BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

SKRIPSI. Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Kesehatan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. kimia fisika dan radio aktif (Menteri Kesehatan RI, 2010). Air di dalam tubuh

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk air minum (Meidhitasari, 2007). Air minum aman untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air. Air juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

RENCANA TINDAK LANJUT

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri E. Coli, Air Minum Isi Ulang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

UJI BAKTERIOLOGIS AIR MINUM BEBERAPA RUMAH MAKAN DI KOTA PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH ANDREW VALENTINO B.P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan

KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG PADA DEPOT AIR MINUM (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat langsung diminum (Rumondor et al., 2014). Air minum yang. mengurangi daya kerja serta daya produksi (Widarto, 1996).

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG PADA TINGKAT PRODUSEN DI KABUPATEN BADUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

I. PENDAHULUAN. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN UJI BAKTERIOLOGI AIR ANTARA AIR MINUM ISI ULANG DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menyebabkan masyarakat cenderung memilih cara yang lebih praktis dengan biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Eschericia coli PADA JAJANAN ES KELAPA MUDA (SUATU PENELITIAN DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER TOTAL DISSOLVED SOLID AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

GAMBARAN MIKROBIOLOGI AIR MINUM DARI DEPOT ISI ULANG DI KECAMATAN RANOYAPO

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERJCHIA COLI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU

I. PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendatang terutama pelajar. mencapai Rp /galon (Athena, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

Kepustakaan : 15 Kata Kunci : Jarak sumur gali, tempat pembuangan tinja, Escherichia Coli

BAB 1 PENDAHULUAN. penting bagi kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

Studi Kinerja Slow Sand Filter dengan Bantuan Lampu Light Emitting-Diode (LED) Putih

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

ANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA LANSA KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber kehidupan mutlak adalah ketersediaan air dengan jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air. Manusia hidup diatas kebutuhan air, sehingga kebutuhan dari tersedianya air tersebut sangat bertautan yaitu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti masak, mandi, minum, mencuci dan lain sebagainya. WHO telah memperhitungkan bahwa tepatnya di negara maju bahwa perorangan membutuhkan air dengan kisaran 60-120 liter perharinya. Sedangkan di negara berkembang, perorangan memerlukan air kisaran 30-60 liter perhari termasuk negara Indonesia. Diantara sekian banyaknya kegunaan air yang telah kita ketahui, bahwa yang paling utama adalah adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, air harus memiliki indikator khusus sehingga air yang digunakan tidak mengakibatkan munculnya gangguan kesehatan bagi manusia yang digunakan untuk keperluan minum dan makan sehari-hari. (1) Setiap badan pada manusia mengandung air dengan presentase 50-70%. Jika di hitung dari jumlah air dalam organ tubuh, air sangat penting untuk kesehatan dimana pada angka 80% dari darah kita berupa air, jika badan kita mengalami kekurangan air sebesar 15% dari tiap berat tubuh maka dapat berdampak pada kematian. (2) Selain itu juga air harus terjaga kualitasnya dimana air yang kita gunakan untuk minum sesuai dengan standar syarat kesehatan karena jika tidak terpenuhi maka akan 1

2 menimbulkan berbagai permasalahan yang dapat merusak dan mengganggu kesehatan tubuh. (3) Air termasuk pada sumber daya yang terbatas jumlahnya, dalam 50 tahun terakhir ini konsumsi air telah mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat dan sampai saat ini kita belum berhasil untuk melakukan upaya pencegahan terhadap lemahnya mutu air dibuktikan dengan 1,8 milyar penduduk dunia tidak memperoleh sarana akses untuk ke air bersih. Menurut skala Nasional jumlah air bersih sampai saat ini baru berkisar 60% dapat diartikan masih terdapat 90 jutaan rakyat di negara Indonesia atau dengan presentase 40% menggunakan air yang tidak memenuhi syarat secara kesehatan untuk berlangsungnya kehidupan. (4) Air yang berada di bumi pada lazimnya pada keadaan tidak asli (H 2 O) karena terkandung banyak bahan yang telah mengalami suspensi dan bahan yang terlarut termasuk juga berbagai jenis mikrobakteriologi. Air yang akan dikonsumsi sebaiknya dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan tujuan meminimalkan atau menghilangkan kadar bahan pencemar sesuai dengan syarat kualitas air minum sehingga aman untuk dikonsumsi. Air yang bersih dapat dilihat dari tingkat kejernihan, bau, dan warna. Meski demikian air yang tidak berwarna dan tidak memiliki bau tidak dapat dikatakan tentu aman untuk dipergunakan. (5) Dari sisi pertambahan dan kenaikan derajat kehidupan, kebutuhan pemasokan air kerap mengalami peningkatan disetiap saat. Oleh karena hal tersebut kegiatan dalam pemasokan asal muasal air baru setiap saat terus dilaksanakan dengan berbagai cara diantaranya memilih sumber air baru

