STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

STUDI KOORDINASI FUSE

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

EVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11

BAB II LANDASAN TEORI

Yulius S. Pirade ABSTRAK

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN I-1

EVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT.

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI


BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Rele Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER TERHADAP KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN ALGORITMA GENETIKA

TUGAS AKHIR STUDI REGULASI TEGANGAN MENGGUNAKAN STEP VOLTAGE REGULATOR. PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

ESTIMASI RUGI-RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV (STUDI KASUS : PENYULANG KI.4-MAWAS GI. KIM)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PADA KAMPUS UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN I PUTU ANDITHYA CHRISNA BUDI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

Analisa Tingkat Keandalan Sistem Gardu Induk 13,8 kv 6DN Minas PT.Chevron Pacific Indonesia dengan Metode Section Technique

ANALISIS PENGARUH INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (PLTSA SUWUNG) TERHADAP RUGI-RUGI DAYA DAN KEANDALAN PADA PENYULANG SERANGAN

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tugas Metodologi Penelitian Referensi dan Rangkuman Reliabilitas sistem distribusi tenaga listrik : C Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

Analisisi Energi Listrik Terselamatkan pada Penyulang Bangli PT. PLN (Persero) Area Bali Timur dengan Beroperasinya PLTS Kayubihi

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA

Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Pada PT. PLN (Persero) Cabang Padang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

Transkripsi:

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 PHOTO GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Rizky Kurniawan, Zulkarnaen Pane Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: rizky_awan43@yahoo.com.au Abstrak Jaringan distribusi merupakan bagian sistem tenaga listrik yang terletak paling dekat dengan pelanggan. Distributed Generation (DG) yang terinterkoneksi pada jaringan distribusi memberikan dampak terhadap tingkat keandalan jaringan distribusi. Tulisan ini membahas tentang keandalan jaringan distribusi 20 kv yang terinterkoneksi DG dengan menggunakan metode section technique. Dimana DG yang terinterkoneksi diasumsikan dapat beroperasi pada kondisi islanding. Dari pembahasan diperoleh perubahan lamanya pemadaman sebesar 40,67 % setelah jaringan distribusi terinterkoneksi DG dengan frekuensi pemadaman yang tetap. Nilai keandalan sebelum terinterkoneksi DG adalah SAIFI = 80,3419 kali/tahun dan SAIDI = 87,6505 jam/tahun sedangkan setelah terinterkoneksi DG adalah SAIFI = 80,3385 kali/tahun dan SAIDI = 52,0064 jam/tahun. Kata kunci: Indeks keandalan, jaringan distribusi, metode section technique, distributed generation 1. Pendahuluan Pada saat sekarang ini banyak dilakukan pengembangan pembangkit tenaga listrik berkapasitas kecil yang letaknya dekat dengan pelanggan dan diinterkoneksi dengan jaringan distribusi yang disebut Distributed Generation (DG). Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya permintaan akan kebutuhan tenaga listrik [1]. Terinterkoneksinya DG pada jaringan distribusi membawa dampak terhadap tingkat keandalan suatu jaringan distribusi, sehingga hal ini perlu diketahui oleh pihak penyedia tenaga listrik [2][3]. Pada referensi [4] digunakan metode section technique untuk menganalisa suatu jaringan distribusi yang tidak terinterkoneksi dengan DG. Pada tulisan ini, penulis menggunakan metode section technique untuk menganalisa suatu jaringan distribusi yang terinterkoneksi dengan DG. 2. Jaringan Distribusi Jaringan distribusi merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke pelanggan. Jaringan distribusi merupakan bagian sistem tenaga listrik yang terletak paling dekat dengan pelanggan dan memiliki intensitas gangguan yang lebih banyak dari bagian sistem tenaga yang lain [5]. 2.1 Distributed Generation Distributed Generation (DG) merupakan pembangkit tenaga listrik berkapasitas kecil yang diinterkoneksikan dengan jaringan distribusi yang letaknya tersebar dekat dengan pelanggan [2]. 2.2 Keandalan Jaringan Distribusi Jaringan distribusi merupakan bagian sistem tenaga listrik yang memiliki intensitas gangguan yang lebih banyak dari bagian sistem tenaga yang lain[5]. Terinterkoneksinya DG pada jaringan distribusi membawa dampak terhadap tingkat keandalan suatu jaringan distribusi [3]. Sehingga perlu dilakukan perhitungan terhadap perubahan tingkat keandalan yang terjadi pada jaringan distribusi yang terinterkoneksi DG. 2.2.1 Indeks keandalan jaringan distribusi Indeks keandalan jaringan distribusi merupakan suatu parameter yang digunakan 100 copyright@ DTE FT USU

