PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

PENENTUAN DENSITAS KETUK SERBUK URANIUM OKSIDA HASIL PROSES OKSIDASI REDUKSI PELET U02 SINTER

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UO 2 MENGGUNAKAN ALAT ROUGHNESS TESTER SURTRONIC 25

OPTIMASI PROSES REDUKSI HASIL OKSIDASI GAGALAN PELET SINTER UOz

PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN TUTUP KELONGSONG DARI ZIRKALOI MENGGUNAKAN ALAT ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

ANALISIS STRUKTUR-MIKRO PELET URANIUM OKS IDA SINTER

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SERBUK UO 2 DARI YELLOW CAKE SECARA POTENSIOMETRI DAN GRAVIMETRI

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR DAYA

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

PENENTUAN NILAI LIMIT DETEKSI DAN KUANTISASI ALAT TITRASI POTENSIOMETER UNTUK ANALISIS URANIUM

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

EFEK PENAMBAHAN Nb20S TERHADAP PELET SINTER U02 DARI PROSES ADU

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

PADUAN LOGAM U-Zr ABSTRAK PENDAHULUAN. Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN

ANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG IEBE TAHUN 2009

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

PERBAIKAN DAN VJI FVNGSI SVB SISTEM SEKSI 600

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

PEMUNGUTAN URANIUM DARI LIMBAH URANIUM CAIR HASIL PROSES DENGAN TEKNIK PENGENDAPAN

PENETAPAN PARAMETER PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKAR UO 2 SERBUK HALUS YANG MEMENUHI SPESIFIKASI BAHAN BAKAR TIPE PHWR

PENGARUH TEMPERATUR, WAKTU OKSIDASI DAN KONSENTRASI ZrO 2 TERHADAP DENSITAS, LUAS PERMUKAAN DAN RASIO O/U HASIL REDUKSI (U 3 O 8 +ZrO 2 )

SINTERING SUHU RENDAH ATAS KOMPAKAN SERBUK HALUS U02 DENGAN V ARIASI KANDUNGAN PELUMAS Zn-STEARAT

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er 2 O 3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO 2 + Er 2 O 3

KARAKTERISASI HASIL PROSES OKSIDASI-REDUKSI SIKLUS I URANIUM OKSIDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG ZIRKALOY-2 DENGAN ALAT ROUGHNESS TESTER TYPE SURTRONIC-25

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

PENENTUAN EFISIENSI EKSTRAKSI URANIUM PADA PROSES EKSTRAKSI URANIUM DALAM YELLOW CAKE MENGGUNAKAN TBP-KEROSIN

UJI FUNGSI COMBINED Pt-RING ELECTRODE METROHM

PELARUTAN URANIUM DALAM CARAM LELEH KCI-LiCI PADA PROSES DAUR ULANC BAHAN BAKAR NUKLIR

ANALISIS KADAR URANIUM DALAM YELLOW CAKE DENGAN TITRASI SECARA POTENSIOMETRI

PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al

PENENTUAN LUAS MUKA SERBUK OKS IDA HASIL PROSES OKSIDASI-REDUKSI PELET U02 SINTER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM

PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI

1. MOISTURE BATUBARA

TEKNOLOGI PEMBUATAN BAHAN BAKAR PELET REAKTOR DAYA BERBASIS THORIUM OKSIDA PURWADI KASINO PUTRO

KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-Vis UNTUK PENENTUAN URANIUM DAN BESI DALAM -U30S --

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM PEB U3Siz-AI PASCA IRRADIASI MELALUI PEMISAHAN PENUKAR ANION DENGAN METODA SPEKTROMETER ALPHA

Pemungutan Uranium Dalam Limbah Uranium Cair Menggunakan Amonium Karbonat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

PERBAIKAN DAN PENGUJIAN KINERJA CORROSION TEST MACHINE

KENDALI KUALITAS SERBUK UO2 HASIL UJI FUNGSI PILOT CONVERTION PLANT (PCP) DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