3 berbentuk air tanah, air danau, air sungai, air laut diolah atau dibuat tawar, mengolah dan merehabilitasi kembali sumber air yang sudah tercemar. (6) Semakin berkembangnya zaman, masyarakat memilih untuk beralih ke air minum dengan isi ulang dengan alasan harganya kian murah dan praktis karena tidak harus diolah/dimasak terlebih dahulu sehingga air minum isi ulang lebih diminati oleh masyarakat. Industri air minum isi ulang membentuk pengerjaan dari air bersih menjadi air yang jadi untuk dikonsumsi secara langsung dengan peralatan (Penyinaran sinar UV) yang dikerjakan oleh produsen dan dilihat langsung oleh konsumen serta langsung membeli ditemana air tersebut dilakukan pengolahan. (7) Air minum isi ulang ialah air baku setelah dilakukan olahan tanpa melalui metode pemanasan yang memenuhi kriteria sehat dan dapat segera diminum, sebagaimana telah disampaikan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010. (8) Prosedur pengolahan pada depot-depot melalui beberapa tahapan yaitu : filtrasi, disinfeksi, dan pengisian. Filtrasi bertujuan untuk meminimalisasi bahkan mengeliminasi kotoran dengan ukuran partikel tertentu dan bau dalam air. Disinfeksi dimaksudkan untuk mengurangi jumlah kuman dan menghilangkan bakteri patogen. Pengisian yaitu langkah dimana air yang sudah melalui Filtrasi dan Disinfeksi dialirkan kedalam wadah berupa galon dan dilakukan pengemasan dengan memberikan tutup plastik dan air siap untuk dikonsumsi. Setiap Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) wajib melakukan pengawasan guna memenuhi persyaratan Higiene dan Sanitasi secara berkala. (9)

4 Jumlah mikroorganisme yang ada didalam air termasuk salah satu parameter biologis untuk menentukan indikator persyaratan kualitas air. Salah satu kelompok mikroorganisme yang sangat penting diperhatikan kehadirannya dalam air ialah bakteri terutama yang bersifat Enteropatogenik yang berbahaya terhadap kesehatan badan manusia contohnya Escherichia coli (10). Tingkat kontaminasi oleh bakteri Coliform yang semakin meningkat, maka dapat dikategorikan semakin tinggi juga risiko banyaknya jumlah bakteri patogen lain yang tumbuh dan berkembang pada kotoran yaitu manusia dan hewan. Bakteri patogen salah satu contoh yaitu Coliform yang merupakan mikroba penyebab gejala diare, muntah-muntah, sakit perut, dan demam. (11) Persyaratan air minum sangat ditentukan oleh adanya parameter bakteriologis yaitu bakteri Coliform dan Escherichia Coli dimana bakteri keduanya menindikasikan ada atau tidak adanya cemaran tinja dalam air. Maka dari itu standar kandungan dalam air minum terhadap bakteri keduanya maksimal 0 setiap jumlah 100 ml sampel air minum. (12) Penggunaan dispenser oleh konsumen yang mengisi galon dengan air minum isi ulang membuat penyajian air minum lebih efektif dan praktis tetapi konsumen cenderung tidak memperhatikan kebersihan dispender. Kurangnya pembersihan dispenser ini pada tingkat konsumen memungkinkan timbulnya mikroba dan meningkatkan pencemaran air minum kemeningkat. (7) Peningkatan jumlah bakteri yang ada pada air minum isi ulang pada tingkat konsumen yang disimpan di dispenser kemungkinan disebabkan oleh adanya bakteri dalam dispenser itu sendiri dikarenakan kurangnya kebersihan yang tidak diperhatikan pada bagian dalam dispenser, saat pemasangan galon ke dispenser tidak disertai pembersihan dengan