untuk mengetahui besarnya tingkat keandalan suatu jaringan distribusi. a. System Average Interruption Frequency Index (SAIFI); Menunjukkan frekuensi pemadaman yang terjadi per pelanggan pada sistem. = = Frekuensi kegagalan peralatan = Jumlah pelanggan b. System Average Interruption Duration Index (SAIDI); Menunjukkan durasi pemadaman yang terjadi per pelanggan pada sistem. = = Waktu perbaikan peralatan (2) c. Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI); Menunjukkan durasi pemadaman yang terjadi per pelanggan dan menginformasikan waktu penormalan gangguan. = (3) d. Average Service Availability Index (ASAI); Menunjukkan ketersediaan tenaga listrik. = (4) e. Average Service Unavailability Index (ASUI); Menunjukkan ketidaktersediaan tenaga listrik. = 2.2.2. Metode section technique (5) Perhitungan nilai keandalan dengan metode section technique dilakukan dengan membagi jaringan distribusi menjadi beberapa section. Kemudian mencari efek kegagalan setiap peralatan terhadap semua pelanggan pada jaringan distribusi. Untuk mendapatkan indeks keandalan jaringan distribusi, dilakukan perhitungan terhadap indeks keandalan setiap pelanggan. a. Frekuensi kegagalan ( ) = Frekuensi kegagalan peralatan b. Waktu perbaikan ( ) = = (7) = Waktu perbaikan peralatan 3. Metode Penelitian Pembahasan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: 1. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Pematangsiantar dan PT. Bersaudara Simalungun Energi. 2. Perhitungan Perhitungan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: a. Membagi jaringan distribusi menjadi beberapa section. b. Mencari efek kegagalan setiap peralatan pada setiap section. c. Menghitung indeks keandalan setiap beban. d. Menghitung indeks keandalan jaringan distribusi. 3. Analisa Membandingkan hasil perhitungan indeks keandalan jaringan distribusi sebelum terinterkoneksi DG dan setelah terinterkoneksi DG. 4. Hasil dan Pembahasan Studi keandalan dilakukan pada jaringan distribusi penyulang PM.6 Photo GI Pematangsiantar yang terinterkoneksi dengan PLTmH Tonduhan dan PLTM Aek Silau 2. Total pelanggan pada penyulang PM.6 Photo sebanyak 38.232 pelanggan. Pada tulisan ini, DG yang terinterkoneksi diasumsikan dapat beroperasi pada kondisi islanding. Perhitungan indeks keandalan pada jaringan menggunakan metode section technique. Untuk menghitung indeks keandalan pada jaringan distribusi digunakan indeks keandalan peralatan berdasarkan pada Tabel 1. = (6) = Peralatan 101 copyright@ DTE FT USU