PERBAIKAN DAN VJI FVNGSI SVB SISTEM SEKSI 800

Metodologi Penelitian

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN ISOTOP CS-137 DALAM BAHAN BAKAR U3Sh PASCA IRRADIASI

STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

KOMPARASI SIFAT KIMIA DAN FISIK SERBUK UO 2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE LIMBAH PUPUK FOSFAT DAN YELLOW CAKE KOMERSIAL MELALUI JALUR ADU

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

VALIDASI METODE UNTUK ANALISIS KANDUNGAN URANIUM MENGGUNAKAN POTENSIOMETER T-90

EKSTRAKSI STRIPPING URANIUM MOLIBDENUM DARI GAGALAN PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

Bab IV Hasil dan Pembahasan

3 Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

Ngatijo, dkk. ISSN Ngatijo, Pranjono, Banawa Sri Galuh dan M.M. Lilis Windaryati P2TBDU BATAN

UJI FUNGSI ALAT ANALISIS KARBON SULFUR MERK LECO CS-744

PERBAIKAN DAN VJI FVNGSI SISTEM SEKSI 900 (PENGENDAPAN DAN SENTRIFVGASI) PADA PILOT CONVERSI PLANT

PERILAKU SERBUK UO 2 HASIL PROSES ADU, AUC, IDR DAN MODIFIED ADU SELAMA PROSES PENYINTERAN MENGGUNAKAN DILATOMETER

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

PERBAIKAN DAN VJI FVNGSI TVNGKV HERAEVS

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

ANALISIS KERUSAKAN TABUNG ALUMINA TUNGKU SINTER MINI PADA PROSES PEMANASAN SUHU 1600 O C

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik CSZ-NiO untuk elektrolit padat

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

Ngatijo, Pranjono, Torowati, Waringin Margi Yusmaman

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al

PENGARUH PERUBAHAN TEKANAN PENGOMPAKAN DAN SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK PELET SINTER UO 2 SERBUK HALUS 1-75μm

PERBAIKAN DAN VJI FVNGSI SVB SISTEM SEKSI 700

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

ANALISIS KADAR URANIUM DAN UNSUR PENGOTOR DI DALAM SERBUK AUK DAN UO 2

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMALISASI PROSES PEMEKATAN LARUTAN UNH PADA SEKSI 600 PILOT CONVERSION PLANT

ABSTRAK PENDAHULUAN. ISSN HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2010

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB 3 Metode Penelitian

Transkripsi:

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER Lilis Windaryati, Pranjono, Torowati ABSTRAK PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO O/U, KANOUNGAN F dan CI, dan KEKASARAN PERMUKAAN PELET U02 SINTER. Telah dilakukan analisis kadar air, rasio O/U, Kandungan F dan CI dan Kekasaran Permukaan Pelet Sinter U02. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kualifikasi dari pelet yang dihasilkan dengan demikian dapat diketahui apakah pelet yang telah dihasilkan dapat diterima atau tidak untuk memenuhi persyaratan seperti yang telah dipersyaratkan sebagai bahan bakar nuklir. Pada beberapa tahapan analisis diperoleh analisis kadar air adalah sebesar 0,0040%, rasio O/U untuk pelet dari serbuk fresh adalah sebesar 2,0043 dengan SO = 0,0034, pelet dari serbuk fresh yang direduksi adalah sebesar 2,0043 dengan SO = 0,0013, dan pelet U02 dari serbuk granulasi adalah sebesar 2,0083 dengan SO = 0,0039. Pada analisis kadar F dan CI tidak diperoleh data karena alat tidak memberikan hasil yang akurat dan presisi. Sedangkan untuk analisis kekasaran permukaan dari masing-masing pelet U02 sinter dengan 5 kali pengulangan di tiga titik pengukuran pada pelet U02 sinter dari serbuk fresh adalah 0,216 IJm SO = 0,0055 ; 0,214 IJm SO = 0,0055 ; 0,212 IJm SO = 0,0084, pelet U02 sinter dari serbuk fresh direduksi adalah 0,20 IJm SO = 0,000 ; 0,196 IJm SO = 0,0055; 0,186 IJm SO = 0,0055, pelet U02 sinter dari serbuk granulasi adalah 0,208 SO = 0,013 ; 0,216 SO = 0,0055 ; 0,214 SO = 0,0055. PENDAHULUAN Salah satu kegiatan yang telah dilakukan pada proses fabrikasi bahan bakar nuklir adalah proses produksi pelet U02 yang terdiri dari dua proses utama yaitu proses pengompakan dan penyinteran. Proses pengompakan adalah proses konsolidasi serbuk menjadi padatan melalui proses mekanik. Proses pengompakan dilakukan dengan cara mencetak serbuk U02 menggunakan alat press pada tekanan tertentu. Sementara, proses penyinteran adalah proses pemanggangan pelet untuk mendapatkan pelet dengan densitas yang telah dipersyaratkan. Proses penyinteran dilakukan dengan cara memanaskan pelet di lingkungan gas H2 pada suhu tertentu. Tujuan pembuatan pelet adalah meningkatkan densitas, sehingga didapatkan bentuk standar sesuai yang dipersyaratkan. Untuk memperoleh pelet sesuai dengan bentuk standar, diperlukan pengendalian proses pembuatannya. Uji pengendalian yang dilakukan untuk pengendalian proses antara lain pemeriksaan dimensi, cacat (visual), densitas, struktur mikro, analisa kimia dan lain-lain. Pada kegiatan ini dilakukan pengujian analisa kimia terutama analisis kadar air, rasio O/U, kandungan F dan CI terhadap pelet U02 sinter, sedangkan uji kekasaran permukaan pelet dilakukan guna uji pengendalian cacat (visual). Metode yang digunakan untuk analisis kadar air adalah gravimetri, yaitu sam pel dipanaskan pad a suhu 110 C selama 4 jam, analisis rasio O/U juga menggunakan gravimetri yaitu didasarkan atas pengukuran perubahan berat setelah proses kalsinasi pada suhu 900 C selama 4 jam, analisis kandungan F dan CI dilakukan dengan dua tahap pengerjaan, yaitu memisahkan unsur flourida dan khlorida menggunakan metode destilasi uap, analisisnya menggunakan metode potensiometri ion selektif F/CI, sedangkan analisis kekasaran pelet U02 sinter menggunakan alat Roughness tester type surtronic-25 yang mana prinsipnya yaitu pengukuran kekasaran permukaan yang diperoleh dari pergerakan stylus (tranduser) dim ana datanya diolah dengan mikroprocessor.

HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 TATA KERJA Bahan yang digunakan adalah pelet U02 sinter yang terdiri dari pelet U02 sinter yang dibuat dari serbuk U02 fresh, serbuk U02 fresh yang sudah direduksi dan serbuk U02 granulasi. Pada analisis kadar air, ditimbang antara 2-12 gram sam pel pelet sinter U02 dan sodium tartrat sebagai standar, sampel ditempatkan pada cawan porselin dan dipanaskan pad a suhu 110 C selama 4 jam kemudian dilakukan penimbangan terhadap sampel. Untuk selanjutnya pelet U02 sinter dilakukan analisis rasio O/U dengan cara kalsinasi pada suhu 900 C selama 4 jam kemudian dilakukan penimbangan untuk mengetahui perubahan beratnya. Analisis kadar flourida dan khlorida digunakan melalui 2 tahapan, yaitu pertama menggunakan metode destilasi uap, hal ini dimaksudkan untuk memisahkan unsur fluorida dan khlorida dari sam pel. Oestilat yang dihasilkan dari proses tahap pertama dianalisis kadar F dan CI nya dengan menggunakan metode potensiometri ion selektif F/CI. Sebagai pembanding digunakan larutan standar F/CI masing-masing dibuat larutan dengan deret 0 ; 5 ; 10 ; 20 1-19/25 ml. Analisis kekasaran permukaan terhadap pelet U02 sinter dilakukan dengan alat Roughness Tester Type Surtronic 25 yang pelaksanaan pengujiaannya mengacu pad a ISO 4288 1996. Analisis kekasaran permukaan pelet U02 sinter, sam pel dibersihkan dengan tisu halus guna menghilangkan debu dan lemak yang menempel dipermukaan, kemudian pelet diletakkan pada penyangga untuk memudahkan pengukuran serta memposisikan pelet arah horisontal mengikuti pergerakan dari stylus, selanjutnya posisikan stylus sampai menyentuh permukaan pelet yang akan diukur kekasarannya dan memposisikan pick holder sejajar dengan permukaan pelet. Analisis dilakukan dengan cara pengulangan 5 kali pada masing-masing titik pengukuran. HASIL DAN PEM BAHASAN Oari hash analsis terhadap kadar air, O/U rasio, kandungan F dan CI serta kekasaran permukaan pelet U02 sinter diperoleh hasil analsis yang disajikan dalam beberapa tabel berikut : 0,0040 0,0039 Tabel1. HasH Analisis Kandungan Kadar Air dalam Pelet U02 Sinter Standar Pelet U02 Nama Sodium Sinter Bahan% Rerata SO H2O Keterangan Fk = = 0,000026 = 15,5637 1,0062 15,5629 = 0,0040 56,33 Oari tabel 1 diketahui hash pengukuran kadar air dalam pelet U02 sinter nilai rata-ratanya 0,0040% H20 dengan standar deviasi 0,000026. Tabel 2. Hasil analisis rasio O/U Pelet Sinter dari Serbuk Fresh Hasil analisis rasio O/U,0015 Keterangan 33 Rerata SO = = 0,0034 2.0043 81 9

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 45 Tabel3. Hasil analisis rasio O/U Pelet Sinter dari Serbuk Fresh Yang Direduksi Hasil analisis rasiorerata O/U SD = = 0,0013 2,0043 Keterangan 39 Tabel 4. Hasil analisis rasio O/U Pelet Sinter dari Serbuk Granulasi Hasil analisis rasiorerata O/U 0,0039 = 2,0083 Keterangan Dari Tabel 2. terlihat bahwa hasil analisis rasio O/U pada pelet sinter U02 yang terbuat dari serbuk fresh adalah 2,0043 dengan standar deviasi 0,0034. Pada tabel 3 terlihat bahwa hasil O/U rasio untuk pelet U02 sinter dari serbuk fresh yang direduksi adalah 2,0043 dengan standar deviasi 0,0013. Pada tabel 4 terlihat bahwa O/U rasio untuk pelet U02 sinter dari serbuk granulasi adalah 2,0083 dengan Stndar deviasi 0,0039. Dari hasil analisis pada ketiga jenis pelet tersebut nilai O/U rasio masih berada pad a batasan keberterimaan persyaratan untuk dapat diterima sebagai pelet bakar nuklir yang besarnya antara 2,00 sampai dengan 2,015. (ljg) (mv) Pada analisis kandungan F terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap larutan standar yang hasilnya disajikan pad a tabel 5 berikut : Tabel 5. Hasil Analisis Konsentrasi Potensial 20 10 05 terukur 214 228 212 194 (mv) 135 157 153 145 StdPotensial CIterukur F Larutan standar F dan CI Dari tabel tersebut diperoleh persamaan matematis hubungan antara konsentrasi Standar dengan potensial terukur untuk standar F yaitu y = -0,2629x + 149,8, R2 = 0,0534 dan untuk larutan standar CI adalah y = -O,7771x + 218,8 dengan R2 = 0,2262 dengan melihat persamaan tersebut yang menunjuk R2 = 0,0534 jauh dari nilai normalnya yaitu R2 = 1. sehingga alat dimungkinkan tidak memberikan hasil analisis yang akurat dan presisi. Pada analsis terhadap kekasaran permukaan pelet terlebih dahulu dilakukan pengukuran standar kekasaran permukaan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut : 0.09 Tabel 6. Hasil analisis kekasaran permukaan Standar 0,1 IJm Nilai kekasaran I Ra Nama Bahan SD = 0.10 0,0055 0.10 Rerata = 0.10 0,096 Keterangan 10