5 tissue antiseptik pada leher galon serta kebiasaan tidak cuci tangan oleh konsumen itu sendiri saat menyentuh bagian bagian tertentu pada dispenser dan galon. Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tidak mengkonsumsi AMIU dalam waktu lebih dari 24 jam dengan batas terhitung dari awal waktu pengisian. Jika dalam kurun waktu lebih dari 24 jam terhitung sejak air minum diisikan kedalam galon sebaiknya tidak dikonsumsi dikarenakan secara klinis memang tidak diperbolehkan karena akan menimbulkan diare yang akan menyerang pada saat kondisi seseorang dalam data tahan tubuh kurang baik atau lemah. (13) Air minum dengan tingkat bakteriologis tinggi seperti kontaminasi adanya Coliform dapat menimbulkan munculnya permasalahan kesehatan salah satunya adalah penyakit Diare. (14) Diare termasuk dalam sepuluh besar penyakit puskesmas di kota Semarang. Berdasarkan pada Profil Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2015 bahwa penemuan jumlah kasus Diare pada tahun 2015 sebesar 39.893 penderita dengan jumlah kasus tertinggi menimpa pada anak usia dibawah lima tahun. (15) Berdasarkan pengamatan bahwasanya mahasiswa dan masyarakat yang berada di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang sampai saat ini banyak yang memanfaatkan DAMIU untuk memenuhi kebutuhan air minum dengan isi ulang pada galon dengan kisaran harga yang terjangkau antara Rp. 3000 - Rp.5000 dengan sebagian memanfaatkan jasa pesan antar. Tidak hanya karena harga yang terjangkau, air minum isi ulang tidak perlu dimasak atau diolah kembali dengan penempatan dispenser yang praktis.

6 Berdasarkan survey pada tanggal 26 Desember 2016 telah dilakukan pemeriksaan bakteriologis pada satu sampel AMIU dengan hasil Coliform sejumlah 4 (empat) koloni kemudian setelah disimpan dalam kurun waktu 6 (enam ) hari jumlah Coliform menjadi 7 (tujuh) koloni tiap 100 ml sampel AMIU. Selain perkembangbiakan Coliform yang terjadi, terdapat perubahan ciri fisik berupa perubahan bau pada sampel AMIU yang disimpan tersebut. Atas dasar tersebut peneliti menyimpulkan bahwa jika dari produsen kadar bakteriologis sudah tidak memenuhi standar baku mutu maka kemungkinan besar Colform akan mengalami perkembangbiakan saat air minum isi ulang sampai kepada konsumen. Pada DAMIU yang ada di Pendrikan Kidul, DAMIU yang berada di Jl Bima Raya yang memiliki sertifikat hasil uji Laboratorium kualitas air tetapi telah melewati batas tanggal seharusnya perlu diakukan pemeriksaan kembali sedangkan DAMIU yang di berada di Jl Irawan tidak memiliki sertifikat hasil uji Laboratorium. Atas dasar tersebut diatas peneliti merasa perlu untuk dilakukannya penelitian mengenai faktor faktor yang berhubungan dengan bakteriologis AMIU pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang. B. Perumusan Masalah Berlandaskan uraian Latar belakang diatas maka diperoleh rumusan masalah: Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kandungan bakteriologis AMIU pada tingkat konsumen di Sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang?

7 C. Tujuan Penelitian Berlandaskan pada hasil rumusan permasalahan diatas, adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ialah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kandungan bakteriologis AMIU pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2. Tujuan Khusus a. Menguji kadar bakteri Coliform pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang b. Mengidentifikasi cara perawatan galon dan dispenser air minum isi ulang pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang c. Mengidentifikasi tingkat kebersihan galon dan dispenser air minum isi ulang pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang d. Menghitung lama penggunaan air minum isi ulang terhitung sejak air minum diisikan kedalam galon pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang e. Menganalisis hubungan antara cara perawatan galon dan dispenser dengan jumlah Coliform pada air minum isi ulang tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang

8 f. Menganalisis hubungan antara tingkat kebersihan galon dan dispenser dengan jumlah Coliform pada air minum isi ulang pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang g. Menganalisis hubungan antara lama penggunaan dengan jumlah Coliform pada air minum isi ulang pada tingkat konsumen di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang D. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan manfaat kepada pihak terkait : 1. Manfaat bagi bidang keilmuan Manfaat penelitian bagi bidang keilmuan untuk menambah literatur mengenai faktor yang mempengaruhi kadar bakteriologis AMIU pada tingkat konsumen 2. Manfaat bagi program Dari hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat sebagai informasi mengenai faktor yang mempengaruhi kadar bakteriologis AMIU pada tingkat konsumen 3. Manfaat bagi masyarakat Memberikan informasi untuk masyarakat umum dan konsumen AMIU mengenai pentingnya mengetahui AMIU sebelum dikonsumsi

