BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dari bulan September 2016 di Jakarta, dengan mengambil data keuangan atau laporan keuangan pada perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian hubungan kausal (causal effect). Penelitian kausal merupakan penelitian untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market to book value, size, return on capital employed dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah market to book value, size (total asset), return on capital employed dan Corporate Social Responsibility. Sementara variabel dependennya yaitu Nilai Perusahaan yang diukur menggunakan Tobin s Q. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor pengaruh Nilai Perusahaan terhadap perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Setelah membahas mengenai tinjauan pustaka dan pengembangan hipotesis pada bab II, maka pada bab III ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, populasi, sampel dan tehnik sampling, data dan metode analisis data. 35
36 Dalam penelitian ini di gunakan 5 variabel yang mana terdapat 4 variabel terikat dan 1 variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah market to book value, size, return on capital employed dan corporate social responsibility. Sedangkan variabel bebas ialah Nilai Perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengukuran terhadap kebenaran suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Setelah itu peneliti akan melanjutkan analisis untuk mencari pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. 1. Variabel Dependen 1) Nilai Perusahaan Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan diproksikan dengan nilai Tobin s Q yang diberi simbol Q. Tobin s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Menurut Retno dan Priantini (2012) Tobin s Q dapat dirumuskan sebagai berikut : (EMV + D) Q = --------------------- (EBV + D) dalam hal ini: Q : Nilai perusahaan EMV : Nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham yang beredar) D : Nilai buku dari total hutang (hutang jangka pendek (kas + piutang pihak ketiga + persediaan) + hutang jangka panjang)
37 EBV : Nilai buku dari ekuitas, diperoleh dari selisih total aset perusahaan dengan total kewajiban 2. Variabel Independen 1) Market to Book Ratio Market to book value ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat ketertarikan para investor terhadap harga saham tertentu. Nilai suatu perusahaan dapat tercermin dari harga yang dibayar investor atas sahamnya di pasar. Perusahaan yang dipandang baik oleh investor -yang artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan- dijual dengan rasio nilai buku yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan pengembalian yang rendah ( Brigham dan Houston, 2014). Adapun rumus yang dipergunakan dalam menghitung rasio ini menurut Brigham dan Houston (2014) adalah: Market Book Value = Keterangan: Market Price : Harga pasar per saham Book price/nilai buku per saham : Ekuitas Biasa Jumlah saham beredar. 2) Size Size merupakan ukuran perusahaan yang diproksikan dengan log natural total aset, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran perusahaan kecil sehingga data total aset dapat
38 terdistribusi normal. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan persamaan berikut ini (Prasetyorini, 2013) : 3) Return On Capital Employed Pengembalian modal yang digunakan (ROCE) adalah rasio akuntansi yang digunakan di bidang keuangan, penilaian, dan akuntansi. Ini adalah ukuran berguna untuk membandingkan profitabilitas relatif dari perusahaan setelah memperhitungkan jumlah modal yang digunakan. Rasio keuangan yang mengukur profitabilitas perusahaan dan efisiensi dengan yang modalnya digunakan. ROCE dihitung sebagai (Hendry, 2008): ROCE = (Disajikan sebagai %) "Modal Usaha" seperti yang ditunjukkan pada penyebut adalah jumlah dari ekuitas dan utang kewajiban; dapat disederhanakan sebagai (Jumlah Aktiva - Kewajiban Lancar) / (Total Asset Current Liabilities). 4) Corporate Social Responsibility (CSR) Metode analisis isi (content analysis) digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR. Pengukuran pengungkapan CSR tersebut digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR. Pengukuran pengungkapan CSR tersebut dilakukan dengan cara mengamati ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam GRI yang diungkapkan didalam annual report. Apabila item informasi tidak ada dalam annual report maka diberi skor 0 dan jika informasi
39 yang ditentukan ada dalam annual report maka diberi skor 1. Indeks luas pengungkapan CSR (CSRI) dirumuskan sebagai berikut: Indeks CSRI = Dimana: Indeks CSRI : indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan N K : jumlah item yang diungkapkan perusahaan : jumlah skor maksimal Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel Variabel Type Keterangan Skala Pengukuran 1 Y : Nilai Perusahaan Dependent (EMV + D) Q = ----------------- Rasio 2 X1 : Market to Book Value Independent MBV = (EBV + D) Rasio 3 X2 : Size Independent Rasio 4 X3 : Return On Capital Employed 5 X4 : Corporate Social Responsibility (CSR) Independent ROCE = Rasio Independent Rasio Indeks CSRI =
40 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah seluruh subyek (orang, perusahaan, peristiwa) atau sesuatu yang menjadi fokus penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang sahamnya terdaftar di BEI selama tahun 2011 hingga 2015. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor pertambangan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012), dengan metode ini sampel dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik dengan sampel yang ditentukan (judgement sampling). Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2015 melalui situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 2. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI yang mengalami Laba periode tahun 2011-2015. 3. Perusahaan pertambangan yang melakukan IPO (Initial Public Offering) sebelum tahun 2011.