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 berikut : Sedangkan hasil analisis terhadap kekasaran permukaan pelet dapat dilihat pada Tabel 7 Penaukuran 1 Tabel 7. Hasil analisis kekasaran permukaan pada pelet UOz sinter Pelet U02 Nama sinter Pengukuran 0.21 0.20 Rerata SO 0.22 0.19 0.18 Penaukuran sam = dari = pel 0,0055 0,0084 = 0,196 0,216 0,212 0,214 0,186 23 0.21 0.20 0.23 Kekasaran permukaan (jjm) Oari Tabel 6 diketahui hasil pengukuran sam pel standar nilai rata-ratanya adalah 0,096 jjm dengan SO 0,0055 hal ini menunjukkan bahwa alat mempunyai akurasi yang sangat baik. Oari tabel 6 terlihat bahwa range data besarnya adalah 0,01 jjm sehingga hasil pengukurannya terpusat pad a nilai standar 0,1 jjm hal ini menunjukkan presisi alat sangat baik. Oari Tabel 7 terlihat bahwa dari pengulangan 5 kali di 3 titik pengukuran untuk pelet UOz sinter dari serbuk fresh nilai kekasaran terkecil 0,212 jjm SO = 0,0084, terbesar 0,216 jjm SO = 0,0055 jjm. Untuk pelet UOz sinter dari serbuk fresh yang direduksi nilai kekasaran terkecil adalah 0,186 jjm SO = 0,0055 dan terbesar 0,20 jjm SO = 0,000, adapun untuk pelet UOz sinter dari serbuk granulasi nilai kekasaran terkecil adalah 0,208 jjm SO = 0,013 dan terbesar 0,216 jjm SO = 0,0055. Oari ketiga pelet UOz sinter tersebut nilai kekasarannya masih dibawah nilai kekasaran yang dipersyaratkan dengan batasan maksimum 1,2 jjm. KESIMPULAN Oari hasil analisis terhadap pelet sinter diperoleh beberapa kesimpulan : 1. Kadar air adalah sebesar 0,0040 dengan standar deviasi 0,000026 2. O/U rasio pada pelet dari serbuk fresh adalah sebesar 2,0043 dengan SO = 0,0034, pelet dari serbuk fresh yang direduksi adalah sebesar 2,0043 dengan SO = 0,0013, dan pelet UOz dari serbuk granulasi adalah sebesar 2,0083 dengan SO = 0,0039. 3. Kadar F pada pelet sinter dan kadar CI dalam pelet tidak terdeteksi (menggunakan metode potensiometri) 4. Nilai kekasaran pelet UOz sinter berkisar antara 0,186 jjm sampai 0,216 jjm. Oitinjau dari nilai kekasaran yang dipersyaratkan pelet UOz sinter dapat diterima sebagai bahan bakar nuklir. 11

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 DAFTAR PUSTAKA [1] ANONIM, Manual Alat Roughness Tester Surtronic 25, Taylor Hobson, England, 2006 [2] ASTM Standard, Designation C 1453-00 (2000), Standard Test Method for the Determination of Uranium by Ignition and the Oxygen to Uranium (O/U) Atomic Ratio of Nuclear Grade Uranium Dioxide Powders and Pellets, 2000 [3] HERU SASONGKO IR, Kontrol Perbandingan O/U dalam pellet, Petunjuk Pelaksanaan Kendali Mutu Fabrikasi, PEBN [4] ANONIM, "Instruksi Kerja Penentuan Fluor dan Khlor menggunakan alat Titroprosesor", LUB PTBN, 2006 12