PENGARUH MODEL CIRCUIT TRAINING DAN FARTLEK TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI. (Jurnal) Oleh IRAWAN SAPUTRA

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Para ahli mengemukakan pendapat masing-masing tentang kebugaran jasmani.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKOHARJO III PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LONCAT HARIMAU. (Jurnal) Oleh PAJAR ANDELA

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN JASMANI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BULUTANGKIS. (Jurnal Skripsi) Oleh KHAMID ASNAWI

KONTRIBUSI KELENTUKAN TUBUH, KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN KAYANG. (Skripsi) Oleh RESTU TRIWIJAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Syaranamual Jusak: Circuit Training dalam Meningkatkan Kebugaran

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU DENGAN KARDUS, BOLA DAN TEMAN. (Skripsi) OLEH MUHAMMAD ALDINO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh DWI SETYANINGSIH NIM

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PERORANGAN DAN KELOMPOK TERHADAP GERAK RENANG GAYA DADA. Jurnal. Oleh OKVIAN ERI ANGGRADINTA

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

SKRIPSI. Oleh : SUTOMO NPM : P

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI TERHADAP HASIL LOMPAT TINGGI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 GONDANG TAHUN 2014/ 2015 SKRIPSI.

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA DI SMPN 1 BATU BERSURAT

PENGARUH INTERVAL TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN VO2 MAX SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NEGERI KATON TAHUN 2014/2015.

EFEKTIVITAS LATIHAN BEBAN DENGAN METODE CIRCUIT WEIGHT TRAINING DENGAN SUPER SET

II. KAJIAN PUSTAKA. pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif, dan. jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga.

PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS BAWAH DAN SISWA KELAS ATAS DI SD NEGERI BALEHARJO WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

PERBANDINGAN MODEL LATIHAN PEREGANGAN STATIS DAN DINAMIS TERHADAP FLEKSIBILITAS. Skripsi ADITYA PERMANA PUTRA

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesegaran kardiorespirasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELATIHAN OUTBOND TERHADAP PENINGKATAN TEAMWORK KELAS V SDN SE-KECAMATAN GADINGREJO. (Jurnal) Oleh BINAR SUMIRAT

Yekti Fajar Hutami, Amir, Hadiyah.

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS. Jurnal TOMMI CHINTYO GELLI

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa:

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Arif Yasthophi*, Herdini, Abdullah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

Transkripsi:

1 PENGARUH MODEL CIRCUIT TRAINING DAN FARTLEK TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (Jurnal) Oleh IRAWAN SAPUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

2 ABSTRACT EFFECT MODEL CIRCUIT TRAINING AND PHYSICAL FITNESS LEVEL OF FARTLEK by: Irawan Saputra Supervisor: Dr. Hermawan grace, Kes Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. This study used an experimental method to determine the effect of circuit training and fartlek models on the level of physical fitness. Physical fitness was measured by a test TKJI. One way ANOVA test results that have been done show that the F-test significant in the test group, is shown by the 7855 Fcount greater than F (2,27) at 3:35 (F value (7855)> F (3:35)), reinforced with a value of P = 0.002 is smaller than the critical value of α = 0.05 level or P (0.002 <0.05),. Tukey post hoc test for multiple comparisons showed that only the experimental group circuit training which has sig. (F statistic) is statistically significant for experimental class sig circuit training for 0002 and 0008 is smaller than 0.05. These results indicate that the average difference between the control group and the experimental group was not statistically significant fartlek and the mean is significantly different than the mean of the experimental circuit training classes are statistically significant. Keywords: impact, circuit, fartlek, physical fitness

3 ABSTRAK PENGARUH MODEL CIRCUIT TRAINING DAN FARTLEK TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI Oleh : Irawan Saputra Pembimbing: Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, untuk mengetahui pengaruh model circuit training dan fartlek terhadap tingkat kebugaran jasmani. kebugaran jasmani diukur dengan tes TKJI. Hasil uji one way ANOVA yang telah dilakukan menunjukan bahwa uji-f signifikan pada kelompok uji, ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 7.855 yang lebih besar daripada F (2,27) sebesar 3.35 ( F hitung(7.855) > F tabel(3.35) ), diperkuat dengan nilai P = 0.002 lebih kecil daripada nilai kritik α=0.05 atau P(0.002<0.05). Tukey post hoc test untuk multiple comparisons menunjukan bahwa hanya kelompok eksperimen circuit training yang memiliki nilai sig. (F statistik) yang signifikan secara statistik karena nilai sig untuk kelas eksperimen circuit training 0.002 dan 0.008 lebih kecil dari 0.05. Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen fartlek secara statistik tidak signifikan dan meannya secara signifikan berbeda daripada mean kelas eksperimen circuit training yang signifikan secara statistik. Kata kunci : pengaruh, circuit, fartlek, kebugaran jasmani