41 Table 3.2 Daftar Sampel Penelitian NO Kriteria Total 1 Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2015 41 Dikurangi perusahaan pertambangan yang terdaftar di 2 BEI yang mengalami kerugian periode tahun 2011- ( 30 ) 2015 3 Perusahaan pertambangan yang melakukan IPO (Initial Public Offering) sebelum tahun 2011. Jumlah akhir sampel penelitian 6 ( 5) Jumlah sampel dikali 5 tahun 30 Berdasarkan kriteria tersebut maka berikut adalah nama perusahaan pertambangan yang dijadikan objek dalam penelitian : Tabel 3.3 Daftar Sampel No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk 3 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk 4 INCO Vale Indonesia Tbk 5 TINS Timah (Persero) Tbk 6 CTTH Citatah Tbk Sumber: Laporan Tahunan yang terdaftar di BEI E. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya adalah data sekunder, yaitu data yang tidak didapat langsung dari perusahaan tetapi diperoleh
42 dalam bentuk data yang telah dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak lain yaitu Bursa Efek Indonesia berupa data melalui internet (www.idx.co.id). Teknik pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini menggunakan, teknik pengumpulan data arsip (dokumen/copy). Pengumpulan data laporan keuangan dan annual report perusahaan sektor pertambangan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. F. Metode Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu data. (Ghozali, 2013:19), menurutnya statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data yang telah dikumpulkan tanpa penggeneralisasian. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini, penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan.
43 2. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan model regresi berganda terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari : a. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Dan pada penelitian ini di lakukan melalui analisis grafik dan uji statistik, dengan menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Simirnov. b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat: 1. Nilai tolerancce dan lawanya. 2. VIF (Variance Inflation Factors) Jika tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 maka menunjukan adanya multikolinieritas, dan sebaliknya (Ghozali, 2013:105-106).
44 c. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yang dilakukan dengan meregresikan semua independen dari model regresi dengan nilai mutlak residualnya. Jika variable independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen maka indikasi terdapat problem heterokedastisitas. Ada 2 cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heterodkedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, (Ghozali, 2013:47). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013). Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin- Watson (D-W test). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin- Watson (D-W test).
45 Tabel 3.4 Ketentuan Pengambilan Keputusan Hipotesis Keputusan Jika nol Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak ditolak du < d < 4 du Sumber : Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, 2013 3. Uji Kelayakan Model a. Koefisien Determinasi ( R) Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, (Ghozali, 2013:97). Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Jika R² semakin besar, maka presentase perubahan variable tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R² semakin kecil, maka presentase perubahan variable tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah. Hasil Koefisien Determinasi (R²) didapat dengan melihat angka pada tampilan output SPSS pada kolom adjusted R Square. Secara sistematis jika nilai R² = 1, maka adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² = (1-k)/(n-k). Jika k > 1 maka adjusted akan bernilai negative.
46 b. Uji Simultan (uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan derajat kepercayaan 0.05 (Ghozali, 2013:98). Jika F hitung> Ftabel maka Ho di tolak. Jika F hitung< Ftabel maka Ho di terima. Dapat dilihat juga melalui besarnya probabilitas value(p value) di bandingkan dengan 0.05. kriterianya: Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak. Jika p value > 0.05 maka Ho diterima. Jika F hitung> Ftabel maka Ho di tolak, dapat di artikan secara statistic data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan Jika F hitung< Ftabel maka Ho di terima, dapat di artikan secara statistik data dapat digunakan untuk membuktikan bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. 4. Uji Hipotesis a. Uji Parsial (uji T) Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
47 variabel dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 (Ghozali, 2013:98). Jika t hitung> t tabel maka H0 ditolak. Jika t hitung< t tabel maka H0 diterima. Dapat dilihat juga melalui besarnya probabilitas value(p value) dibandingkan dengan 0.05, kriterianya: Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak. Jika p value > 0.05 maka Ho diterima. b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung parameterrparameter estimasi dan untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan antara variabel-variabel tersebut. Y = α + β1mbv + β2size + β3roce + β4csr + e Keterangan : Y = Nilai perusahaan α = Konstanta β =Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen MBV = Market to book value digambarkan melalui MBV SIZE = Ukuran perusahaan digambarkan melalui SIZE ROCE = Return on capital employed digambarkan melalui ROCE CSR = Corporate social responsibility digambarkan melalui CSR