METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TELUKJAMBE TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS XI DI MAN RENGASDENGKLOK

PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS SISWA SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: Pembelajaran, hal.

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA SMP KELAS VII

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PERAN TEORI CONDITIONING-REINFORCEMENT- SCAFFOLDING BERBANTUAN BAHAN AJAR MASTERY LEARNING PADA KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL TREFFINGER

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK)TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS AL-I ANAH KOSAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA, 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika UNSIKA,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

PENERAPAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

Penggunaan Media Pembelajaran Puzzle Kudutif (Kubus Edukatif) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SERTA SELF-EFFICACY MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBASIS RME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MAN 1 Bandar Lampung

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE

PENERAPAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SURYAKANCANA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

Kelas Eksperimen : O X O

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 534-539 METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TELUKJAMBE TIMUR RINDA ARYATI WAHYUDIN Progam Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang rindaaryati95@gmail.com Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui metode pembelajaran tutor sebaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode eksperimen, serta meggunakan desain quasi experimental dengan bentuk The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Dimana teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol yang berasal dari SMP Negeri 2 Telukjambe Timur. Dalam penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu pretes, perlakuan dimana kelas eksperimen diberi metode tutor sebaya dan kelas kontrol diberikan metode ceramah dan diskusi. Setelah perlakuan selesai kedua kelas diberikan postes. Pretes dan postes terdiri dari 5 soal uraian mengenai kemampuan pemahaman konsep matematika. Dari hasil pretes dan postes, didapat data nilai siswa yang kemudian diolah, data pretes diolah untuk megetahui kemampuan awal siswa, sedangkan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika diketahui melalui indeks gain ternormalisasi (N-gain), uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rata-rata. Dari hasil analisis didapat Nilai t hitung 4,037 lebih besar dari t tabel 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Kata kunci: Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika 1. Pendahuluan Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya matematika dalam dunia pendidikan, selain itu juga matematika mempunyai peran penting dalam kegiatan sehari-hari dimasyarakat. Gambaran diatas merupakan hal nyata betapa pentingnya matematika dalam kehidupan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Siswa mempelajari materi matematika haruslah dimulai dengan memahaminya terlebih dahulu sehingga siswa dapat mengaplikasikan pemahamannya pada penyelesaian permasalahan matematika. Mengingat kemampuan pemahaman sangat penting, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Tapi pada kenyataannya dilapangan upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa tidak mudah, dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga lambat laun kemampuan konsep matematika siswa dilupakan dan fokus kepada pencapaian materi yang disampaikan tepat waktu, sehingga membuat kemampuan pemahaman matematika siswa sangat rendah, hal ini ditunjukkan dari hasil observasi SMP Negeri 2 Telukjambe Timur dengan 534

RINDA ARYATI WAHYUDIN memberikan soal matematika berdasarkan indikator kemampuan pemahaman konsep matematika menunjukkan para siswa hanya mampu mendapatkan rata-rata nilai sebesar 22,5 dari siswa 46 orang disuatu kelas SMP tersebut. Hal ini menunjukkan sangat rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa selain itu dari hasil wawancara kepada siswa menyatakan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit karena bergelut dengan hitung-hitungan yang sulit dan rumus yang memerlukan daya ingat serta daya analisis dalam penggunaannya, belum lagi siswa merasa ketakutan ketika dihadapkan dengan guru matematika yang serius, menakutkan serta terkesan menyeramkan, sehingga siswa enggan untuk bertanya ketika merasa kesulitan untuk memahami materi matematika. Untuk mengatasi permasalahan diatas serta untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran tutor sebaya. Hal ini sesuai dengan teori belajar interaksi sosial dari Vygotsky yang menyatakan konsep Zone of Proximal Development (ZPD), merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan penyelesaian masalah secara mandiri dengan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan penyelesaian masalah dibawah bimbingan orang dewasa (guru) atau melalui kerja sama dengan teman sejawat yang lebih mampu. Metode pembelajaran tutor sebaya atau mengajar sesama teman merupakan teknik menyampaikan materi ajar melalui rekan atau bantuan teman sendiri menurut (Zainal Aqib dan Ali Murtadlo 2016: 117). Metode pembelajaran Tutor Seabaya berfungsi membantu siswa yang kurang mampu memahami konsep matematika, siswa yang kurang aktif pun menjadi aktif karena tidak malu bertanya kepada temannya yang menjadi tutor, ketika siswa tidak paham pada materi matematika. Ini sejalan dengan hasil penelitian (Didi Suprijadi 2010 : Pengaruh Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa VII SMP Darussalam Jakarta. Jurnal Ilmiah Facto Exacta, Vol.3 No. 2 Juni 2010) yang mengatakan pembelajaran dengan tutor sebaya, siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika sehingga siswa lebih memahami segala sesuatunya apabila ia terjun secara langsung dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa VII SMP Negeri 2 Telukjambe Timur Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian diatas adalah, Apakah kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang metode pembelajarannya menggunakan metode tutor sebaya lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan metode ceramah dan diskusi?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui metode pembelajaran tutor sebaya. 2. Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain yang menganggu (Arikunto 2013:9).. Sampel dari populasi ini diambil dengan cara Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:126). Sampel yang diambil tidak secara acak karena jika dilakukan pengelompokkan kembali secara acak maka akan mengacaukan jadwal pelajaran yang sudah ada dan pengambilan sampel dikondisikan berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa siswa mendapatkan materi yang sama dengan guru pengampu pelajaran yang sama pula. 535