4 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Sedang menurut ahliahli pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti (Depdikbud, 1992:9). Kebugaran jasmani bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, komponen kondisi tubuh, ekonomi gerakan pada waktu latihan, pemulihan yang cepat dari tubuh sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Kebugaran jasmani juga diperlukan anak usia sekolah untuk dapat melaksanakan aktifitas seharihari, baik ketika berada di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian, setiap manusia perlu menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmaninya sendiri, agar dapat hidup sehat, terhindar dari penyakit dan selalu ceria sepanjang hidup. Fungsi pendidikan jasmani menurut Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/th/1995:8), yaitu: (1) meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan, (2) meningkatkan ketangkasan dan keterampilan, (3) meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan, (4) menambah kehidupan sosial yang kreatif dan reaktif. Hasil penelitian secara nasional diketahui bahwa 45,9% pelajar usia 16-19 tahun,memiliki tingkat kebugaran jasmani dalam kategori kurang atau kurang sekali. Selanjutnya juga terungkap bahwa 37% pelajar usia 13-15 tahun memiliki tingkat kebugaran jasmani dalam kategori kurang atau kurang sekali. Sementara itu tidak satu persen pun para pelajar yang berusia 16-19 tahun memiliki tingkat kebugaran jasmani dalam kategori baik sekali. Hanya 11% pelajar berusia 16-19 tahun dan 14,8% pelajar berusia 13-15 tahun yang memiliki tingkat kebugaran jasmani dalam kategori baik (kantor menpora, 1997).

5 Atas latar belakang inilah penulis ingin melaksanakan penelitian dengan judul pengaruh model circuit training dan fartlek terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Masgar Kabupaten Pesawaran Lampung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Masih rendahnya tingkat kebugaran jasmani siswa. 2. Sebagian besar siswa kelas XI belum mencapai standar nilai ketentuan sekolah yaitu 70. 3. Kurangnya kesadaran siswa dalam memanfaatkan waktu luang untuk berolah raga. C. Rumusan Masalah Sesuai latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh model circuit training terhadap kebugaran jasmani? 2. Apakah ada pengaruh Fartlek dengan tingkat kebugaran jasmani? 3. Apakah ada perbedaan antara model circuit training dan fartlek? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka adapun tujuan dari penelitian ini : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengeruh model sircuit training dengan tingkat kebugaran jasmani. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fartlek dengan tingkat kebugaran jasmani. 3. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan model sircuit training dan fartlek terhadap tingkat kebugaran jasmani.

6 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa sehingga mempertinggi prestasi hasil belajarnya. 2. Bagi Guru Sebagai bahan pemikiran guru Pendidikan Jasmani dalam usaha meningkatkan hasil belajar juga ikut meningkat. 3. Bagi Peneliti Peneliti memperoleh pengetahuan serta dapat mengetahui secara empiris hubungan kebugaran jasmani dan prestasi akademik dengan hasil belajar pendidikan jasmani pada siswa kelas XI di SMK Pertanian Pembangunan Masgar Kabupaten Pesawaran. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran jasmani 1. Pengertian Kebugaran Jasmani Definisi kebugaran jasmani yang lebih umum adalah kemampuan untuk dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan semangat, tanpa rasa lelah yang berlebihan, dan dengan penuh energi melakukan dan menikmati kegiatan pada waktu luang dan dapat menghadapi keadaan darurat bila datang. 2. Komponen Komponen Kebugaran Jasmani Mengacu kepada batasan mengenai kebugaran jasmani dan pendapat para pakar mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam kebugaran jasmani, maka dapat dikemukakan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam lingkup kebugaran jasmani meliputi : 1) kekuatan, 2) daya ledak (power), 3) kecepatan, 4) kelenturan, 5) daya tahan otot, 6) daya tahan kardiorespiratori. 3.Pentingnya Latihan Kebugaran Jasmani Para siswa seharusnya diajarkan dan dididik untuk memahami faktor yang mengandung resiko bagi kesehatannya. Dan mendapat pengetahuan mengenai ancaman terhadap kesehatan, akibat kurang gerak. Kepada mereka perlu ditanamkan pemahaman tentang manfaat yang dapat dieroleh dari partisipasi aktif dalam aktivitas jasmani di sepanjang hayat. 4. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani

7 Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, genetik, makanan da rokok. B. Teori Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. 2. Pentingnya Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan, mencoba kegiatan yang sesuai minat anak dan menggali potensi dirinya. Melalui Pendidikan Jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan moral. 3.Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Menurut Thorndike dalam Arma Abdulllah dan Agus Manadji (1994: 162) belajar adalah asosiasi antara kesan yang diperoleh alat indera (stimulus) dan impuls untuk berbuat (respons). Ada tiga aspek penting dalam belajar, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum pengaruh. C. Circuit training Latihan Circuit adalah bentuk pengkondisian menggabungkan pelatihan ketahanan dan intensitas tinggi aerobik. Hal ini dirancang agar mudah untuk mengikuti dan target membangun kekuatan serta ketahanan otot. Penyelesaian dari semua latihan ini ditentukan dalam program. Ketika satu sirkuit selesai, seseorang mulai latihan pertama lagi untuk rangkaian lain. D. Fartlek Fartlek adalah sistem latihan yang sangat baik untuk semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Fartlek ( bahasa Swedia ) yang diterjemahkan adalah speedplay atau bermain-main dengan