9 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul dan Tahun Penelitian Metode Penelitian (Variabel, Sasaran dan Rancangan Penelitian) Hasil Penelitian 1. Indra Y. Kaban, dkk Pola Bakteri Aerob Pada Dispenser Air Minum Kemasan Galon Pada Konsumen Kecamatan Malalayang Kota Manado 2015 Variabel yang digunakan terdiri dari 20 sampel Dispenser air minum kemasan dengan dilakukan uji bakteriologis. Sasarannya konsumen air minum kemasan galon di kecamatan Malalayang Kota Manado. Merupakan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Bacillus subtilis terbanyak ditemukan yaitu 11 sampel (36,6%), Proteus vulgaris ditemukan sebanyak 7 Sampel (23,3), Enterobacter cloacae 3 sampel (10%), Providencia stuartii 3 sampel (10%), Salmonela sp 3 sampel (10%), Escherichia coli 1 sampel (3,3%), Staphylococcus sp 1 sampel (3,3%) dan Proteus mirabilis 1 sampel (3,3%). (16)

10 Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan) No Peneliti Judul dan Tahun Penelitian Metode Penelitian (Variabel, Sasaran dan Rancangan Penelitian) Hasil Penelitian 2. Asih Deteksi Variabel yang TPC (Total Plate Rahayu Adanya digunakan 30 Count) setelah Bakteri Pada sampel air galon disimpan dalam Air Minum dengan melakukan dispenser pada jangka Dalam uji bakteriologis. waktu tertentu semua Kemasan Sasaran pengguna sampel menunjukan Galon air minum isi ulang bakteri meningkat. Dua surabaya. Jenis hari, jumlah TPC 2-98 penelitian deskriptif CFU / ml, dalam empat hari 3-166 CFU / ml. Penelitian menunjukan mengandung bakteri jumlah TPC lebih dari 100 CFU / ml ketiga sampel tidak dikonsumsi setelah disimpan dalam dispenser selama empat hari (17)

11 Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan) No Peneliti Judul dan Tahun Penelitian Metode Penelitian (Variabel, Sasaran dan Rancangan Penelitian) Hasil Penelitian 3. Rabiatul Gambaran Varibel penelitian Hasil uji bakteriologis Al Jumlah Bakteri merupakan lama AMIU dari penghuni Adawiyah, Escherichia penggunaan kost Smart Center pada dkk Coli pada Air dengan uji pengguna 48 jam masih Minum Isi laboratorium 19 8 sampel yang tidak ada Ulang (AMIU) sampel dengan bakteri Escherichia Coli sumber depot sasaran sedangkan pada berdasarkan konsumen AMIU pengguna waktu 72 jam lama penghuni kos semua sampel terdapat penggunaan Smart Center Kota Escherichia Coli (18) pada penghuni Gorontalo. kos Smart Penelitian ini Center Kota merupakan Gorontalo metode survey Tahun 2014 deskriptif dengan pemeriksaan laboratorium Terhadap penelitian terdahulu yang telah dilakukan terdapat perbedaan pada penelitian ini yaitu pada Variabel bebas, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Variabel bebas terdiri dari cara perawatan galon dan dispenser, tingkat kebersihan galon dan dispenser dan lama penggunaan. Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang yaitu wilayah kelurahan Pendrikan Kidul pada tahun 2017.

12 F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Penelitian ini berhubungan secara umum dengan ilmu Kesehatan Masyarakat terutama bidang Kesehatan Lingkungan yang berkaitan dengan salah satu prorgam penyehatan air dan lingkungan. 2. Lingkup Materi Materi penelitian berisi mengenai air minum isi ulang pada tingkat konsumen dan pengukuran jumlah kandungan bakteri Coliform 3. Lingkup Lokasi Dalam hal ini lokasi penelitian dilakukan pada masyarakat yang berada di sekitar Universitas Dian Nuswantoro Semarang 4. Lingkup Metode Merupakan jenis penelitian Observasional yang menerapkan pendekatan Cross Sectional sedangkan uji laboratorium menggunakan metode MPN (Most Probable Number) untuk mengetahui jumlah kandungan bakteri dan menganalisa sesuai dengan baku mutu air minum Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 5. Lingkup Objek/Sasaran Sasaran yaitu kualitas bakteriologis air minum isi ulang menggunakan parameter jumlah bakteri Coliform yang berhubungan dengan konsumen. 6. Lingkup waktu Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2017