536 Metode Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa... Dari seluruh kelas VII SMPN 2 Telukjambe Timur, dipilih dua kelas dan, untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini terdapat tiga tahap yaitu pretes, perlakuan dimana kelas eksperimen diberi metode tutor sebaya dan kelas kontrol diberikan metode ceramah dan diskusi. Setelah perlakuan selesai kedua kelas diberikan postes. Teknik analisis data dilakukan dengan berbantuan Microsoft Excel 2010.. Data yang sudah ada dari hasil pretes,postes, dan gain ternormalisasi dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yakni uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan homogenitas uji F. Jika kedua kelompok homogen maka dilakukan uji t, dan jika kedua kelompok data tidak homogen maka menggunakan uji t. 3. Hasil Dan Pembahasan a. Analisis Data Pretes Tujuan diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas, Tabel 3.1 Statistik Deskriptif Data Hasil Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pretest No Statistik (Tutor sebaya) (Ceramah dan diskusi) 1 Rata-rata 31 29 2 Variance 38,610 311,189 3 Std. Deviation 4,841 16,088 4 Minimum 17 11 5 Maximum 42 88 6 SMI 66 66 Dari deskripsi data tersebut terlihat bahwa rata-rata kelas tidak jauh berbeda dengan rata-rata kelas. Namun untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan awal dari kemampuan pemahaman konsep matematika dilakukan analisis uji statistiik perbedaan dua ratarata. 1) Uji Normalitas Skor Pretest Tabel 3.2 Uji Normalitas Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika (ceramah dan diskusi) D hitung Kolmogorov Smirnov Z D tabel 0,175 0,237 0,197 0,237 Dari hasil uji normalitas yang terdapat pada Tabel 3.2, diperoleh nilai data pada kelas dan D hitung < D tabel, yang artinya bahwa data pretest pada kedua kelas berdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas Skor Pretest

RINDA ARYATI WAHYUDIN Tabel 3.3 Uji Homogenitas Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Varians F hitung F tabel (ceramah dan diskusi) 17.184 2.275 1.84 39.093 2.275 1.84 Karena F hitung > F tabel, maka variansi data pengetahuan siswa yang memperoleh pembelajaran tutor sebaya dan siswa yang memperoleh pembelajaran ceramah dan diskusi adalah tidak homogen. Sehingga dilanjutkan dengan uji t. 3) Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pretest (Uji t ) Tabel 3.4 Uji Homogenitas Skor Pretest Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika N t hitung t tabel (ceramah dan diskusi) 3,132 2,036 Karena nilai t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika antara siswa yang memperoleh metode pembelajaran Tutor Sebaya dengan siswa yang memperoleh metode pembelajaran ceramah dan diskusi. b. Hasil Analisis Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Analisis data gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 3.5 Statistik Deskriptif Data Hasil Gain Ternormalisasi Pretest No Statistik Eksperimen Kontrol (Ceramah dan Diskusi) 1 Rata-rata 0,488 0,253 2 Variance 0,027 2,044 3 Std. Deviation 0,155 0,205 4 Minimum 0,224-0,160 5 Maximum 0,821 0,753 Dari deskripsi data diatas menunjukan bahwa rata-rata gain ternormalisasi kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas yang memperoleh metote pembelajaran tutor sebaya 537

538 Metode Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa... lebih tinggi dari pada rata-rata gain ternormalisasi kelas yang memperoleh metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Seperti pada data pretest, untuk data gain ternormalisasi dilakukan pengujian sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Tabel 3.6 Uji Normalitas Skor Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Eksperimen Kontrol (Ceramah dan Diskusi) D hitung Kolmogorov Smirnov Z D tabel 0,128 0,237 0,135 0,237 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua D hitung < D tabel, yang artinya bahwa data gain ternormalisasi pada kelas kontrol yang memperoleh metode pembelajaran ceramah dan Diskusi berdistribusi normal. Karena data kedua kelas berdistribusi normal, selanjutnya akan dilakukan pengujian uji homogenitas. 2) Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Tabel 3.7 Uji Homogenitas Skor Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Varians F hitung F tabel (ceramah dan diskusi) 0.027 2,352 1.84 0.059 2,352 1.84 Karena F hitung > F tabel, maka variansi data pengetahuan siswa yang memperoleh pembelajaran tutor sebaya dan siswa yang memperoleh pembelajaran ceramah dan diskusi adalah tidak homogen. Selanjutnya akan dilakukan uji perbedaan dua rata-rata gain ternormalisasi menggunakan uji parametrik (Uji t ) 3) Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pretest (Uji t ) Tabel 3.8 Uji Homogenitas Skor Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika N t hitung t tabel (ceramah dan diskusi) 4,273 2

RINDA ARYATI WAHYUDIN karena t hitung > t tabel, maka disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang memperoleh metode pembelajaran tutor sebaya lebih baik daripada siswa yang memperoleh metode pembelajaran ceramah dan diskusi. 4. Kesimpulan Dari hasil perhitungan analisis data dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Referensi [1] Arikunto S. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. [2] Aqib Z. dan Murtadlo A. (2016). Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. [3] Suprijadi, D. (2010). Pengaruh Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa VII SMP Darussalam Jakarta. Jurnal Ilmiah Facto Exacta, Vol.3 No. 2 Juni 2010 [4] Lestari, K. E dan Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama. [5] Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods. Bandung: CV Alfabeta. 539