Peralatan Tabel 1. Indeks Keandalan Peralatan Frekuensi Waktu kegagalan perbaikan (λ) (r) (Unit/tahun) (jam) (km/tahun) Waktu switching (rs) (jam) Recloser 0,005 10 0,25 LBS 0,004 10 0,25 Trafo 0,005 10 - Saluran 0,2 3 0,15 1.1 Perhitungan Indeks Keandalan Sebelum Perhitungan indeks keandalan jaringan distribusi dilakukan dengan membagi jaringan distribusi menjadi 4 section. a. Section 1 Indeks keandalan section 1 diperoleh dengan mencari efek kegagalan setiap peralatan pada section 1 terhadap setiap beban berdasarkan Gambar 1. Dengan mengetahui efek kegagalan dari setiap peralatan maka dapat dicari frekuensi kegagalan dan waktu perbaikan setiap beban dengan menggunakan Persamaan (6) dan Persamaan (7). Tabel 2. Frekuensi Kegagalan MR.11 Peralatan Saluran LBS.1 0,004-0,004 LBS.2 0,004-0,004 LBS.2 0,004-0,004 LBS.3 0,004-0,004 T1 0,005-0,005 L1 0,2 0,739 0,1478 L2 0,2 0,739 0,1478 L3 0,2 0,739 0,1478 L4 0,2 0,739 0,1478 L5 0,2 0,874 0,1748 L6 0,2 0,739 0,1478 L7 0,2 0,739 0,1478 L8 0,2 0,739 0,1478 L9 0,2 0,739 0,1478 L10 0,2 0,739 0,1478 L11 0,2 0,739 0,1478 L12 0,2 0,874 0,1748 L13 0,2 0,874 0,1748 L14 0,2 0,874 0,1748 L15 0,2 0,874 0,1748 L16 0,2 0,874 0,1748 L17 0,2 0,874 0,1748 L18 0,2 0,874 0,1748 L19 0,2 0,874 0,1748 L20 0,2 0,739 0,1478 L21 0,2 0,874 0,1748 L22 0,2 0,874 0,1748 L23 0,2 0,739 0,1478 Total 3,7174 Tabel 2. menunjukkan perhitungan frekuensi kegagalan setiap peralatan yang memberikan pengaruh kegagalan terhadap beban MR.11. Dari Tabel 2. terlihat besar frekuensi kegagalan pada beban MR.11 adalah 3,7174 kali/tahun. Gambar 1. Jaringan Section 1 Untuk memahami perhitungan frekuensi kegagalan dan waktu perbaikan dari suatu beban digunakan beban MR.11 sebagai contoh. Hasil perhitungan MR.11 ditampilkan pada Tabel 2. dan Tabel 3. Tabel 3. Waktu Perbaikan MR.11 Peralatan LBS.1 0,004 10 0,25 0,04 LBS.2 0,004 10 0,25 0,04 LBS.2 0,004 10 0,25 0,001 LBS.3 0,004 10 0,25 0,001 T1 0,005 10 ----- 0,05 L1 0,1478 3 0,15 0,4434 L2 0,1478 3 0,15 0,4434 L3 0,1478 3 0,15 0,4434 L4 0,1478 3 0,15 0,4434 L5 0,1748 3 0,15 0,5244 L6 0,1478 3 0,15 0,4434 L7 0,1478 3 0,15 0,02217 L8 0,1478 3 0,15 0,02217 102 copyright@ DTE FT USU

(Lanjutan) Tabel 3. Waktu Perbaikan MR.11 L9 0,1478 3 0,15 0,02217 L10 0,1478 3 0,15 0,02217 L11 0,1478 3 0,15 0,02217 L12 0,1748 3 0,15 0,02622 L13 0,1748 3 0,15 0,02622 L14 0,1748 3 0,15 0,02622 L15 0,1748 3 0,15 0,02622 L16 0,1748 3 0,15 0,02622 L17 0,1748 3 0,15 0,02622 L18 0,1748 3 0,15 0,02622 L19 0,1748 3 0,15 0,02622 L20 0,1478 3 0,15 0,02217 L21 0,1748 3 0,15 0,02622 L22 0,1748 3 0,15 0,02622 L23 0,1478 3 0,15 0,02217 Total 3,2908 Tabel 3. menunjukkan perhitungan waktu perbaikan setiap peralatan yang memberikan pengaruh kegagalan terhadap beban MR.11. Dari Tabel 3. terlihat besar waktu perbaikan pada beban MR.11 adalah 3,2908 jam/tahun. Cara yang sama dilakukan untuk mencari frekuensi kegagalan dan waktu perbaikan setiap beban berdasarkan efek kegagalan peralatan pada section 1. Perhitungan indeks keandalan section 1 dilakukan dengan menggunakan Persamaan (1) sampai dengan Persamaan (5). Hasil dari perhitungan indeks keandalan section 1 ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 4. Indeks Keandalan Section 1 3,7135 5,2193 1,4055 0,9994 0,0006 Gambar 2. Jaringan Section 2 b. Section 2 Perhitungan indeks keandalan section 2 dilakukan dengan cara yang sama seperti pada section 1 dengan menggunakan Gambar 2. Hasil perhitungan indeks keandalan section 2 ditampilkan pada Tabel 5. Tabel 5. Indeks Keandalan Section 2 33,9779 55,7777 1,6416 0,9936 0,0064 c. Section 3 Perhitungan indeks keandalan section 3 dilakukan dengan cara yang sama seperti pada section 1 dengan menggunakan Gambar 3. Hasil perhitungan indeks keandalan section 3 ditampilkan pada Tabel 6. Tabel 6. Indeks Keandalan Section 3 28,5314 18,9990 0,6659 0,9978 0,0022 103 copyright@ DTE FT USU

