N Dioven dengan suhu 110⁰C selama 24 jam Ditambahkan NaOH 6 N Dipipet sebanyak 25 μl ditambah larutan OPA (Orthophalaldehid) 300 l dan diaduk Dimasukkan ke injector HPLC sebanyak 20 l Hasil

PEMBAHASAN PERSIAPAN BAHAN BAKU RENDEMEN GELATIN FTIR MASSA MOLEKUL RELATIF RATA- RATA SEM HPLC DSC TGA

.: Persiapan Bahan Baku Tulang dipotong kecil Direndam dalam asam Demineralisasi

DERAJAT PENGGEMBUNGAN Dimana: % DP = W f W i X 100 % W i W i = bobot tulang sebelum perendaman W f = bobot tulang setelah perendaman Larutan Asam Bobot tulang awal Bobot tulang akhir DP (%) (gram) (gram) HCl 5 % 15,2234 47,9537 215 H 3 PO 4 5 % 15,1215 46,4952 207 CH 3 COOH 5 % 15,1450 45,9694 204

.: Konversi Kolagen Menjadi Gelatin Gelatin dengan perendaman dalam HCl 5 % (C), CH 3 COOH 5 % (A), dan H 3 PO 4 5 % (F)

.: Total Rendemen Rendemen (%) = bobot kering gelatin x 100% bobot bahan segar Rendemen serbuk gelatin : 12,66% untuk GCl 5,81 % untuk GA 8,12 % untuk GF

.: Analisis FTIR Spektra Infra Merah Gelatin pada GCl, GA, dan GF

.: Pengukuran Massa Molekul Relatif Rata- Rata Gelatin Hubungan viskositas dengan massa molekul relatif rata-rata gelatin dinyatakan oleh persamaan MHS (Mark- Houwink-Sakurada) [η] = k. M v α Dimana k =1,66 x10-5 α sebesar 0,885 Mr yang diperoleh: GCl = 305.586 gram/mol GA = 227.165 gram/mol GF = 299.194 gram/mol η/c 16 14 12 10 8 6 4 2 0 y = 18.54x - 0.913 R² = 0.995 y = 24.80x - 1.165 R² = 0.992 y = 17.58x - 1.187 R² = 0.989 0 0.2 0.4 0.6 0.8 C (gram) GA GF GCl Linear (GA) Linear (GF) Linear (GCl)

.: Analisis dengan SEM GA GF GCl keretakan Serat teratur

.: Analisis Komposisi Asam Amino Asam Amino Komposisi asam amino ( % ) GCl GF GA Glisin 10,37 6,13 2,65 alanin 3,10 1,79 1,95 valin 3,01 0,66 2,32 leusin 2,35 0,49 1,98 isoleusin 6,26 1,95 5,08 Serin 3,16 1,39 2,10 metionin 0,29 0,28 0,26 Fenilalanin 2,46 2,23 1,90 tirosin 9,74 6,56 6,16 Lisin 6,01 0,98 3,93 arginin 6,38 3,63 5,69 histidin 2,35 0,54 1,60 Aspartat 9,32 4,36 7,61 glutamat 2,52 2,51 2,50 Glisin tinggi ikatan hidrogen lebih kuat GCl > GF > GA

.: Analisis DSC KURVA DARI DSC

.: Analisis TGA KURVA DARI TGA

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa efek asam terhadap sifat termal ekstrak gelatin dari tulang ikan tuna (Euthynnus affinis) adalah gelatin yang dihasilkan dari perendaman asam klorida 5 % (GCl) merupakan gelatin yang memiliki kemampuan terhadap stabilitas termal yang lebih baik dibandingkan gelatin yang dihasilkan dari perendaman asam fosfat 5 % (GF ) dan gelatin yang dihasilkan dari perendaman asam asetat 5 % (GA). 1. Data DSC, GCl memiliki titik denaturasi (Tg) 75,50⁰C dan titik leleh (Tm) 134,5⁰C yang lebih tinggi dibandingkan pada GF yang memiliki titik denaturasi (Tg) 70,50⁰C dan titik leleh (Tm) 132,33⁰C maupun GA yang memiliki titik denaturasi (Tg) 68,80⁰C dan titik leleh (Tm) 130,3⁰C. 2. Data TGA, GCl mengalami dekomposisi yang paling kecil dibandingkan GF dan GA, yaitu GCl mengalami dekomposisi sebesar 59,74%, sedangkan pada GF 65,78% dan GA 72,84%.

TERIMA KASIH

Jenis pelarut yang berbeda dalam konsentrasi yang sama akan memiliki ph yang berbeda, sehingga konsentrasi ion H + di dalam pelarut menjadi berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan ionisasi asam yang berbeda- beda. Semakin banyak ion H + maka hidrolisis akan semakin efektif sehingga rendemen yang dihasilkan juga semakin tinggi. CH 3 COOH (l) + H 2 O (l) CH 3 COO - (aq) + H 3 O + (aq) HCl (l) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + Cl (aq) H 3 PO 4(s) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + H 2 PO 4 (aq)

H O O N N N H O R H O H H O O H N O R Ekstraksi Gelatin dalam Air Hangat

ROAD MAP PENELITIAN Penelusuran Pustaka Masalah Penyusunan Proposal Pelaksanaan Penelitian : Persiapan bahan dan Instrumen Pengolahan Bahan Baku Preparasi Gelatin Kadar Air Analisis FTIR Pengukuran Massa Molekul Relatif Penentuan Sifat Termal Analisis HPLC DATA Kesimpulan Laporan