8 kecepatan, dan sebaiknya dilakukan di alam terbuka dimana ada bukitbukit, tanah pasir, belukar, selokanselokan untuk dilompati, tanah rumput, tanah lembek dan lain sebagainya. Pemandangan yang indah akan menyebabkan siswa lupa akan kelelahan sehingga dengan bebas melakukan latihannya. III.METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah : siswa kelas XI di SMK Pertanian Pembangunan Masgar Kabupaten Pesawaran yang berjumlah 150 orang. 2. Sampel sampel dalam penelitian ini adalah 20 % dari populasi dengan teknik pengambilan sampel adalah random sampling yaitu 30 siswa, masingmasing kelas diambil 6 siswa secara acak. Jadi sampel penelitian ini adalah sebanyak 30 orang. C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat, yaitu : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Sircuit Training disimbolkan dengan X1 dan Fartlek disimbolkan dengan X2. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kebugaran jasmani disimbolkan dengan Y. D. Definisi Variabel Definisi operasional menurut Husaini Usman (2008:7) ialah petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Untuk menyamakan persepsi mengenai variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Pengaruh kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap tertentu baik pada individual atau kelompok. 2. Caircuit Training merupakan suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan di gabungkan dengan latihan aerobic,

9 yang juga menggabungkan manfaat dari kelenturan dan kekuatan fisik. 3. Fartlek Fartlek adalah sistem latihan yang sangat baik untuk semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. 4. Kebugaran Jasmani Menurut Sudoso Sumodisarjono (1989), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan mudah tanpa merasakan lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluankeperluan mendadak. E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto 192 : 188). Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian, yaitu tes kebugaran jasmani indonesia ( TKJI ). F. Teknik Analisis Data 1 2 t hitung 1 1 S gab n n 1 2 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji one way ANOVA yang telah dilakukan mengindikasikan bahwa uji-f signifikan pada kelompok uji, ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 7.855 yang lebih besar daripada F (2,27) sebesar 3.35 ( F hitung(7.855) > F tabel(3.35) ), diperkuat dengan nilai P = 0.002 lebih kecil daripada nilai kritik α=0.05 atau P(0.002<0.05). Tukey post hoc test untuk multiple comparisons mengindikasikan bahwa hanya kelompok eksperimen circuit training yang memiliki nilai sig. (F statistik) yang signifikan secara statistik karena nilai sig untuk kelas eksperimen circuit training 0.002 dan 0.008 lebih kecil dari 0.05. Hasil ini mengindikasikan bahwa perbedaan rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen fartlek secara statistik tidak signifikan dan meannya secara signifikan berbeda daripada mean kelas eksperimen circuit training yang signifikan secara statistik.

10 V. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara model circuit training terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI SMK Pertanian Pembangunan Negeri Masgar Kab. Pesawaran Lampung hal ini di sebabkan karena circuit training mempunyai lebih dari satu bentuk latihan. 2. Terdapat pengaruh yang sangat kecil antara model fartlek terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa kelas XI di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Masgar Kab. Pesawaran Lampung. 3. Diantara kedua model latihan yang di terapkan yaitu model circuit training dan fartlek dapat di ketahui bahwa model circuit training lebih baik pengaruhnya secara signifikan di bandingkan dengan fartlek. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Bagi siswa dalam usaha meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani maka perlu menjaga atau meningkatkan kebugaran jasmaninya dengan melaksanakan latihan circuit training secara berkala, sehingga mampu melaksanakan tugas seharihari dengan optimal. 2. Guru Pendidikan Jasmani dalam usaha meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani siswa, perlu ditanamkan kesadaran untuk memanfaatkan waktu luang dengan berolahraga guna menjaga dan memelihara tingkat kebugaran jasmani. 3. Bagi peneliti lain bahwa masih ada unsur lain yang mempengaruhi kebugaran Jasmani, hal ini dapat diteliti guna mengetahui unsur-unsur lain yang dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani.

11 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Arma dan Manadji, Agus. 1994. Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Jakarta. Ichsan, M. 1988. Pendidikan Kesehatan dan Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psikologis dalam Coaching. Depdikbud Dirti PPLPTK. Jakarta. Lutan, Rusli, dkk. 2002. Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan Di Sepanjang Hayat. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Dirjen OR. Jakarta Herrhyanto, Nar dan Hamid, Akib. 2003. Buku Materi Pokok : Statistika Dasar. Pusat Penerbit Universitas Terbuka. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. 2000. Buku Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga. Depdiknas. Jakarta. Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Penerbit: Alfabeta. Bandung. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Suharjana. 2004. Kebugaran Jasmani. FIK UNY. Yogyakarta. Sujana, Nana. 1991. Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta. Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung. Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Depdiknas Ditjen OR. Jakarta.