Gambar 3. Jaringan Section 3 Gambar 4. Jaringan Section 4 d. Section 4 Perhitungan indeks keandalan section 4 dilakukan dengan cara yang sama seperti pada section 1 dengan menggunakan Gambar 4. Hasil perhitungan indeks keandalan section 4 ditampilkan pada Tabel 7. Tabel 7. Indeks Keandalan Section 4 14,1191 7,6545 0,5421 0,9991 0,0009 e. Jaringan Distribusi Dengan mengetahui indeks keandalan setiap section, maka dapat diperoleh indeks keandalan penyulang sebelum terinterkoneksi DG seperti yang ditampilkan pada Tabel 8. Tabel 8. Indeks Keandalan Penyulang Sebelum 80,3419 87,6505 1,0910 0,9900 0,0100 104 copyright@ DTE FT USU

1.2 Perhitungan Indeks Keandalan Setelah Perhitungan indeks keandalan penyulang setelah terinterkoneksi DG menggunakan cara yang sama seperti pada bagian 4.1. Hasil perhitungan indeks keandalan setiap section dan penyulang setelah terinterkoneksi DG ditampilkan pada Tabel 9. sampai Tabel 13. Tabel 9. Indeks Keandalan Section 1 3,7136 0,9262 0,2494 0,9999 0,0001 Tabel 10. Indeks Keandalan Section 2 33,9744 24,4267 0,7190 0,9972 0,0028 Tabel 11. Indeks Keandalan Section 3 28,5314 18,9990 0,6659 0,9978 0,0022 Tabel 12. Indeks Keandalan Section 4 14,1191 7,6545 0,5421 0,9991 0,0009 Tabel 13. Indeks Keandalan Penyulang Setelah 80,3385 52,0064 0,6473 0,9941 0,0059 4.3 Perbandingan Hasil Perhitungan Keandalan Perbandingan hasil perhitungan indeks keandalan penyulang PM.6 Photo ditampilkan pada Tabel 14. Dimana terlihat persentase perubahan terhadap lama waktu perbaikan pada penyulang PM.6 Photo sebesar 40,67 % setelah terinterkoneksi DG dengan frekuensi kegagalan yang sama. Tabel 14. Perbandingan Hasil Penyulang Tanpa DG Dengan DG Persentase perubahan 80,3419 87,6505 1,0910 0,9900 0,0100 80,3385 52,0064 0,6473 0,9941 0,0059 0 % 40,67 % 40,66 % 0,41 % 40,67 % 3. Indeks keandalan penyulang PM.6 setelah terinterkoneksi DG adalah SAIFI = 80,3385 kali/tahun, SAIDI = 52,0064 jam/taun, CAIDI = 0,6473 jam/tahun, ASAI = 0,9941, ASUI = 0,0059. 4. Interkoneksi DG pada jaringan distribusi 20 kv penyulang PM.6 GI Pematangsiantar membawa dampak positif terhadap tingkat keandalan penyulang PM.6 dengan persentase perubahan durasi pemadaman sebesar 40,67 %. 6. Daftar Pustaka [1] Rahmat, Gheschik Safiur, "Evaluasi Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 KV di Surabaya Menggunakan Loop Restoration Scheme," JURNAL TEKNIK POMITS, vol. 2, No. 2, pp. B-142 s.d B-147, 2013. [2] Dugan, Roger C., Mark F. McGranaghan, Surya Santoso, and H. Wayne Beaty, Electrical Power Systems Quality, 2nd ed.: McGraw- Hill, 2004. [3] Yuqin Xu and Yingchao Wu, "Reliability Evaluation for Distribution System with Distributed Generators," in Critical Infrastructure (CRIS), 2010 5th International Conference on, vol.,no.,pp.1,5, Beijing, 20-22 Sept. 2010. [4] Wicaksono, Henki Projo, "Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique," JURNAL TEKNIK ITS, vol. 1, No.1, pp. B-153 - B-158, Sept. 2012 [5] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, 2nd ed. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006 2. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 2. Indeks keandalan penyulang PM.6 sebelum terinterkoneksi DG adalah SAIFI = 80,3419 kali/tahun, SAIDI = 87,6505 jam/tahun, CAIDI = 1,0910 jam/tahun, ASAI = 0,9900, ASUI = 0,0100. 105 copyright@ DTE FT USU